TANGAN-TANGAN MUNGIL

Yuki Membawa Darren dan Freya ke kamarnya dan meletakan mereka di tempat tidur. Membiarkan mereka mengganggu tidur nyenyak Papanya. Austin merasa ada yang menaiki tubuhnya lalu membuka matanya.

Wajahnya langsung tersenyum bahagia melihat tangan-tangan mungil dan kaki-kaki kecil itu mengerumininya.

"Ya, ya Papa sudah bangun," ucap Austin.

"Apakah kalian merindukan Papa," ucapnya lagi.

Yuki terlihat sibuk memilihkan setelan baju hari ini untuk Austin. Memilihkan dasi yang warnanya cocok dengan warna kemejanya. Memilihkan Pin penjepit dasinya, jam tangannya. Sepatunya.

Sementara Austin sibuk bercanda dengan Freya dan Darren. Setelah selesai memilihkan pakaian dan asesoris Austin untuk hari ini, Yuki mengambil Darren dan Freya dari pelukan Austin.

"Mandilah, kami akan menunggumu untuk sarapan," ucap Yuki seraya membawa Darren dan Freya keluar dari kamar mereka.

Austin masih ingin bermain dengan kesayangannya, namun dia harus pergi ke Long corp's. Austin telah rapih berpakaian dan segera menuju ruang makan. Yuki, Celina dan yang lainnya sudah berada disana.

Daren dan Freya duduk di kursi bayi sambil memakan buah dengan lucunya. Austin menciumi mereka lagi.

"Hati-hati nanti kemejamu terkena noda," Ucap Yuki mengingatkan.

"Dad, apakah Mayleen akan datang hari ini ?" tanya Austin.

"Iya, karena sedang libur semester," jawab Evereet.

"Wiliiam dan Mommy mu yang akan menjemput Mayleen," ucap Evereet lagi.

Austin tidak melihat Nyonya Samantha. "Apakah Nenek hari ini tidak sehat ?" tanya Austin.

"Ya, akhir-akhir ini kesehatan Nenek sangat menurun," ucap Evereet.

Setelah selesai sarapan, Austin dan Evereet melihat Nyonya Samantha terlebih dahulu sebelum pergi ke Long Corps. Nyonya Samantha terlihat masih tertidur.

"Nenek," Panggil Austin sambil berjongkok di sisi tempat tidur Nonya Samantha.

Namun Nyonya Samantha tidak merespon. Austin pun hanya mencium Kening Nyonya Samantha. Evereet meminta perawat pribadi Nyonya Samantha agar lebih memperhatikan Nyonya Samantha dan jika terjadi sesuatu yang serius agar segera menghubunginya. Setelah melihat Nyonya Samantha, merekapun pergi ke Long Corps.

Andy mengingatkan bahwa hari ini adalah hari kompetisi olah raga Andrew. Austin sengaja mengosongkan jadwal siang harinya agar bisa melihat kompetisi itu.

Kompetesi yang Andrew ikuti adalah Kompetesi bela diri Wushu tingkat Nasional. Andrew terpilih mewakili sekolah mereka. Meski termasuk junior di team wushu , namun kemampuan Andrew sudah seperti para seniornya bahkan lebih hebat. Karena itulah dia terpilih mewakili sekolahnya.

Hari ini Yuki juga akan ikut melihat Putra angkatnya itu berlaga. Yuki juga membawa Darren dan Freya untuk menyemangati Andrew berkompetesi. Austin melihat Yuki sudah duduk di tempat VIP dan menghampirinya. Austin mengambil Darren dari salah satu pengasuh, dan memangku Darren.

Saatnya Andrew berlaga, Austin berdiri dan menaruh Darren di bahunya. Lalu melambaikan tangan-tangan Mungil Darren, memberikan semangat kepada Andrew.

Semangat Andrew terpompa keras melihat keluarganya Hadir untuk melihatnya berlaga. Hatinya menghangat melihat Darren melambai kepadanya, lalu pandangannya beralih mengunci sosok Freya Kecilnya. Adrenalinnya semakin terpompa. Ya Andrew bertekad untuk menang hari ini dan mempersembahkan kemenangannya untuk Freya, penyemangat hatinya.

Kategori kompetesi yang Andrew ikuti adalah Kategori Wushu Taolu (Seni). Ini adalah pola seni bela diri, bentuknya terdiri dari gerakan dasar seperti gaya tendangan, meninju, salto, melompat, menyapu dan melempar.

Musik yang mengiringi gerakan Andrew terasa sangat menghanyutkan sehinga siapa-siapa saja yang melihat gerakan pola Andrew bertambah berdecak kagum bersorak horay ketika Andrew berhasil beberapa detik seperti terbang di udara dengan lompatan-lompatan saltonya.