Spesies Baru

Benar-benar seru hal yang terlihat di atas panggung. Satu persatu batu kasar dipotong menghasilkan giok berkwalitas tinggi. Dalam layar angka terus menerus bergeser. Dari harga tertinggi 1,2 juta dollar, kini telah mencapai 2,3 juta dollar.

Hingga dengan bangga Regan yang datang dengan seorang ahli dari perusahaan perhiasan milik keluarganya maju.

Ada sekitar lima batu kasar yang dipilihnya.

"Nilainya pasti yang tertinggi. Ahli yang mewakili perusahaannya tidak dapat diragukan kredibilitasnya."

"Pelelangan kali ini mungkin akan dimenangkan anak bau kencur (amatir)."

"Kekuasaan keluarga memang berperan untuk merekrut ahli senior."

Tapi tahukah kalian mengapa ini disebut judi? Walaupun seorang ahli tentu dapat melakukan kesalahan. Satu persatu batu kasar dipotong diatas panggung.

"Green glasses. Kami akan membuat penawaran pada batu yang terlihat begitu murni ini. Pernah ada batu berukuran raksasa yang dijual seharga 500 ribu dollar."

Kala itulah pelelangan dimulai untuk batu-batu pilihan Regan yang berdiri penuh kebanggaan di atas panggung. Matanya sedikit melirik ke arah Andrew. Pemuda yang tidak peduli dengan pelelangan, pemuda yang memotong batu kasar pilihannya sendiri, berada dalam area yang cukup jauh dengan panggung.

Harga demi harga terus naik. Tapi hanya batu pertama yang mendapatkan harga tinggi. Dan benar saja, batu dari perusahaan keluarganya berada di peringkat ke 14, seperti prediksi Andrew.

Dirinya berusaha tersenyum, walaupun sulit. Tapi ini masih lebih baik dibandingkan dengan anak kecil yang tidak tahu apa-apa bukan?

Matanya sedikit melirik ke arah remaja itu. Yang berada di tempat pemotongan batu, di luar wilayah panggung. Khusus untuk batu-batu yang tidak ingin mengikuti lelang atau judi batu giok ini.

Tapi tempat yang begitu sepi beberapa menit lalu kini dipadati orang-orang. Dirinya bergerak cepat, menerobos kerumunan. Semua orang yang menghalangi di dorong olehnya.

"Seniman."

"Batu langka, selain itu dijadikan perhiasan dengan bentuk begitu sempurna dan detail."

"Ini adalah tangan dari harta pusaka dunia."

"Gila."

"Nak boleh aku membeli benda yang kamu buat?"

"Aku yang menawarnya terlebih dahulu!"

"Aku!"

"Aku!"

Regan terpaku menelan ludahnya. Bahkan seniman terbaik dari perusahaan keluarganya tidak dapat membuat sedetail ini. Tapi anak berusia 16 tahun ini membuatnya? Bahkan batu giok yang dari luar bagaikan sampah tadi ternyata memiliki warna-warna berbeda di bagian dalamnya? Beberapa diantaranya merupakan jenis langka yang bahkan nilainya di atas batu-batu lelang.

Tangan yang benar-benar terlihat rapuh dari remaja yang belum tumbuh dewasa.

Siapa yang tahu? Penipu, itulah profesi dewa waktu, kala masih berusia muda. Masih dalam wujud manusia biasa, menjadi pendekar pengembara puluhan ribu tahun lalu, dengan siluman peliharaannya.

Dirinya bahkan pernah menipu kaisar dengan membuat tiruan yang tidak dapat dibedakan dari perhiasan permaisuri dinasti sebelumnya. Karena itu, ini hal yang menarik baginya, apalagi dengan alat-alat canggih dari cincin yang diberikan sang butler.

Masa muda yang indah bagaikan terulang kembali. Dirinya bahkan membuat lebih detail kali ini dengan nuansa modern. Sambungan dari engsel berbentuk naga, terbuat dari giok putih yang indah. Sedangkan motif bunga Peony dibuat dari giok darah yang cukup langka. Direkatkan pada giok hijau menggunakan metode tertentu. Benar-benar pekerjaan yang detail dan cepat. Bagian dalam gelang ditulis keberuntungan dalam aksara Cina.

Semua mata tertuju padanya. Bahkan ada yang sampai lupa menutup mulut mereka.

Satu set? Tentu saja, cincin giok hijau, dengan motif naga, yang juga direkatkan setelah giok hijau terukir, maka tinggal naga. Gila! Ini benar-benar rinci tapi metode pemasangan yang juga tidak pernah dilihat sebelumnya. Tinggal memberikan mata merah pada naga.

Perhiasan permaisuri? Ini bagaikan lukisan Monalisa yang dipajang di museum tapi dengan bahan yang tidak kalah berharganya.

"Bagaimana ya?" Gumam Andrew, membayangkan karakter wanita itu yang tidak tahu malu. Pada akhirnya ukiran anting bunga Peony merah yang memanjang ke atas dibuatnya.

