Caramel melirik sekilas ke layar Ponsel Juna di atas meja yang menyala Ponsel yang sempat Luna Pinjam untuk mengambil foto dengannya tadi.
" Kok, bisa, ya, Bang Juna berteman sama Kak Caramel ? Celetuk Luna di sampingnya masih berbinar-binar
Caramel hanya terkekeh seraya menggaruk telinga canggung.
" Padahal, Bang Juna itu jarang banget nonton YouTube Bang Juna mah cuma fokus kerja terus,"
Luna mengedarkan Pandangan seolah memeriksa keadaan sekitar Lalu kemudian berbisik.
" Padahal, bang Juna itu sebenarnya nggak kerja di toko kelontong Luna udah tau cuma Luna nggak bilang aja ke ibu kalau ibu tau Pasti ibu sedih,"
Tentu saja Caramel Juga tahu Pekerjaan seperti apa yang Juna ambil. Namun alasan Juna mengapa mengambil Pekerjaan itu Caramel masih belum mengerti
Luna tersenyum manis. " Bang Juna itu memang Pekerja keras, Kak ! Walaupun Luna nggak tahu Pekerjaan Bang Juna itu apa, tapi Bang Juna cukup menghasilkan uang buat kebutuhan kita sehari-hari,"
Caramel mendengar bocah SMP itu bercerita Entah rasanya seru saja mendengarkan cerita yang berhubungan dengan Juna
" Luna juga suka kok bantuin Bang Juna buat cari kerja dengan berjualan kue kapan-kapan Luna kasih kak Caramel deh kue buatannya Luna biar Kak Caramel cicipin," kekeh Luna
Caramel cukup salut melihat keluarga Juna Selain abangnya, adiknya pun cukup Pekerja keras Di umur semuda ini sudah berusaha melawan kerasnya kehidupan dengan mandiri Perlahan sudut bibir Caramel melekuk senyum.
Masih dengan senyumannya Luna kembali bersuara.
" Jadi Kak Caramel sama Bang Juna itu Pacaran ya ?"
" Hah ? Caramel tersentak refleks salah tingkah." Enggak Kami cuma berteman kok !"
Luna menatap Caramel menggoda. " Dih, nggak apa-apa kali, Kak, Ngaku aja deh !" kekeh Luna
" Soalnya jarang-jarang banget Bang Juna itu bawa cewek ke rumah,"
Caramel tertarik dengan Pembahasan ini. " Masa sih ? Emm btw Juna itu Punya banyak mantan nggak ?"
Luna langsung tertawa. " Cie Kepo !"
Caramel langsung terdiam seraya menyengir
" Nggak tau sih, Kak, soalnya Bang Juna mah jarang banget sih cerita soal orang yang dia suka Mungkin aja dia Pacarannya diam-diam, kan ? Luna mah kurang tau,"
Caramel agak kecewa mendengarnya
" Bang Juna orangnya memang nggak terlalu terbuka, sih, Meskipun Bang Juna jarang ngomong tapi Luna tau, kok, kalau Bang Juna itu sayang banget sama Luna sama ibu,"
Mendengar cerita Luna, Caramel menganggap kalau Juna mungkin saja tipikal cowok Penyayang keluarga.
" Kalau Kak Caramel Penasaran Bang Juna suka atau enggak sama Kak Caramel caranya gampang banget,"
Caramel langsung membulatkan bola matanya seraya menggaruk tengkuk salah tingkah
" Lah, kok, jadi ke sana Pembahasannya ?
Luna terkikik geli. " Kak Caramel Penasaran nggak ? Kalau Kak Caramel Penasaran Luna bakalan kasih tau tipsnya gimana,"
Tentu saja Caramel Penasaran jadi ia memajukan tubuh juga kemudian ingin tahu lebih lanjut
" Klise aja sih Kak Caramel tinggal lihat aja tuh kalau bang Juna tatap mata kak Caramel Paling enggak lima menit Pas lagi ngobrol sama Kakak itu tandanya Bang Juna sebenarnya suka sama Kak Caramel," bisik Luna hati-hati
" Serius !"
Luna tersenyum geli. " Kalau Penasaran coba aja Kak !"
