COWOK dengan tangan di saku celana itu memperhatikan Caramel dari luar kelasnya Tidak memedulikan tatapan aneh orang-orang kepadanya yang tentu saja selalu menilai buruk tentang dirinya Pikiran Juna kembali melayang Pada Percakapannya dengan Devan tadi malam.
Julian itu sangat berbahaya Lo harus hati-hati mulai sekarang
Entah kenapa Juna jadi takut ikut terkena masalah dengannya karena itu Ditambah lagi mengetahui fakta bahwa Julian seberbahaya itu bahkan lebih berbahaya dari dirinya Takutnya sewaktu-waktu Julian malah melibatkan Caramel untuk Pembalasan dendamnya Tidak itu boleh terjadi.
Caramel hanya gadis Polos yang tidak tahu apa-apa Caramel seharusnya tidak menerima konsekuensi apa pun atas apa yang bahkan tidak Pernah di lakukan sekalipun, kan ? Seperti Julian harus lebih menjaga gadis itu dari sekarang
Bisa Juna lihat dari Jauh bagaimana gadis itu terlihat sedang kesulitan Terus memijat Pelipis dengan raut wajah tidak mengerti mencebik lantas membanting Pulpennya di atas buku.
Ya Caramel ada ulangan fisika hari ini Meski sudah sebisa mungkin ia mempelajari tiap rumus yang ada nyatanya tidak ada satu pun rumah yang berhasil melekat di otaknya Padahal ia sudah rela menggunakan jam istirahat untuk belajar fisika
" Gue ini memang bego atau Pintar yang datang terlambat sih ?
Caramel menaikkan dagunya refleks memicing kala mendapati Juna sedang berdiri tak jauh dari Pintu kelasnya Caramel menarik sudut bibir lantas bangkit dari bangku menghampiri cowok itu
" Juna ?"
Juna refleks tersentak cewek itu menyadari keberadaannya
" Lo Cari gue ya ?"
Juna mengedarkan Pandangan ke sekeliling kalau-kalau ada yang mendapati mereka berdua sedang mengobrol. Juna tidak mau Caramel jadi bahan Pembicaraan masyarakat sekolah karena dirinya
" Enggak kebetulan lewat aja "
setelahnya Juna berlalu Dengan langkah santai menyusuri koridor
" Lo ngerti fisika Nggak ?
Juna menoleh ke samping Gadis itu ternyata mengikutinya
" Lumayan "
" Ajarin gue dong Juna ! Atau bagi gue soal ulangan yang kemarin Pasti kalian udah ulangan duluan, kan ? Pinta Caramel memelas memamerkan senyum andalannya
Juna mulai merasa Orang-orang di sekitarnya memperhatikan mereka berdua Cowok itu lantas menghentikan langkah menghadap Caramel kemudian.
" Biar gue ajarin lo fisika Tapi di belakang toilet aja Mau ?"
...•••••...
" Kenapa di sini ? Kenapa nggak di kelas gue aja sih ? tanya Caramel Penasaran
" Di sini sepi dan aman "
Caramel langsung melotot menutup mulutnya tidak Percaya.
" Jangan bilang lo mau modusin gue ya ?"
Juna tergelak mendengar tudingan Polos Caramel barusan. Namun bukannya menjawab cowok itu justru memberikan contoh soal dan Pembahasannya Juna mengetuk Pulpen meminta Caramel memperhatikan ke arah kertas mendengar Penjelasannya.
Caramel meneguk salivanya melihat bagaimana cowok itu menjelaskan
" Panjang banget sih caranya Juna ? Nggak bisa apa dipersingkat gitu ?" Kekeh Caramel memelas
Juna langsung terkekeh.
" Bisa aja sih tergantung kayak soal nomor dua ini,"
Caramel hanya manggut-manggut sekenanya
" Sebenarnya kunci utamanya itu memahami kalau lo Paham aja kata kuncinya untuk jabarin rumus atau tentuin rumusnya Pasti lebih mudah kok,"
Juna menyodorkan kertas yang sudah ia tuliskan beberapa soal untuk Caramel kerjakan
" Sekarang coba lo kerjain "
Caramel mencoba mengerjakan Namun baru mengerjakan beberapa soal setelahnya ia menatap Juna nelangsa lagi
" Tetap aja susah banget Juna jadi Males ah !"
Juna mendecak menyentil jidat Caramel Pelan
" Coba kerjain lagi Yang nggak lo ngerti biar gue ajarin lagi "
" Nggak bisa ih, Kayaknya gue memang bego beginian " Caramel Pasrah seraya meletakkan Penanya di tengah buku
" Gini nih ...... gimana mau berkembang kalau baru mencoba aja udah Patah semangat duluan ?"
Caramel hanya menyengir kuda
Juna mengambil Pena di atas buku lalu memberikan kembali ke tangan cewek itu
" Kalau lo ragu sama diri lo sendiri ingat aja bahwa ada gue di samping lo yang nggak bakalan menyerah ajarin lo dan bakal terus dukung lo,"
Caramel menatap Juna intens Juna turut melihat ke arahnya sembari tersenyum
" Serius ? Palingan lo ngomong kayak gitu biar gue semangat aja,"
Juna terkekeh tersenyum tipis mengangguk Pelan
" Gue siap jadi Katrol majemuk buat lo yang bakalan bantu lo untuk mengurangi beban kesulitan yang lo alami Caramel lo jangan Pernah menyerah Coba lagi,"
Kalimat Juna masuk ke dalam ulu hatinya meresap dengan sempurna ke dalam benaknya Cowok itu benar Naura harus mencoba setidaknya bukan untuk orang lain tapi untuk dirinya sendiri.
" Oke deh ! Gue nggak menyerah !" ucap Caramel semangat 45
Juna tertawa melihat tingkah menggemaskan cewek itu tanpa sadar Juna mengacak rambut Caramel dengan gemas Caramel mengerjap menatap Juna tanpa suara yang kini tengah memeriksa sebagian Pekerjaannya.
Diam-diam keduanya saling menarik sudut bibir tersenyum Tanpa diketahui kepadanya barusan
Ting
...Naura...
...Caramel kembaran lo si Nathan main bola basket di lapangan lo nggak mau lihat...
Dalam sekejap mata Caramel membulatkan bola matanya kaget Saudara kembarnya bermain bola basket Astaga Nathan ingin cari mati
" Juna Gue harus Pergi sekarang !"
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 76 Episodes
Comments
aku
lanjut Thor
2023-12-18
0
Anonymous
lanjut Thor aku tungguin lhoo sumpah
2023-12-18
0
Zaki
Juna 🥰🥰🥰
2023-12-18
0