9. Hati-hati

CARAMEL memainkan bola matanya Berpikir sekali lagi ingin bertanya atau tidak seperti ia masih belum yakin

" Em .... Juna "

Juna yang tengah fokus mengendarai motornya spontan melirik Caramel sekilas dari kaca spion

" Kenapa Caramel ?"

" Eh, Nggak jadi deh " kekeh Caramel kemudian

Takutnya Cowok dengan sebelah telinga ditindik itu merasa risi Jika Caramel kebanyakan bertanya

Tapi sayangnya Caramel masih begitu Penasaran Karena sampai sekarang Juna masih belum menjawab Pertanyaannya yang tadi

" Juna "

Juna tergelak kecil

" Tanya aja Caramel "

Cewek bertubuh kecil itu terkekeh seraya menyampirkan anak rambutnya ke telinga

" Nggak jadi deh Nanti Pasti lo nggak bakalan jawab juga, kan ? Caramel menyengir

" Tapi sebenarnya gue Penasaran sih, Juna Kenapa lo nggak jawab Pertanyaan gue tadi Memangnya rahasia banget, ya ? Tapi tenang aja gue nggak bakalan tanya, kok !"

Juna tersenyum kecil menggigit bibir bagian dalam bibirnya gemas. Cewek yang diboncengnya ini benar-benar sangat menggemaskan

" Jadi yang tadi bukan Pertanyaan ?" Cibir Juna sambil menahan senyum

Caramel mengetuk kepalanya sendiri sambil mengumpat tanpa suara sepertinya dia memiliki bakat dalam hal bertingkah absurd Apa ini keturunan ?

" Hahahaha " Kalau sudah Caramel lebih baik Pura-pura tertawa saja. " Oh iya, iya barusan tadi kan Pertanyaan ya ? Memang dasar gue ini Bodoh banget,"

Perlahan senyum Juna memudar Bukannya dia tak ingin jujur namun cowok itu masih belum terbiasa untuk terbuka dengan orang lain

" Nanti lo bakal tau sendiri " ujar Juna kemudian yang langsung mendapatkan gumaman bingung dari Caramel karena tidak mengerti

Caramel coba memahami itu Tidak seharusnya ia memaksa Juna untuk menceritakan kepadanya tentang kehidupan Pribadi Cowok itu Memangnya Caramel siapanya ? Ah seharusnya Caramel sadar diri

Tepat ketika Caramel tidak sengaja menolehkan Pandangannya ke belakang entah kenapa cewek yang rambutnya kini dicepol itu merasa ada mobil hitam yang tengah mengikuti mereka Caramel tidak yakin ini hanya Perasaannya saja atau memang benar mobil itu mengikuti mereka.

" Juna, kayaknya mobil hitam itu kayaknya ikutin deh,"

Juna segera melirik ke arah kaca spion Memang ada mobil hitam di belakang mereka Untuk memastikan mobil itu benar-benar mengikuti mereka atau tidak Juna sengaja mengambil jalur kanan Dan ternyata Caramel benar saja mobil hitam itu mengikuti mereka

" Pegangan yang kuat "

" Hah "

Tanpa repot menjelaskan sebelah tangan Juna bergerak melingkarkan tangan Caramel di Pinggangnya Meminta secara tidak langsung agar cewek itu memeluknya erat

" Gue bakal ngebut " jelas Juna sebelum kemudian membelokkan setang ke kanan melajukan kecepatan sedang sesekali melirik ke arah kaca spion memperhatikan mobil itu yang ternyata juga menambah kecepatannya.

...••••••...

" Juna itu siapa, sih ? Kenapa hitam itu ikuti kita ?" Cewek yang ada di samping Juna berbisik Menampilkan raut wajah bingung yang kentara

" Ssttt !" Cowok itu hanya menutup mulutnya dengan jari meminta cewek itu untuk tidak berbicara dulu

Dari balik gedung tua yang sudah setengah roboh bangunannya Juna melirik hati-hati Mobil tadi tampak berhenti karena target yang dikuti telah menghilang dari Pandangan. Bisa Juna lihat cowok yang memakai kemeja hitam baru saja keluar dari dalam mobil Lantas mengambil Ponsel dari saku melakukan Panggilan jarak jauh.

