CARAMEL sedang rebahan di sofa seraya bermain Ponsel. Mengabaikan teriakan heboh Keenan dan Nathan yang sedang bermain PlayStation di bawahnya Mungkin lebih tepatnya Keenan yang heboh sendiri. sementara Nathan hanya fokus Pada Permainannya sudah sejak SMP Keenan main ke rumah cewek itu jadi Kedua orangtuanya pun sudah biasa saja tiap kali menerima kedatangan cowok itu.
" Gue jadi Penasaran deh Juna ambil job itu apa nggak ya ? batin Caramel ketika mengingat kembali kejadian tempo hari.
Kala Juna menyudahi Pembelajaran mereka karena ada Pekerjaan yang ditujukan untuknya
Selain itu Caramel juga Penasaran apa benar cowok kasar yang berdebat dengannya kemarin adalah sahabat Juna ? Tapi kenapa tatapan mereka yang Caramel lihat tatapan Permusuhan Cukup membingungkan
Caramel lantas membuka aplikasi obrolan daring. Menimang-nimang sejenak sebelum memutuskan Chat Juna atau jangan ya ?
Caramel mendengus frustasi Melempar Ponsel di asal ke samping sisi Tidak jadi mengirim Pesan ke Juna
" Keenan ! Pinjam HP dong !" Caramel menoyor Pundak Keenan yang sedang duduk di bawahnya
Dengan tangan fokus mengendalikan joystick cowok itu menggerakkan Pinggulnya sekilas
" Nih, di saku ! Ambil sendiri "
" Dih, Ogah, Ambilin, dong !"
Keenan mengambil Ponselnya buru-buru lalu kemudian disodorkan asal ke belakang Kalau-kalau ia lengah dan malah kecolongan Nathan nanti Dengan senyum menang Caramel membuka aplikasi Instagram Pada Ponsel Keenan membuka Pencarian dan menulis nama seseorang
" Yah-di Private " Keluh Caramel
" Eh Keenan Lo nggak follow Instagramnya Juna ya ?"
Keenan bergidik. " Entah "
" Gue follow ya ?"
Keenan bergumam singkat. " Selama bikin lo senang gue bakalan ikutan senang kok Caramel,"
Caramel hanya tertawa seraya menoyor tengkuk Keenan jijik.
" Terserah lo, deh, Keenan "
Keenan hanya tertawa singkat Masih fokus untuk memperjuangkan kemenangannya
" Eh, Caramel ! Garukin bahu gue dong Gatal banget anjir !"
" Malas "
" Tangan gue lagi Pegang joystick nih Entar gagal gue kalahin si Nathan,"
Sambil membuka instastory tangan Caramel menggaruk bahu Keenan yang memakai kaus hitam itu Pada akhirnya
" Gila ya si Nathan jarang main ternyata hebat juga anjir ! Nggak se-noob yang gue kira," Curhat Keenan seraya menekan-nekan joystick-nya
Caramel hanya mendengar tanpa merespons Apalagi Nathan yang tentu saja jarang meladeni Pembicaraan seperti itu. Cewek itu tengah rebahan itu kemudian mendudukkan diri lantas membuat instastory di Instagram Keenan
" Kode lu, Caramel Segala bilang makan kebab kayaknya enak nih," cibir Keenan sambil terkikik seusai membuat story Instragram
Caramel hanya menoyor Punggung Keenan sebal
" Ya habis ada dua Cowok di sini tapi Pada nggak ada yang Peka Cukup tau aja,"
Kedua cowok itu hanya tertawa receh tanpa memberi respons lain
Bunyi Permainan berakhir terdengar tak lama kemudian. Keenan melempar joystick-nya frustasi seraya menyandar Pada sofa Tidak ikhlas dengan kekalahannya barusan
" Hadeuh ...... gagal, deh, gue kalahin Nathan"
" Taruhan yang tadi !" sahut Nathan memperingati seraya menatap Keenan datar
" iye, dah, iye ! Ingat gue,"
" Taruhan apaan ?" tanya Caramel menimbrung seraya memajukan tubuh mendekat ingin tahu
Baik Nathan maupun Keenan memalingkan tubuhnya menghadap cewek yang tengah menatap mereka antusias seraya menaik-naikkan alis
" Kepo " serbu Keduanya bersamaan yang disambut Caramel dengan mengerucutkan bibirnya merajuk
...•••••...
