Menciptakan Raja Mutan

Andrew menghela napas kasar kala keadaan terasa lebih tenang. Mereka kini tengah duduk di sofa ruang tamu yang cukup luas. Raut wajah Regan memang terlihat lebih cemas.

Pemuda yang membawa seorang pelayan, terdiam sejenak kemudian berucap."Aku punya hadiah untuk kalian."

Bersamaan dengan itu sang pelayan, meletakkan sebuah kotak. Kotak merah berukuran tidak terlalu besar.

Sandi ditekan untuk membukanya. Hingga semua sisi kotak terbuka sempurna.

"Ini apa? Apa telur dinosaurus?" Tanya Sagitarius.

"Iya, ini seperti telur burung unta. Tapi berwarna hijau, mungkin telur dinosaurus." Pendapat Sour mengamati dengan seksama.

"Bukan, ini telur mutan. Kalian ingat mutan yang datang ke tempat perjudian batu giok. Tiga telur ditemukan di dalam gedung lokasi perjudian." Ucap Regan terlihat tenang."Dengan kata lain mutan dapat berkembang biak."

"Dapat berkembang biak?" Andrew tidak yakin, sedikit melirik ke arah Ara. Raja mutan, istilah yang belum ada, atau lebih tepatnya belum tercipta. Apa Ara? Atau keturunannya? Mungkin juga kepala Ara dipenggal, kemudian dihubungkan dengan makhluk lain saat percobaan. Ini gila! Bagaimana bisa manusia dapat berbuat sekeji itu?

Ara memincingkan matanya menatap ke arah telur di hadapannya."Berapa lama proses sebelum menetas?" tanyanya.

"Tidak ada yang pasti, karena dua telur lainnya berada di markas militer." Ucap Regan, menghela napas.

"Boleh aku ambil telur ini?" Ara bangkit dengan cepat memeluk telur mutan.

"Kenapa?" Tanya Regan tidak mengerti.

"Nona tertarik pada penelitian ilmiah tentang perkembangbiakan makhluk hidup. Sudah satu tahun ini nona melakukan banyak penelitian. Tapi tenang saja, hanya penelitian seperti membeli sel, tidak ada penelitian lain. Kami juga tidak melakukan penelitian terhadap manusia hidup." Jawab sang butler meraih telur yang diberikan oleh Ara, untuk dibawa ke laboratorium.

"Kamu melakukan penelitian tentang perkembangbiakan makhluk hidup?" Tanya Andrew melirik ke arah Ara.

"Karena dari dulu aku ingin segera punya anak." Jawaban tidak lazim dari remaja berusia 16 tahun yang tersenyum.

"Kalau ingin punya anak, kalian hanya harus melakukannya. Melakukan ini dan itu di ranjang, maka---" Kalimat Sour terhenti.

"Jika aku mati, setidaknya akan ada majikan yang dilayani tuan butler, satu-satunya anggota keluargaku yang tersisa. Sekitar dua atau tiga tahun lalu aku pernah mencoba untuk bunuh diri, tapi Andrew menghentikan ku. A...aku hanya ingin menyusul kedua orang tuaku. Mereka mati untuk melindungiku. Karena itu sebelum aku mati karena tertangkap, akan lebih baik jika aku memiliki keturunan walaupun hanya manusia buatan." Itulah jawaban dari Ara membuat Andrew meyakini salah satu deduksinya.

Manusia buatan? Manusia dengan proses perkembangbiakan tanpa perkawinan, dalam hal ini tanpa melakukan hubungan suami-istri. Lalu untuk usia? Bukankah raja mutan yang mengalahkannya terlihat berusia diatas 20 tahun. Tidak mungkin mutan tersebut baru berusia belasan.

"Ara apa ada teknologi untuk mempercepat pertumbuhan sel?" Tanya Andrew pada akhirnya.

"Tentu saja ada! Aku sedang mengembangkannya! Dapat berkembang melewati fase bayi dan anak-anak dengan cepat. Dalam setahun, anak yang baru lahir dapat seperti berusia 12 tahun." Ara mengangguk bangga, tim ilmuwan yang disewanya dua tahun ini memang tidak main-main.

Andrew mengepalkan tangannya berusaha tersenyum. Jadi bukan laboratorium tempat virus alfa dominan tersebar tempat raja mutan tercipta? Tapi di rumah yang bagaikan kastil ini?

"Jika penelitian berhasil, aku akan dapat membuat keturunan hanya dengan mengambil sedikit DNA Andrew! Jadilah anak kami!" Ara kembali bergelayut manja padanya. Gadis ini apa sudah gila!?

Membuat manusia buatan, mungkin akan ada masalah dalam mental atau energinya bagaikan iblis. Karena segalanya menentang hukum alam dan perputaran reinkarnasi.

