"Ini berbahaya! Kalian berlindung di balik pohon atau batu! Sebisa mungkin gunakan senjata yang aku berikan jika tidak ingin dimakan." Ucap pemuda itu memberikan instruksi.
Kaki mereka yang tidak dapat bergerak akibat ketakutan. Dipaksakan untuk bergerak, Dinosaurus bersembunyi di balik pohon dan bebatuan. Dino di balik pohon, Sour di cekungan tanah, dan Sagitarius di balik batu.
Jantung mereka berdegup cepat. Mutan dengan wujud Candy terlihat tersenyum, memiliki luka tikaman masih berada di dadanya.
Sedangkan Andrew, menatap ke arahnya. Hanya mengeluarkan pedang dengan aliran darah Candy masih berada di sana.
"Dino! Sour! Sagitarius! Jika ingin hidup bidik serangan ke arahnya!" Instruksi dari Andrew yang memejamkan matanya sejenak. Kemudian membuka matanya dengan cepat.
Dirinya mulai bergerak, dengan kecepatan tinggi. Bersamaan dengan aliran kelopak bunga Krisan tajam menyerangnya. Ini adalah wilayah ilusi yang dibuat oleh Candy.
"Kamu bukan Andrew kan? Aku dapat membaca sedikit masa lalu manusia?" Ucap sang mutan berbentuk manusia setengah belalang melompat, menyerang menggunakan kedua tangan tambahannya.
Tang!
Suara nyaring pedang beradu dengan tangan belalang sembah.
"Jadi karena itu kamu meniru kelinci peliharaanku?" Tanya Andrew, benar-benar murka kali ini. Emosional, itulah jalan dari mengikatnya kekuatan pendekar yang sempat mengikuti jalan iblis.
Bagian putih pada matanya berubah menjadi hitam, tapi pupil matanya tetap berwarna biru."Betina sialan!" Bentak Andrew tersenyum benar-benar murka.
Dirinya berpetualang selama ratusan tahun dengan siluman kelinci kecil yang kemudian diculik dan dibunuh oleh sebuah sekte hanya untuk bahan pembuatan pil penambah energi. Karena itu, dulu dirinya begitu emosional membantai seluruh anggota klan tersebut.
Sialnya, perasaan kesal itu kembali kala mutan berbentuk belalang ini membahas. Bahkan sempat meniru adegan kala dirinya bertemu pertama kali dengan siluman kelinci kecil peliharaannya. Adegan pertemuan pertama mereka kala kaki Candy terluka.
Tang!
Tang!
Kecepatan serangan Andrew semakin tinggi. Hingga satu tendangan berhasil dilayangkannya. Tepat mengenai dada Candy, wanita yang membentur sebuah pohon besar.
"Agghhh! Hebat juga!"Teriak Candy memekik, tersenyum, mengambil jarum suntik dari sakunya. Kemudian menyuntikkan pada tubuhnya sendiri. Seketika aliran darah pada uratnya berubah warna menjadi hijau."Tapi kami para mutan dapat hidup abadi dan berevolusi dalam waktu beberapa detik," ucapnya dengan lidah menjulur.
Wajah cantik dengan bentuk tubuh menggoda itu menjadi aneh. Tubuh cantik wanita menjadi tubuh berotot, bahkan pakaian dalam bagian atas sobek. Memperlihatkan otot dada bagaikan seorang pria. Pupil matanya bagaikan mata serangga kali ini.
"Kamu laki-laki!" Teriak Dino.
"Aku tetap wanita!" Teriakan Candy, menyerang ke arah Dino menggunakan kelopak bunga Krisan. Yang entah kenapa berubah menjadi tajam.
"Pelindung!" Ucap Andrew melompat ke hadapan Dino menghalangi jalannya serangan. Bagaikan tabir, segala serangan terjatuh memantul.
"Ke... kenapa bisa?" Gumam Dino..
Candy mengernyitkan keningnya, meniru suara siluman kelinci yang ada dalam ingatan Andrew."Tuan, tidak akan menyerangku bukan? Aku membawakan buah berry untuk Tuan hari ini." Kalimat darinya mengejek.
"Kalian! Tidak peduli mengenai tubuhku atau tidak, gunakan senjata yang aku berikan." Ucap Andrew pada Dinosaurus, dengan kekesalan dan dendam tingkat tinggi. Berani-beraninya makhluk rendah ini meniru si putih.
"Ba...baik!"
"Baik!"
"Iya!"
Ucap mereka hampir bersamaan. Jika mereka melarikan diri mungkin Candy akan mengejar orang yang terpisah, itulah yang ada dalam benak mereka. Karenanya mereka mengikuti instruksi Andrew tanpa melarikan diri.
Andrew menggunakan pedangnya, aura hitam menyengat. Ingat! Dirinya kala dalam fase menjadi pendekar pernah menggunakan jalan iblis, membunuh ratusan manusia, dengan tingkat kultivasi tinggi. Karena itulah dirinya tersiksa selama ribuan tahun, kala menempuh jalan menjadi dewa.
Tapi kini? Kekesalannya membuatnya kembali mengaktifkan kemampuan tersebut. Bergerak lebih cepat, tapi Candy tidak kalah cepat kali ini.
Sedangkan Sagitarius menarik busur tanpa tali itu. Ajaibnya anak panah berlapis listrik terbentuk dengan sendirinya, inilah teknologi persenjataan perusahaan F Egle."Gila!" Ucap Sagitarius menembakan anak panah tanpa menggunakan tenaga sedikitpun.
Satu? Bahkan berkali-kali tidak peduli hampir menyasar Andrew. Pemuda dengan tabir pelindung tengah bertarung dengan jarak yang begitu dekat dengan Candy.
