POV Alex : Rahasia

Aku tidak tahu kenapa Sandra berbohong. Benar. Aku juga melihat apa yang Sandra lihat waktu ditaman. Sebelum sandra bergumam sendiri, aku sudah mengikuti arah pandang Sandra. Karena aku tidak mendengar Sandra berbicara lagi, aku pun melihat Sandra. Dari ekspresi sandra terkejut, akhirnya aku memutuskan melihat kearah sandra memandang. Dan itu juga membuatku sangat amat terkejut.

Ya. Aku juga melihat Karin berjalan dideretan poli-poli itu. Aku memastikan lagi kepada Sandra setelah dia bergumam. Sebenarnya aku mendengar dia bergumam menyebut nama Karin, tapi aku tidak menyangka Sandra akan berbohong padaku. Semoga dia punya alasan yang bagus kenapa dia berbohong.

Apa yang dilakukan Karin di Rumah sakit ini. Berarti selama ini Karin masih ada disekitarku. Ada apa denganmu Karin. Mengapa begitu banyak Rahasia yang aku tidak tahu. "Kamu menganggap aku apa selama ini rin? " tanyaku dalam hati.

Aku tidak berniat menemui Karin, aku ingin melihat apa yang akan dilakukan Karin selanjutnya. Aku ingin tau sejauh apa dia akan menyimpan rahasia nya. Kali ini aku akan membiarkannya. Aku akan berpura-pura tidak tau kepada Sandra. Aku tidak mau menarik Sandra ke dalam masalahku.

"Ayo kita pulang san. Tambah panas nih. Aku tidak berniat berjemur san." Ajakku pada Sandra.

"Hah. Oh iya ayoo.. Sini aku bantu bawa tasnya." jawab sandra gugup.

Dia bersiap dan mengambil tas yang berisikan makanan.

"Pinter ya, kamu pilih tas yang ringan isinya. Ckckck, wanita licik." ejek Alex

"Lah, kamu kan kuat, udah bisa bangun 1000 candi. Masak bawa travel bag aja gak kuat. Lemah." jawab sandra sambil mengejekku.

"Tunggu pembalasanku Ferguso." jawabku tak terima kalah.

"Aku akan menantikannya Alfonso." Jawab sandra sambil berjalan menuju jalan keluar.

Tanpa sadar aku tertawa. Aku bersyukur sandra bukan wanita yang mudah tersinggung dengan jokes yang aku lontarkan. Dan dia dengan mudahnya membalas jokesku. Kalau kata zaman sekarang. Kita se frekuensi.

...***...

Cafe hari ini cukup ramai. Bahkan karyawan banyak yang kuwalahan. Aku juga kuwalahan dengan pekerjaan yang aku tinggal cuti waktu menjaga Alex sakit. Kini aku ada didalam ruanganku berjibaku dengan pekerjaan yang sudah deadline. Sampai ada yang memasuki ruangan aku tak mendengar.

"Eehemm" terdengar suara yang tak asing di telinga.

Aku spontan mendongakkan kepala dari layar Laptop. Ternyata itu Alex. Sejak kapan dia ada disini.

"Loh Alex, sejak kapan kamu disini? mau ngapain? " cercaku

"Santai dong, ini nih aku bawain makan. Siapa tau kamu belum makan siang." Jawab Alex sambil duduk di kursi depanku.

"Kamu lupa aku kerja di cafe yang jual makan dan minum? ada ada aja. Tapi by the way makasih ya." sambil nyengir kuda.

"Sama-sama. Ya udah aku pulang ya, kebetulan mau ke rumahnya Aldo jadi sekalian aku mampir sini." pamit Alex diiringi dengan langkahnya menuju pintu.

"Oke. Sorry ya. Aku lagi sibuk banget nih, ga bisa anter kamu keluar." jawab sandra

Alex hanya memberikan tanda Oke.

" Eh lex, lupa. Nanti aku sepulang kerja ada urusan sebentar. mau ketemuan sama temen aku. Jadi mungkin sampai rumah agak malam ya."

"Temen siapa san? ketemuan dimana? " tanya Alex penasaran.

"Kamu lupa sama persyaratan kamu? Gak boleh ikut campur urusan pribadi masing-masing." jawab sandra sembari tersenyum.

"Aku berhak tau dong, aku suami kamu. Kalo ada apa-apa sama kamu, itu tanggung jawabku." jawab Alex dengan nada suara naik 1 oktaf.

"Kok ngegas. Masih untung aku ijin lho, daripada aku gak ijin tau-tau udah ketemuan aja, malah nanti kamu bilang aku selingkuh lagi." jawabku sambil nahan tawa.

"Kamu mau ketemuan sama temen cowok. Wah gak bener nih. " Alex mulai terpancing emosinya.

"RAHASIA. Udah ah, aku mau kerja lagi. masih banyak nih kerjaanku. Kamu hati-hati dijalan pas ke rumah Aldo. Bye." jawabku ambigu sambil melambaikan tangan dan kembali ke laptop.

