8. Harusnya menjauh

CARAMEL tersenyum kecil membaca komentar-komentar unik di akun media sosial miliknya. Saat ini ia sedang duduk-duduk di kantin menikmati jam kosong seraya menunggu Naura yang masih memesan makanan.

" Makan dulu Woi ! HP terus !" tukas Naura yang baru saja datang dengan Senampan Pesanan.

Caramel hanya menyengir Polos seraya mengambil makanannya. Waktu-waktu berikutnya mereka habiskan untuk fokus Pada makanan. Sesekali masih diam-diam bermain Ponsel yang langsung dapat teguran Naura lagi.

" Lah, di kantin lo berdua ? Bolos, ya ?" Keenan yang datang di lapangan baru saja selesai main futsal langsung ikut menimbrung dengan mereka

Cowok yang bajunya basah karena keringat itu langsung menyambar semangkuk soto Caramel suka-suka. Hampir saja membuat sendok dan garpunya terlompat jika tidak cepat-cepat di tangkap

" Keenan kok makannya gue di ambil sih,"

" Maaf Caramel gue laper banget nih habis main futsal,"

Caramel hanya mendengus kesal ia pun terpaksa meminum es tehnya

Keenan yang masih memakai Pakaian olahraga itu hanya terkekeh seraya menyantap soto Caramel dengan lahap seperti Tarzan kelaparan sementara Naura yang melihat dua orang itu hanya geleng-geleng kepala

" Hei Naura lo tau gak Ternyata si Caramel ini lagi deket sama Juna," ucap Keenan

Mendengar nama Juna Caramel spontan melotot ke arah Keenan sementara Naura mendongak bingung

" Kampret ya, mulut lo, ! Gue tambal juga tuh lama-lama !" salak Caramel

" Tunggu ! Maksudnya apaan nih Caramel PDKT sama Juna ? Kening Naura berkerut tidak mengerti dengan Pembahasan Keenan barusan

" Jadi gini Naura " Keenan mencondongkan tubuh mendekat. " Si Caramel itu ..... " Kedua tangannya sengaja membuat corong di sisi bibir berlagak agar tidak ada yang mendengar. " Lagi dekat sama Juna,"

Kalau boleh Caramel ingin sekali menjahit bibir Keenan dengan akar cabai setan sekarang juga

" Hah ? Serius lo ?" Naura histeris kaget sekaligus bingung. " Masa iya Naura Kok lo nggak Pernah cerita sama gue, sih ? Oh, gitu,ya, sekarang !" Naura melipat kedua tangan di Perut memalingkan tubuh.

Caramel masih sempat-sempatnya menjitak Keenan. " Tuh, kan, sih Naura ngambek !" bisiknya sambil melotot dengan Keenan

" Santai aja kali Naura nggak usah ngegas Haha," Caramel tertawa receh untuk mencairkan suasana." Enggak kali Naura si Keenan kampret itu fitnah !" ucap Caramel sok manis membujuk Naura." Kami aja baru kenal kok,"

Naura langsung menoleh secepat kilat

" Nah, kan .... nah, kan !" jadi benar lo suka sama orang itu ?" Naura sengaja menyebut merek kalau sampai didengar orang lain bisa geger satu sekolah

" Enggak kok Eh, nggak tau juga Entahlah Nggak tau, deh, gue."

Naura menilik Caramel dengan tatapan curiga tidak Percaya Detik berikutnya cewek itu justru menghela napas berat.

" Kok bisa dia sih Caramel ? Masih banyak Cowok di dunia ini Gue, kan, udah, Pernah bilang jangan naksir sama Juna," ucap Naura Pelan sedikit kecewa

Melihat dua orang itu sedang asyik berdebat Keenan dengan jail menyantap soto Naura diam-diam. Lalu mengembalikan kembali setelah menyuap beberapa sendok ke dalam mulut.