" Dia berhasil kabur, Bos "

Karena Cowok itu terlihat tengah sibuk dengan Panggilan Juna berniat menghampiri Cowok yang kini tengah membelakanginya itu.

" Caramel Tunggu sini sebentar jangan susul gue di sana," Pinta Juna sebelum kemudian berjalan mengendap-endap mendekati cowok itu

Juna memutar tungkai menendang bagian belakang cowok berkemeja hitam Sadar Cowok itu segera membalikkan tubuh dan menghindar ketika Juna berniat kembali menyerang

Juna melakukan serangan awal dengan menggunakan teknik Pukulan jab Tampaknya lawannya itu cukup lihai mengelak darinya Juna mengecohnya dengan melakukan beberapa Pukulan silang sebelum kemudian menendang

Perut Cowok itu hingga terjerembab

Juna menarik kerah baju cowok itu hingga tubuhnya terangkat ke atas

" Siapa yang udah suruh lo ? Lelaki itu tidak menjawab jutsru menepis ke atas Juna dan mendorongnya Lantas bangkit kembali serta mengeluarkan Pisau dari sakunya Jangan mengira Juna akan takut hanya karena disodorkan benda tajam itu Juna kembali melakukan Pukulan Namun sialnya lelaki itu berhasil melukai bahu Juna dengan Pisau. Juna segera menepisnya dan menyikut leher belakang lelaki itu sampai terjatuh ke lantai

" Juna !" Caramel terpekik melihat Juna yang terkena goresan Pisau lelaki itu.

Lelaki itu menendang tungkai Juna Horizontal tepat ketika Juna oleng cowok itu mendorongnya sebelum kemudian berlari masuk ke dalam mobilnya kabur

" Sial "

" Juna !" Caramel menghampiri Juna ketika lelaki itu sudah Pergi

" Lo berdarah !"

Juna menahan lengan Caramel yang hendak menyentuh bahunya yang robek

" Lo Nggak apa-apa, kan ?"

Mata Caramel berkaca-Kaca Dia sangat tidak suka ada aksi semacam tadi yang melibatkan bahaya bagi orang lain Ditambah lagi bersenjata.

" Seharusnya gue yang tanya gitu ! Kenapa dilawan sih ? Mendingan kita kabur aja tau nggak jadinya, kan, nggak bakalan kayak gini Lo nggak bakalan luka kayak gini " Caramel terisak Air matanya turut mengalir di Pipi

Katakanlah dia cengeng atau lebay hanya saja melihat orang dalam kondisi seperti ini membuat rasa simpatiknya muncul. Ditambah lagi keadaan seperti ini membuatnya kembali terlempar Pada kejadian sembilan tahun yang lalu membuatnya kembali terlempar Pada kejadian sembilan tahun yang lalu ketika sesuatu mengerikan menimpa saudara kembarnya Dia hanya takut orang-orang terdekatnya kenapa-kenapa lagi.

" Gue takut terjadi sesuatu sama lo Apalagi itu benda tajam kita nggak tau apa itu berkarat atau enggak "

Juna lantas menyentuh kedua bahu Caramel lembut meminta Caramel untuk melihat ke arahnya Sebelum kemudian menarik cewek itu ke dalam Pelukannya

" Gue Nggak tau gimana caranya menghadapi cewek yang lagi nangis " Juna mengusap Punggung Caramel Pelan barusan

" Gue juga Nggak Punya tisu ataupun sapu tangan jadi lap air mata lo di seragam gue aja ya ?"

Meskipun menangis Cewek itu masih sempat-sempatnya tergelak mendengar guyonan sederhana dari mulut Juna.

" Gue Nggak kenapa-kenapa Caramel Cuma nyeri sedikit aja jadi lo Nggak usah khawatir jutsru gue yang nggak bakalan baik-baik aja kalau sampai elo yang terluka,"

Caramel menjauh tubuh Perlahan seraya menghapus sisa air matanya menyengir sendu

" Aduh, ini air mata Cengeng banget sih "

Juna menghela napasnya berat. " ini jadi salah satu alasan kenapa gue nggak mau deket-deket sama gue, Caramel "

Caramel mendongak memandangi Juna yang kini menatapnya intens.

