Kisah yang tak akan terulang

"Farah,apa kamu tau siapa pemuda ini?",tanya Suseno,memperlihatkan foto dalam ponselnya.

Farah melihat gambar siapa itu.

"Ini,putra ku",ucap Farah.

"Dunia ini memang sempit",ucap Ratih.Farah menjadi penasaran.

"Ada apa?,kenapa mencari putra ku mas?,apa dia membuat masalah?",tanya Farah,Ratih dan Suseno saling tatap.

"Tidak,namun wanita muda yang diakui sebagai istrinya itu putri kami",ucap Suseno membuat kaget Farah.

"Apa?!!,tapi kata Sadewa dia hanya pendonor yang tidak punya keluarga",ucap Farah,Suseno lebih kaget lagi.

"Pendonor?,pendonor apa?",tanya Suseno menjadi begitu amat geram dengan Sadewa.

"Pendonor untuk putri Sadewa dan Senja yang mengalami gagal ginjal akut dan harus mendapatkan pendonor,dan Rindu yang menjadi pendonornya",jelas Farah.

"Bisa bantu kami menemui Rindu?",ucap Ratih.

"Tentu saja,ayo ikut dengan ku",ucap Farah tanpa berpikir panjang sebab ada hal juga yang ingin diketahui oleh Farah.

Mereka menaiki mobil menuju rumah kediaman Farah.

Didalam Mobil.

"Bagaimana kabar Juan?",tanya Suseno memecah keheningan.

"Baik,dia sedang berada di Jepang mengurus perusahaan yang disana untuk beberapa bulan",ucap Farah.

"Sepertinya bisnis kalian berkembang dengan baik",ucap Suseno ikut senang.

"Begitulah,mungkin bulan depan Juan akan pulang untuk acara resepsi pernikahan Bara dan Rindu",ucap Farah kemudian menatap Ratih dan Suseno bergantian.

"Kalian juga harus hadir,"ucap Farah.

"Farah,sebenarnya Rindu bukan anak kandung kami",ucap Suseno.

"Lalu,siapa sebenarnya Rindu ini?",tanya Farah yang kaget berulang hari ini

"Rindu itu..Ratih dan Suseno saling memandang.

"Dan wajahnya kenapa mirip sekali dengan Senja",Sambung Farah.

"Karena memang Rindu putri kandung Senja",ucap Ratih.

"Apa?,tidak mungkin kan mas,Sadewa bilang Karina itu putri mereka,sedangkan dengan Maya dia tidak mempunyai anak sebab Sadewa belum bisa melupakan Senja,prioritasnya hanya putri kecilnya,jadi menikahi Maya hanya untuk membesarkan putrinya dengan Senja",ucap Farah

"Salah,itu semua bohong Farah",ucap Ratih,kemudian Suseno menceritakan.

"Dua puluh lima tahun yang lalu,saat kamu dan Juan pergi ke Jepang,Senja mengadu pada ku bahwa Sadewa mempunyai istri lain yang bisa memberinya keturunan,"

"Tapi waktu itu,Senja sendiri memberitahuku bahwa dia tengah mengandung mas",ucap Farah yang tak percaya dengan kenyataan.

"Iya,setelah itu ternyata dia positive hamil,dia memberitahu Sadewa,dan menginginkan Sadewa menceraikan istrinya itu,namun disayangkan istri baru Sadewa juga tengah berbadan dua",sambung Suseno.

"Saat itu,aku marah sekali aku menghajar Sadewa,namun apa kamu tau apa yang terjadi?,keluarga Sadewa menghancurkan usaha kami,dan mengirim Senja dikampung dimana sekarang ini aku tinggal",ucap Suseno.

"Tapi waktu kelahiran putri Senja,sepertinya dirumah sakit dikota ini mas",ucap Farah terus menggali informasi.

"Iya,Senja melahirkan Rindu dikota ini,karena permintaan Senja kepada Sadewa,namun itu ternyata permintaan terakhir Senja kepada Sadewa ",ucap Suseno.

"Dua bulan kemudian Senja meninggal dunia",

"Aku tak terima adik kandung ku meninggal dengan tak wajar,aku kembali menghajar Sadewa dengan membabi buta hingga dia masuk kerumah sakit,kemudian aku ditahan dan masuk penjara karena penganiyayaan hingga laporan dicabut dan aku dibebaskan,"

"Tapi kenapa mas Seno masuk bui,Sadewa tak menceritakannya padaku,Senja meninggal sebab mengalami preeklamsia",ucap Farah kembali mengenang sahabatnya itu.