Caramel masih rebahan di sofa meskipun Keenan sudah Pulang. Baru saja ia hendak beraksi menjailii Nathan tiba-tiba saja Ponselnya berdering setelah melihat nama yang terpampang di layar Ponselnya wajah Caramel berubah antusias seketika
" ini seriusan Juna telepon gue "
Sempat tidak terdengar suara apa pun sebelum suara Juna Pada akhirnya terdengar
" Lihat keluar jendela Caramel "
Caramel sempat mengernyit bingung Namun tetap menurut dan bergerak ke jendela Melihat ke arah luar Caramel sempat celingukan sejenak mengedarkan Pandangan ke segala arah sampai kemudian matanya membulat ketika mendapati Juna yang tengah melambaikan tangan di atas Pohon mangga di depan Pagar
" Astaga, Juna ! Lo Ngapain ?"
" Nanti aja tanyanya Udah gatal-gatal nih gue dikerubungi semut Pada ganjen semuanya,"
Caramel terkekeh Sebelum kemudian buru-buru beranjak keluar rumah Juna tengah memungut mangga yang tergeletak di tanah ketika Caramel menghampirinya cewek itu tersenyum semringah seraya Perlahan mendekat
" Lo Ngapain malem-malem ke sini,"
Juna meletakkan mangga yang Jatuh ke atas bangku di bawah Pohon
" Maaf iya Nggak sengaja tadi jatuhin mangganya," jelas Juna kemudian
Cowok itu lalu menyodorkan sebuah bungkusan ke Caramel Cewek yang rambutnya tidak diikat itu memandang bingung
" Apaan nih "
" Kebab "
" Buat siapa "
" Buat Nenek lo, Ya, buat elo, lah,"
Caramel tersenyum sebelum kemudian mengambil sodoran itu.
" Kok, tau sih, gue Pengin kebab ?
Juna mengedikkan bahu. " Nggak tau, sih Tadi ada yang kirim text ke gue,"
Caramel tidak begitu mendengarkan Cewek itu terlalu senang dengan Pemberian Juna Entah kenapa rasanya senang saja ketika seseorang mengabulkan keinginannya
" Masuk aja yuk ! Pumpung Bokap juga lagi nggak ada, kok !" Caramel sudah menarik tangan Juna mengajaknya masuk ke rumah Namun Juna menolak
" Gue di sini aja "
Caramel manggut-manggut lalu mengajak Juna duduk ke bangku tepat di bawah Pohon mangga tadi
" Oh iya, Juna, lo jadi ambil job kemarin ?
Seperti biasa Juna tidak menjawab Hanya menoleh menatap Caramel
" Lo nggak bikin dia .... "
" Gue nggak bikin dia mati kok " sambung Juna seolah sudah tahu ke arah mana Pembicaraan Caramel
" Gue memang lakuin Pekerjaan kotor itu tapi gue nggak Pernah bunuh orang Caramel,"
Akhirnya jawaban atas Pertanyaan rasa Penasaran Caramel telah terjawab Lega mendengarnya
" Gue cuma gertak atau Paling enggak bikin targetnya jera sesuai Permintaan klien Paling Parah cuma bikin mereka masuk rumah sakit doang, " Juna bercerita sambil memandangi mobil yang lewat di depan mereka
" Gue nggak terima job membunuh Dan klien-klien gue juga udah tau Prinsip gue jadi lo nggak Perlu khawatir gue nggak bakalan bunuh orang, " ujar Juna menatap Caramel intens
Caramel menunduk agaknya merasa bersalah
" Sorry, gue nggak maksud .... "
" Nggak apa-apa Santai," sergah Juna sambil tersenyum tipis
" Kalau Cowok yang kemarin itu benar sahabat lo ? Kali ini bisa Caramel lihat raut wajah Juna langsung berubah Tidak bisa ditafsirkan dengan jelas tapi sepertinya Juna tidak suka membicarakan topik itu
Cowok itu menghela napas Pelan kemudian.
