Healing Yang Gatot.

Pukul sembilan pagi, Salsa baru saja membuka matanya dari tidur malamnya yang tidak nyenyak. Dia tidak bisa tidur, antara takut dengan keberadaan laki-laki di kamarnya, juga dilema antara ingin memberikan Ares salah satu bantal yang menumpuk di kasurnya atau biarkan saja Ares tidur tanpa bantal. Pada akhirnya dia melawan rasa secuil kemanusiaannya untuk memberikan Ares bantal lantaran dia sudah memberikan lelaki itu karpet bulu. Dan Salsa akhirnya bisa tertidur menjelang subuh setelah perdebatan batin berjam-jam.

Ia merenggangkan otot-otot tubuhnya yang terasa kaku, mengusap wajah hingga menggaaruk kepalanya, ia bangkit duduk melihat sekeliling ruangan kamarnya yang sudah rapi, tidak ada lagi Ares di dalam kamar itu, karpet bulu pun sudah menyingkir dari lantai tempat Ares tidur semalam.

Salsa melamun sebentar sebelum mengecek ponselnya dan ditemukan pesan-pesan singkat yang masuk dalam ruang obrolan grup. Mesya, Rere dan Sita sudah lebih dulu memenuhi ruang obrolan sejak satu jam yang lalu.

[Gw ikuuuuut!]

Tulis Salsa pada ruang obrolan itu.

Mesya: [Duh, penganten baru, pasti baru bangun niyyyy 🫣]

Rere: [Cape beut pasti neng Salsa 🫠]

Salsa: [Ga usah aneh2 deh lo pada 😡]

Salsa: [Hayuuuk lah jalan yoook, biar mood gw oke lagi. Bisa mati bad mood nih gw lama2 🫥]

Sita: [Tp lo dibolehin ga sama laki lo?]

Salsa: [Siapa? Ares?]

Rere: [Emg lo punya laki berapa deh? Baru aja sah semalem, udah lupa aja lo.]

Mesya: [btw Ares gantenggg bgt semalem 😍😍😍😍]

Salsa: membalas Sita [Bodo amat, ga ada urusannya sama tu orang, gw mau pergi kemana kek urusan gw 😤]

Salsa: membalas Mesya [Lo ambil gih, muak bgt gw liat dia tiap hari.]

Rere: [Jgn gitu loh Sal, nanti kena karma malah jatuh cintrong klepek2 ✌🏻]

Rere: [kabooooor 🏃🏻]

Salsa: [ih amit-amit 🤮]

Rere: [wqwqwqwqwqwq]

Mesya: [anjir klepek2, ikaaaan kale kurang air 🤪]

Salsa: [udh ah ga usah bahas manusia batu. Jd ga nih ke curugnya?]

Salsa: [gw siap2 skrg nih?]

Sita: [jadi lah, kuy!]

Sita: [eh tapi kalo laki lo ngomel karna lo ga ijin, gw ga mau tanggung jawab loh]

Salsa: [gampang, urusan gw itu!]

Salsa: [ok, gw siap2 ye, ketemuan ditempat biasa?]

Rere: [Yoi!]

Mesya: [C U oll]

Salsa meletakkan ponselnya pada tatakan charger tanpa kabel, suasana hatinya berangsur baik, ia segera turun dan bersiap-siap.

Dengan menggunakan taksi online, Salsa menuju tempat biasanya yang menjadi titik kumpul setiap kali Salsa dan teman-temannya itu akan pergi kesuatu tempat Sebuah kedai kopi sederhana. Rere melambaikan tangannya begitu melihat Salsa datang. Sembari menunggu dua lainnya, Salsa dan Rere memesan kopi andalan mereka. Cafe Latte.

Tak lama setelah itu, Sita dan Mesya pun datang. Mereka ngopi sebentar, lalu menyusun rencana kemana mereka akan menjadi bolang setelah bermain di curug. Sepertinya menginap di vila menjadi destinasi yang asik, mengingat Salsa sangat ingin 'kabur' dari pernikahannya yang menyebalkan.

Setelah rencana healig dadakan mereka selesai ditulis oleh Sita, mereka semua bangkit dari kursinya dengan perasaan yang penuh semangat, terutama Salsa. Dia benar-benar butuh alam untuk menenangkan jiwanya dari semua ketiba-tibaan yang terjadi dalam hidupnya beberapa hari ini.

Tapi baru saja mereka berdiri, seseorang yang masuk ke dalam kedai membuat keempat gadis itu mematung melihat siapa yang kini berjalan mendekati mereka berempat.

