Eps. 20 — Serikat Petualang

Bai Liluo menemui Paman Lu yang sedang berjualan, ketika melihat Bai Liluo, pria paruh baya itu segera menghentikan aktivitasnya dan langsung menghampiri Bai Liluo.

Bai Liluo dibawa ke rumah Paman Lu sebelum di jamu olehnya, jelas bagi Paman Lu, Bai Liluo adalah tamu terhormatnya.

"Paman, sudah lama tidak bertemu..." Bai Liluo memasang senyum yang hangat.

"Kau juga, wah, lihatlah, kau sekarang sudah jadi pemuda yang tampan." Paman Lu tertawa pelan.

"Paman terlalu memuji, wajahku biasa saja."

"Biasa kepalamu, kalau kau mau merendah setidaknya gunakan akal dan pikiranmu."

Bai Liluo menggaruk kepalanya canggung, ia bertemu Paman Lu setidaknya setahun sekali jadi meski ini pertemuan kesekian kalinya hal itu tidak menjadikan Bai Liluo merasa akrab.

"Jadi untuk apa kau kesini, menjual hasil panenmu?" Paman Lu melihat keluar tempat kuda Bai Liluo diikatkan tapi tidak menemukan barang apapun.

"Sebenarnya memang demikian paman, hasil panenku aku letakkan di suatu tempat." Bai Liluo tersenyum tipis.

Bai Liluo tidak bisa mengeluarkan semua hasil panennya disini karena khawatir akan menimbulkan kejadian yang tidak diperlukan, menurut Ratu, sebaiknya Bai Liluo tidak menunjukkan kemampuan cincin ruangnya sampai ia mempelajari situasi dunia ini lebih jauh.

Bai Liluo keluar sebentar lalu kembali beberapa menit kemudian dengan membawa dua karung besar yang didalamnya berisi gandum.

Paman Lu terkejut melihatnya, bukan karena hasil penen Bai Liluo yang cukup melimpah melainkan karena Bai Liluo mengangkat dua karung besar itu dengan satu tangannya tanpa kesulitan yang berarti.

Kekuatan fisik Bai Liluo memang telah meningkat semenjak ia memakan daging siluman serta mengonsumsi pil yang dibuat Ratu, ia bahkan bisa mengangkat sepuluh karung gandum lagi jika menginginkannya.

"Diluar masih ada beberapa karung gandum, kubis, kentang, wortel, dan lainnya, paman tinggal menghitungnya." Bai Liluo menjelaskan.

Bai Liluo telah menyimpan hasil panennya selama setahun terakhir, dengan cincin ruang, makanan apapun tidak akan basi selama berada di dimensi cincin tersebut.

Paman Lu membutuhkan waktu untuk menghitung hasil penen Bai Liluo, ia sebenarnya cukup keheranan karena hasil panen pemuda tersebut sangat banyak padahal kakeknya dulu tidak pernah sebanyak ini.

Setelah membutuhkan waktu hampir satu jam akhirnya Paman Lu memberikan kantong kulit pada Bai Liluo berisi koin perak sebagai hasil dari penjualan panennya.

"Paman, setelah ini ada kemungkinan ini adalah penjualan hasil panenku yang terakhir. Aku tidak akan kesini lagi..." Bai Liluo kemudian mengutarakan niat dan tujuannya yang ingin pergi berkelana.

Paman Lu terkejut mendengar hal itu tapi beberapa saat kemudian ia tersenyum lalu menepuk pundak Bai Liluo.

"Jika itu keputusanmu Paman merasa senang sebab kau akhirnya mempunyai jalan sendiri, jangan seperti kakekmu yang seluruh hidupnya dihabiskan dengan berkebun dan bertani."

"Paman tidak melarang?" Bai Liluo pikir Paman Lu akan mencegahnya sebab dengan demikian, produsen dagangannya akan berkurang.

"Kenapa aku harus melarang, itu hakmu, aku tidak punya urusan untuk ikut campur kehidupan orang lain." Paman Lu tersenyum lalu menyodorkan kantong kulit yang lain, "Didalamnya ada seratus koin perak, senilai satu koin emas, aku memberikan ini sebagai perbekalanmu."

"Ini..." Bai Liluo kesulitan berkata-kata.

"Jangan menolak, aku akan tersinggung kalau kau menolaknya."

Bai Liluo tersenyum canggung sebelum berterimakasih pada Paman Lu.

Pandangan Paman Lu kemudian melirik Pedang Pembelah Langit yang tersemat di pinggang Bai Liluo, reaksi Paman Lu cukup terkejut karenanya.

"Luo'er, apa kau bisa bermain pedang?"

"Ah, ini..." Bai Liluo kemudian menjelaskan selama beberapa tahun terakhir ia berlatih serta belajar sedikit beladiri.

"Itu mengejutkan, tapi setidaknya kau memiliki kemampuan untuk melindungi dirimu." Paman Lu menghela nafas, "Kau tahu Luo'er, beberapa bulan belakangan ini situasi di kekaisaran cukup memanas, aku khawatir akan terjadi perang besar."