Ku lihat alex keluar ruangan sambil membanting pintu. Sedikit keras. Aku pun sudah tak kuat tahan tawa. Aku hanya bisa tertawa sendiri. Eh, Alex gak lagi cemburu kan?

...***...

Langit sudah petang seperti memberitahu kalau saatnya Sandra pulang kantor. Ya, disinilah Alex. Diparkiran Cafe tempat Sandra bekerja. Setelah mendengar Sandra meminta izin untuk bertemu dengan temannya, perasaannya tak karuan. Dia ingin marah tapi sama siapa. Alex langsung membatalkan rencananya pergi ke rumah Aldo. Dia malah pergi ke minimarket untuk membeli minuman dan camilan untuk dimakan didalam mobil sembari menunggu Sandra pulang kantor.

Saat sedang melihat sekitar, sosok yang Alex Kenal melintas di sebelah mobilnya. Dia kaget. Alex bingung harus berbuat apa. Tak disangka sosok itu berbalik dan melihat ke arah mobil Alex. Memandangi mobil Alex, lebih tepatnya plat nomernya. Sosok itu pun malah mendekat ke mobil Alex. Alex berkeringat dingin, dia harus bagaimana.

Tok.. tok.. kaca mobil Alex di ketok. Alex diam saja. tapi percuma, mobil Alex dalam kondisi menyala.

Alex merasa kurang beruntung. Dari awal dia menunggu Sandra, dia mematikan mobilnya dan membuka jendela mobilnya. karena dirasa Sandra gak akan tau kehadiran Alex karena tempat parkir mereka bersebrangan. Baru saja dia menyalakan mobilnya untuk dipanasi dan berjaga-jaga kalau Sandra keluar dia lebih mudah memacu gasnya.

Tak cukup mengetuk kaca mobil, sesosok itu malah memaksa buka gagang pintu mobil.

"Lex, buka Lex, gue tau loe ada di dalam. " sambil menarik-narik gagang pintu mobil.

Alex masih diam seraya memikirkan suatu alasan.

"Woyyy, gue tau loe ada didalem. Ngapain kek gini." dia tetap gigih. Alex yang menyerah. takut jadi pusat perhatian.

Alex buka pintu mobil, dia langsung nyelonong masuk.

"Ngapain sih anj*ing, tau aja loe kalo ini mobil gue" umpat Alex.

"Ha. ha.. ya tau lah kita kan bestfriend. Loe gak jadi kerumah gue karena nungguin Sandra pulang Lex? " tanyanya.

Ya, tebakan kalian benar. Sosok menyebalkan ini adalah Aldo.

"Iya gue nungguin dia pulang. Tapi konsepnya gak gitu. Ribet Ah kalo gue jelasin." jawab alex bingung.

"Gila, dari jam berapa loe disini? Nih liat sampah loe udah kayak gunung semeru." ejek Aldo.

"Jangan cerewet!" jawab Alex singkat.

Gak lama Sandra keluar dari cafe. Dia menuju Parkiran motor. Reflek Alex menarik tubuh Aldo untuk bersembunyi di bawah dashboard. Agar Sandra gak tau keberadaan kami.

"Eh Kampret, ngapain harus gini sih, Sandra gak liat juga kali." Protes Aldo sambil duduk kembali.

"Eh iya ya. Sorry reflek. Ya udah loe turun, gue mau ada perlu sama Sandra. Buruan gih, keburu Sandra pergi." Usir Alex pada Aldo.

"Wah Gila nih anak. Gak mau ah. Gue jadi penasaran loe mau ngapain. Udah gue ikut! " jawab Aldo seraya pakai sabuk pengaman.

Alex gak bisa larang, karena Sandra sudah melajukan motornya. Gak ada waktu buat berdebat sama Aldo. Di sepanjang perjalanan Alex cerita kenapa dia melakukan ini. Yang ada Aldo ketawa terbahak-bahak. Dibilang Alex bucin lah, Alex cemburu lah. Padahal gak gitu. Iya kan?

Setelah 15 menit Alex dan Aldo memasuki Rumah makan yang cukup terkenal dengan Gazebonya. Alex membiarkan Sandra turun dan melihat dimana dia akan duduk. setelah tau posisi Sandra, Alex memposisikan diri ditempat yang aman agar sandra tak akan lihat tapi Alex tetap bisa lihat posisi Sandra.

"Do loe pesen terserah, gue Es Cappucino. " perintah Alex.

"Wah siap bos" jawab Aldo semangat.

Alex melihat ke arah Sandra, sepertinya Sandra sedang berbicara melalui ponsel. Alex pun tetap mengamatinya. Sandra berdiri lalu duduk kembali dan melambaikan tangan ke arah pintu masuk. Alex pun melihat pintu masuk, penasaran siapa yang akan Sandra temui.

