Bad And Crazy ( Sylvester Series ) Chapter 12

⚠️ Sebelum membaca BAD AND CRAZY. sebelumnya lebih baik kalian baca dulu OBSESSION dan ONLY MINE, karena mereka ber-3 itu saling berhubungan atau berseries ⚠️

Happy reading guys 🌹

=========================

•••

_________________________________

¹⁸+

⚠️Luci ingatkan bagi orang yang belum cukup umur dan jijik an, kalian skip saja chapter ini ⚠️

⚠️ NO RIPORT ⚠️

Suara erangan kuat dan ringisan pun terdengar di kamar itu, Lorenzo menanamkan aset nya hingga tandas ke dalam aset kelly ia tekan kuat-kuat sambil meremas kuat py Kelly dari belakang. Sedang kan wanita itu, dia menunggingkan tubuhnya, memegang erat tepi ranjang, air matanya terus mengalir deras sedari tadi karena baru kali ini ia merasakan penyatuan yang amat menyakitkan.

Kelly ( Asisten Lorenzo )

AKKHHH TU-TUAN, SAKIT SEKALI ( Teriaknya )

Lorenzo Tieran Benedict

Longgar sekali hm ( Semakin menekan asetnya ) Sudah berapa banyak aset pria yang masuk ke dalam sini?

Kelly pun tak sanggup bicara, mulutnya menganga lebar dan ia pun semakin erat mencengkram tepi ranjang, kini asetnya benar-benar terasa sangat penuh dan nyeri.

Kelly ( Asisten Lorenzo )

[ Aku harus menghentikan permainan ini, bisa-bisa aku dibuat mati. Sekarang aku yakin sekali kalau aset ku sudah sobek ]

Kelly ( Asisten Lorenzo )

Tu-tuan, se-sebaiknya kita hentikan permainan i-ini sekarang ( Terbata-bata ) Aku ti-tidak sanggup tu-tuan

Lorenzo Tieran Benedict

Ingin berhenti sekarang? ( Mer-eem-aas kuat pantat Kelly ) Setelah kau membangunkan adik ku, kau meminta ku untuk menghentikan kegiatan ini?

Lorenzo pun segera menjalan kan rencananya, ia hentak dan sodok dalam-dalam pada aset Kelly hingga membuat wanita itu pun menjerit kesakitan.

Kelly ( Asisten Lorenzo )

ARRGGG TUAN, AM-AMPUN TUAN ( Jeritnya ) KELUARKAN AKKHH AKKHHH L KELUARKAN ASET MU HIKS...HIKS... ( Jeritnya sambil terisak-isak )

Lorenzo Tieran Benedict

Aaggghhh, kenapa aku harus mengeluarkan nya hm ( Geramnya ) Ka-kau sudah membangunkan nya akkkhhh maka dari itu kau juga yang harus menidurkan nya kembali ( Semakin mempercepat nya )

PLAK

Pria itu seperti kesetanan ia tampar pantat Kelly dengan sangat kuat, ia juga menghentak dalam-dalam aset hingga semuanya masuk dengan tandas memenuhi aset Kelly.

Kelly ( Asisten Lorenzo )

Oouughhhhh ya tuhan ( Menggigit tepi ranjang )

Lorenzo Tieran Benedict

You like it, b-it-c-h? ( Menggertakkan giginya ) Kau menyukainya kan ( Semakin menghentak )

Kelly ( Asisten Lorenzo )

Aakkhhhhh Lorenzo ugghhh

Seketika Lorenzo pun emosi, ia hentak aset besar dan panjangnya dengan sangat kuat sampai tubuh Kelly pun tersungkur ke depan, Lorenzo pun mengeluarkan aset nya, ia gendong tubuh Kelly ala bridal style lalu ia pun melemparkan kasar tubuh sexy itu ke atas ranjang.

BRUK

Kelly ( Asisten Lorenzo )

Uukkhhhh ( Menahan sakit )

Kelly ( Asisten Lorenzo )

( Tersenyum ) [ Aku selamat ] Tu-tuan terimakasih karena kau sudah menuruti ku ( Tersenyum lebar menatap Lorenzo )

Lorenzo pun hanya terkekeh kecil, ia naik ke atas ranjang, ia tindih tubuh Kelly tak lupa pria itu pun terus menatap wajah Kelly dengan tatapan tajam nya.

Lorenzo Tieran Benedict

( Mencengkram kuat dagu Kelly ) Siapa yang mengizinkan mu untuk memanggil nama ku secara langsung? ( Dinginnya )

Kelly ( Asisten Lorenzo )

Aakkhh tu-tuan ( Meringis )

Lorenzo Tieran Benedict

Permainan ini belum selsai, Kelly ( Menyeringai ) Berharap permainan ini akan segera selsai? Jangan harap!

Lorenzo pun melebarkan paha Kelly dengan selebar mungkin hingga terdengar suara retakan yang muncul dari kedua paha Kelly.

KREKK

Kelly ( Asisten Lorenzo )

AGGGRRRHH ( Teriaknya kesakitan )

Lorenzo Tieran Benedict

( Tersenyum puas ) Indah sekali suara mu, aku ingin terus mendengarnya ( Menggesek asetnya )

JLEB

Sekali hentakan aset besar dan panjang itu pun masuk sempurna ke dalam milik Kelly, Lorenzo pun semakin melebarkan paha Kelly agar aset nya masuk secara leluasa.