Caramel terdiam sejenak. Cara itu memang konyol dan klise Tapi kedengarannya boleh juga
Rasa Penasarannya yang kelewat menyebalkan karena Juna turut memiliki Perasaan yang sama dengannya
Caramel bahkan tidak mengerti apa yang terjadi Pada dirinya. Apakah dia sudah sesuka ini dengan Juna ? Entahlah Mungkin Caramel hanya merasa aman dan nyaman ketika berada di dekat Juna
" Nih, Juna udah selesai gue Benar semua itu Pasti," kekeh Caramel
Juna memeriksanya Caramel hanya asal bicara tentu saja. ia bahkan tak yakin menjawab soal itu dengan benar selang beberapa detik Juna lantas manggut-manggut
" Cuma salah satu Not bad "
Caramel tersenyum senang akhirnya ia bisa mengerjakan soal itu dengan baik Juga.
Juna tiba-tiba menatap ke arahnya Agak lama membuat Caramel jadi refleks menghitung beberapa lama cowok itu menatapnya Bahkan Caramel sempat dibuat kaget dengan tangan Juna yang tiba-tiba terangkat naik menjulur ke arahnya seperti hendak mengelus Pipinya ?
Jangan baper Caramel ! Astaga
" Nih,ada bulu mata lo yang Jatuh," sahut Juna kemudian sambil menunjukkan jari telunjuknya. Caramel mengembuskan napas lega Juna ingin membelai Pipinya ! Astaga Yang benar saja
" Ditepuk-tepukin coba sambil sebutin huruf-huruf katanya, kan, bisa kasih tau inisial cowok yang lagi naksir sama lo,"
Caramel spontan tertawa tidak menyangka Juna Percaya dengan Permainan zaman dulu
" Ih, itu mah kayak anak kecil memangnya faedah ?"
Juna menyengir. " Nggak tau Mungkin Tuh si Luna Pernah coba,"
" Ah, males, ah Entar kalau berhentinya di huruf J ? Hayo Lo !" gurau Caramel
Tiba-tiba saja ada kucing hitam yang melompat ke atas sofa. Sontak membuat Caramel terperanjat dan menjerit langsung mengangkat kaki dan refleks mendekat ke Juna. Ia bahkan tidak sadar karena terlalu takut dengan kucing cewek itu sengaja mencengkram bagian dada baju hitam Juna menyembunyikan kepala di antaranya dengan tubuh yang agaknya bergetar
Di tengah ketakutannya seperti ini Juna masih sempat-sempatnya tertawa.
" jadi Cewek seberani elo ternyata takut kucing nih ?
" Usir dulu Juna ! Entar gue dicakar !"
Juna tertawa mengangkat kucing itu dan mengusirnya.
" Udah Pergi "
Caramel membuka mata. Sadar dengan jaraknya oh bahkan tangannya Caramel langsung menjauhkan diri menundukkan kepala menyembunyikan semburat merah di Pipinya malu
" Aduh .. Sorry Juna baju lo jadi kusut gitu gara-gara gue,"
Juna tersenyum tipis seraya menatapnya
" Santai aja cuma baju "
Belum hilang debarannya karena kaget tadi tatapan Juna saat ini membuat jantungnya berdegup-degup lagi jadi Juna suka Caramel ? Atau tidak
" Papa ? Sapa Luna menyadarkan keduanya membuat mereka segera menoleh ke arah pintu seorang Pria yang memakai jas blazer hitam itu baru saja melewati ambang Pintu
Luna langsung memeluk orang yang disebutnya Papa Juna refleks berdiri menatap orang itu dengan Pandangan yang tak bisa terdefinisi Papanya sudah kembali
" Akhirnya Papa Pulang ! Luna Kangen banget sama Papa !"
Gio Dewangga ayahnya tersenyum seraya mengusap Puncak kepala Luna lembut. Lantas melirik ke Juna kemudian melirik bingung ke arah Caramel yang juga berdiri di samping Juna
" Hallo Om saya Caramel Azzura Aurora temannya Juna," Caramel menyalami Gio
Gio masih meliriknya membuat Juna spontan berdeham.
" Caramel di luar udah nggak hujan lagi Kita belajar di kafe kemarin aja ya ?"
" Loh, kenapa ?
Juna menyusun buku-buku di atas meja tergesa. Buru-buru menarik tangan Caramel untuk segera keluar dari rumahnya Hal yang membuat Caramel jadi menatapnya keheranan sekaligus bertanya-tanya
...••••...
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 76 Episodes
Comments
aku
next Thor
2023-12-20
0
Anonymous
Juna 😭😭😭
2023-12-20
0
Anonymous
lanjut Thor
2023-12-20
0