5. Mulai dekat

...Ternyata mengenalmu itu mengasyikan juga...

" Kenapa lo bisa masuk ke sana "

Mereka sudah keluar dari bangunan tua tadi dan sampai di tepi jalan raya Caramel menoleh ke arah Juna yang masih menunggu cewek itu menjawab Pertanyaannya

Ya kali gue bilang gue ikutin dia ?

" Em ... Tadi gue joging kan terus wah ada bangunan tua gitu Penasaran Ya gue masuk aja Hehe."

Juna malah memandang Caramel tidak Percaya mata cowok itu lalu turun ke bawah membuat Caramel jadi menggaruk tengkuknya canggung

" Yakin lo joging Pakai sandal bulu-bulu kayak gitu ? Juna menahan tawanya

Caramel spontan membulatkan bola mata baru ingat

Ya ampun Caramel lo itu bodoh banget sih jadi Cewek Juna malah Percaya apalagi nih malam

" Lo ikuti gue ?"

Caramel semakin gelagapan. " Aa .... anu ... Tadi kebetulan aja Gue nggak sengaja lihat lo jadi gue Penasaran terus ikuti lo Hehe,"

Juna hanya mendengus singkat. " Lo Caramel kan anak IPA 4 ?

Caramel mengangguk

Juna menghela napas lagi. " Gue udah Pernah bilang sama lo jangan Penasaran sama gue,"

Caramel bungkam. Menundukkan kepalanya Caramel akui dirinya salah Tapi tolong salahkan saja rasa Penasarannya yang terlalu overdosis

Juna kemudian meletakkan tangannya di bahu Caramel lalu menatap cewek itu lembut Kalau boleh jujur tatapan Juna yang dalam itu sangat memesona sukses membuat jantung Caramel seketika jumpalitan seperti sedang berolahraga

" Jangan Pernah lagi lakuin yang bisa bikin bahayain diri lo Caramel Apalagi alasannya karena gue,"

Caramel mengangguk singkat dengan Pelan Menunggu kalimat yang mungkin ingin Juna utarakan lagi selanjutnya

" Gue cuma nggak mau Cewek kayak lo kenapa-kenapa,"

Padahal itu cuma kalimat sederhana tapi sukses membuat Pipi Caramel memanas seketika. Cewek kalau sudah kebaperan agak aneh memang Baru khawatirkan sedikit Perasaannya sudah terbang melayang sampai ke langit

" Eh, tapi tunggu dulu deh, Maksud lo Cewek kayak gue itu apa ya ? Caramel memiringkan kepala bertanya bingung kepada cowok itu

Sadar akan jarak mereka Juna langsung menurunkan tangannya dari bahu Caramel dan bergerak menjauh dengan santai. Baru saja dibuat baper dengan kalimatnya Juna malah bersikap biasa saja Lantas mengecek Ponselnya yang baru saja bergetar di saku celananya Membaca sebuah Pesan yang masuk

" Kenapa "

Juna mendongak menurunkan Ponsel dan memasukkan kembali ke dalam saku

" Ayo, gue antar lo Pulang," ujar cowok yang sebelah telinganya ditindik itu mengalihkan Perhatian

" Lo mau antar gue Pulang terus deh Perasaan suka sama gue lo ya," tuding Caramel Polos cewek itu memutar-mutar jari telunjuknya di depan wajah Juna dilengkapi dengan raut wajah absurdnya

Juna manggut-manggut mengiyakan." Suka sama Lo " Caramel spontan terdiam Padahal ia cuma bercanda. " Lo itu lucu "

Mungkin jiwa Caramel terbang tinggi menembus langit ke tujuh

" Kayaknya asyik berteman sama lo." Juna menjeda kalimatnya. " Tapi nggak baik buat lo juga Lo udah sering dengar itu dari teman-teman lo,"

Caramel mendengus Kenapa cowok ini selalu saja mengatakan dirinya itu berbahaya ?

Juna bersikap biasa saja setelahnya. Sesekali terlihat gelisah di Pandang Caramel ketika Ponsel cowok itu bergetar kembali. Namun raut wajahnya terus saja diperlihatkan sesantai mungkin sepertinya ada yang sedang Juna sembunyikan.

