Shalat Magrib tiba,Dwi terbangun dan terus melihat sekelilingnya. Dan ternyata suaminya benar benar berangkat tampa pamitan padanya.
Dwi tidak ada niat untuk mencari kemana perginya suaminya itu,ia langsung masuk kekamar mandinya untuk ber Uduk untuk melaksanakan kewajibannya.
Setelah itu,Dwi terus mengaji seraya menunggu Isyak dengan harapan untuk menenangkan pikirannya yang selalu resah dan gelisah lantaran sikap suaminya yang kurang ajar.
Malam telah berlalu dengan begitu cepat,namun Dwi tidak mampu untuk memejamkan matanya. Dia meraih Hpnya yang ada diatas mija riasnya, lalu menekan tombol mencari kontak salah satu temannya yang kebetulan berkumpul dengan istri mudanya mas Hery.
Setelah menemukan nomernya,Dwi pun terus menekan tombol biru di layar Hpnya dan meletakkan ketelinganya. Dalam beberapa panggilan saja temannya langsung mengangkatnya.
[Hallo Wati,,,Apakah Suamiku ada disana sekarang?]
[Iya hallo Dwi..Suamimu tidak ada disini lah,atau mungkin karena belum sampa...] Jawab Wati dari sebrang sana.
[Aku mau minta tolong sama kamu Wati,tolong selidik Suamiku apakah benar dia menikah lagi disana]..
[Baik Dwi,,,Nanti aku selidiki,kalau memang dia menikah lagi apa yang harus aku lakukan untuk menolongmu.]
[Tolong difoto ya,dan kirimkan fotonnya ke nomer aku..]
[Baik Dwi..]
[Ya udah,terima kasih ya....!]
Lalu Dwi mematikan Hpnya dan terus berbaring untuk melelapkan matanya yang kian ngantuk.
Pagi tiba,,
Kini Dwi sedang memasak sekedarnya untuk sarapan paginya,krena ia berniat untuk bekerja. Setelah semuanya siap,dia terus menyantap makanan yang sudah tersaji di atas mija. Namun setelah memakan beberapa suapan saja Dwi langsung tidak ada selera makan,karena ingat tentang kelakuan Suaminya yang menikah lagi dan memikirkan tentang penghianatannya terhadap cinta sucinya.
Pukul 07.0,Dwi berangkat menaiki anak tangga untuk bekerja ke lantai dua puluh. Dwi bekerja sebagai kuli bangunan di Negri Jiran itu,walau nyatanya memang berat pekerjaan itu. Namun Dwi tetap menekuni dan berusah tegar walau hatinya sudah mulai retak dan entah kapan ia akan hancur oleh kelakuan suaminya.
Sudah dua hari suaminya tidak pulang,Dwi tetap menunggu kabar dari temannya yang ia hubungi tempo hari. Namun belum juga ada kabar darinya sampai saat ini,hingga membuat hati Dwi serba gelisah tidak karuan.
Dan seperti biasanya,Dwi selalu bekumpul dengan teman teman kerjanya disaat waktu istirahat sekedar ngobrol sana sini.
Krriiiiiiing...!!
Krriiiiiing...!
Krriiiiiing...!
Tiba tiba Hp Dwi berbunyi tanda ada pesan masuk,setelah ia lihat dilayar Hpnya ternyata Wati yang mengirim pesan padanya. Matanya Dwi langsung terbelalak sambil melototi seraya mengernyitkan alisnya saat melihat foto kemesraan antara suami dan istri mudanya,dan tampa disadari air matanya mengalir lagi membasahi pipinya.Dwi menangis sejadi jadinya tampa menghiraukan teman temanya yang ada di sekelilingnya..
"Ada apa Dwi?" Salah satu teman kerjanya bertanya.Dwi hanya mampu memberi Hpnya pada temannya itu tampa bicara satu kata pun untuk memperlihatkan foto kemesraan suaminya disaat makan berdua di sebuah restoran.
Teman temannya terus bergantian untuk melihat apa yang sebenarnya terjadi anatara Dwi dan suaminya,sedangkan Dwi tiba tiba badannya lemas dan lansung jatuh tersungkur dihadapan teman temannya itu.
Semua yang ada sana panik saat melihat Dwi sudah pingsan,ada yang masuk ke kamarnya untuk mengambil air dan ada yang berlarian berteriak minta tolong dengan para lelaki yang ada disana.
Dan ada juga yang mencari kontak suaminya untuk menghubungi dan memberi tau kabar tentang istrinya yang pingsan.
Satu jam lebih Dwi menggigil di dalam kamarnya namun tak ada satupun dari temannya yang ingin membawa Dwi kerumah sakit. Karena selain semua temannya itu tak ada dukumen asli,mereka juga takut dengan segala macam pertanyaan yang akan ditanyakan oleh perawat disana. Karena undang undang di Negri Jiran itu jauh berbeda dengan undang undang di Negri sendiri.