Semua orang menelan ludahnya. Karya yang mengerikan, lebih detail, seperti seseorang yang mengukir beras, tapi tidak menggunakan alat batu penglihatan.

Tapi lebih aneh lagi, pemuda ini tidak menyimpannya dengan benar. Disimpan dalam kantong kain berukuran kecil.

Karya seperti ini tidak ternilai, seharusnya di pajang dalam kotak kaca di museum bukan?

"Aku bersedia memberimu 3 juta dollar untuk satu set perhiasan itu!" Ucap seorang wanita.

"10 juta dollar! Berikan padaku saja! Ditambah dengan menghabiskan malam dengan putriku. Aku akan menjadikanmu menantuku!" Seorang pria paruh baya ber jas biru mendorong sang wanita. Siapa yang tidak mau mempunyai menantu calon seniman yang akan diakui dunia.

"Bergabunglah di perusahaanku! Maka aku akan memberikan gaji yang besar padamu." Seorang pengusaha menyela.

"Hei! Tidak boleh mendahului! Kamu tidak boleh mempekerjakan anak di bawah umur!" Ucap sang pria paruh baya ber jas biru.

"Kamu sendiri! Ingin mengeksploitasi nya dengan kedok menantu kan?" Sang penguasa malah berkelahi dengan sang pria paruh baya ber jas biru.

Sementara dengan wajah yang masa bodoh, Andrew berlalu, menjual sisa materialnya."Aku ingin menjual ini."

"A...aku hitung dulu." Ucap pegawai tempat lelang sekaligus judi giok dilakukan. Giok-giok langka dengan nilai tinggi, hanya diambil sedikit untuk menjadi satu set perhiasan.

Modal yang dikeluarkan dari kartu kredit milik Ara kembali, ditambah dirinya juga mendapatkan untung dari sisa material. Satu lagi, set perhiasan sebagai hutang budinya pada Ara.

"Tunggu!" Ucap Regan berlari menghentikan jalannya."Kamu masuk ke perusahaan keluargaku ya?" pintanya penuh harap.

Tangan Regan memegang jemari tangan Andrew penuh kasih. Karena ini adalah tambang berlian baginya."Kita akan memajukan perusahaan milik keluargaku bersama. Hingga dapat membuat dinasti baru, untuk menyaingi perusahaan F Egle!"

"Kamu gay?" Tanya Andrew bergidik ngeri, sepertinya baru beberapa jam lalu pemuda ini mengatakan akan menikahi Ara.

"Tentu saja bukan. Hanya saja aku begitu mencintai uang. Aku rela menjadi gay, jika untuk merekrut mu." Kalimat penuh kesungguhan dari Regan membuat Andrew berlalu, mencari toilet terdekat kemudian.

"Ueek!" Pemuda itu memuntahkan isi perutnya di wastafel toilet pria. Tapi sayangnya Regan masih saja mengikutinya.

"Ayolah bergabung ke perusahaan ayahku. Perusahaan ayahku---" Kalimat Regan disela.

Sttt!

Andrew meletakkan jari telunjuknya tepat di depan bibirnya sendiri. Tidak salah lagi, ada bau mutan di tempat ini, suara decapan seperti sang mutan menikmati sesuatu yang basah.

Dirinya memutar permata cincin dalam arah tertentu, hingga opsi terlihat. Kemampuan sebagai pendekar baru dalam tahap pemula. Tubuh ini masih lemah jadi dirinya tidak dapat menggunakan sepenuhnya. Lebih baik menggunakan senjata.

"Andrew?" Regan tidak mengerti, dirinya juga mendengar samar, tapi itu entah suara apa.

"Diam! Jika tidak ingin mati." Ucap Andrew mengeluarkan senjata laras panjang, dari cincin yang terhubung dengan ruang penyimpanan F Egle.

"Kamu jangan membunuhku! Aku tidak akan menghinamu lagi!" Teriak Regan ketakutan nyawanya akan berakhir disini.

Hingga makhluk itu keluar karena teriakan yang terdengar. Mutan dengan bentuk manusia, memakai pakaian rapi, tapi memiliki tangan seperti akar, dan mulut bagaikan capung. Mulut dengan darah yang terlihat disana.

Sedangkan mayat manusia terlihat. Tergeletak di dalam bilik toilet dengan bagian perut dan beberapa organ yang telah dimakan.

"Jangan bunuh aku..." Ucap Regan pada Andrew, tidak menyadari makhluk yang ada di belakangnya.

"Bodoh! Menunduk!" Teriak Andrew, kala sang mutan melompat hendak menyerang Regan dari belakang.

*

*

*

🍀Karya ini merupakan karya jalur kreatif.

***Karya ini telah kontrak dengan NovelToon, dilarang membajak karya seperti mencetak ulang tanpa izin.***

***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***