" Tangkap mereka, goblok ! Sialan !"
Mereka semakin memanjakan langkah Berlari kencang mungkin agar berhasil terhindar dari kejaran orang-orang itu. Sesekali Caramel berteriak ketika orang-orang tadi terlihat di belakang. Lalu semakin menambah kecepatan Tidak Peduli Pada kakinya yang mulai terasa Perih karena tidak sempat mengambil sepatunya tadi
" Awh !" Cewek itu tiba-tiba berhenti Lalu melirik ke belakang sekilas orang-orang tadi sudah agak jauh dari mereka. Namun masih mengejar
" Kenapa ?" Juna yang ikut berhenti menatapnya Panik
Caramel mengangkat kakinya melihat kaus kakinya yang sedikit ada bercak darah
" Kaki gue sakit "
Juna melihat orang-orang tadi yang sudah mulai mendekat lalu ia berjongkok di hadapan Caramel
" Naik ke Punggung gue "
Tanpa banyak Pikir Caramel langsung saja naik ke atas Punggung Juna. Lalu cowok itu kembali berlari sambil menggendongnya sesekali menendangi tong sampah atau benda lain yang sekiranya bisa menghalangi Pergerakan mereka.
Juna melirik ke belakang Orang-orang yang masih mengejarnya rupanya cowok itu melirik ke bawah Pada jurang yang menjorok ke bawah di mana ada jalan raya lain di bawah sana
Dengan menatapnya diri sekali lagi Juna menurunkan Caramel Lalu berbalik badan dan memeluknya, melindungi bagian kepala Caramel sebelum kemudian melemparkan diri bersama Menggelinding Pada jurang itu untuk mencapai dasarnya
Caramel membuka matanya agak kaget Napasnya memburu jantungnya berdegup hebat Baru saja menyadari apa yang baru saja mereka lakukan tadi.
" Kita belum mati, kan, Juna "
Juna mengangkat kepalanya lantas menjauhkan tubuh ketika mendengar seruan lain di atas sana Juna membantu Caramel bangun untuk mengajaknya segera Pergi.
" Ayo naik Ke Punggung gue lagi kita harus buru-buru Pergi sebelum mereka berhasil usul kita," ujarnya seraya membawa Caramel naik ke atas Punggungnya sebelum kemudian berlari lagi
...•••••...
" A-a-aw !" ringis Caramel ketika Juna membuka kaus kakinya
Juna lalu meneliti telapak kakinya yang berdarah. Tampaknya gara-gara tergores aspal ketika berlari tadi.
" Lo kenapa lempar sepatu lo tadi ?
Caramel menaikkan tatapan lalu menyengir Polos. " Namanya juga lagi kena Panic attack Hehehe,"
Juna hanya mengembuskan napas seraya tersenyum samar. Tingkah cewek itu berhasil membuatnya merasa nyaman
" Tunggu sini bentar " Juna bangkit bergerak menuju minimarket dua Puluh empat jam yang dekat dengan tempat mereka istirahat tadi
Tak berapa lama Juna akhirnya kembali menaruh sebuah kantong di samping Caramel setelah mengeluarkan kasa dan obat merah di dalamnya
" Gue beli minuman dingin " ujar Juna seraya menunjukkan dagunya Pada kantong tadi
Caramel mengambil sebotol minuman dingin tersebut lalu membuka tutupnya. Menyesap airnya dengan sedotan yang juga ada di dalam kantong tadi.
" ini minum Lo Pasti haus juga, kan habis kucing-kucingan tadi ?
Juna masih berkutat dengan luka Caramel mengobatinya ketika Caramel menyodorkan minuman tadi di depan wajah Juna mengarahkan sedotannya Pada bibir Juna. Juna melirik cewek itu sekilas sebelum meminum air dingin itu.
" awh " ringis Caramel ketika Juna membungkus kakinya dengan kasa
" Udah " Juna lalu mengambil kantong tadi mengambil sandal jepit yang sempat ia beli tadi
" Gue bisa aja Pinjamin sepatu gue ke elo Sayangnya ukurannya kegedean di elo jadi gue beliin sandal ini,"
Caramel mengambil sandal itu lalu memakainya
" Makasih "
Cowok itu tersenyum senang. " Jadi gimana tadi seru ? Tanya Juna seraya menaikkan alis.
