Reinkarnasi Dewa Waktu

Reinkarnasi Dewa Waktu

Replay

Beberapa tubuh membusuk bangkit, berjalan tanpa jiwa, tulang mereka bahkan ada yang terlihat. Ada juga yang menampakkan sedikit organ dalam. Terinfeksi virus Alfa dominan penyebabnya.

Hal ini terjadi pasca tsunami, sebuah laboratorium bawah tanah hancur. Membuat hewan percobaan dan mutan melarikan diri.

Krak!

Sebuah teng melindas tubuh manusia yang telah terinfeksi virus alfa, orang-orang yang telah menjadi zombie sepenuhnya.

"Tembak!" perintah seseorang yang tengah berada dalam teng.

Duar!

Suara ledakan kembali terdengar, disertai suara tangisan dan rintihan dari manusia yang belum terinfeksi virus Alfa dominan.

Tapi apa yang terjadi, seorang wanita terbang, memiliki sayap menyerupai sayap kelelawar. Sayap mamalia yang ditanamkan padanya. Bangsa mutan? Itulah dirinya, merobek teng baja menggunakan jaring laba-laba yang ditarik oleh puluhan laba raksasa. Benang tajam yang dapat memotong apapun.

"Agghhh! Tolong!" Teriak tentara yang ada di dalam sana kala para laba-laba raksasa menyuntikkan racunnya. Racun pelumpuh, menjadikannya manusia stok makanannya untuk berkembang biak.

Tidak dapat bergerak seseorang diantara mereka dicabik-cabik oleh laba-laba raksasa yang berbagi makanan, ada yang merobek tangan, kaki, bahkan kepala manusia hidup. Inilah kiamat, tempat ibadah dipenuhi oleh manusia. Namun, beberapa mutan dengan bentuk aneh masuk, suara teriakan lebih memilukan terdengar.

Tidak ada yang menyadari di tengah darah yang semakin banyak menggenang. Seseorang berdiri di sana, dewa waktu. Dirinya ditugaskan oleh kaisar langit untuk menghentikan kiamat.

Tapi apa yang dapat dilakukan oleh seorang dewa? Mereka terlalu banyak, membunuh semuanya berarti manusia di tempat ini juga akan musnah.

Dirinya bergerak cepat menyelamatkan satu persatu manusia dari reruntuhan. Seorang anak kecil dalam puing bekas tembakan teng, pekerja dengan besi bekas bangunan tertancap di kakinya. Mereka dibawanya pada puncak gedung tertinggi.

Sebuah strategi yang disusunnya. Meletakkan manusia yang hidup dalam puncak gedung tertinggi. Kemudian memusnahkan semua zombie dan mutan yang ada di bawah sana.

Dewa waktu, melakukan teleportasi dalam sekejap mata.

"Tolong..." Rintih seorang tentara dengan tubuh terjepit reruntuhan bangunan. Pemuda dengan rambut hitam panjang, dilengkapi dengan tanda api biru pada dahinya tersebut, mengangkat beton yang cukup besar untuk menyelamatkan sang tentara.

Namun, kala sang tentara hendak bangkit.

Srak!

Raja dari para mutan muncul, memisahkan kepala dari tubuh sang tentara menggunakan pedang yang dibawanya. Cipratan darah yang mengenai pipi sang dewa.

Berbeda dengan mutan lainnya, raja para mutan terlihat normal seperti manusia biasanya. Menggenakan pakaian perang, dilengkapi dengan pedang panjang. Yang dijilat olehnya dengan lidah bagaikan ular.

Mata merah yang indah, rambut hitam, benar-benar kharisma yang mengerikan.

"Kamu siapa?" Tanya sang raja mutan.

"Seseorang yang diutus untuk memenggal kepalamu!" Jawaban dari sang dewa waktu mengeluarkan pedangnya.

Kecepatan yang tinggi pertarungan sengit terjadi.

"Time keep!" Sang dewa waktu berucap, terlihat sinar putih dimatanya waktu terhenti.

Dirinya hendak menebas tubuh raja mutan, kala sang raja tidak bergerak. Tapi apa bisa?

Brak!

Ini bukan masalah waktu sang raja mutan dapat bergerak dengan kecepatan kurang dari 0,1 detik. Menghentikan waktu? Hanya sedikit memperlambat sejatinya.

Sang dewa waktu terhempas, tubuhnya terbentur bahkan hingga menembus beberapa gedung.

Raja mutan, itulah istilah yang ada di kalungnya. Sama seperti semua makhluk yang ada di tempat ini. Semuanya adalah hasil dari percobaan manusia yang berhasil kala mencoba menentang hukum alam.

Percobaan yang dikurung dalam laboratorium raksasa. Tapi sayangnya laboratorium itu hancur diterjang Tsunami, menyebabkan kekacauan di seluruh penjuru dunia.

Raja mutan tersenyum rambut hitam dengan pupil mata merah. Kekuatan yang menyaingi dewa, tapi sayangnya makhluk ini bagaikan tidak memiliki hati.

"Time skip!" Dewa waktu kembali mengeluarkan kemampuannya. Tubuhnya yang terluka pulih dengan cepat."Lumayan..." ucap sang dewa waktu menyeka darah di ujung bibirnya.