" Sekarang Udah ngerti, kan, seberapa bahayanya gue buat elo ?

...•••••...

Juna memberhentikan motornya tatkala sampai di depan gerbang rumah tetangga Caramel seperti biasa Caramel melambaikan tangan sebelum kemudian melangkahkan kaki menuju rumahnya sendiri

Namun baru selangkah Cewek itu balik badan lagi

" Sekarang gue ngerti kok Juna "

Juna mengangkat sebelah alis bingung

" Kenapa gue bahaya kalau dekat-dekat sama elo,"

Juna menumpukan tubuh Pada setang motornya mendengarkan Caramel lebih seksama.

" Sebenarnya yang berbahaya itu ancaman-ancaman yang ada di sekitar lo. Lo nggak mau orang lain malah jadi kena sasaran gara-gara bahaya yang mengancam elo Karena itu lo takut gue kenapa-kenapa kan ?" terka Caramel semringah.

" Tapi Juna bukan berarti orang lain itu nggak boleh dekat-dekat sama elo justru setelah gue lihat kehebatan lo dalam meninju anak orang ..... " Caramel meninju-ninju udara mengikuti gaya Juna. " Gue malah merasa kalau gue bakalan aman Jika berada di dekat elo Ya meskipun elo itu banyak masalahnya," kekeh cewek itu di akhirat kalimatnya

" Tapi buat apa harus takut sama bahaya ? Kan ada elo yang bakalan selalu melindungi gue, iya, kan ? Caramel tersenyum

Juna hanya tersenyum menanggapi ucapan Caramel Refleks membuat Caramel menggaruk belakang telinganya canggung

" Em .. Yaudah itu aja Ya udah gue balik duluan deh Hati-hati " Caramel membalikkan tubuh Segera melangkahkan kaki untuk cepat-cepat Pulang

" Tunggu sebentar "

Caramel berhenti melangkah lantas balik lagi Juna ternyata menyusulnya

Juna lantas menyodorkan sebuah buku kepadanya

" ini buku buat lo "

" Hah ? Tapi katanya buat adik lo ?"

Juna mengangguk. " Gue beli dua Satu buat adik gue dan satu lagi gue sengaja buat elo Cuma tadi hampir lupa kasih,"

Caramel menurunkan Pandangan melihat novel yang sempat membuatnya tertarik saat di toko buku tadi Namun cewek itu masih ragu menerimanya

Melihat Caramel yang tak kunjung bergerak membuat Juna mengerti lantas menarik buku itu kembali dengan Pelan.

" Lo takut duitnya nggak halal, ya ?"

Caramel langsung terbelalak Juna salah Paham.

" Eh, enggak Kok Juna !" sergah Cewek itu seraya mengambil buku itu dari tangan Juna. " Gue cuma takut aja nggak kebaca,"

Juna menarik sudut bibirnya. " Nggak apa-apa kali simpan aja,"

Caramel lantas mendongak menatapnya

" Anggap aja itu hadiah dari orang yang Paling ...... " Juna mencondongkan tubuh mendekatkan bibirnya di samping telinga Caramel sukses membuat jantung Caramel berdebar kencang

" Gue bakalan terus melindungi elo " Juna tersenyum seraya mengacak rambut Caramel dengan gemas. Sebelum kemudian benar-benar Pamit Pulang Meninggalkan Caramel yang hampir saja jatuh Pingsan kalau tidak ada Pagar di belakangnya

" Ya ampun Juna lo itu memang hobi banget ya bikin terbang orang apa gimana,"

...•••••...

Dentuman musik dalam bar yang sangat tak menggema beraturan di telinga Juna Melangkahkan kakinya menyusuri setiap ruangan yang Penerangannya yang sangat remang-remang lantas juna langsung duduk di salah satu bar stools di mana Devan orang yang Pertama kali memperkenalkannya dirinya Pada Pekerjaan jasa menyampaikan amanah lewat cara kekerasan itu sedang minum wiski di sana

" Akhirnya Datang juga lo Juna Sana Pesan dulu lo !" ujar Devan seraya mengangkat tangan ingin memanggil Peramu minuman untuk memesan alkohol

Juna menggeleng buru-buru menolak.

