"Alex" sembari ku pegang pipiku.
"Loe napa sih teriak teriak tengah malem gini? Mimpi buruk loe?" tanya Alex
"Emm.. aku. aku.. " jawabku bingung.
"Nih minum air dulu. Sorry kalau gue nampar loe, habisnya gue bangunin loe gak bangun-bangun, malah teriak kenceng." jelas alex.
"Sorry lex, aku tadi mimpi buruk dikejar orang jahat. " jawabku bohong.
Ya pastilah aku bohong, malu, tadi di mimpikan aku mau diperkosa sama Alex, gak mungkin juga aku ngomong ke Alex, malah dikira aku yang ngarep sama dia.
"Ya udah. Lain kali sebelum tidur pintu dikunci tuh, takutnya beneran lagi loe di kejar orang jahat. terus berdoa. Gue balik kamar lagi, ngantuk gue." ucap Alex sambil pergi dari kamarku.
Aku cuma menganguk, dan langsung menutup pintu saat Alex sudah keluar dari kamar. Gak habis pikir kok bisa aku mimpi seperti itu. Akupun melanjutkan tidurku, dan tak lupa berdoa takut mimpi buruk lagi.
...***...
Pembuka pagi yang indah. Hari pertama jadi seorang istri. Pagi-pagi sekali aku sudah bangun dan membersihkan setiap sudut rumah ini. kecuali kamar Alex. Sebenarnya rumah ini tidak terlalu besar dan banyak kamar. Disini cuma ada 2 kamar utama dan 1 kamar pembantu didekat dapur. Hanya itu untuk sisa lahannya los dari ruang tamu sampai ke ruang makan. Hanya saja halaman dirumah ini lumayan luas, waktuku tak akan cukup membersihkan apa lagi aku harus bekerja. Biar nanti aku akan bicara sama Alex untuk mencarikan tukang kebun yang datang beberapa kali dalam seminggu.
Saat aku sibuk-sibuknya memasak, ku lihat alex berjalan ke kulkas untuk mengambil minum. Dia sudah berpakaian rapi untuk pergi ke kantor.
"Loe sudah ambil uang belanja yang gue taruh diatas meja makan san? " tanya dia tiba-tiba.
"Loe?" jawabku bete.
"Oh Sorry, iya kamu."
"Udah, tadi pagi pas bersihin dapur aku gak sengaja lihat uang sama note dimeja, ya udah aku pakai belanja sama tukang sayur depan komplek. Nih lagi masak." jelasku
"Oke. Aku gak sarapan, dan nanti aku pulang malam karena harus meeting. Kamu masak dikit aja, yang penting cukup buat kamu." seraya dia pergi dari dapur.
"Lex tunggu!" cegatku.
"Ada apa lagi?" jawab alex cepat.
"Aku minta nomer HPmu lex, kalau ada apa-apa kita bisa saling hubungi." jawab Sandra ragu.
"Ya udah sini. tapi jangan sering telp pas jam kerja ya, kamu chat aja nanti aku yang telp balik, kecuali urgent. "jawab alex tanpa melihatku
"Nih udah. Aku duluan." Jawab alex sambil memberikan Hpnya padaku.
Aku yang terkesima melihat alex yang masih fresh, seger, dan tampan gak sadar dia menyodorkan HPku kepadaku.
"San, apa lagi? " Tanya dia gemas.
"Sorry gue ngelamun. Salim dulu lex." jawabku tanpa sadar apa yang aku ucapkan.
"Heh? Gak usah. Lebay. " Dia pun pergi meninggalkan aku di dapur seperti kerbau dicocok hidungnya.
Tak lama setelah pekerjaan selesai, makanan pun udah matang, waktunya sarapan. yey!
Hari ini aku masak capjay dan ayam goreng tepung. yah cari yang simple dan pasti enak. Saat mau makan, Bel rumah berbunyi.
"Siapa ya pagi-pagi gini bertamu? Apa Alex pulang lagi? bicaraku sendirian.
Saat aku membuka pintu, betapa kagetnya aku. Ternyata yang datang adalah ibu Alex atau tidak lain adalah ibu mertuaku. Haduh, mana penampilan amburadul gini.
"Ibu? Mari silahkan masuk bu."
Setelah masuk Ibu Alex masih berdiri dan melihat sekeliling dengan seksama.