Dwi cuma mampu dikompres oleh salah satu temannya dengan air hangat menggunakan handuk disekujur tubuhnya..
"Kemana suaminya Dwi yaaa...! Kok belum datang,padahal aku sudah menghubungi dari tadi.." Kata salah satu temannya yang tadi telah menghubungi suaminya..
"Tidak tau tuh orang,betul betul suami yang tidak tau diri.. Istri sudah baik seperti ini masih saja bertingkah,kurang apa coba Dwi sama suaminya itu.. Dasar lelaki...!" Teman yang lainnya menjawab ketus sambil mengernyitkan alisnya.
"Iya.....Padahal Dwi baik yaaa...! Sudah cantik lagi,eeeeeh malah dimadu.Kalau aku mah ogah,mending peluk bantal guling dari pada meluk suami yang tak tau diri itu..." Teman yang lainnya bergerutu sambil mengelapkan kain handuknya sama Dwi.
Dwi terus tidak sadarkan diri,karena selain Dwi Shok.Dwi juga mengidap penyakit lemah jantung yang ia alami dari sejak remaja. Jadi secara otomatis,Dwi tidak boleh mendengar kabar yang akan membuatnya terkejut. Dan kalau itu terjadi,maka Dwi akan pingsan dengan waktu yang lumayan lama.
Jam satu sudah tiba,menandakan waktu istirahat sudah habis. Maka orang orang yang ada di sekelilingnya satu persatu meninggalkan Dwi seorangan dirumahnya,sedangkan suaminya belum datang juga.
"Mbak Nur...! Aku mau kerja setengah hari saja yaaa,kasihan Dwi ditinggal sendirian disini..". Kata salah satu teman baiknya.
"Oh ya udah tidak apa apa Dik,nanti aku akan kasih tau bos kalau kamu kerja setengah hari..", Teman yang lainnya menjawab sambil beranjak pergi.
Setelah semua teman temannya pergi,kini tinggal Dwi dengan teman baiknya itu yang ada didalam kamar Dwi. Seraya sambil menunggu suaminya Dwi datang,temannya terus mengompres badan Dwi.
Took....!!!
Took....!!!
Took....!!!
Suara ketokan pintu dari luar,menandakan ada orang lain yang mau masuk kekamar Dwi.
"Halo Mbak,Siapa didalam? Ada orang lain tidak selain Dwi didalam?" Suara laki laki terdengar dari luar pintu seraya mengetok pintu rumah Dwi.
"Iya ada aku disini sedang menemani Dwi..". Kata Aini temannya itu seraya berdiri untuk membukakan pintu...
Setelah dibuka,Aini langsung mendelik melototi wajah suaminya Dwi yang menjengkelkan itu..
"Kok baru datang sih Mas? Bukankah sudah dari tadi Mas Musa dihubungi oleh temanku?" Sapa Aini dengan judesnya dan terus berpaling seraya mendekati Dwi untuk mengompres badanya lagi.
Mas Musa terus duduk disamping Dwi sambil memegang tangannya dan menanyakan apa sebetulnya yang terjadi sama Dwi kepada Aini.
Aini terus menceritakan apa yang ia lihat di Hp Dwi tampa mengurangi dan melebihi dengan apa yang Aini lihat.
Mas Musa hanya diam tampa kata,dan seakan terlihat tampa ada penyesalan diwajahnya.
Tiba tiba Dwi merengek dan menggerakkan badannya yang lemas seraya membuka matanya..
Dengan penglihatan yang samar karena habis pingsan,Dwi melihat sesosok laki laki yang berada disampingnya.
Dwi langsung mendelik sesaat karena yang ia lihat adalah suaminya yang dengan tega menghianati cinta sucinya,lalu Dwi berpaling membelakangi suaminya tampa sepatah kata,dan tampa terasa air mata kesedihannya menetes lagi..
"Oh Tuhan kenapa nasibku harus seperti ini Tuhaaan...?" Gumamnya Dwi dalam hatinya.Dwi hanya diam tampa kata dan terus membelakangi suaminya..
Sedang Aini juga diam karena merasa iba dengan nasib yang Dwi rasakan,sesekali Aini juga meliriki Mas Musa yang hanya mematung tampa kata.
"Dwi,,Aku mau pulang yaaa..! Mas,,Aini pulang ya...! Mau sambung kerja nanggung nih,sekejap lagi juga sudah waktunya pulang". Kata Aini kepada Mas Musa dan Dwi.
Setelah mendapat anggukan dari Dwi,Aini pun berdiri dan terus beranjak pergi. Namun sesaat sebelum ia sempat melangkahkan kakinya,Aini menoleh kebelakang sambil menatap sinis terhadap suami Dwi itu.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 63 Episodes
Comments
🏹💕mycupidaneko💘🐈
Cepat update, jangan biarkan kami menunggu terlalu lama!
2023-12-26
0