...•••••...

" Sampai sini aja !" Cewek yang Posisinya berjalannya di depan Juna itu balik badan menghentikan langkah cowok itu

Mereka berhenti di depan Pagar tetangga Caramel yang jaraknya dua rumah dari rumahnya. Di malam kala Juna Pertama kali mengantar gadis itu Caramel memintanya berhenti bukan di depan rumahnya melainkan di depan rumah tetangga

Caramel terkekeh singkat seolah mengetahui apa yang mungkin sedang Juna herankan.

" Ada bokap gue. Bokap gue galak soalnya Entar lo bisa diinterogasi sama dia Bisa nggak Pulang lo sampai besok Pagi,"

Juna manggut-manggut. " Oh, gitu Ya udah gue tunggu di sini aja sampai Pastiin lo benar-benar masuk rumah,"

Ya ampun ini cowok segitunya kurang baik apa lagi coba ?

Kalua sudah ditatap Juna begitu bawaannya Caramel ingin bawa Perasaan terus. Entahlah lagi-lagi Juna selalu menarik seluruh gravitasinya

Terkadang Caramel juga tidak mengerti bagian dari Juna yang mana yang jahat itu semuanya temannya berkata kalau Juna itu berbahaya Terutama Naura. Tapi Caramel masih tidak mengerti manakah bagian jahatnya Juna yang mereka maksudkan itu

Oke Caramel masih belum Paham kenapa Juna lebih memilih dibayar untuk kalah Tapi apakah itu sebuah kejahatan ?

Juna menjentikkan jarinya. Refleks membuat Caramel tersentak Lantas menyengir memandang Juna yang menatapnya bingung

" Ya udah gue Pulang ya "

Juna mengangguk. Caramel mulai balik badan untuk kemudian melangkahkan kakinya

Habis ini Juna mau ke mana ya ? Caramel melirik ke belakang Juna masih memperhatikannya kenapa Juna ngebet ya antar gue Pulang Memangnya dia mau ke mana ?

Caramel menyentuh Pagar rumahnya berniat membuka Pagar. Namun sebelumnya ia sampai memperhatikan Juna lagi. Juna mulai beranjak meninggalkan tempatnya berdiri

Juna selalu memperingatinya jangan Penasaran sama gue seharusnya Caramel mendengar itu karena jelas semua hal yang Juna lakukan bukan urusan cewek itu

Tapi masalahnya semua berkaitan dengan Juna selalu membuatnya Penasaran Karena itu dengan keyakinan Penuh cewek itu mengurungkan niatnya membuka Pagar Lantas menyusul kembali Juna secara diam-diam

...•••••...

Juna merutuki kliennya yang memberinya job di saat Caramel tengah bersamanya. Juna hanya tidak ingin orang lain tahu tentang seluk-beluk hidupnya. Apalagi Caramel yang semua orang tahu adalah Youtuber yang cukup terkenal di sekolahnya Meskipun sudah banyak gosip miring tentang cowok itu rasanya masih aneh saja jika orang lain mengetahuinya secara langsung Ditambah lagi mereka tidak benar-benar tahu cerita sebenarnya Mereka tentu akan semakin membenci dirinya

BUGH

Juna menatap wajah lelaki di bawahnya datar seraya mencengkeram kerahnya. Lelaki yang ia Pukuli itu menatapnya nyalang

" Si berengsek Doni itu, kan yang kirim lo buat hajar gue ?"

Juna menatapnya datar. " Dia tutup Pesan " Juna menarik kerah lelaki itu dan memukulnya sekali lagi. " Jangan Pernah dekati Pacar dia Atau dia bakalan kasih lo Pelajaran lebih dari ini,"

Lelaki itu tertawa sinis membuang salivanya yang bercampur darah ke samping kepala.