"Mama, Pangil saya mama ya. Pagi-pagi udah bersih gini nduk, kamu yang bersihkan sendiri?" tanya mama.
Untung kebiasaanku selama dirumah udah seperti ini. Bangun pagi, bersih-bersih, masak, cuci baju trus kerja. Jadi waktu dirumah Alex juga udah kebiasaan.
"Iya ma, saya sendiri yang bersihkan, sudah biasa ma." jawabku pelan.
"Duduk ma, saya buatkan minum dulu, atau mama mau ikut sarapan? " tanyaku ragu.
"Buatkan mama teh hangat tanpa gula ya." jawab mama masih melihat sekeliling.
" Baik ma, tunggu sebentar. " sambil ku berjalan ke dapur.
Saat aku menuju dapur, ternyata mama mengikutiku dari belakang. Aku sudah gemetaran. Aku bingung harus bersikap bagaimana. Dan aku takut kalau ada pertanyaan yang salah waktu ku jawab. Lalu aku pergi ke kompor untuk memasak air dan menyiapkan teh untuk ku seduh. Ku lihat mama duduk dimeja makan, dimana disana ada masakanku yang akan ku makan sebelumnya.
"Kamu yang masak ini nduk? " tanya mama
"Iya ma. masakan sederhana ma. Mama mau sarapan juga ma, kita makan berdua." jawabku
"Boleh. Loh tapi Alex kemana?"
"Mas Alex sudah berangkat ke kantor ma. katanya ada meeting pagi sekalian sarapan." terangku.
"Alex itu. Kerja, kerja terus. padahal baru kemarin lusa kalian menikah." omel mama.
Aku hanya diam seraya mengambilkan piring dan sendok untuk mama. Teh hangat sudah siap, dan kamipun sarapan dengan tenang. Setelah sarapan, langsung ku cuci piring sisa kami makan. dan membersihkan meja makan.
"Kita ngobrol disini saja ya. Ada yang mau mama sampaikan." ucap mama serius.
"Baik ma."
"Begini nduk, namamu siapa kemarin? Sandra bukan? "
" Iya ma, saya sandra."
" Sandra, kamu tau kan apa yang terjadi kemarin, kita semua tidak ada yang menduga. Kamu dan Alex menikah tidak ada landasan cinta. Jadi suatu saat, mungkin Karin kembali, kamu bisa terima kalau Alex kembali ke karin. " ucap mama hati-hati.
Duarr! bagai petir disiang hari. Apa ini. Aku sudah dikejutkan dengan Anaknya, sekarang ibunya. Apa harus seperti ini. Apa mereka benar-benar menantikan Karin kembali? Dan mengharap aku segera pergi karena tidak dibutuhkan lagi. Sedih.
"Iya ma, saya nurut apa maunya Mas Alex saja. " jawabku dengan pelan. Menahan air mata agar tidak keluar.
"Maaf Nduk, bukan saya benci kamu, tidak. Mama yakin kamu anak baik. Kamu bisa merawat rumah dengan baik dan masakan kamu enak. Tetapi dari awal saya ingin yang jadi menantu saya itu Karin. " jawab mama.
Aku terdiam.
"Mama juga tidak tau, karin akan kembali apa tidak. Tapi ini mama sampaikan dulu, buat jaga-jaga kalau karin kembali, jadi kamu tidak kaget." lanjut mama.
"Iya ma, sandra mengerti maksud mama. Mas Alex juga sudah bicara sama Sandra mengenai ini ma. Sandra paham ma, dan sandra tidak jadi soal."
"Syukur kalau kamu sama Alex sudah ada pembahasan masalah ini. Jujur, mama kecewa dengan Karin, tapi rasa sayang mama ke Karin mengalahkan itu San." jelas mama.
Aku hanya tersenyum. Lebih pastinya, pura - pura tersenyum.
"Tapi San, kamu gak ada perasaan apa-apa ke Alex kan?"
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 77 Episodes
Comments
Dhevandra Alfariano_03
mertua bego,,,,kok bisanya ngomong kek gitu,,, apalagi pernikahan anaknya baru kemarin harus nya terimakasih donk kn dah diselamatkan nama baik kluarganya,,,, tau kayak gini mending gk usah nikah San biar kapok tu mertuamu
2024-02-02
1