Bad And Crazy ( Sylvester Series ) Chapter 15

⚠️ Sebelum membaca BAD AND CRAZY. sebelumnya lebih baik kalian baca dulu OBSESSION dan ONLY MINE, karena mereka ber-3 itu saling berhubungan atau berseries ⚠️

Happy reading guys 🌹

==========================

•••

_________________________________

¹⁸+

⚠️ NO REPOST ⚠️

Lorenzo pun menyodok dan menghentak dalam-dalam aset nya, ia genggam kedua tangan aubrey agar diam, ia kecup dan gigit leher Aubrey hingga memerah, seiring berjalan nya waktu pria itu pun terus menghujami aset Aubrey dengan sangat brutal, ia menghirau kan tangan Aubrey yang terus mengeluarkan darah membasahi seprai nya.

Aubrey Valentine Sylvester

Akkkhh be-berhenti ennnghhhh ( Memejamkan erat matanya )

Lorenzo Tieran Benedict

Sssttttt sialan ( Geramnya ) Bagaimana bisa ahhhh aset an-anak pembunuh se-seperti mu se-senikmat ini nnngghhh ( Mendongakkan kepalanya )

Aubrey Valentine Sylvester

Nnghhhh sa-sakit ke-keparat ( Menggigit bibir bawahnya sampai berdarah )

Lorenzo yang melihatnya pun semakin bergairah, disaat Aubrey menggigit bibir bawahnya dimatanya Aubrey terlihat sangat sexy, ia lepas kedua tangan Aubrey membiarkan gadis itu melakukan apa saja yang dia inginkan, kini tangan kekarnya pun mendarat di 2 aset Aubrey yang sangat pas dengan tangan nya, ia re-m-as pelan dan sesekali ia pun memainkan puncak pink milik gadis itu hingga membuat nya menggeliat di atas ranjang.

Bugh

Aubrey Valentine Sylvester

( Memukuli dada bidang Lorenzo ) Berhenti, KUBILANG BERHENTI ( Bentaknya sambil terus memukuli dada bidang Lorenzo )

Lorenzo Tieran Benedict

Tidak akan ( Semakin mempercepat nya ) Akkkhhhh akkkhhh nikmat sekali sshhh ( Mendongakkan kepalanya )

Aubrey Valentine Sylvester

( Mata berkaca-kaca ) Eeennggg sa-sakit, ti-tieran sakit ( Lirihnya )

Seketika Lorenzo pun menghentikan kegiatannya, ia tatap dalam-dalam bola mata aubrey, entah kenapa disaat gadis itu menyebutkan nama nya, tiba-tiba saja dadanya berdenyut nyeri.

Lorenzo Tieran Benedict

Kau bilang apa? ( Mengusap-usap perut Aubrey yang mengeluarkan darah segar )

Aubrey Valentine Sylvester

( Nafas tersengal-sengal ) Be-berhenti

Tubuh Aubrey pun melemas, matanya berkaca-kaca dan seluruh wajah nya sangat lah pucat.

Aubrey Valentine Sylvester

Eennggh sa-sakit ( Memejamkan matanya ) Mo-mommy ( Lirihnya )

Lorenzo pun mengeluarkan aset nya dengan sangat kasar, entah kenapa mood nya tiba-tiba saja memburuk. Ia turun dari ranjang, mengambil piyama dan segera memakai nya, ia tutupi tubuh Aubrey menggunakan selimut, lalu ia pun mulai melangkahkan kaki nya keluar dari kamarnya meninggalkan Aubrey yang tengah menangis kesakitan seorang diri.

- Di luar kamar -

Lorenzo Tieran Benedict

( Menatap dingin kepala pelayan yang tengah berdiri di depan kamarnya ) Obati wanita itu ( Dinginnya lalu pergi )

Kepala Pelayan

( Menatap sendu punggung lebar Lorenzo yang semakin menjauh ) Anda benar-benar sudah berubah tuan muda

Kepala Pelayan

( Langsung masuk ke dalam kamar )

==========================

•••

________________________________

- Ruang santai -

Violena pun terduduk di tepi kolam, tatapan nya kosong menatap ke depan, setelah putrinya dinyatakan menghilang kini violena pun bagaikan seorang mayat hidup, ia tidak ingin berbicara pada siapa pun dan ia selalu menyendiri.

Puk

Violena Sylvester

( Hanya diam )

Violena Sylvester

Gabriel Luciano Sylvester

Sayang ( Mengelus punggung violena ) Ayo kita makan, dari tadi kau belum memakan apa pun ( Lembutnya )

Violena Sylvester

( Menggelengkan kepalanya ) [ Brey, kamu ada di mana sayang. Mommy benar-benar tidak tenang, mommy selalu memikirkan mu ]

greb

Gabriel pun memeluk erat tubuh sang istri, sejak tadi pagi setelah ia memberitahu semuanya, istrinya itu tidak pernah bicara satu kata pun, bahkan ketika anak-anak mengajak nya bicara, ia sama sekali tak pernah menjawab nya.

Gabriel Luciano Sylvester

Jangan seperti ini, vi ( Lirihnya ) Ayo makan ( Ajak nya )

Violena Sylvester

( Mendorong tubuh Gabriel lalu menundukkan kepalanya ) Bagaimana aku bisa makan dengan tenang, riel. Bahkan sekarang aku tidak mengetahui keberadaan dan keadaan brey, apa dia sudah makan? Semalam dia tidur di mana? ( Mata berkaca-kaca )

Gabriel Luciano Sylvester

( Memeluk kembali tubuh violena ) Brey pasti baik-baik saja, sayang. Anak perempuan kita itu berbeda dengan anak perempuan lainnya, brey kuat dan pintar

Violena Sylvester

( Meneteskan air mata )

Violena Sylvester