HARI BERMAIN

Freya tertawa lepas, karena senang bisa bermain bersama Andrew. Freya merentangkan tangannya sambil menghirup udara dan memejamkan matanya. Cahaya senja dan kerlap-kerlip lampu dan dekorasi warna emas di komedi putar itu nampak kontras elegan dengan Freya. Andrew mengambil foto candid Freya. Dan menjadikannya layar utama di ponselnya.

"Kakak, ayo kita coba permainan yang lain." Ucap Freya sambil menggandeng tangan Andrew.

Gadis-gadis yang melihat mereka terang saja merasa iri melihat Freya dengan bebas menggandeng lengan Andrew.

"Kakak aku ingin naik kincir angin raksasa itu." Pinta Freya.

Andrew tidak pernah menolak pinta Freya, semua akan dia penuhi jika itu bisa membuatnya tersenyum dan selama itu tidak berbahaya. Maka inginnya adalah sebuah perintah bagi Andrew.

Setelah lama bermain, Freya merasa haus. "Kak aku ingin Milkshake." Pinta Freya

"Baiklah, tunggu disini. Aku akan membelikannya untukmu." Ucap Andrew.

Freya pun patuh dan duduk di kursi taman bermain. Tiba-tiba Freya berdiri memandang kesatu arah. Freya cukup lama terdiam memandang. Sampai tak sadar akan kehadiran Andrew.

"Ada apa ?" tanya Andrew.

"Kakak, itu." Ucap Freya menunujuk ke satu arah.

"Ada apa ?" anya Andrew.

"Kak, kita harus menolongnya." Ucap Freya.

"Siapa ?" tanya Andrew keheranan.

"Ayo." Ucap Freya menarik tangan Andrew.

Freya menuntun Andrew ke parkir mobil mereka. "Ayo kak cepat." Ucap Freya lagi.

"Freya apakah kau mau mengatakan kita akan pergi kemana ?" tanya Andrew.

"Belum tahu, tapi akan kutunjukan jalannya." Ucap Freya.

Mengingat Freya spesial Andrew pun menuruti inginnya Freya. Mengantar ke tempat yang di maksud. Andrew mengamati kesekeliling mereka.

"Bukankah ini menuju jalan ke hutan." Pikir Andrew.

"Kak kita berhenti disini." Ucap Freya.

Andrew pun patuh. "Hei, tapi ada apa disini ?" y

tanya Andrew.

"Ada yang harus kita selamatkan kak." Ucap Freya sambil menggandeng tangan Andrew, dan mengajaknya masuk ke dalam hutan.

"Ayo kak cepat, dia sedang kesakitan." Ucapnya lagi.

Andrew menggendong Freya di punggungnya. "Tunjukan jalannya." Ucap Andrew.

Setelah berjalan setengah jam akhirnya mereka sampai. "Berhenti kak." Ucap Freya

"Turunkan aku !" pinta Freya.

Freya berjalan sedikit agak menuruni landai yang ada di hutan tersebut. Andrew mengikutinya dari belakang.

"Ketemu" teriak Freya.

Andrew terkejut dengan apa yang dia lihat. Terlihat seekor singa tengah terjebak oleh jebakan hewan berupa jerat kawat yang sengaja diletakan oleh orang-orang yang mencari daging hewan liar.

"Ini bagaimana Freya bisa mengetahui tentang ini ?" Pikir Andrew seraya memandangi Freya dengan keheranan.

"Kak kita harus menolongnya " Ucap Freya menangis.

Andrew melihat ke sekeliling, dia harus bertindak cepat sebelum para pemburu hewan liar itu datang. Andrew tidak bisa membuka jerat kawat itu karena mereka datang ke hutan tanpa persiapan.

"Freya apa kau sanggup berjalan sampai ke mobil kita?" tanya Andrew.

"Ya kak." Jawab Freya.

"Baik aku akan menggendong singa ini, kau berjalanlah di depan kami."Ucap Andrew.

Freya memimpin jalan di depan, Lalu sampailah mereka kemobil. "Freya kunci mobil ada di saku kakak." Ucap Andrew.

Freya mengambil kunci mobil mereka dan membukakakan pintu belakang mobil mereka. Andrew menaruh singa itu di jok belakang mobil mereka.

"Tenanglah, kami akan menyelamatkanmu." Ucap Freya sambil mengusap puncak kepala singa tersebut. Freya duduk di sebelah singa tersebut dsn menidurkan kepala singa tersebut di pangkuannya.