" Ya .... gimana, ya, Naura Gue bukannya suka sama Juna, gue cuma Penasaran aja gitu sama dia," elak Caramel

" Ngapain kepoin dia coba ? Nggak ada kerjaan Dia bukan anak baik-baik intinya."

" Dia baik Kok Naura !" bela Caramel. " Lo cuma belum kenal aja sama dia."

Naura menatap Caramel intens. Tampaknya teman dekatnya satu itu benar-benar mulai tertarik dengan Juna Caramel mendengus.

" Semua orang baik kok Naura cuma sifat buruknya aja yang bikin orang itu jadi kelihatan jahat." Naura membalikkan tubuh ke depan berniat kembali menyantap makanannya

" Gue bukannya benci sama dia. Gue cuma nggak suka aja lo itu tertarik sama model cowok kayak begituan Lo Pasti udah denger sendiri seberapa buruk cowok itu," ucap Naura setelah menyeruput kuah soto

" intinya gini Caramel gue ngomong kayak gini karena gue nggak mau lo sakit Hati gara-gara suka sama cowok kayak dia," timpal Naura lagi

Caramel mengangguk mulai mengerti kenapa Naura bersikap segitunya

" jadi saran gue mendingan lo menjauh dari Juna Caramel Sebelum semuanya terlambat,"

...•••••...

" Jadi Papa nggak bisa jemput Caramel "

Cewek yang memakai tas berwarna Pink itu berjalan menuju Pagar beriringan dengan beberapa murid yang lain juga baru keluar dari kelas sama seperti dirinya

Bel Pulang sekolah sudah lima belas menit yang lalu berbunyi Naura sudah Pulang duluan karena ibunya meminta cewek itu untuk menemaninya belanja baju. Sementara Keenan ada latihan futsal sepulang sekolah ini kalau tidak, kan, Caramel bisa saja menumpang Pulang dengan cowok itu.

Caramel mendengus Pasrah seraya menjatuhkan bahu lemas

" Ya udah deh, gue Pesen Ojol aja,"

Panggilan berakhir setelah ia sampai di depan Pagar Caramel yakin Nathan Pasti sudah Pulang dengan Nenek lampir menyebalkan yang entah bagaimana bisa menjadi Pacar cowok itu Kalau sudah begini dengan terpaksa ia harus Pulang seorang diri

Tangannya sudah bergerak hendak membuka Ponsel untuk memesan Ojek online terdekat ketika seorang Cowok memberhentikan motornya tepat di samping cewek itu

Cowok itu mengangkat helm full face nya

" Hei, Caramel !"

Caramel langsung menoleh

" Eh ! Hai Juna "

Caramel seketika canggung. Tidak tahu harus bersikap seperti apa dengan Juna di satu sisi ia masih ingat dengan saran Naura tadi siang untuk menjauhi Juna satu sisi lain ia tak ingin orang-orang berpikir kalau ia benar-benar menyukai Juna

" Pulang sama siapa ?"

Caramel mengerjap. " Eh ? Gue ?"

" iya lo Pulang sama siapa " tanya Juna sekali lagi

" Gue Pulang sama abang Ojol sih "

Cewek itu kembali memikirkan Kalimatnya Takutnya Juna salah maksud dan mengira kalau Caramel Pacaran sama abang-abang Ojek online Alhasil ia bersuara lagi

" Maksud gue tadi Bokap tuh rencana mau jemput tapi tiba-tiba nggak bisa ada kendala Ya udah gue disuruh Pesan Ojol aja gitu," jelas Caramel kemudian

Juna membulatkan mulut mengeluarkan suara Oh singkat

" Udah Pesan Ojol "

" Belum sih ini gue mau Pesen "

" Mau bareng Pulang sama gue "

" Hah "

Lama-lama Juna gemas dengan cewek yang ada di hadapannya ini. Ia lantas tersenyum tipis

" Gue antar lo Pulang Lebih aman kalau lo Pulang bareng sama gue daripada naik Ojol Lagian gue juga udah tau rumah lo,"

Mungkin niat baik Juna namun Caramel masih ragu-ragu. Kalimat Naura tadi siang masih mengadu rayu ditelinganya. ia harusnya menjauh dari Juna

Setelah berpikir matang-matang cewek itu lantas tersenyum sebelum kemudian memutuskan.