"Ngapain lo kesini?" tanya Salsa dengan nada ketusnya. Dia tidak terkejut melihat kedatangan Ares, karena pria itu seperti bakteri, dimana-mana selalu ada.

Ares mengulurkan tangan untuk mengambil kertas yang dipegang Sita. Sita tentu saja tidak mempunyai keberanian seperti Salsa untuk menepis tangan Ares.

Ares membaca rencana healing keempat gadis di depannya. Kemudian mengangguk, lalu mengantungkan kertas itu ke dalam saku bagian dalam jas hitamnya.

"Oke, ayo berangkat." ucap Ares dengan tenang.

"Eh?" Rere, Mesya dan Sita bersamaan.

"Maksud lo?" Salsa memelotot.

"Kalian mau jalan-jalan kan? Ayo, nanti keburu sore, curugnya keburu tutup." Ares hendak berbalik untuk mendahului mereka, namun lengannya ditarik kasar oleh Salsa.

"Maksud lo, lo ikut kami gitu?"

Ares mengangguk.

"Nggak! Nggak! Nggak!" Salsa menggelengkan kepala.

Interaksi Salsa dan Ares pun seketika menjadi pusat perhatian beberapa orang yang ada di dalam kedai itu, termasuk Rere, Mesya dan Sita. Ketiga sahabat Salsa itu pun malah kembali duduk untuk menonton Salsa dan Ares di depan mereka.

"Mana bisa lo ikut dan mengganggu kegiatan gue dan temen-temen gue! Nggak usah ngaco deh!!"

"Seharusnya kamu bersyukur, saya tidak melarang kamu, apa lagi kamu tidak ijin pada saya." jawab Ares dengan nada datarnya, sedatar ekspresinya.

"Nggak ada urusannya ya gue ijin-ijin sama lo. Gue mau kemana kek, itu urusan gue!"

"Tentu saja ada, kamu lupa kita sudah menikah kemarin." Ares mengingatkan lengkap dengan tatapan matanya yang lekat.

Salsa memberengut. Rasanya dia sudah ingin menangis saking kesalnya.

"Saya ikut dengan kalian, atau hanya kamu yang tidak pergi?"

Salsa ingin sekali menyiram Ares dengan kopi, tapi sayangnya keempat gelas kopi pesanan mereka tadi semuanya sudah habis, jadi yang bisa dilakukan Salsa hanya menggeram kesal seraya menunjukkan bagaimana jemari Salsa ingin sekali meremas Ares seperti kain lap kotor.

"Oke! Lo ikut!" Omel Salsa, kemudian melangkah dengan sengaja menabrakkan bahunya pada lengan Ares.

"Silahkah." Ares mempersilakan Mesya, Rere dan Sita melangkah menyusul Salsa.

***

Dua jam perjalanan ditambah lima belas menit berjalan kaki, akhirnya Salsa, Mesya, Rere, Sita, Ares dan tiga orang lelaki bersetelan hitam seperti Ares tiba di tempat tujuan mereka. Sebuah tempat wisata curug yang menyajikan pemandangan alam yang indah, meski saat ini banyak juga pengunjung yang datang ke curug itu.

Salsa, Sita, Rere, dan Mesya duduk di bebatuan, menikmati udara dingin, cipratan air dari orang-orang yang melompat ke dalam air, pemandangan air terjun yang luar biasa. Meski Ares dan tiga orang pria lainnya berdiri beberapa meter darinya, setidaknya alam memberikan ketenangan untuk Salsa.

"Kesana yuk!" Mesya menunjuk bebatuan yang lain yang agak lebih dekat dengan air terjun.

"Yuk!"

Mereka berempat berdiri meninggalkan bebatuan yang semula mereka duduki untuk pindah tempat. Melihat keempat gadis itu bergerak, mata elang Ares pun langsung siaga, begitu pun dengan penjaga yang lainnya. Tapi sayangnya ketika melihat bagaimana bibir mungil yang selalu menunjukkan cemberutan itu bergerak tersenyum dan tertawa, membuat kesiagaan Ares mengendur sedikit.

Ia terpesona pada manis dan cantiknya Salsa, sehingga semua fokusnya hanya terpaku pada Salsa seorang. Dan ketika ada orang-orang lain yang mengajak Salsa, Rere, Sita dan Mesya bermain air luput dari pengawasan Ares.

"Res," tegur salah seorang rekannya. "Apa itu aman?"

Pertanyaan itu menyadarkan kembali dimana Ares berpijak. Dia kembali melihat sekeliling dan melihat ada beberapa pria yang mengajak keempat gadis itu bermain air. Empat lelaki dan empat wanita.

