Selesai meminum habis minuman kaleng itu, Andrew melempar kaleng kosong itu ke tempat sampah yang jaraknya beberapa meter jauhnya dari tempat dia berdiri. Dan lemparan Andrew pun tepat masuk tak meleset. Riuh ramai sorakan kagum pun terdengar dari para gadis penggemad Andrew.
Andrew hanya menatap Clara Ji, lalu berlalu pergi begitu saja. Andrew tak sabar kembali ke Rumah Utama untuk bermain dengan Freya.
"Eeeh, dia ini. Apa-apaan mengabaikanku seperti ini." Ucap Clara yang baru saja ingin mengejar Andrew namun menghentikan langkahnya karena tak ingin terlihat terlalu Agresif di dalam mengejar Andrew.
Sesampainya di Rumah Utama, Andrew segera ke kamarnya berbersih diri lalu baru ke Kamar Freya dan Darren. Namun tak melihat Darren dan Freya disana. Andrew pergi ke taman untuk melihat mungkin saja Andrew dan Freya dibawa bermain kesana. Namun tidak ada juga.
Mayleen benar-benar memonopoli Darren dan Freya. Mayleen hari ini membawa Darren dan Freya ke Rumah William Ye dan menginap disana. Akhirnya Andrew hanya duduk di bangku taman memandangi rembulan malam.
"Aaah, aku benar-benar kesepian tanpa kalian, Darren dan Freyaku." Ucap Andrew sendu sambil menendang-nendang bebatuan kecil yang ada di taman.
Di Pagi hari, Clara sudah menunggu Andrew di depan pintu gerbang sekolah mereka. Clara mendapatkan laporan dari Asissten papanya jika Andrew datang ke sekolah menggunakan angkutan umum, tidak diantar dengan mobil.
Karena itu lah Clara menunggu Andrew di pintu gerbang sekolah mereka. Begitu melihat Andrew, Clara langsung melambai-lambaikan tangannya.
"Andrew, selamat pagi." Ucap Clara.
"Eeem". Jawab Andrew sambil tetap berjalan.
"Andrew apa kau bisu ?" tanya Clara.
"Kenapa kau pendiam sekali ?" tanya Clara lagi.
"Andrew !" pekik Clara sambil menarik lengan Andrew karena merasa kesal di abaikan.
Andrew adalah laki-laki pertama yang mengabaikannya, selama ini dia selalu di kejar-kejar oleh teman-teman laki-lakinya. Karena itu Clara merasa amat kesal.
"Nona Clara, kita belum sedekat itu. Kau hanya baru mengenalku beberapa hari saja." Ucap Andrew seraya melepaskan tangan Clara dari lengannya lalu berjalan pergi.
"Andrew tidak bisakah kau bersikap manis layaknya teman." Teriaknya lagi sambil mengejar Andrew lagi.
Andrew diam tidak menjawab lagi, dan tetap berjalan menuju ke kelasnya dengan tenang, padahal tatapan para gadis penggemarnya sudah menatap tajam pada mereka berdua. Namun Andrew tidak memperdulikannya.
Mood hati Andrew sedang tidak bagus, jadi dia benar-benar tidak perduli dengan tatapan dan pendangan mereka tentang dirinya dan Clara. Hati Andrew terasa sendu karena merindu pada Freya. Tidak melihat dan bermain dengannya sungguh dunia Andrew terasa seperti mati lampu, Gelap.
Sore hari kali ini, Andrew berlatih dengan Team Wushunya. Gerakan-gerakan Andrew terlihat anggun elegan namun bertenaga. Tendangan-tendangannya memberikan ilusi seakan- akan dia sedang terbang beberapa detik di udara.
Clara dan yang lainnya semakin mengagumi Andrew. "He was so cool, dia memang keren." Ucap Clara dengan penuh kekaguman. Tiba-tiba Beberapa gadis menarik Clara dan dibawa ke tempat sepi di salah satu sudut sekolah.
"Hei katakan apa kau yang bernama Freya ?" tanya Salah satu gadis tersebut.
"Freya ?" Pikir Clara dalam hati kebingungan.
"Apa kau bisu ?" tanya gadis itu lagi sambil menjambak rambut kuncir dua clara.
"Lepas." Ucap Clara dengan kesal sambil menepis tangan gadis itu.
"Ya jika aku Freya memangnya kenapa." Ucap Clara Memprovikasi mereka.
"Bagus, kebetulan sekali jika begitu." Ucap ketua geng para gadis itu.
"Dengarkan aku Freya, Andrew adalah miliku. Jadi berhentilah menggodanya." Ucap gadis itu.
"Eem, apakah yang bernama Freya itu adalah teman dekatnya Andrew ?" tanya Clara dalam hati dengan rasa cemburu.
Dalam keadaan termenung, tiba-tiba tubuh Clara di dorong sehingga terjatuh. "Hei kalian apa-apan ini !" ucap Clara dengan marah.
Baru ingin berusaha bangkit tapi para gadis itu mulai menendangi Clara. "Aww hentikan." Ucap Clara sambil menahan sakit dan melindungi wajahnya.
"kalian Hentikan !" teriak Andrew.
Melihat Andrew datang menyelamatkan Clara mereka pun langsung pucat. "Habislah kali ini Nona Ketua." Ucap salah satu dari mereka.
Andrew sebelumnya melihat mereka menarik Clara, lalu merasa ada yang aneh karena Clara terlalu lama tak kembali. Andrew memutuskan mengeceknya. Sebagai laki-laki melihat satu wanita di keroyok oleh beberapa gadis tentu saja dia tidak bisa tinggal diam.
"Lain kali jika kulihat kalian menindasnya lagi, kalian akan menerima konsekuensinya." Ucap Andrew mengancam seraya menggendong tubuh Clara dan membawanya ke Klinik sekolah.
Hati Clara Terasa hangat, ini kedua kalinya Andrew membantu dirinya.
🍒🍒🍒🍒🍒🍒🍒🍒🍒🍒🍒🍒🍒🍒
AUTHOR SERAHKAN RANGKING NOVEL INI DI TANGAN KALIAN YAH.
Ayoo vote -vote - vote yah
Arigato
Love you All
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 278 Episodes
Comments
aphrodite
seperti mati lampu ya sayang
seperti mati lampuuuu
cintaku tanpamu ya sayang
bagai malam tiadaaaaa berlalu🎶🎵
2024-11-27
1
Erni Fitriana
takut GR lagi nih clarA
2024-12-09
0
Imam Sutoto Suro
wooow keren lanjut thor seruuuu
2023-11-14
0