18. Dijebak

" UDAH, ah, kita belajarnya segini aja refreshing dulu,ah !" ujar Caramel berusaha santai seraya meregangkan tubuhnya

Pasalnya sejak mereka belajar di cafe Juna terus saja terlihat gelisah meskipun Caramel tidak tahu apa yang sedang cowok itu Pikirkan namun cewek itu merasa tidak nyaman Juga kalau begini

Juna menaikkan tatapan. " Eh ?

Bahkan cowok itu ternyata tidak memperhatikannya Caramel menghela napas

" Yang tadi itu bokap lo, ya ? Tanya Caramel ragu-ragu meksipun sudah mendengar Panggilan Luna untuk orang itu tapi Caramel masih sedikit takut salah

Juna menghela napas sejenak lalu mengangguk." Mungkin lebih tepatnya cuma status doang Beliau nggak Pernah benar-benar lakuin kewajibannya sebagai seorang ayah dan suami," Juna terkekeh sinis," Beliau nggak Pernah tanggung jawab,"

Caramel hanya mampu menatap cowok di hadapannya itu miris. Bisa Caramel tangkap kerapuhan yang bersembunyi di balik manik mata cowok itu. Perasaan antara kecewa, marah dan sedih yang membaur samar hubungan kalian seburuk itu ya ?

Juna tidak berani menatap Caramel tapi tetap terkekeh untuk mencairkan suasana

" Entahlah sampai mana sih, tadi ?

Caramel tidak menjawab. Hanya melihat cowok itu yang langsung Pura-pura sibuk dengan buku Dengan lembut Caramel menjulurkan tangannya menyentuh Punggung tangan Juna Pelan seolah mampu menghibur cowok itu

Juna menilik tangan Putih itu. Tangan hangat yang menggenggam Punggung tangannya Beralih menatap cewek cantik yang kini tengah memamerkan gigi-gigi Putihnya Polos tersenyum manis, Entah apa yang ia rasakan tapi tampaknya ia merasa bersalah

" kita belajarnya sampai sini aja deh, Lagian lo kelihatan gelisah banget Nggak enak gue,"

Juna tersenyum. " Gue nggak gelisah Kita bisa lanjutin,"

" Enggak, ah, Entar tutornya malah melamun terus yang ada malah belajar sama abang-abang Pengamen itu Belajar nyanyi jangan ah, kasihan Entar Pelanggan kafe Pada kabur semua dengar suara gue,"

Juna refleks tertawa renyah. Ditambah lagi cewek itu juga terlihat manis ketika menyunggingkan senyumnya lagi Ah sial Juna sukses salah fokus.

Ponselnya bergetar membuat sang empunya langsung menoleh Pada layar Ponsel Caramel mendecak sebal orang di hadapannya itu selalu saja mendapatkan Panggilan di saat sedang bersamanya

" Kayaknya lo itu selalu dapat klien mulu, deh, Pas lagi ajarin gue,"

Juna menatap Cewek itu agaknya merasa bersalah

" Sorry Caramel Belajarnya sampai sini dulu, ya,"

" Gue ikut !"

" Eh ? Juna refleks tidak jadi berdiri.

" Gue benci ditinggal Gue mau ikut,"

Juna menghela napas berat. " Nggak bisa Caramel Gue nggak Pergi buat main-main ini bahaya,"

" iya, makannya gue mau ikut Gue mau Pastiin kalau lo bakalan baik,"

Juna mengacak rambut frustasi sebelum kemudian mendengus

" Enggak. Lo nggak boleh ikut Gue antar lo Pulang,"

Caramel menggenggam lengan Juna ketika cowok itu hendak Pergi menggelengkan kepalanya kemudian menghasut agar cowok tidak jadi Pergi

" Ssst !" Juna memundurkan tubuh Caramel agar semakin terlindungi di balik dinding rumah tua itu. " ingat janji lo tadi lo, harus diam dan tetap bersembunyi," bisik Juna sebelum kemudian berlari ke jalan raya yang masih sepi

Agak aneh memang seharusnya targetnya sudah berada lebih dahulu di tempat Tapi yang Juna temui hanyalah kekosongan. Tidak ada siapa-siapa Tak berapa lama sebuah mobil berhenti di hadapannya membawa seseorang turun Juna memicingkan mata agak bingung

" Kaget "

Juna menilik Cowok berjaket denim di hadapannya itu. Ah, dia ingat cowok itu adalah Julian Targetnya berbahaya yang Pernah ia hadapi beberapa waktu lalu Bisa Juna Pastikan cowok itu dan Pasukannya Pasti ingin membalaskan dendamnya seperti yang pernah dikatakan Devan.