Apa-apaan!

Apa itu artinya sejak tadi Salsa tersenyum dan tertawa untuk lelaki lain?

Ares tidak suka. Ia menyadari ketidak sukaan itu dan tidak mengelaknnya. Ares melepaskan sepatu dan jasnya dan menitipkannya pada rekannya itu, sementara dirinya menyusul ke bebatuan dimana Salsa dan teman-temannya duduk. Hanya tinggal beberapa langkah lagi, tiba-tiba saja laki-laki yang bermain dengan mereka menarik Salsa ke dalam air.

Salsa tercebur, laki-laki asing yang sejak tadi bermain dengan mereka tertawa karena sepertinya mereka telah berhasil membuat salah satu dari gadis itu tercebur.

Masalahnya adalah, dasar dari air itu cukup dalam bagi Salsa yang tingginya hanya 157 cm.

"SALSA!" Mesya, Rere, Sita berteriak. Mereka pun terkejut dengan apa yang dilakukan laki-laki tadi.

Dan masalah lainnya adalah, Salsa mempunyai kepanikan jika dia tercebur ke dalam air yang mana dia tidak bisa melihat dasarnya.

"Gila ya lo?!" Bentak Rere sambil berdiri bersiap untuk menyebur untuk menyelamatkan Salsa, tapi Ares sudah lebih dulu terjun dan membawa Salsa kembali ke permukaan.

Laki-laki yang tadi menarik Salsa pun menjadi pias, dia tidak tahu bahwa candaannya dapat membahayakan seperti itu. Mesya, Rere dan Sita langsung menghampiri ketempat dimana Ares meletakkan Salsa di atas bebatuan. Para pengawal membuat orang-orang yang seketika mengerumuni pun menyingkir.

Salsa tidak bernapas!

Ares dengan cekatan melakukan CPR dan pernapasan buatan beberapa kali. Sementara itu, salah satu pengawal tidak membiarkan lelaki asing tadi kabur begitu saja setelah membuat Nonanya hampir kehilangan nyawa!

"Uhuk! Uhuk!" Salsa terbatuk dengan mengeluarkan air dari dalam mulutnya. Ares langsung bernapas lega, begitu pun dengan ketiga sahabatnya dan para pengunjung lainnya yang melihat. Ares langsung memiringkan tubuh Salsa agar Salsa dapat mengeluarkan lebih banyak air melalui mulutnya.

Ares pun langsung memberikan kode pada Rere, Mesya dan Sita untuk membantu Salsa duduk. Sementara Ares langsung mencari lelaki tadi.

Rekannya sudah mencekal lelaki itu yang kini terlihat ketakutan.

"Maaf, Bang! Maaf, saya nggak tau kalau-"

BUG!

Pukulan telak menghajar perut juga rahang lelaki itu.

"Tangan mana yang kau gunakan untuk menarik istriku?" Tanya Ares dengan nada dingin, ditambah sorot matanya yang dingin menusuk membuat lelaki asing itu semakin gemetar ketakutan. "Katakan! Biar kupatahkan setiap inci tulang pada tanganmu itu!"

"Maaf, Bang, sa-saya minta maaf. Saya nggak tau kalau... dia sudah nikah dan-"

"Lalu kalau dia belum menikah kau bisa seenaknya seperti tadi, hah!"

BUG!

Lagi, Ares menghajarnya.

"ARES!" Suara Salsa menghentikan ayunan bogem Ares yang terarah pada rahang lelaki itu. Salsa datang dipapah oleh Rere. "Gila lo ya?! Ngapain mukulin orang sampe kayak gitu?!"

Rere, Sita dan Mesya sampai meringis melihat bagaimana wajah lelaki itu yang tadi tertawa-tawa karena berhasil menari Salsa tercebur ke dalam air, kini tidak berdaya.

"Dia hampir membunuhmu." jawab Ares dengan nada dinginnya yang tak berubah.

"Bukan salah dia!" Salsa berusaha mendorong Ares meski tubuhnya sendiri masih lemah. Alih-alih mendorong, tubuh Salsa malah limbung, beruntungnya Ares cukup sigap menangkap dan langsung menggendong Salsa di depan dadanya.

"Kita pulang." ucap Ares tanpa bisa dibantah.

"Tapi-"

"Diam atau saya akan cium kamu." Ancam Ares untuk memotong Salsa yang hendak menyuarakan protesnya.