"Aku tidak tau tentang itu,tapi saat Rindu berusia delapan bulan Sadewa menitipkan padaku dan memberikan alamat rumah dikampung dimana saat ini aku tinggali",ucap Suseno kembali mengenang masa itu.

"Aku sangat kerepotan,bekerja serabutan dengan membawa bayi hingga seorang perawat desa membantu merawat Rindu juga merawat ku",ucap Suseno menatap Ratih dengan penuh cinta.

"Tunggu dulu mas,kamu bekerja sebagai apa?,apa Sadewa tak memberikan mu uang?atau modal usaha?",Tanya Farah.

"Kuli serabutan,hanya uang namun tidak seberapa karena setelah itu Sadewa tak pernah barang sekali menemui Rindu,nomornya pun tak aktif,jadi aku menggunakan uang itu untuk kebutuhan Rindu,sedang untuk ku aku menjadi kuli",ucap Suseno.

"Apa Sadewa tak bercerita tentang apa yang aku berikan kepada putri Senja?",tanya Farah menyelidiki.

"Tidak Farah,jangankan memberitahu soal apa yang kamu berikan,memberikan kabarnya atau ingin tau tentang anak kandungnya saja tidak pernah,",ucap Suseno.

"Tapi saat Rindu berusia lima tahun,ada sejumlah uang yang masuk dalam rekening ku,aku tidak menggunakannya sepeserpun sampai saat ini uang itu masih ada",ujar Suseno

"Berapa nominalnya mas?",tanya Farah penasaran.

"Lima puluh juta",jawab Ratih.

"Hanya segitu?,aku mendadak menjadi pusing mas",ucap Farah memijit kepalanya.

"Sudah sampai nyonya",ucap Supir pribadi Farah.

Kini mereka berada didepan rumah yang sangat mewah.

"Selamat datang digubuk ku",ucap Farah.

"Kalau ini gubuk,rumahnya mau seperti apa?",tanya Ratih mengagumi hunian yang didepan matanya.

"Hehe,mari masuk mbak Ratih,mas Seno",ucap Farah mempersilahkan.

Farah diikuti Ratih dan Seno.

"Rindu dan Bara mungkin sedang beristirahat",ucap Farah.

"Assalamualaikum",ucap ketiganya.

"Waalaikumsalam",ucap asisten rumah tangga.

"Bara dan Rindu dimana bik?",tanta Farah memberikan tas yang sejak tadi dibawanya kepada asisten rumah tangganya.

"Aden sama nona tadi sedang diruang keluarga bu",ucap Bik Nah

"Oke,ayo mas dan mbak kita kesana",

Ratih dan Seno tengah melihat putrinya yang sedang melihat sesuatu ditemani seorang pemuda yang tengah menjelaskan,sebab Rindu terlihat mengangguk seperti mengerti.

"Eheemm",

Rindu dan Bara menoleh kesumber suara.

"Ibu,ayah",ucap Rindu segera berlari memeluk kedua orang tuanya.

"Rindu sangat merindukan kalian",ucap Rindu.

"Kami pun juga merindukanmu nak",ucap Ratih dan Suseno memeluk erat putrinya itu.

"Bagaimana kalian bisa sampai kesini,bagaimana dengan Rosa?",tanya Rindu yang penasaran.

"Bisakah kita duduk dulu sebelum menceritakan,sepertinya akan panjang cerita ini",ucap Farah,membuat keluarga itu tersenyum.

"Ibun?,"ucap Bara yang menghampiri mereka menggunakan kursi rodanya.

"Salam kenal yah,ibu,saya Bara menantu ayah dan ibu",ucap Bara menyalami Ratih dan Seno.

"Memangnya sudah diterima sebagai menantu?,main memperkenalkan diri saja",ucap Farah mengejek putra nya itu.

"Ck,ibun ini",batin Bara memicingkan matanya kepada sang ibu.

"Maaf yah,bu,ibu saya sedikit bar-bar,tolong dimaklumi ya mempunyai besan seperti ini",ucap Bara.

"Dasar",ucap Farah.

"Saya sudah tau dari dulu,Farah memang seperti itu orangnya,sampai-sampai ibu mu ini rela...

"Mas Seno sudah,jangan diteruskan itu contoh yang tak baik,"cegah Farah yang panik.

"Itu hanya kisah yang tak akan terulang,Farah",ucap Suseno dengan tertawa lucu.

"Tapi sangat memalukan",ucap Farah.

"Semua sudah ada disinikan,saya akan memberitahukan sesuatu fakta yang penting",ucap Bara.

"Tentang apa?",tanya Farah,mengerutkan dahi penasaran.

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!