" Yap Gue ini adalah klien sekaligus target lo Juna," Julian menaikkan sudut bibir tersenyum meremehkan

" Sial ! Umpat Juna ketika menyadari dirinya sudah dijebak karena orang-orang suruhan cowok itu sudah bergerak untuk mengepung dirinya sekarang.

" Lo menghajar korban yang salah Dude," Cowok itu lalu melirik ke arah anak buahnya

" Habisi dia " titahnya sebelum kemudian masuk ke dalam mobil

Caramel yang masih bersembunyi refleks hampir kehilangan kontrol Pernapasannya. Membulatkan bola matanya dengan sempurna Juna sedang dikeroyok Dan tidak bodoh untuk menyadari kalau Juna sedang berada dalam bahaya sekarang

" Astaga kok jadi gini, sih ? Gue harus apa ?

Sial Caramel tidak bisa meminimalkan kepanikannya dengan tergesa-gesa ia akhirnya menemukan sebuah Pecahan kaca berukuran sedang namun lancip Gemetaran Caramel memperhatikan kaca itu sejenak. Membayangkan hal gila yang akan ia lakukan kemudian

Caramel mengambil batu agak besar lalu langsung segera mendekati mobil cowok tadi memecahkan kacanya

" Woi siapa lo ?

Caramel tak mengacuhkan tindakan selanjutnya yang mungkin sedikit gila ia lantas membawa orang itu keluar mencengkeram kerahnya lalu menodongkan kaca tajam tadi ke depan wajahnya

" STOP ! Kalau kalian nggak berhenti gue bakal apa-apain bos kalian ini ?"

Juna sudah terduduk karena kalah telak itu mendengus. Cewek itu tidak mendengarkan ucapannya Melihat orang-orang tadi yang tak bergerak karena fokus mereka diambil alih Caramel Juna memanfaatkan kesempatan untuk melawan orang-orang itu

" Lo itu udah mengancam orang yang salah Sayang ? Julian berucap sarkastis sebelum kemudian menepis kasar tangan Caramel hingga Pecahan kaca tadi terlempar asal

" Aduh, mampus !" Caramel spontan mundur. Bersiap-siap ketika cowok itu melemparkan serangan padanya. Caramel dengan sigap langsung menangkis semua Pukulan yang menyerang dirinya

" Sialan "

Setelah berhasil menendang cowok tadi hingga tersungkur, Caramel berlari menyusuli Juna Berdiri di samping cowok itu seraya mengangkat bogeman di antara orang-orang tadi yang masih berusaha menghabisi cowok itu

" Gue udah bilang tetap bersembunyi !"

Caramel menyengir. " Seenggaknya dua lawan satu dua tiga ..... "

" Enam " sambung Juna memberi tahu

" Dua lawan enam masih mendinglah," timpal Caramel sambil menaik-naikkan alis

Juna mendengus gusar. Cukup tau saja Caramel sekeras kepala itu. " Power mereka udah nggak sekuat awal Tapi bentar lagi mereka Pasti bakalan menyerang lagi ," ujar Juna sambil berhati-hati. " Lo siap, kan ? tanya Juna Caramel mengangguk mantap

Tanpa menunggu lama mereka langsung menyerang Juna Melemparkan tendangan hingga menubruk empat wajah sekaligus sedangkan Caramel kedua sepatunya ke wajah dua lainnya sebelum melemparkan tendangan

sudah cukup membuat mereka sampai Jatuh Juna langsung saja menarik tangan Caramel membawanya segera berlari. Cepat-cepat Pergi dari sana sebelum orang-orang tadi kembali berlari

...•••••...