" Gue rasa lo nggak sedang berurusan dengan siapa,"

Juna sudah bersiap-siap untuk melayangkan bogemannya di udara tepat ketika matanya menangkap sosok Caramel di seberang jalan. Caramel memandangnya dengan raut wajah tak bisa terbaca. ini bukan Pertama kalinya cewek itu sudah Pernah memergokinya juga sebelum ini

Lengah lelaki yang tergeletak di bawah Juna itu langsung mendorong Juna menjauh. Segera Pergi dari sana merasa tugasnya sudah selesai Juna tidak mengejar cowok itu. Memilih untuk menghampiri cewek yang diam-diam mengikuti lagi

" Lo kenapa ikuti gue ?"

Caramel agaknya masih terlihat syok justru hal itu membuat Juna menjadi tidak tenang

" Kenapa lo ikutin gue, sih ? Gue udah Pernah bilang buat jangan Penasaran sama gue ..... "

" Juna Gue nggak mau dengar tentang lo dari mulut orang lain Karena gue Percaya lo itu baik Gue yakin lo Pasti Punya alasan lakuin semua ini, kan ?"

Juna menatap wajah Caramel dengan raut wajah tak bisa ditafsirkan tanpa suara. Melihat ada gerombolan Pria Perawakan semacam GENGSTER yang menuju ke arah mereka membuat Caramel sontak menyeringitkan dahi Caramel spontan melotot ketika salah satu dari mereka mencoba memukulinya Pundak Juna dengan kayu

" Juna "

Pundak Juna berhasil terpukul lantas membuat cowok itu terhuyung ke depan. Namun ia dengan sigap berbalik badan dan menahan balok kayu tersebut yang ingin dilayangkan kepadanya lagi. Juna berhasil membuat kayu itu menjauh Tapi sialnya, Perkelahian lagi-lagi terjadi.

" HUAA ! INI APAAN INI ADA TAWURAN APA GIMANA ? KOK NGGAK BILANG DULU ADUH GUE HARUS APA ANJIR !" Pekik Caramel Panik sendiri

sepertinya mereka adalah teman-teman cowok yang sempat Juna Pukuli tadi. Terbukti dari salah satu bagiannya adalah cowok yang babak belur itu kalau dihitung-hitung jumlah mereka ada lima orang Caramel jadi khawatir Juna akan kalah karena ini

Dua orang lainnya terlihat ingin menghampiri Caramel sementara ketiganya sudah hampir kalah melawan Juna. Juna terbelalak takut Caramel menjadi korban atas apa yang ia Perbuat

" CARAMEL "

BUGH

" Waduh ! Tuh, kan ! Mendekat segala, sih jadi dipiting,kan ? Obatin jangan ?"

Juna mengerjap Benar-benar kaget dengan kemampuan yang cewek itu di perlihatkan barusan Lebih tepatnya tidak menyangka cewek terlihat seperti gadis Pada umumnya itu ternyata tidak selemah yang ia kira dan mampu menghajar dua orang lelaki itu yang tentu lebih besar darinya itu sampai mengaduh tergeletak di atas aspal

Melihat Juna yang sedang lengan lelaki yang tadi ia Pukuli tampak memanfaatkan kondisi dengan langsung menendang dada Juna sontak terjengkang dan langsung dihajar beberapa orang lain yang tersisa

Caramel mendekat ingin membantu Beruntungnya sirene mobil Polisi yang bergerak mendekat membuat orang-orang itu segera Pergi Caramel menghampiri Juna yang sedikit babak belur

" Juna ! Caramel benar-benar Panik. " Lo babak belur !"

Bukannya menggubris Juna jutsru bangkit dan menyambar tangan Caramel. Menarik cewek itu untuk segera Pergi dari sana Juna tidak mau cewek itu sampai masuk ke kantor Polisi karena terlibat Perkelahian bersamanya

Mereka lantas bersembunyi di atas Pohon karena tidak ada waktu lagi berlari ke tempat lain setelah mobil Polisi itu menjauh barulah Juna dapat mendengus lega Juna menetralkan deru napasnya lantas memandang Caramel yang memandangnya dari tadi

" Kenapa kita sembunyi, Juna ? Kita, kan nggak salah ?" tanya Caramel Polos

" Lo nggak salah Lo bisa terlibat masalah karena ikut Perkelahian di jalan Lo mau masuk kantor Polisi ?"

