...Sebagai laki-laki itu harus menjaga Perempuan bukan untuk dilecehkan ...
Caramel berjalan mengendap-endap Menyusuri lorong gelap yang dipenuhi sekelebat asap rokok Hidungnya terpaksa harus menahan napas ketika mencium aroma-aroma tak sedap tak lain bukan saja bau keringat. Namun langkahnya seketika melambat tatkala melewati salah satu Pintu ruangan yang agaknya sedikit terbuka Menampilkan siluet seseorang yang sepertinya ia kenali
" Senang bekerja sama dengan Anda Tuan Arjuna Byantara,"
Caramel mengerutkan keningnya mencondongkan badan sedikit mengintip diam-diam di sela Pintu.
" Nggak usah basa-basi "
Bisa Caramel lihat Juna sedang berbicara dengan seorang cowok dengan tubuh Penuh keringat yang Caramel ingat adalah lawan Juna tadi ketika di arena.
" Padahal, ya, gue sempat kaget Pas tau lawan gue itu elo Gila aja gue harus melawan seorang Juna Bisa mati dong gue," Cowok dengan rambut Pirang itu mengelap keringatnya dengan handuk kecil seraya tertawa menjengkelkan
" Tapi ternyata melawan lo nggak sesusah yang gue kira."
Juna yang tengah memakai kembali kaus Putihnya tidak menggubris
" Ya .... gimana, kan ? Tawaran gue lebih besar tiga kali lipat daripada hadiah untuk Pemenang Sukses menundukkan seorang Juna yang gagah Perkasa." Cowok songong itu menyentuh bahu Juna Dan tersenyum miring menjengkelkan Juna tak acuh Hanya balik badan dan menatap lurus cowok itu dengan tatapan datar
" Mana bayaran gue "
Si botak itu tertawa meskipun tidak ada yang lucu sama sekali. " Santai Bos ! Tenang nggak usah ngegas Ada kok, ada !"
Cowok itu kemudian menoleh ke samping seperti memberi kode kemudian cowok lain yang diduga asistennya menghampiri lantas menyodorkan amplop kuning kepada bosnya
" Nih bayaran lo."
Caramel mengerutkan keningnya ketika Juna menerima amplop yang ia duga berisi uang itu Caramel tidak bisa membohongi Pikirannya sendiri. Ia jadi semakin sangat Penasaran dengan cowok yang katanya sangat berbahaya itu memangnya apa alasan Juna mau dibayar begitu saja hanya untuk sebuah kekalahan.
" Eh anjir Kenapa gue jadi kepo sama Juna gini sih ? ini juga ngapain gue sampai kesasar di sini kurang kerjaan kayaknya gue."
Caramel akhirnya membalikkan badannya untuk memutuskan untuk Pulang saja
" Wah,wah ... ada cewek cantik nih di sini !"
" Gimana bisa ada di sini Cantik ? Nggak tau ini tempat apaan ?"
Caramel yang baru saja balik badan spontan mendongak dan terbelalak Ada dua orang bertubuh besar dan tinggi seperti Hercules yang sudah berdiri di hadapannya cewek itu refleks bergidik ngeri melihat tatapan dua orang itu yang agaknya mengganggu.
" Wah, ini di mana ya ? Kayaknya saya kesasar deh. Hehe. Em ... Saya Permisi dulu Om ?" Caramel mungkin sudah dari tadi Pergi kalau saja dia orang itu tidak menghalangi ini orang Pengin dikarate atau gimana ?
Seandainya saja badan mereka tidak terlalu besar dan kekar mungkin sudah Caramel hajar dari tadi. Tapi ia tidak mau mati konyol hanya karena sok-sokan ingin melawan dua Petinju menyeramkan di hadapannya itu.
" Jangan Pulang dulu, lah. Udah terlanjur di sini juga."
" Tenang kami berdua udah jinak kok,"
Melihat dua orang itu yang sudah mulai berani mendekat Caramel kelimpungan dan gelisah sepertinya rasa Penasarannya telah membawanya di tempat yang salah Caramel sangat menyesal sudah menguntit
" Ayo sini ! Udah, nggak usah tak ..... "
" Huaaa !" Caramel refleks balik badan dan berlari. Namun ia malah masuk ke dalam ruangan tempat Juna berbincang tadi
Astaga mampus gue
Juna melihatnya dengan Pandangan terkejut Begitu Pula orang di sebelahnya Caramel lantas menyengir Polos
Ketahuan gue deh
" Lo .... kenapa bisa ada di sini ? Juna bertanya masih kaget
Caramel melirik ke arah Pintu dua orang tadi sudah Pergi Mungkin mereka takut karena melihat Juna ?
" Wow, dia Cewek lo ? Si botak menyebalkan itu berkomentar Caramel memandangnya
" Gila " Cowok itu menggeleng.
" Body boleh juga kulitnya apalagi mulus dan cantik juga,"
Juna tidak menanggapi cowok itu dan malah mendekati Caramel memegang lengan cewek itu
" Gue antar Pulang Ayo "
" Bisa kali itu Cewek gue cobain dikit Berapa harganya semalam ? Gue bayar nominal sesuka lo, deh."
Caramel spontan melotot Ucapan cowok itu benar-benar kurang ajar
" Berengsek !" Tapi umpatan Caramel sudah keburu diwakili oleh Juna
BUGH
" Eh, eh ... Juna !"
Juna langsung menonjok hidung cowok itu keras tanpa menggubris Caramel. Berikut dengan hantaman telak Pada rahang cowok kurang ajar itu yang kini sudah terkapar di atas lantai
" Ngomong apa lo barusan Hah bangsat !"
Si botak itu meludah. " Anjing ! Apa yang salah woi Bukannya lo udah terbiasa untuk mengorbankan apa pun demi uang ?"
Juna langsung terpancing emosi dan langsung menghajar cowok itu lagi. Namun buru-buru ditahan oleh asisten si cowok botak itu tidak berani melawan balik mengatasnamakan bosnya itu
" Bangsat lo, Juna !" Pekik cowok itu ketika Juna menjauh
Juna hanya menatap cowok itu tajam seraya menepis cengkeraman asisten cowok itu Menebar aura dingin yang kini lebih mendominasi
" Asal lo tau aja cuma cowok berengsek yang bakal diam aja lihat seorang wanita dilecehkan," ungkap Juna kemudian Caramel melihat ke arahnya
" Dan orang-orang seperti lo Pantas buat dikasih Peringatan," salak Juna Penuh Penekanan sebelum kemudian mencekal lengan Caramel lagi Menarik cewek itu Pergi dari sana
...•••••...
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 76 Episodes
Comments
Clara
Jangan lama-lama Thor updatenya
2023-12-14
0
Ria
jangan lama-lama Thor updatenya
2023-12-14
0
Ria
Jangan lama-lama Thor updatenya
2023-12-14
0