Caramel tersenyum semringah. " Banget ! Bersama elo datangi bahaya jadi suatu hal yang nggak semenyeramkan katanya,"
" Tapi ini terakhir Gue nggak bakal izinin lo lagi buat menghampiri bahaya Gue nggak Pengin lo terluka lebih dari ini,"
Caramel mengembuskan napas Senyumnya menciut. " Gue harap ini juga terakhir ya Juna Gue harap lo nggak ambil job itu lagi,"
Sekarang ia mulai mengerti kenapa Juna melakukan Pekerjaan ini. Ayah Juna tidak bertanggung jawab katanya itu artinya dialah yang selama ini menjadi tulang Punggung keluarganya Ditambah lagi mendapatkan uang bukanlah hal yang mudah didapatkan zaman sekarang Mungkin karena itu Juna melakukan Pekerjaan semacam ini
" I'm sorry, okay ?
Caramel mengangguk mengerti. " iya, gue tau Gue berencana buat bantu lo cari Pekerjaan lain Memang bakalan nggak mudah sih Tapi, kan kita masih bisa berusaha kalau enggak lo jadi Partner gue aja Jadi Youtuber lumayan juga loh,"
Cowok itu hanya tersenyum simpul Memandang cewek itu tanpa berkomentar Lekuk senyumnya raut wajahnya yang selalu ceria, seolah tidak Pernah ada beban berat yang mengusiknya membuat Juna takjub dengan cewek itu Juna suka dengan senyuman itu
Hasrat kecil dalam dirinya seolah memunculkan ego untuk bisa mendapatkan senyum itu seutuhnya Untuk memiliki itu sepenuhnya Rasanya Juna ingin mencuri itu dari Caramel Tunggu apa sebenarnya tengah terjadi Padanya saat ini ?
" Gue bahkan udah Punya konsep bagus Juna Kayaknya viewers gue bakalan naik kalau video gue kali ini bareng cowok Eh atau enggak kita Pura-pura jadi Pacar aja Pasti subscribe gue bakal yang sukai iya, nggak ?
Sial Juna tidak bisa fokus Yang ia fokuskan sedari tadi titik itu senyum Caramel.
Juna refleks memajukan wajahnya mendekat membuat Caramel terdiam seolah tahu apa yang terjadi selanjutnya Caramel memejamkan matanya bisa Juna rasakan deru napas cewek itu yang memburu sesaat Juna menikmati itu
Hidung mereka saling bersinggungan. Hanya tinggal sedikit lagi dorongan Juna akan mencuri senyuman itu Namun Juna mengurungkan niatnya ia sadar apa yang ia lakukan saat ini adalah salah Tidak seharusnya ia melakukan itu
Juna lantas segera menjauhkan wajahnya. Caramel yang sadar bahwa napas Juna sudah menghilang lantas membuka mata Caramel melirik Juna yang memandang ke arah lain seraya mengusap telinga. Caramel merutuk Pelan lalu mengalihkan wajahnya menyembunyikan semburat merah yang tiba-tiba menjalar di sekujur tubuhnya
" Anjir gue yang ger-er apa gimana Astaga gue harus kayak gimana sama Juna, " batin Caramel
Caramel mengetuk kepalanya mengusik Pemikiran aneh yang sempat menguasainya tadi.
Matanya tiba-tiba terbuka lebar ketika tidak sengaja melihat mobil ayahnya yang muncul dari ujung jalan
" Gawat ! Bo-bokap !"
" Ada Bokap gue ! kita harus sembunyi !" Deru Caramel Panik sebelum kemudian menarik Juna Pergi sebelum Arga sempat melihat mereka berdua
...•••••...
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 76 Episodes
Comments
Anonymous
lanjut Thor
2023-12-22
0
Tiara
jangan lama-lama Thor updatenya
2023-12-21
0
Salsabila
lanjut Thor
2023-12-21
0