"Perang besar?"

"Lupakan saja, itu hanya kekhawatiranku, aku hanya pedagang dan tidak tahu dunia politik sesungguhnya."

Paman Lu mengubah topik pembicaraan, ia lalu menyarankan Bai Liluo untuk pergi ke Kota Rakha, kota menengah yang tak jauh dari kota ini.

"Di Kota Rakha ada tempat yang disebut Serikat Petualang, di sana kau bisa mendapatkan uang dengan menyelesaikan berbagai misi. Serikat Petualang dibuat untuk orang-orang yang menguasai beladiri sepertimu."

Paman Lu menyarankan agar Bai Liluo mendaftar menjadi bagian dari serikat karena dengan begitu ia bisa mendapatkan pekerjaan andaikata Bai Liluo kehabisan uang nantinya.

Pekerjaan dari Serikat Petualang sendiri beragam tergantung permintaan atau misi, yang paling umum adalah mengawal rombongan pedagang sementara di level yang paling sulit mereka memburu buronan kelas kakap atau siluman berbahaya.

Serikat Petualang sebenarnya dibuat oleh pemerintah kekaisaran agar menekan angka kejahatan sehingga fokus mereka adalah memburu banyak kriminal namun karena seiring pergeseran waktu, fungsi Serikat Petualang mulai bergeser dan berubah.

Bai Liluo mengangguk, ia akan mengingat saran Paman Lu ini. Bai Liluo kemudian menanyakan tanaman-tanaman yang diminta Ratu seperti Bunga Salju Abadi, Teratai Emas, Ginseng Bumi, dan Mawar Kematian namun Paman Lu tidak pernah mendengar atau mengenalnya.

"Kalau dipikir-pikir tidak mungkin aku menemukan tanaman ini secepatnya..." Ucap Bai Liluo di dalam hati sebelum menghela nafas panjang.

Sesudah bercakap-cakap sebentar dengan Paman Lu, Bai Liluo kemudian berpamitan, ia berencana ke kota yang di sarankan oleh Paman Lu sebelumnya.

Bai Liluo berharap dengan mendatangi kota-kota yang lebih besar, ia mendapatkan petunjuk tentang empat tanaman tersebut.

***

Bai Liluo menunggangi kuda dan mulai meninggalkan kota sesudah sedikit membelanjakan uangnya di pasar, Bai Liluo mengikuti jalan setapak yang biasanya dilalui oleh para pedagang, ia memulai perjalanannya sendirian.

Bagi Bai Liluo, ini pertama kalinya ia pergi ke wilayah yang tidak dirinya ketahui sehingga sepanjang perjalanan pemuda itu tidak henti-hentinya takjub melihat pemandangan yang berbeda.

Menurut Paman Lu, jika tidak hujan Bai Liluo bisa ke Kota Rakha selama empat hari, jarak tersebut cukup dekat mengingat ia berkendara memakai kuda.

"Nona Ratu, aku sempat kepikiran, bagaimana jika empat tanaman yang anda minta memiliki nama yang berbeda di dunia ini, bukankah situasinya akan rumit?"

Mengingat Ratu berasal dari dunia berbeda maka tidak menutup kemungkinan hal itu bisa terjadi.

"Aku mengenali empat tanaman itu dengan baik jadi kalaupun itu benar, aku bisa menginformasikannya dengan mata kepalaku sendiri."

Bai Liluo mengangguk, jawaban Ratu membuat perasaan Bai Liluo menjadi sedikit lega.

Ketika malam tiba Bai Liluo menghentikan kudanya di tempat pemberhentian yang biasanya digunakan rombongan pedagang beristirahat.

Bai Liluo membuat api unggun lalu memulai memasak daging siluman serta membuat sup jagung di atasnya. Ini adalah menu makanan sehari-harinya selama ini.

Usai menyantap makan malam Bai Liluo menghabiskan waktunya dengan berlatih yaitu menyerap permata siluman sampai matahari terbit.

Daya energi spiritual Bai Liluo sudah sangat besar setelah menyerap permata siluman setiap harinya selama empat tahun terakhir namun meski demikian Ratu tetap menyuruhnya untuk menyerap permata siluman sebanyak mungkin.

Bai Liluo baru berhenti berlatih ketika cahaya matahari pagi membasuh wajahnya dengan lembut, Bai Liluo memadamkan perapian lalu melanjutkan perjalanannya kembali.

Di hari kedua, Bai Liluo berpikir perjalanannya akan seperti kemarin sampai tiba-tiba ada beberapa orang dari semak-semak menghadang langkah kudanya.

Bai Liluo mengerutkan dahi pada orang-orang itu, ia yakin mereka tidak sedang menyambut dirinya terutama orang-orang itu datang sambil membawa senjata tajam.

Terpopuler

Comments

Tetap semangat dan trus berkarya tor 🙏

2024-01-19

0

lihat semua

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!