" Gue Nggak minum "

Devan hanya menatapnya tidak Percaya namun kemudian meneguk wiskinya lagi. Membatalkan Panggilannya Pada bertender Devan mengangkat jarinya baru ingat lantas mengeluarkan amplop cokelat dari saku celananya

" ini upah lo Gue kasih bonus karena lo Udah dapat banyak klien bulan ini," ungkap Devan takjub sembari menyodorkan amplop di atas meja.

Juna mengambil amplop Itu menaruhnya di saku celana. Tiba-tiba Saja la teringat dengan orang yang beberapa lalu menguntitnya dan mengapa Juna jadi berpikir kalau orang itu adalah suruhan dari targetnya tempo waktu target dari kliennya bernama Gavin

Juna bisa menerka dia bukan orang yang sembarangan Mengingat bagaimana cowok Itu membawa teman sepergengannya menghajar balik dirinya seusai juan menyerang cowok itu Target itu ternyata jauh berat daripada target-targetnya sebelumnya.

Berusaha mengungkap rasa Penasarannya Juna berniat menceritakan masalah itu Pada Devan Mungkin Devan mengetahui atau setidaknya Mengenali siapa targetnya itu.

" Devan lo kenal sama orang ini Nggak ?

Devan langsung menautkan alisnya bingung memperhatikan Juna yang serius berkutat Pada Ponsel Menunjukkan sebuah gambar kepadanya

" ini foto target yang klien gue kirimin ke gue waktu itu."

Devan mengernyit melihat siapa orang di balik foto itu lantas membelalakkan matanya mengenali siapa orang itu Juna memiringkan kepala bertanya secara tidak langsung

Devan lantas menatapnya memperjelas. " Dia Julian Elbarack Anak dari ke bandar narkoba yang bakalan jadi Penerus ayahnya Jangan bilang lo habis hajar dia " Juna menatap Devan bingung Tidak mengerti kenapa Devan begitu syok ketika begitu tahu siapa target dari kliennya itu Dengan yakin Juna mengangguk

Devan langsung meringis mengusap rambutnya frustrasi. " Waduh ini sangat bahaya Juna "

Juna memiringkan kepala tidak mengerti

" Maksud Lo apa "

" Dia itu orang yang berbahaya Men Jauh lebih berbahaya dari target lo sebelumnya.

Sudah Juna duga. Juna sudah berasumsi Erick adalah targetnya yang Paling berat dan berbahaya.

" Masalahnya sekali aja lo Punya masalah sama dia maka dia nggak kan biarin lo hidup tenang atau lepasin lo seakan nggak ada yang Pernah terjadi." Devan menggeleng. " Dia Pasti bakalan balas dendam atas Penyerangan lo ke dia."

Juan tidak merespons hanya berlabuh Pada Pikirannya sendiri Bukannya apa-apa Caramel ada bersamanya saat Julian dan orang-orangnya menyerang balik dirinya Juna takut Caramel yang tidak tahu apa-apa malah akan turut terlibat Bagaimana jika Caramel terluka karena dirinya ?

" Oh iya Dan satu lagi " ujar Devan Juna mendongak.

" Dia bukan hanya mengedar narkoba aja tapi Juga salah satu sindikat Perdagangan manusia Dan wanita selalu jadi target favoritnya."

...••••••...