" Gue naik Ojol aja deh "

...•••••...

" Caramel Lo nggak masalah kan Pulang bareng gue ? Tanya Juna sambil mengendarai motornya

Pasalnya Naura tidak jadi naik ojol karena ia baru teringat kalau uang jajannya sudah habis. Sebenarnya ia bisa saja membayar setelah sampai di rumah nanti. Namun sayangnya Mamanya sedang tidak ada di rumah

" Enggak, lah ! Bareng sama lo, kan, nggak bikin gue masuk ke ruang BK "

Juna tergelak. " Enggak maksud gue mungkin aja lo merasa nggak nyaman kalau Pulang bareng gue Apalagi tadi anak-anak Pada lihatin lo aneh,"

Caramel kembali mengingat ketika orang-orang yang ada di sekitar gerbang terus meliriknya ketika ia dibonceng oleh Juna.

" Mungkin karena mereka terlalu terpesona gue kali Makannya Pada gagal fokus semua," kekeh Caramel di akhir kalimatnya

Tak ada Percakapan lagi kemudian selain deru angin dan bunyi kendaraan di jalan yang agak ramai. Lampu lalu lintas berganti warna merah mewajibkan setiap Pengendara untuk berhenti kecuali yang ingin berbelok ke arah kiri.

" Caramel " Panggil Juna

Caramel yang terpanggil mendongak dari Ponselnya

" Kita mampir ke toko buku sebentar aja ya "

Caramel mengangguk. " Oke " sahutnya singkat setelah lampu lalu lintas berganti warna lagi mereka lantas beranjak Pergi

...•••••...

" Lo suka baca Novel ya ?" tanya Caramel ketika melihat Juna yang tengah asyik berkutat memilih buku di rak khusus Novel

Juna menggeleng. " Enggak. Gue cari novel buat adik gue."

Caramel melirik-lirik bermacam judul novel yang tersusun rapi di rak sebelahnya. Lalu melirik ke arah Juna, refleks memperhatikan cowok itu diam-diam jika dilihat-lihat Juna bisa dibilang cukup memiliki bentuk badan yang sangat Proporsional, Postur tubuh tegap, tidak terlalu kurus dan tidak juga terlalu gemuk dan juga yang bisa dibilang lumayan. Ah Tidak mungkin memang tampan setidaknya cukup enak dipandang

Sial Caramel salah fokus Kenapa ia jadi memperhatikan Juna sampai segitunya

" Emm .... Oh iya, Juna ! Waktu lo sempat dibilang, kan, bahwa lo nggak mau cewek kayak gue kenapa-kenapa Maksudnya cewek kayak gue apa ya ?

Juna memandangi Caramel sekilas sebelum kemudian mengambil salah satu buku yang kelihatannya menarik.

" Lo itu Cewek yang harus untuk dilindungi Dan Dijaga martabatnya Bukan untuk dirusak Dan gue merasa bertanggung jawab untuk menjamin semua itu,"

Caramel mengerutkan kening. " Kenapa gitu "

" Gue cowok Udah jadi tugas cowok untuk melindungi seorang cewek Kayak lo,"

Caramel merutuk dalam hati. Menyesal sudah bertanya demikian kalau begini, kan jadinya Caramel yang terbawa Perasaan sendiri

" Ditambah lagi lo berkemungkinan kenapa-kenapa itu karena ikuti gue Makannya gue merasa bertanggung jawab soal itu,"

Caramel menggaruk tengkuk belakangnya salah tingkah.

" Emm ... Terus soal tanding tinju itu kenapa lo lebih Pilih dibayar untuk kalah ? Padahal, kan lebih bagusan menang ?