Kulihat ada laki-laki Tinggi dan lumayan tampan sedang melambaikan tangan dan memberikan senyum manisnya. Ah. Sial*n Sandra. Aku pun masih memperhatikanya. Laki-laki itu berjalan ke arah Sandra, pelan tapi pasti. Lhoo. tapi kok dia melewati sandra. Kulihat arah lelaki itu tersenyum ternyata dia berjumpa dengan wanita dibelakang sandra. Hahaha. Rasanya Alex ingin menertawakan dirinya sendiri.

Alex melihat sandra masih melambaikan tangan, muncul wanita mungil pakai hijab sambil tersenyum melambaikan tangannya kearah sandra. Dan Akhirnya mereka menyebut nama satu sama lain, lalu berpelukan kegirangan.

Ah. Habis deh Alex dikerjain Sandra.

Episodes
1 Alex
2 Sandra
3 Tertukar
4 POV: Alex
5 SAH
6 Tumbal
7 Perjanjian
8 POV: Sandra
9 Kejutan
10 Karin, Dimana kamu?
11 Tuduhan mama
12 Poli Kandungan
13 POV Alex : Rahasia
14 Perusak Suasana
15 POV SANDRA: Diakui
16 Alex Bersamaku
17 Salah Paham
18 Kedatangan Karin
19 Kedatangan Karin. Lagi.
20 Rumah Ayah
21 Tidur sekamar
22 Liontin
23 Malam terakhir dirumah Bapak
24 Pembohong
25 De Javu
26 Kehamilan Karin
27 Positif
28 Maafin aku, Lex.
29 Kebohongan Budhe
30 EGOIS
31 Alex dan Radit
32 Kebetulan
33 3 hari kedepan
34 Rumah baru
35 POV Alex: SANDRA!
36 Setelah Ijab Qobul
37 Tidak ada Malam Pertama
38 Pembeli Pertama
39 Mama vs Karin
40 Mobil itu...
41 Curiga
42 Calief Rahmat Wijaya
43 Karma itu ada
44 Abyakta
45 Kebodohan Sandra
46 Terbongkar
47 Selamatkan Alif, Tuhan.
48 Undangan Pernikahan
49 Keputusan Bersama
50 Ehem
51 Hampir Ketahuan
52 Keluarga Lebay
53 Hati ke Hati
54 Tabrakan
55 Mama Alex vs Mama Aby
56 Menunggu Keajaiban
57 Flashback 1
58 Flashback 2
59 Selamat Jalan, Suamiku.
60 POV Sandra: Pembagian harta
61 Keegoisan Mama
62 Menemui Karin
63 Penangkapan Karin
64 Bimbang
65 Pramita Larasati
66 Wanita yang Aneh
67 Menunggu Kamu
68 Kaos Putih
69 Janji Penting
70 Pertemuan
71 Orang Ketiga
72 Mas Hanung?
73 thank you
74 Mesin Waktu
75 Malam terakhir di Jogja
76 Mas Hanung? (Lagi)
77 Kedatangan Tamu
Episodes

Updated 77 Episodes

1
Alex
2
Sandra
3
Tertukar
4
POV: Alex
5
SAH
6
Tumbal
7
Perjanjian
8
POV: Sandra
9
Kejutan
10
Karin, Dimana kamu?
11
Tuduhan mama
12
Poli Kandungan
13
POV Alex : Rahasia
14
Perusak Suasana
15
POV SANDRA: Diakui
16
Alex Bersamaku
17
Salah Paham
18
Kedatangan Karin
19
Kedatangan Karin. Lagi.
20
Rumah Ayah
21
Tidur sekamar
22
Liontin
23
Malam terakhir dirumah Bapak
24
Pembohong
25
De Javu
26
Kehamilan Karin
27
Positif
28
Maafin aku, Lex.
29
Kebohongan Budhe
30
EGOIS
31
Alex dan Radit
32
Kebetulan
33
3 hari kedepan
34
Rumah baru
35
POV Alex: SANDRA!
36
Setelah Ijab Qobul
37
Tidak ada Malam Pertama
38
Pembeli Pertama
39
Mama vs Karin
40
Mobil itu...
41
Curiga
42
Calief Rahmat Wijaya
43
Karma itu ada
44
Abyakta
45
Kebodohan Sandra
46
Terbongkar
47
Selamatkan Alif, Tuhan.
48
Undangan Pernikahan
49
Keputusan Bersama
50
Ehem
51
Hampir Ketahuan
52
Keluarga Lebay
53
Hati ke Hati
54
Tabrakan
55
Mama Alex vs Mama Aby
56
Menunggu Keajaiban
57
Flashback 1
58
Flashback 2
59
Selamat Jalan, Suamiku.
60
POV Sandra: Pembagian harta
61
Keegoisan Mama
62
Menemui Karin
63
Penangkapan Karin
64
Bimbang
65
Pramita Larasati
66
Wanita yang Aneh
67
Menunggu Kamu
68
Kaos Putih
69
Janji Penting
70
Pertemuan
71
Orang Ketiga
72
Mas Hanung?
73
thank you
74
Mesin Waktu
75
Malam terakhir di Jogja
76
Mas Hanung? (Lagi)
77
Kedatangan Tamu

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!