Salsa melotot, dan tentu saja tidak mau menantang Ares dengan ancamannya itu. Ia tahu, Ares tidak akan segan mencium bibirnya di tempat umum sekali pun.

"Oke kita pulang. Tapi turunin gue!"

"Diam!"

Ares dan Salsa meninggalkan tempat, begitu pun dengan Mesya, Rere dan Sita yang mengekor di belakang Ares yang menggendong Salsa menuju tempat parkir.

Sementara dua orang pengawal tetap tinggal untuk mengurusi lelaki yang babak belur tadi, satu pengawal ikut pulang dengan membawa jas dan sepatu Ares yang tadi sempat dia lepaskan.

Mesya berbisik pada Sita dan Rere, "Kalian denger nggak barusan? Kalo Salsa nggak diam, Ares bakalan cium Salsa! Aaaak!" Pekik Mesya dengan suaranya yang tertahan. Senyuman lebar pada wajahnya juga pada wajah Rere dan Sita menghilangkan kekhawatiran yang tadi sempat membuat jantung mereka berhenti berdetak.

"So sweet banget!"

Yeah, mungkin so sweet bagi Mesya, Rere dan Sita. Tapi menggelikan bagi Salsa.

"Gue akan kumur-kumur sebotol betadine kumur kalo lo sampe berani cium gue!" kata Salsa pada Ares, namun wajahnya dia palingkan dari wajah pria yang tengah menggendongnya dengan posesif itu.

"Kalau begitu, saya akan belikan empat botol betadine kumur."

Salsa menoleh sambil mengerutkan keningnya.

"Karena tadi saya sudah memberikan napas buatan untuk kamu sebanyak empat kali."

"APA?!"

.

.

.

Bersambung~

Terpopuler

Comments

Andriyati.S

Andriyati.S

biyuhhhh biyuhhhh/Joyful/

2024-05-01

0

Beti Hartati

Beti Hartati

🤣🤣🤣🤣🤣🤣 s ares malah jujur

2024-02-21

0

Rita Riau

Rita Riau

pansuri yg lucu,,, ayok Res,,, buat Salsa jatuh cinta pada mu 🥰🥰🥰

2024-01-10

1

lihat semua
Episodes
1 Chapter 01: Asisten Menyebalkan! (Revised)
2 Chapter 02: Aksi Protes Salsa! (Revised)
3 Chapter 03: Bermain Di Belakanng. (Revised)
4 Tangisan Di Bawah Hujan.
5 Tak Perlu Menyesali Pecundang.
6 Empat Mata Antara Ares dan Salsa.
7 Putri Yang Kabur, Lagi!
8 Ancaman Yang Menyudutkan.
9 Kecupan Seringan Bulu Ayam.
10 "Ini Malam Pertama Kita."
11 Healing Yang Gatot.
12 Tantangan Bagi Ares.
13 Omelan Yang Ditunda.
14 Serumah.
15 Perhatian ala Ares.
16 Obrolan Malam Yang Random.
17 Kenyamanan Yang Berbahaya
18 Pelarian.
19 Bertemu Keluarga Ares.
20 Pemandangan Yang Menggoda
21 Halo Pembaca
22 Sisi Lain Ares.
23 Pulang
24 Debaran Jantung
25 Hubungan Baru.
26 Diserang bukan Di Serang!
27 Sesuatu.
28 Berbeda
29 Hari Uring-uringan Sedunia!
30 Perang Batin
31 Sekarang Atau Tidak Selamanya
32 Penolakan Ini Menyakitkan.
33 Setidaknya Berusaha
34 Pengkhianat.
35 Berubah Pikiran?
36 Hati Yang Resah.
37 Kekhawatiran Yang Manis.
38 Cokelat Permohonan.
39 Bukan Kisah Dongeng.
40 "I'm Full Yours."
41 Keresahan dan Ketakuan Dari Masa Lalu
42 Rahasia Yang Disembunyikan
43 Kekecewaan.
44 Kecurigaan
45 Cemburu
46 Gara-gara Cemburu
47 Getir yang Ares Rasakan.
48 Jarak
49 Serangan Balik
50 Kejanggalan dan Kecurigaan
51 Pengalihan
52 Persembunyian
53 Pondok Romantis (Adegan + + ya!!!)
54 Kabar Mengejutkan Dipenghujung Hari
55 Kegelapan
56 Masa Lalu Yang Datang Kembali
57 Terungkap!
58 Perlawanan
59 Kumohon Selamatkan!
60 Kehilangan Bukan Akhir
61 Sudah Waktunya.
62 Salah Target.
63 Romantisme Setelah Insiden Mesya.
64 Babak Terakhir
65 Kejutan Tak Terduga
66 Kekhawatiran Fariz
67 TWINS!
68 Awal Baru Yang Penuh Warna
69 [Bonus Chap 1] Perempuan Aneh.
70 [Bonus Chapter 2] Pertemuan Kedua
71 [Bonus Chapter 3] Kepikiran
72 [Bonus Chapter 4] Rasa Rasanya Ada Rasa
73 [Bonus Chapter 5] "Kamu Aman Sama Aku."
74 [Bonus Chapter 6] Pria Duda.
75 [Bonus Chapter 7] Persiapan.
76 [Bonus Chapter 8] Pria Di Bawah Lampu Sorot
77 [Bonus Chapter 9] Marry Me?
78 [Bonus Chapter 10] Obrolan Perempuan
79 [Bonus Chapter 11] Mission Accomplished!
80 [Bonus Chapter 12] Ini Sangat Manis!
81 Ucapan Terima Kasih Penulis
82 Pengumuman Novel Baru
Episodes