" Dia memang sahabat gue dulu sekarang gue nggak yakin Mungkin dia anggap gue sebagai musuhnya,"
" Karena apa "
Juna tidak langsung menjawab Hanya memandang Caramel sejenak
" Emm .... sebenarnya ada yang gue mau bilang sama lo,"
Caramel memiringkan kepala bersiap mendengarkan
" Caramel jangan Pernah menilai seseorang dari mulut orang lain Nilai seseorang dari apa yang lo lihat dan lo dengar dari orang itu langsung,"
Caramel sebenarnya tidak Paham kenapa Juna tiba-tiba membicarakan itu Namun ia tetap mendengarkan
" Setelah itu lo bisa nilai seseorang itu baik atau jahat buat lo kalau menurut lo dia jahat lo harus menjauh dari dia,"
Jantung Caramel berdebar Tentu saja lagi dan lagi Pandangan Juna yang menatapnya seintens itu membuat Caramel tidak bisa mengontrol tubuhnya sendiri
" Ke-Kenapa lo tiba-tiba ngomong gitu ?"
Juna menatap tepat di depan bola mata cewek itu sejenak. Sebelum kemudian menjawab
" Karena gue sekarang udah mulai Percaya sama lo Caramel,"
...••••...
Gavin melempar minuman Pemberian Juna hingga airnya tumpah dan membanjiri tanah dengan sekejap Juna menaikkan tatapan tidak mengerti dengan Perlakuan cowok Itu Padanya.
" Nggak usah sok baik Juna "
Juna mengernyitkan kening bingung Belakangan sikap Gavin Padanya berbeda.
Gavin seperti sering terlihat dongkol Padannya
" Lo kenapa, Sih Vin ? Gue ada salah apa sama lo,"
Gavin tidak menjawab justru mencengkeram kerah baju Juna kuat menatap cowok Itu nyalang.
" Lo berengsek Juna "
Alis Juna kian tertaut tidak Paham
" Kenapa lo rusak Cewek gue ? Kenapa lo lecehin Cewek gue ?! Maksud apa Bajingan,"
Mata Juna membeliak Omong kosong apa yang sedang Gavin bicarakan
" Belum Puas lo ambil dia dari gue ? ini yang lo lakuin ke dia ? Hah ?”
Rahang Juna mengeras Menepis tangan Gavin dari kerah baju dan mendorong cowok itu menjauh.
" Lo udah dibohongi Vin "
" Gue jauh lebih Percaya cewek gue daripada lo berengsek,"
Entah bagaimana caranya Juna menjelaskan agar Gavin mengerti. Cowok itu Sudah telanjur termakan emosinya sendiri.
" Seharusnya Lo kalah di Pertandingan waktu itu Cewek gue nggak bakalan lebih milih lo dan tinggalin gue,"
" Vin ..... "
" Kenapa lo nggak kalah aja, sih, Juna ? Hah ? Kalau lo lagi butuh uang gue bisa Pakai berapa Pun uang gue buat biayain nyokap lo yang Penyakitan itu,"
BUGH
Juna refleks tidak bisa mengendalikan dirinya lantas melemparkan Pukulannya Pada Gavin Juna tidak bisa mendengar orang lain merendahkan ibunya. Alhasil keduanya berakhir berkelahi satu sama lain sampai kolega sesama Petarung tinju Pun melerai keduanya Dan semenjak kejadian itu Juna dan Gavin tidak Pernah saling berkomunikasi lagi.
...•••••...
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 76 Episodes
Comments
Anonymous
lanjut Thor
2023-12-19
0
Nia
jangan lama-lama Thor updatenya
2023-12-19
0
Nia
lanjut Thor
2023-12-19
0