Kelly ( Asisten Lorenzo )

Oouhhhh ya tuhan ( Mata berkaca-kaca )

Lorenzo Tieran Benedict

( Menatap penyatuan nya ) Woah, sangat indah. Lihat, aset ku masuk sempurna, sayang

Kelly ( Asisten Lorenzo )

Tu-tuan aku ti-tidak sanggup hhhh sa-sakit sekali ( Lemasnya )

Lorenzo pun tidak mendengar perkataan Kelly, ia mulai kembali menghujami aset wanita itu dengan tempo yang sangat cepat, kedua tangan nya beralih mer-emm-ass 2 aset besar wanita yang ada di bawahnya tersebut.

Lorenzo Tieran Benedict

Sudah berapa kali kau melakukan operasi untuk membesarkan nya hm? ( Memainkan puncuk pink Kelly ) Dan sudah berapa banyak uang korupsi yang sudah kau habiskan untuk memperindah bentuk tubuh mu?

Kelly ( Asisten Lorenzo )

( Terkejut lalu menatap wajah Lorenzo ) Ap-apa maksud tu-tuan hhnng

Lorenzo Tieran Benedict

Aku tidak suka wanita yang tidak bisa jujur ( Semakin menghentak aset nya dengan sangat kuat )

Kelly ( Asisten Lorenzo )

Aarrghhh ya tuhan ( Menjambak rambut nya sendiri )

Lorenzo Tieran Benedict

Ughhhh dasar wanita tak tau diri ( Ikut menjambak rambut panjang Kelly ) Begini kah balasan mu pada ku aakkhhh ( Erangnya )

Lorenzo Tieran Benedict

Kau pikir aku tidak mengetahui semua ini? Ahhhh ahhhh s-h-i-t, koruptor yang ada di kantor cabang adalah diri mu, kelly

Kelly ( Asisten Lorenzo )

AKKKHHH AKKKHHH TUAN PEL-PELAN ( Memejamkan matanya menahan nyeri )

Lorenzo pun mendorong kuat aset nya hingga mentok, lalu ia pun menyemburkan cairan nya di dalam rahim Kelly.

Lorenzo Tieran Benedict

( Melepaskan asetnya ) Permainan sesungguhnya akan di mulai ( Tersenyum miring )

Kelly ( Asisten Lorenzo )

( Nafas tersengal-sengal ) Tu-tuan ( Lirihnya sambil menatap sendu wajah Lorenzo )

Lorenzo Tieran Benedict

( Me-ree-mass kuat py Kelly ) Ini sangat indah, bagaimana kalau ku bedah kedua aset ini? ( Memiringkan kepalanya menatap wajah Kelly ) Aku sangat penasaran dengan isi nya, dan untuk ini ( Menyentuk pucuk Kelly ) Aku ingin sekali memotongnya dan menjadikan nya gantungan kunci mobil ku

Kelly ( Asisten Lorenzo )

Tu-tuan ( Ketakutan )

Lorenzo Tieran Benedict

let's play ( Tersenyum miring )

============================

•••

________________________________

Kini Aubrey sudah tersadar sepenuh nya, dia menggeram marah mengingat kejadian yang sudah ia lakukan dengan Lorenzo. Ia Jambak kuat rambutnya sesekali ia pun memukul-mukul kepalanya hingga membuat para pelayan yang ada di dalam kamar itu pun kewalahan menghadapi Aubrey.

Aubrey Valentine Sylvester

AKKKHHHH SIALAN-SIALAN, PRIA BANGSAT ( Umpatnya sambil memukul-mukul kepalanya sendiri )

Kepala Pelayan

Nona, tenanglah sebentar nona ( Menahan tangan Aubrey ) Ya tuhan, jangan seperti ini

Aubrey Valentine Sylvester

AKKKHHHH LEPASKAN AKU SIALAN ( Bentaknya lalu menghempaskan tangan kepala pelayan hingga terjatuh )

Bruk

Semua pelayan : Kepala pelayan ( Kompaknya )

Aubrey pun turun dari ranjang tanpa memakai pakaian sehelai pun, ia lempar semua barang-barang Lorenzo hingga tak berbentuk, ia mengamuk di dalam kamar itu, Aubrey terus berjalan menghancurkan semuanya menghiraukan rasa sakit nya.

Kepala Pelayan

Ya tuhan nona, hentikan ( Memegangi tangan Aubrey ) KALIAN LIHAT APA HAH, CEPAT TAHAN TUBUH NONA ( Bentak nya menatap para pelayan )

Semua pelayan pun dengan kompak mendekati Aubrey, mereka memegangi semua tubuh Aubrey agar gadis itu tidak bisa bergerak.

Aubrey Valentine Sylvester

AKKHHH LEPASKAN AKU BRENGSEK ( Bentak nya ) DIMANA TUAN KALIAN, AKU AKAN MEMBUNUH NYA ( Nafas tersengal-sengal ) KATAKAN PADA KU, DIMANA TUAN KALIAN BERADA ( Memberontak )

Kepala pelayan pun mengeluarkan sesuatu dari dalam saku pakaian nya, sebuah suntikan yang diberikan oleh Lorenzo, pagi tadi sebelum Lorenzo berangkat ke perusahaan nya sendiri, ia meminta kepada kepala pelayan untuk menjaga ketat Aubrey dan ia pun memberikan sebuah suntikan.

Kepala Pelayan

( Mengingat perkataan Lorenzo )

" Kalau dia mengamuk, suntik saja dengan ini "

Kepala Pelayan

Nona maaf kan saya ( Menancapkan jarum suntik pada leher Aubrey )

Aubrey Valentine Sylvester

AKKKHHHH ( Teriaknya )

Seketika tubuh Aubrey pun melemas, pandangan nya memburam dan kedua lututnya pun seketika melemas.

Aubrey Valentine Sylvester

( Tak sadarkan diri )

Kepala Pelayan

( Menghela nafas ) Tidurkan nona di atas ranjang ( Menatap para pelayan )