Pertanyaan Caramel kali ini sukses membuat Juna terdiam. Bahkan sempat membuat cowok itu menghentikan Pergerakannya beberapa saat

" Sebenarnya gue bukannya kepo ya, Juna. Cuma Penasaran aja gitu kenapa orang-orang Pada sebut elo Pembunuh bayaran Memangnya lo bisa bunuh orang kayak yang di film-film Hollywood gitu ?"

Juna memutuskan untuk meletakkan kembali buku di tangannya.

" Apa lo bakalan bunuh Cowok kemarin kalau gue nggak sempat mergokin ? Terus kenapa lo nggak kelihatan takut atau cemas, Padahal gue bisa aja bocorin semua yang udah gue lihat ?

Kali ini Juna memandang lurus ke arah Caramel membuat jantung Caramel berdebar seketika Bukannya apa-apa takutnya Juna ternyata marah Padanya karena cewek itu sudah banyak bertanya Namun tiba-tiba Juna tergelak Sial Kenapa tawanya malah terlihat manis ?

" Tingkat lo menggemaskan Bikin Jantung gue berdebar nggak karuan," Juna tadinya menyandar pada sisi rak tiba-tiba berjalan mendekati Caramel

Pipi Caramel sukses memanas. Juna yang semakin dekat dengannya berhasil membuat cewek yang wajahnya hampir memerah itu bergetar gugup.

Juna mendekatkan wajahnya Caramel refleks menjauh sebelah tangan cowok itu terjulur melewati lehernya

" Lo wangi Bedak bayi "

Walaupun jarak mereka sebenarnya tidak terlalu dekat namun bagi Caramel jarak mereka sudah terkesan sangat dekat.

Bahkan dapat Caramel lihat dengan jelas wajah Juna di depan wajahnya Caramel merutuki Pikirannya yang mulai meracau entah ke mana-mana

" Aroma tubuh lo harum Jangan ketawa dengarnya tapi wangi lo sukses bikin gue candu jadi nggak Pengin jauh-jauh,"

Jantung Caramel semakin berpacu seperti ada balap kuda di dalamnya Bulu kuduknya meremang begitu mendengar bisikan Juna di telinganya

" Tapi kalau terlalu dekat bakalan mudah buat Jatuh cinta sama lo Dan itu bahaya," timpal Juna kemudian seraya mengambil buku novel yang ada di belakang kepala Caramel

Juna menjauh. " Ada yang mau lo beli selagi di sini ?"

Dengan kondisi debaran jantung yang masih berdegup Caramel spontan menggelengkan kepalanya

" Nggak ada "

" Oh gitu " Juna manggut-manggut sekenanya sebelum kemudian meraih tangan Caramel menariknya Pelan. Mengajak cewek itu untuk menuju ke kasir bersama

...•••••...