Terpopuler

Comments

Clara

Clara

lanjut Thor jangan lama-lama ya

2023-12-20

0

Tiara

Tiara

lanjut Thor

2023-12-20

0

Tiara

Tiara

lanjut Thor jangan lama-lama ya

2023-12-20

0

lihat semua
Episodes
1 1. Bertemu
2 2. Nggak Perlu kenal
3 3. Penasaran
4 4. Ketahuan
5 5. Mulai dekat
6 6. Melihat bintang
7 7. Keceplosan
8 8. Harusnya menjauh
9 9. Hati-hati
10 10. Jadi Katrol majemuk
11 11. Tutor Buat Caramel
12 12. Khawatir
13 13. Mulai dekat
14 14. Mulai Percaya
15 15. Berbohong
16 16. Gosip
17 17. Tips Luna
18 18. Dijebak
19 19. Kabur bersama
20 20. Cemburu
21 21. Salah Paham
22 22. Fitnah
23 23. Mengungkapkan Perasaan
24 24. Eaforia
25 25. Konflik
26 26. Tantangan
27 27. Menerima Tantangan
28 28. Salah Paham
29 29. Maaf
30 30. Ancaman Balik
31 31. Dia kembali lagi
32 32. Kencan Pertama
33 33. Ujian Cinta
34 34. Disuruh menjauh
35 35. Memilih
36 36. Gundah
37 37. Terbongkar
38 38. Akhirnya terbongkar
39 39. Kecewa
40 40. Melepaskan
41 41. Jelang Perpisahan
42 42. Putus
43 43. Berakhir
44 44. Membenci
45 45. Sahabat lama kembali lagi
46 46. Bermuka Dua
47 47. Di Culik
48 48. Pengkhianat sebenarnya
49 49. Di balik topeng Keenan
50 50. Menyelamatkan Caramel
51 51. Terjebak
52 52. Keputusan akhir
53 53. Saling memanfaatkan
54 54. Perpisahan sesungguhnya
55 55. Bertemu kembali
56 56. Balikan
57 57. Gagal
58 58. Penghalang Baru
59 59. Alasan menjauh
60 60. Berhasil
61 61. Meminta restu
62 62. Juna Cemburu
63 63. Kejutan
64 64. Singapura
65 65. Berbuat Kesalahan
66 66. Kecewa
67 67. Ego
68 68. Perjanjian
69 69. Dia kembali lagi
70 70. Keenan Kembali
71 71. Berakhir
72 72. Umpan
73 73. Berusaha melepaskan diri
74 74. Melindungi
75 75. Akhir dari segalanya
76 76. Bahagia
Episodes

Updated 76 Episodes

1
1. Bertemu
2
2. Nggak Perlu kenal
3
3. Penasaran
4
4. Ketahuan
5
5. Mulai dekat
6
6. Melihat bintang
7
7. Keceplosan
8
8. Harusnya menjauh
9
9. Hati-hati
10
10. Jadi Katrol majemuk
11
11. Tutor Buat Caramel
12
12. Khawatir
13
13. Mulai dekat
14
14. Mulai Percaya
15
15. Berbohong
16
16. Gosip
17
17. Tips Luna
18
18. Dijebak
19
19. Kabur bersama
20
20. Cemburu
21
21. Salah Paham
22
22. Fitnah
23
23. Mengungkapkan Perasaan
24
24. Eaforia
25
25. Konflik
26
26. Tantangan
27
27. Menerima Tantangan
28
28. Salah Paham
29
29. Maaf
30
30. Ancaman Balik
31
31. Dia kembali lagi
32
32. Kencan Pertama
33
33. Ujian Cinta
34
34. Disuruh menjauh
35
35. Memilih
36
36. Gundah
37
37. Terbongkar
38
38. Akhirnya terbongkar
39
39. Kecewa
40
40. Melepaskan
41
41. Jelang Perpisahan
42
42. Putus
43
43. Berakhir
44
44. Membenci
45
45. Sahabat lama kembali lagi
46
46. Bermuka Dua
47
47. Di Culik
48
48. Pengkhianat sebenarnya
49
49. Di balik topeng Keenan
50
50. Menyelamatkan Caramel
51
51. Terjebak
52
52. Keputusan akhir
53
53. Saling memanfaatkan
54
54. Perpisahan sesungguhnya
55
55. Bertemu kembali
56
56. Balikan
57
57. Gagal
58
58. Penghalang Baru
59
59. Alasan menjauh
60
60. Berhasil
61
61. Meminta restu
62
62. Juna Cemburu
63
63. Kejutan
64
64. Singapura
65
65. Berbuat Kesalahan
66
66. Kecewa
67
67. Ego
68
68. Perjanjian
69
69. Dia kembali lagi
70
70. Keenan Kembali
71
71. Berakhir
72
72. Umpan
73
73. Berusaha melepaskan diri
74
74. Melindungi
75
75. Akhir dari segalanya
76
76. Bahagia

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!