"Lumayan? Aku sekarang yang bertanya kamu siapa?" Tanya sang raja mutan kali ini.Mengeluarkan pedang berbentuk tulang beracun dari telapak tangannya sendiri.

"Dewa waktu, aku ditugaskan untuk menghentikan kiamat---" Kalimat sang dewa waktu disela. Raja mutan malah tertawa.

"Kita memiliki tujuan berbeda." Gumamnya kembali tersenyum.

Serangan bertubi-tubi dilakukannya. Sang dewa waktu yang memang tidak ahli dalam pertarungan memilih menghindar.

Namun, apa bisa terus seperti ini?

"Tolong!" Teriakan anak kecil samar terdengar, dirinya membulatkan matanya. Dua orang yang baru ditolongnya masih berada di atas gedung, tengah digerogoti oleh makhluk menyerupai daging busuk. Manusia yang telah terinfeksi virus Alfa dominan.

Darah mereka mengalir, zombie yang memakan daging manusia, bahkan organ dalamnya. Ini gila! Hal yang bahkan tidak pernah dilihatnya di dunia surga atau alam bawah (neraka).

Samar raja mutan menyeringai, melihat adanya celah.

Srak!

Tubuh dewa waktu dikoyak pedangnya. Bahkan kala sang dewa roboh, tidak diperbolehkan bangkit sama sekali.

Srak!

Srak!

Srak!

Tubuhnya ditikam belasan kali menggunakan pedang."Time skip!" Dewa waktu kembali memulihkan diri. Tapi tubuhnya kembali ditikam, wajah indah raja mutan bagaikan tidak mengenal belas kasih. Hingga energi sang dewa waktu hampir pada batasnya.

"Kenapa?" tanyanya pada sang raja mutan. Ingin mengetahui kenapa dunia ini hendak dihancurkan olehnya.

Raja mutan, seseorang yang bahkan tidak dikenalnya itu tersenyum.

Dhuar!

Suara bom nuklir terdengar. Mungkin beberapa ratus kilometer dari tempat mereka berdiri saat ini. Gelombang kejut yang mencapai tempat mereka saat ini.

Sang raja mutan menyeringai dirinya masih dapat tersenyum. Walaupun banyak dari rasnya yang mati, akibat bom nuklir yang dijatuhkan manusia."Ini karena, seperti nuklir tadi. Kami adalah senjata yang hidup." Bisiknya pada sang dewa waktu.

Brak!

Raja mutan memukul punggungnya, bahkan cekungan di tanah terlihat. Hampir semua tulang rusuk sang dewa waktu patah. Tulang dewa yang sejatinya terbuat dari berlian.

Tidak dapat bangkit sama sekali. Dirinya tidak memiliki pilihan lain. Satu jurus yang akan mempertaruhkan nyawanya sebagai manusia rapuh."Replay..." bisiknya sebelum tubuhnya lenyap.

Segalanya bagaikan terulang kembali. Mulai dari orang-orang yang menjadi zombie akibat virus alfa dominan. Hingga bencana tsunami yang meluluh lantakkan pusat penelitian, juga mutan dan virus berbahaya belum terlepas.

Aliran waktu bagaikan hujan yang kembali. Tubuh sang dewa waktu telah rusak. Karena itu dirinya akan kembali ke masa lalu, akan memasuki tubuh orang mati.

*

15 tahun lalu, tempat lain.

Kala dirinya terbangun. Satu hantaman di kepala yang didapatkannya. Dirinya menatap seseorang yang tersenyum padanya. Pria bengis bagaikan ingin membunuhnya. Tapi dirinya tidak salah lihat kan? Kenapa orang ini jeleknya seperti b*bi?

"Kamu hanya anak hasil perselingkuhan ayahku? Kenapa kamu fikir kita kakak adik!?" Bentak pria ini kembali mengayunkan tongkatnya.

"Time keep..." Dirinya hendak menggunakan kemampuannya. Tapi sayangnya tidak bisa, tubuh manusia ini terlalu lemah.

Cuh!

Pria itu meludahinya. Tapi, seorang anak perempuan bermata merah dengan rambut hitam tiba-tiba menghentikan mereka.

"Pergi! Atau aku laporkan pada guru!" Teriak sang anak yang duduk di sekolah menengah pertama. Membuat sekelompok anak yang membully-nya itu lari.

Entah kenapa dewa waktu terpaku. Anak perempuan ini seperti raja mutan. Tidak mungkin kan? Bukankah raja mutan yang dilawannya adalah pria berotot!?

"Andrew (tubuh baru dewa waktu)! Kamu tidak apa-apa?" tanya sang anak perempuan, memori dari tubuh barunya, yang kembali pada 15 tahun lalu belum dibaca sepenuhnya olehnya. Anak perempuan yang menutup luka di pelipisnya menggunakan sapu tangan. Luka fatal yang seharusnya membuat pemilik tubuh asli mati.

"Apa kamu sudah mau menerima perasaanku? Aku menyukaimu." Tanya anak perempuan itu, membuat sang dewa waktu bergidik ngeri.

*

*

🍀Karya ini merupakan karya jalur kreatif

Terpopuler

Comments

Lughta13

Lughta13

gegara melawan Tuhan, ginilah jadinya

2024-04-04

0

sss+

sss+

seru ceritanya lanjut aja Thor Ampe tamat

2024-02-11

0

Tara

Tara

love the story

2024-01-01

0

lihat semua

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!