Caramel hanya menyengir kuda Lalu melirik ke arah jalan memeriksa seberapa jauh gerombolan tadi kabur.

" Yaelah giliran dengar ada Polisi aja Pada kabur Cupu, deh ..... Aaaaa !"

Juna langsung dengan cepat menangkap cewek itu Pohon yang agak licin membuatnya tergelincir dan hampir saja jatuh. Untunglah Juna dengan cepat memegang tangannya kalau tidak mungkin Pinggang Caramel sudah sakit Caramel mengerjap Juna memandangnya intens dengan kedua tangan yang masih memegangi siku dan lengan cewek itu menahannya agar tidak jatuh

" Gue ada di sini Kalau lo Jatuh nggak ada yang tangkap lo di bawah jadi hati-hati,"

Caramel sontak menjauhkan tangannya dari Pegangan Juna dan memperbaiki Posisi duduknya menyampirkan anak rambutnya ke belakang telinga Lalu tersenyum Polos

" iya "

Juna masih menatapnya Caramel benar-benar salah tingkah

" Lo bengal " Celetuk Juna kemudian. " Kata jangan malah jadi sebuah Perintah yang harus lo lakuin,"

Caramel melihatnya lalu terkekeh tanpa dosa sambil menggaruk tengkuknya yang tidak gatal Cowok itu menghela napasnya

" Tapi lain kali gue mohon Jangan Caramel Bahaya Lo udah lihat sendiri tadi seberapa bahayanya,"

" Jangan omongin Bahaya terus ah, bosen, Yang lain kek,"

Juna tertawa kecil Baru kali ini ia bertemu dengan sosok cewek seperti Caramel Jika orang lain justru sebisa mungkin dan tidak berinteraksi dengannya Caramel malah melakukan sebaliknya. Ketika semua orang berseru menyebut dirinya monster Hanya Caramel-lah yang menyebutnya manusia Tanpa sadar Juna menarik Kedua sudut bibirnya tersenyum tipis

" Pinjam Hp lo bentar "

" Eh ? Caramel menaikkan alis bingung kemudian Pelan-pelan menyodorkan Ponselnya juga

Juna tampak berkutat dengan Ponsel miliknya dan Ponsel milik cowok itu Caramel menyundulkan kepalanya hati-hati mengintip

" Lo mau ngapain "

Juna hanya melihat ke arahnya sekilas lalu fokus Pada layar lagi. Cowok itu lalu mengembalikan Ponselnya kembali Lantas menatapnya seraya tersenyum Membuat Caramel menaik-naikkan alis Penasaran dengan apa yang Juna lakukan barusan

" itu Nomor HP gue Lo bisa telepon gue kapan aja setiap lo butuh gue Terutama di saat keamanan lo lagi terancam,"

Caramel masih menatapnya Sebelum berdeham singkat

" Bisa kasih tau gue Kenapa gue harus telepon elo,"

Cowok itu menatapnya matanya dalam sejenak kemudian bersuara. " Supaya gue bisa datang dan bisa lindungi lo,"

Ya jawaban itu Kalimat sederhana sukses membuat sudut bibir Caramel tertarik Pelan kemudian tersenyum senang.

...•••••...

Terpopuler

Comments

binijaemin

binijaemin

astaga gak ada kapok kapok nya😭

2024-02-08

0

Cita Solichah

Cita Solichah

tanda baca titik [.] dan koma [,] blm lengkap d setiap kalimat. jd bacanya agk bingung