Terpopuler

Comments

Anonymous

Anonymous

lanjut Thor

2023-12-17

0

Anon67

Anon67

lanjut Thor jangan lama-lama ya

2023-12-17

0

Anonymous

Anonymous

lanjut Thor

2023-12-17

0

lihat semua
Episodes
1 1. Bertemu
2 2. Nggak Perlu kenal
3 3. Penasaran
4 4. Ketahuan
5 5. Mulai dekat
6 6. Melihat bintang
7 7. Keceplosan
8 8. Harusnya menjauh
9 9. Hati-hati
10 10. Jadi Katrol majemuk
11 11. Tutor Buat Caramel
12 12. Khawatir
13 13. Mulai dekat
14 14. Mulai Percaya
15 15. Berbohong
16 16. Gosip
17 17. Tips Luna
18 18. Dijebak
19 19. Kabur bersama
20 20. Cemburu
21 21. Salah Paham
22 22. Fitnah
23 23. Mengungkapkan Perasaan
24 24. Eaforia
25 25. Konflik
26 26. Tantangan
27 27. Menerima Tantangan
28 28. Salah Paham
29 29. Maaf
30 30. Ancaman Balik
31 31. Dia kembali lagi
32 32. Kencan Pertama
33 33. Ujian Cinta
34 34. Disuruh menjauh
35 35. Memilih
36 36. Gundah
37 37. Terbongkar
38 38. Akhirnya terbongkar
39 39. Kecewa
40 40. Melepaskan
41 41. Jelang Perpisahan
42 42. Putus
43 43. Berakhir
44 44. Membenci
45 45. Sahabat lama kembali lagi
46 46. Bermuka Dua
47 47. Di Culik
48 48. Pengkhianat sebenarnya
49 49. Di balik topeng Keenan
50 50. Menyelamatkan Caramel
51 51. Terjebak
52 52. Keputusan akhir
53 53. Saling memanfaatkan
54 54. Perpisahan sesungguhnya
55 55. Bertemu kembali
56 56. Balikan
57 57. Gagal
58 58. Penghalang Baru
59 59. Alasan menjauh
60 60. Berhasil
61 61. Meminta restu
62 62. Juna Cemburu
63 63. Kejutan
64 64. Singapura
65 65. Berbuat Kesalahan
66 66. Kecewa
67 67. Ego
68 68. Perjanjian
69 69. Dia kembali lagi
70 70. Keenan Kembali
71 71. Berakhir
72 72. Umpan
73 73. Berusaha melepaskan diri
74 74. Melindungi
75 75. Akhir dari segalanya
76 76. Bahagia
Episodes

Updated 76 Episodes

1
1. Bertemu
2
2. Nggak Perlu kenal
3
3. Penasaran
4
4. Ketahuan
5
5. Mulai dekat
6
6. Melihat bintang
7
7. Keceplosan
8
8. Harusnya menjauh
9
9. Hati-hati
10
10. Jadi Katrol majemuk
11
11. Tutor Buat Caramel
12
12. Khawatir
13
13. Mulai dekat
14
14. Mulai Percaya
15
15. Berbohong
16
16. Gosip
17
17. Tips Luna
18
18. Dijebak
19
19. Kabur bersama
20
20. Cemburu
21
21. Salah Paham
22
22. Fitnah
23
23. Mengungkapkan Perasaan
24
24. Eaforia
25
25. Konflik
26
26. Tantangan
27
27. Menerima Tantangan
28
28. Salah Paham
29
29. Maaf
30
30. Ancaman Balik
31
31. Dia kembali lagi
32
32. Kencan Pertama
33
33. Ujian Cinta
34
34. Disuruh menjauh
35
35. Memilih
36
36. Gundah
37
37. Terbongkar
38
38. Akhirnya terbongkar
39
39. Kecewa
40
40. Melepaskan
41
41. Jelang Perpisahan
42
42. Putus
43
43. Berakhir
44
44. Membenci
45
45. Sahabat lama kembali lagi
46
46. Bermuka Dua
47
47. Di Culik
48
48. Pengkhianat sebenarnya
49
49. Di balik topeng Keenan
50
50. Menyelamatkan Caramel
51
51. Terjebak
52
52. Keputusan akhir
53
53. Saling memanfaatkan
54
54. Perpisahan sesungguhnya
55
55. Bertemu kembali
56
56. Balikan
57
57. Gagal
58
58. Penghalang Baru
59
59. Alasan menjauh
60
60. Berhasil
61
61. Meminta restu
62
62. Juna Cemburu
63
63. Kejutan
64
64. Singapura
65
65. Berbuat Kesalahan
66
66. Kecewa
67
67. Ego
68
68. Perjanjian
69
69. Dia kembali lagi
70
70. Keenan Kembali
71
71. Berakhir
72
72. Umpan
73
73. Berusaha melepaskan diri
74
74. Melindungi
75
75. Akhir dari segalanya
76
76. Bahagia

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!