"Kalau bisa keroyokan, kenapa harus maju satu-satu! Kami adalah persatuan mafia sekolah!" Teriak Sour membidik asal menggunakan senjata api, mulai keluar dari tempat persembunyiannya, bagaikan anak SMU bersemangat untuk tawuran.
"Aku harus apa?" Gumam Dino yang tidak tahu kegunaan benda mirip senter ini.
Namun kala dirinya mengarahkan setitik sinar berwarna merah itu ke atas, seekor burung jatuh, dengan tubuh berlubang."I...ini senjata laser!?" Gumamnya, tersenyum.
Matanya menelisik, menghela napas kasar."Andrew!" Teriak Dino yang mengarahkan senjata laser tidak tepat sasaran.
Sedangkan Andrew yang dipanggil melirik ke arah Dino. Kemudian kembali bertarung.
"Jalan iblis. Sihir darah." Ucap Andrew kala memasukan aura energinya ke dalam pedang, aura energi membuat darah Candy yang melumuri pedang terserap.
Pupil mata biru yang bersinar, tapi bagian putih matanya tetap berwarna hitam. Sihir darah? Andrew tidak dapat bergerak kala melakukan ini. Tapi dapat menggerakkan tubuh Candy sesuka hatinya.
Dor!
Dor!
Dor!
Sour mulai berdaptasi dapat membidik dengan benar. Sedangkan Sagitarius meluncurkan panahnya berkali-kali.
"Agghhh!" Mutan dengan tubuh berotot bak seorang pria itu tetap melangkah terus menerima serangan. Dirinya berada dalam kendali Andrew.
"Andrew! Makhluk apapun kamu! Kamu fikir dapat menang?" Ucap Candy, masih bergerak menerima serangan, tapi dapat mengendalikan kelopak bunga.
Srash!
Srash!
Tubuh Andrew tergores di beberapa bagian.
"Aku tidak akan mati oleh senjata api maupun panah. Tapi kamu? Tubuhmu akan tercabik-cabik." Kalimat yang bagaikan tidak didengarkan oleh Andrew yang tengah berkonsentrasi menggerakkan tubuh Candy. Tidak peduli kelopak bunga mengoyak tubuhnya sendiri.
Dor!
Dor!
"Sial!" Teriak Sour merasa dirinya tidak berguna. Menatap ke arah Andrew yang terluka, masih berkonsentrasi mengendalikan tubuh sang mutan.
"Walau bagaimanapun! Kita harus saling melindungi! Agar tidak dimakan!" Sagitarius menangis, masih menembakkan panahnya. Bagaimana jika Andrew mati? Maka mutan yang tidak dapat mati ini akan mengejar dan memangsa mereka bertiga. Bahkan mungkin juga dapat pergi ke sekolah dan memakan semua siswi cantik.
"Aku akan mati! Aku akan mati!" Batin Sagitarius.
"Sudah Andrew!" Teriak Dino tiba-tiba.
Semua mata tertuju pada Dino. Sedangkan Andrew mencabut kekuatannya untuk mengendalikan pergerakan Candy. Bagian putih matanya yang semula hitam kembali putih seperti sedia kala.
Melompat mundur dengan cepat bagaikan menghindari sesuatu.
Hingga.
Brak!
"Argh!" Teriak sang mutan. Kala tebing bebatuan di atasnya runtuh. Benar-benar tebing yang tinggi, dengan bebatuan keras.
Dino mengarahkan lasernya dari tadi tepat pada bebatuan penyangga. Hingga bagian atas tebing longsor, kala batu penyangga hancur akibat laser.
Sedangkan Andrew? Mengarahkan sang mutan pada titik yang tepat.
"Aku hidup!"
"Masih bernapas!"
"Inilah kekuatan mafia sekolah! Kita harus keroyokan!"
Ucap Dinosaurus duduk sembari saling memeluk dalam tangisan.
Sementara Andrew mendekati area tebing. Menatap ke arah mutan yang hanya terlihat bagian tangannya. Tidak ada aura kehidupan, Candy sudah mati.
Dirinya terdiam sesaat, bingung harus bagaimana."Semoga kamu terlahir kembali di tempat yang lebih baik."
Hanya itulah ucapannya. Dirinya hanya mengetahui sedikit, tapi Candy dendam pada pria. Mungkin dirinya dulu diperjual belikan, atau mengalami pelecehan, sebelum dibawa ke laboratorium untuk menjadi mutan.
Dirinya mulai bimbang, tapi mutan sudah bagaikan tidak dapat memiliki naluri rasa kasih sedikitpun. Mengapa dirinya dikirim untuk menghentikan kiamat? Sedangkan dewa perang dapat menghentikan dengan lebih efektif.
Apa ini karena para mutan juga dipaksa melakukannya? Diasah untuk memiliki naluri membunuh?
"Kamu mau ikut anggota kami?" Tanya Dino, menepuk pundak Andrew.
"Aku rasa ada salah sangka disini." Andrew tersenyum picik, melihat ke arah Dinosaurus.
*
*
*
🍀Karya ini merupakan karya jalur kreatif.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 50 Episodes
Comments
Eka suci
dimasa lalu ara siluman kelinci kesayangannya, tujuan nya jadi dewa adalah menghidupkan siluman kelinci tapi dia lupa Ara dijadikan percobaan sampai jadi raja mutan menyebabkan kiamat makanya raja mutan membunuh dewa waktu dgn penuh dendam karena dilupakan,
2024-07-30
0
sss+
harusnya biarin aja biar dino terbunuh 🗿
2024-02-14
0
Bambang Setyo
Klo bisa keroyokan buat apa sendiri2🤣🤣🤣
2024-01-05
1