Terpopuler

Comments

Anonymous

Anonymous

next Thor

2023-12-18

0

Miko

Miko

lanjut Thor jangan lama-lama ya

2023-12-18

0

Anonymous

Anonymous

lanjut Thor

2023-12-18

0

lihat semua
Episodes
1 1. Bertemu
2 2. Nggak Perlu kenal
3 3. Penasaran
4 4. Ketahuan
5 5. Mulai dekat
6 6. Melihat bintang
7 7. Keceplosan
8 8. Harusnya menjauh
9 9. Hati-hati
10 10. Jadi Katrol majemuk
11 11. Tutor Buat Caramel
12 12. Khawatir
13 13. Mulai dekat
14 14. Mulai Percaya
15 15. Berbohong
16 16. Gosip
17 17. Tips Luna
18 18. Dijebak
19 19. Kabur bersama
20 20. Cemburu
21 21. Salah Paham
22 22. Fitnah
23 23. Mengungkapkan Perasaan
24 24. Eaforia
25 25. Konflik
26 26. Tantangan
27 27. Menerima Tantangan
28 28. Salah Paham
29 29. Maaf
30 30. Ancaman Balik
31 31. Dia kembali lagi
32 32. Kencan Pertama
33 33. Ujian Cinta
34 34. Disuruh menjauh
35 35. Memilih
36 36. Gundah
37 37. Terbongkar
38 38. Akhirnya terbongkar
39 39. Kecewa
40 40. Melepaskan
41 41. Jelang Perpisahan
42 42. Putus
43 43. Berakhir
44 44. Membenci
45 45. Sahabat lama kembali lagi
46 46. Bermuka Dua
47 47. Di Culik
48 48. Pengkhianat sebenarnya
49 49. Di balik topeng Keenan
50 50. Menyelamatkan Caramel
51 51. Terjebak
52 52. Keputusan akhir
53 53. Saling memanfaatkan
54 54. Perpisahan sesungguhnya
55 55. Bertemu kembali
56 56. Balikan
57 57. Gagal
58 58. Penghalang Baru
59 59. Alasan menjauh
60 60. Berhasil
61 61. Meminta restu
62 62. Juna Cemburu
63 63. Kejutan
64 64. Singapura
65 65. Berbuat Kesalahan
66 66. Kecewa
67 67. Ego
68 68. Perjanjian
69 69. Dia kembali lagi
70 70. Keenan Kembali
71 71. Berakhir
72 72. Umpan
73 73. Berusaha melepaskan diri
74 74. Melindungi
75 75. Akhir dari segalanya
76 76. Bahagia
Episodes

Updated 76 Episodes

1
1. Bertemu
2
2. Nggak Perlu kenal
3
3. Penasaran
4
4. Ketahuan
5
5. Mulai dekat
6
6. Melihat bintang
7
7. Keceplosan
8
8. Harusnya menjauh
9
9. Hati-hati
10
10. Jadi Katrol majemuk
11
11. Tutor Buat Caramel
12
12. Khawatir
13
13. Mulai dekat
14
14. Mulai Percaya
15
15. Berbohong
16
16. Gosip
17
17. Tips Luna
18
18. Dijebak
19
19. Kabur bersama
20
20. Cemburu
21
21. Salah Paham
22
22. Fitnah
23
23. Mengungkapkan Perasaan
24
24. Eaforia
25
25. Konflik
26
26. Tantangan
27
27. Menerima Tantangan
28
28. Salah Paham
29
29. Maaf
30
30. Ancaman Balik
31
31. Dia kembali lagi
32
32. Kencan Pertama
33
33. Ujian Cinta
34
34. Disuruh menjauh
35
35. Memilih
36
36. Gundah
37
37. Terbongkar
38
38. Akhirnya terbongkar
39
39. Kecewa
40
40. Melepaskan
41
41. Jelang Perpisahan
42
42. Putus
43
43. Berakhir
44
44. Membenci
45
45. Sahabat lama kembali lagi
46
46. Bermuka Dua
47
47. Di Culik
48
48. Pengkhianat sebenarnya
49
49. Di balik topeng Keenan
50
50. Menyelamatkan Caramel
51
51. Terjebak
52
52. Keputusan akhir
53
53. Saling memanfaatkan
54
54. Perpisahan sesungguhnya
55
55. Bertemu kembali
56
56. Balikan
57
57. Gagal
58
58. Penghalang Baru
59
59. Alasan menjauh
60
60. Berhasil
61
61. Meminta restu
62
62. Juna Cemburu
63
63. Kejutan
64
64. Singapura
65
65. Berbuat Kesalahan
66
66. Kecewa
67
67. Ego
68
68. Perjanjian
69
69. Dia kembali lagi
70
70. Keenan Kembali
71
71. Berakhir
72
72. Umpan
73
73. Berusaha melepaskan diri
74
74. Melindungi
75
75. Akhir dari segalanya
76
76. Bahagia

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!