Updated 82 Episodes

1
Chapter 01: Asisten Menyebalkan! (Revised)
2
Chapter 02: Aksi Protes Salsa! (Revised)
3
Chapter 03: Bermain Di Belakanng. (Revised)
4
Tangisan Di Bawah Hujan.
5
Tak Perlu Menyesali Pecundang.
6
Empat Mata Antara Ares dan Salsa.
7
Putri Yang Kabur, Lagi!
8
Ancaman Yang Menyudutkan.
9
Kecupan Seringan Bulu Ayam.
10
"Ini Malam Pertama Kita."
11
Healing Yang Gatot.
12
Tantangan Bagi Ares.
13
Omelan Yang Ditunda.
14
Serumah.
15
Perhatian ala Ares.
16
Obrolan Malam Yang Random.
17
Kenyamanan Yang Berbahaya
18
Pelarian.
19
Bertemu Keluarga Ares.
20
Pemandangan Yang Menggoda
21
Halo Pembaca
22
Sisi Lain Ares.
23
Pulang
24
Debaran Jantung
25
Hubungan Baru.
26
Diserang bukan Di Serang!
27
Sesuatu.
28
Berbeda
29
Hari Uring-uringan Sedunia!
30
Perang Batin
31
Sekarang Atau Tidak Selamanya
32
Penolakan Ini Menyakitkan.
33
Setidaknya Berusaha
34
Pengkhianat.
35
Berubah Pikiran?
36
Hati Yang Resah.
37
Kekhawatiran Yang Manis.
38
Cokelat Permohonan.
39
Bukan Kisah Dongeng.
40
"I'm Full Yours."
41
Keresahan dan Ketakuan Dari Masa Lalu
42
Rahasia Yang Disembunyikan
43
Kekecewaan.
44
Kecurigaan
45
Cemburu
46
Gara-gara Cemburu
47
Getir yang Ares Rasakan.
48
Jarak
49
Serangan Balik
50
Kejanggalan dan Kecurigaan
51
Pengalihan
52
Persembunyian
53
Pondok Romantis (Adegan + + ya!!!)
54
Kabar Mengejutkan Dipenghujung Hari
55
Kegelapan
56
Masa Lalu Yang Datang Kembali
57
Terungkap!
58
Perlawanan
59
Kumohon Selamatkan!
60
Kehilangan Bukan Akhir
61
Sudah Waktunya.
62
Salah Target.
63
Romantisme Setelah Insiden Mesya.
64
Babak Terakhir
65
Kejutan Tak Terduga
66
Kekhawatiran Fariz
67
TWINS!
68
Awal Baru Yang Penuh Warna
69
[Bonus Chap 1] Perempuan Aneh.
70
[Bonus Chapter 2] Pertemuan Kedua
71
[Bonus Chapter 3] Kepikiran
72
[Bonus Chapter 4] Rasa Rasanya Ada Rasa
73
[Bonus Chapter 5] "Kamu Aman Sama Aku."
74
[Bonus Chapter 6] Pria Duda.
75
[Bonus Chapter 7] Persiapan.
76
[Bonus Chapter 8] Pria Di Bawah Lampu Sorot
77
[Bonus Chapter 9] Marry Me?
78
[Bonus Chapter 10] Obrolan Perempuan
79
[Bonus Chapter 11] Mission Accomplished!
80
[Bonus Chapter 12] Ini Sangat Manis!
81
Ucapan Terima Kasih Penulis
82
Pengumuman Novel Baru

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!