2024-01-26

0

Miko

Miko

Cieee 🫢🫢🫢😂

2023-12-15

0

lihat semua
Episodes
1 1. Bertemu
2 2. Nggak Perlu kenal
3 3. Penasaran
4 4. Ketahuan
5 5. Mulai dekat
6 6. Melihat bintang
7 7. Keceplosan
8 8. Harusnya menjauh
9 9. Hati-hati
10 10. Jadi Katrol majemuk
11 11. Tutor Buat Caramel
12 12. Khawatir
13 13. Mulai dekat
14 14. Mulai Percaya
15 15. Berbohong
16 16. Gosip
17 17. Tips Luna
18 18. Dijebak
19 19. Kabur bersama
20 20. Cemburu
21 21. Salah Paham
22 22. Fitnah
23 23. Mengungkapkan Perasaan
24 24. Eaforia
25 25. Konflik
26 26. Tantangan
27 27. Menerima Tantangan
28 28. Salah Paham
29 29. Maaf
30 30. Ancaman Balik
31 31. Dia kembali lagi
32 32. Kencan Pertama
33 33. Ujian Cinta
34 34. Disuruh menjauh
35 35. Memilih
36 36. Gundah
37 37. Terbongkar
38 38. Akhirnya terbongkar
39 39. Kecewa
40 40. Melepaskan
41 41. Jelang Perpisahan
42 42. Putus
43 43. Berakhir
44 44. Membenci
45 45. Sahabat lama kembali lagi
46 46. Bermuka Dua
47 47. Di Culik
48 48. Pengkhianat sebenarnya
49 49. Di balik topeng Keenan
50 50. Menyelamatkan Caramel
51 51. Terjebak
52 52. Keputusan akhir
53 53. Saling memanfaatkan
54 54. Perpisahan sesungguhnya
55 55. Bertemu kembali
56 56. Balikan
57 57. Gagal
58 58. Penghalang Baru
59 59. Alasan menjauh
60 60. Berhasil
61 61. Meminta restu
62 62. Juna Cemburu
63 63. Kejutan
64 64. Singapura
65 65. Berbuat Kesalahan
66 66. Kecewa
67 67. Ego
68 68. Perjanjian
69 69. Dia kembali lagi
70 70. Keenan Kembali
71 71. Berakhir
72 72. Umpan
73 73. Berusaha melepaskan diri
74 74. Melindungi
75 75. Akhir dari segalanya
76 76. Bahagia
Episodes

Updated 76 Episodes

1
1. Bertemu
2
2. Nggak Perlu kenal
3
3. Penasaran
4
4. Ketahuan
5
5. Mulai dekat
6
6. Melihat bintang
7
7. Keceplosan
8
8. Harusnya menjauh
9
9. Hati-hati
10
10. Jadi Katrol majemuk
11
11. Tutor Buat Caramel
12
12. Khawatir
13
13. Mulai dekat
14
14. Mulai Percaya
15
15. Berbohong
16
16. Gosip
17
17. Tips Luna
18
18. Dijebak
19
19. Kabur bersama
20
20. Cemburu
21
21. Salah Paham
22
22. Fitnah
23
23. Mengungkapkan Perasaan
24
24. Eaforia
25
25. Konflik
26
26. Tantangan
27
27. Menerima Tantangan
28
28. Salah Paham
29
29. Maaf
30
30. Ancaman Balik
31
31. Dia kembali lagi
32
32. Kencan Pertama
33
33. Ujian Cinta
34
34. Disuruh menjauh
35
35. Memilih
36
36. Gundah
37
37. Terbongkar
38
38. Akhirnya terbongkar
39
39. Kecewa
40
40. Melepaskan
41
41. Jelang Perpisahan
42
42. Putus
43
43. Berakhir
44
44. Membenci
45
45. Sahabat lama kembali lagi
46
46. Bermuka Dua
47
47. Di Culik
48
48. Pengkhianat sebenarnya
49
49. Di balik topeng Keenan
50
50. Menyelamatkan Caramel
51
51. Terjebak
52
52. Keputusan akhir
53
53. Saling memanfaatkan
54
54. Perpisahan sesungguhnya
55
55. Bertemu kembali
56
56. Balikan
57
57. Gagal
58
58. Penghalang Baru
59
59. Alasan menjauh
60
60. Berhasil
61
61. Meminta restu
62
62. Juna Cemburu
63
63. Kejutan
64
64. Singapura
65
65. Berbuat Kesalahan
66
66. Kecewa
67
67. Ego
68
68. Perjanjian
69
69. Dia kembali lagi
70
70. Keenan Kembali
71
71. Berakhir
72
72. Umpan
73
73. Berusaha melepaskan diri
74
74. Melindungi
75
75. Akhir dari segalanya
76
76. Bahagia

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!