Namun, dirinya terdiam sejenak. Pemilik tubuh asli, seharusnya mati dipukuli setahun lalu kala dirinya merasuki tubuh ini. Roh yang terlepas menuju akhirat setelah kematian. Mungkinkah?

"Ara jika aku mati sebelum rencanamu berhasil apa yang akan kamu lakukan?" Tanya Andrew menelan ludahnya.

"Mudah! Aku akan menyimpan beberapa sel tubuhmu. Dan tetap melanjutkan keinginanku untuk memiliki keturunan kita." Jawaban Ara membuat dirinya memijit pelipisnya sendiri.

Jadi karena ini, diantara jutaan, bahkan puluhan juta manusia yang mati dalam kurun waktu 15 tahun sebelum kiamat dirinya memasuki tubuh ini. Karena gadis gila ini menentang hukum alam untuk kepentingan dan obsesi pribadinya?

"Ara! Jangan lanjutkan proyek ini." Andrew menghela napas kasar, mulai mengerti. Kemungkinan besar raja mutan adalah manusia buatan yang dikembangkan oleh Ara. Wanita yang tidak ingin hidup sendirian, selalu cemas nyawanya akan melayang.

Namun, pada akhirnya rumah ini berhasil diserang oleh kawanan mutan. Manusia buatan, atau kita bisa menyebutnya anak Ara, dibawa pergi oleh organisasi yang ingin menculik Ara untuk dijadikan objek penelitian.

Hanya sedikit informasi yang diketahui oleh Andrew tentang hari kiamat. Rumah ini telah rata dengan tanah kala hari kiamat tiba. Manusia? Spesies manusia yang dirasakannya di kota ini hanya sekitar 150 orang, selebihnya telah terinfeksi virus Alfa dominan. Kemungkinan besar Ara dan sang butler telah lama mati, entah karena Ara mati tertangkap karena dijadikan bahan percobaan, atau mati karena alasan lain.

Tapi yang jelas identitas raja mutan kali ini terlihat lebih jelas.

"Kenapa?" Tanya Ara pada Andrew.

"Ara membuat manusia buatan itu memiliki resiko. Kamu tidak akan tahu makhluk seperti apa yang akan terlahir. Karena itu penelitian tentang pembuatan kloning dihentikan. Ini menentang hukum alam." Jelas Andrew ingin gadis ini menghentikan tindakan gilanya.

"Jadi bagaimana yang tidak menentang hukum alam jika ingin kita memiliki keturunan?" Tanya Ara tersenyum picik.

Andrew tidak menoleh padanya kemudian menjawab."Seperti yang aku katakan padamu saat kita makan siang di kantin."

"Kalau begitu, ayo kita buat! Agar tuan butler tidak kesepian jika aku tertangkap." Ara semakin bermanja-manja memeluk erat lengan Andrew.

Sedangkan Andrew tersenyum kesal."Aku tidak ingin menjadi ayah dari raja mutan! Kamu membuatnya dari sel mendiang Andrew juga kan? Itu artinya anak yang terlahir sebelas duabelas dengan raja mutan. Hanya mungkin akan ada perbedaan, karena aku bijaksana. Mungkin akan menjadi anak yang keren." Batin Andrew berfikir sejenak, kemudian menggeleng.

"Tidak! Apa yang aku fikirkan! Setelah kiamat dihentikan aku harus kembali ke dunia langit! Istana yang nyaman, tempat tidur besar dengan ratusan pelayan sudah menantiku!" Teriaknya dalam hati.

"Jangan bermimpi!" Andrew mendorong kepala Ara yang terus menempel padanya.

"Sebenarnya aku memiliki permintaan, karena itu aku datang kemari." Ucap Regan tertunduk tidak tahu harus bagaimana.

"Permintaan?" Andrew mengernyitkan keningnya.

Regan mengangguk."Petinggi militer mendesak ku untuk menjadi anggota pasukan khusus. Karena itu aku ingin kamu menemaniku, a...aku tidak bisa menembak atau melakukan apapun. Aku hanya tuan muda lemah yang harus berlindung dari terpaan hujan. Bahkan hanya dengan angin semilir aku akan flu. Tolong aku...." Pintanya pada Andrew.

"Tidak boleh! Andrew harus membuatkan anak untukku dulu!" Ucap Ara posesif.

*

*

*

🍀Karya ini merupakan karya jalur kreatif.

Terpopuler

Comments

Noveler

Noveler

semangat ko

2024-01-07

2

Bambang Setyo

Bambang Setyo

Anak ara dan andrew kan si raja mutan

2024-01-06

3

yesi yuniar

yesi yuniar

misteri raja mutan mulai terkuak sedikit

2024-01-06

4

lihat semua

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!