...Ternyata mengenalmu itu mengasyikan juga...
" Kenapa lo bisa masuk ke sana "
Mereka sudah keluar dari bangunan tua tadi dan sampai di tepi jalan raya Caramel menoleh ke arah Juna yang masih menunggu cewek itu menjawab Pertanyaannya
Ya kali gue bilang gue ikutin dia ?
" Em ... Tadi gue joging kan terus wah ada bangunan tua gitu Penasaran Ya gue masuk aja Hehe."
Juna malah memandang Caramel tidak Percaya mata cowok itu lalu turun ke bawah membuat Caramel jadi menggaruk tengkuknya canggung
" Yakin lo joging Pakai sandal bulu-bulu kayak gitu ? Juna menahan tawanya
Caramel spontan membulatkan bola mata baru ingat
Ya ampun Caramel lo itu bodoh banget sih jadi Cewek Juna malah Percaya apalagi nih malam
" Lo ikuti gue ?"
Caramel semakin gelagapan. " Aa .... anu ... Tadi kebetulan aja Gue nggak sengaja lihat lo jadi gue Penasaran terus ikuti lo Hehe,"
Juna hanya mendengus singkat. " Lo Caramel kan anak IPA 4 ?
Caramel mengangguk
Juna menghela napas lagi. " Gue udah Pernah bilang sama lo jangan Penasaran sama gue,"
Caramel bungkam. Menundukkan kepalanya Caramel akui dirinya salah Tapi tolong salahkan saja rasa Penasarannya yang terlalu overdosis
Juna kemudian meletakkan tangannya di bahu Caramel lalu menatap cewek itu lembut Kalau boleh jujur tatapan Juna yang dalam itu sangat memesona sukses membuat jantung Caramel seketika jumpalitan seperti sedang berolahraga
" Jangan Pernah lagi lakuin yang bisa bikin bahayain diri lo Caramel Apalagi alasannya karena gue,"
Caramel mengangguk singkat dengan Pelan Menunggu kalimat yang mungkin ingin Juna utarakan lagi selanjutnya
" Gue cuma nggak mau Cewek kayak lo kenapa-kenapa,"
Padahal itu cuma kalimat sederhana tapi sukses membuat Pipi Caramel memanas seketika. Cewek kalau sudah kebaperan agak aneh memang Baru khawatirkan sedikit Perasaannya sudah terbang melayang sampai ke langit
" Eh, tapi tunggu dulu deh, Maksud lo Cewek kayak gue itu apa ya ? Caramel memiringkan kepala bertanya bingung kepada cowok itu
Sadar akan jarak mereka Juna langsung menurunkan tangannya dari bahu Caramel dan bergerak menjauh dengan santai. Baru saja dibuat baper dengan kalimatnya Juna malah bersikap biasa saja Lantas mengecek Ponselnya yang baru saja bergetar di saku celananya Membaca sebuah Pesan yang masuk
" Kenapa "
Juna mendongak menurunkan Ponsel dan memasukkan kembali ke dalam saku
" Ayo, gue antar lo Pulang," ujar cowok yang sebelah telinganya ditindik itu mengalihkan Perhatian
" Lo mau antar gue Pulang terus deh Perasaan suka sama gue lo ya," tuding Caramel Polos cewek itu memutar-mutar jari telunjuknya di depan wajah Juna dilengkapi dengan raut wajah absurdnya
Juna manggut-manggut mengiyakan." Suka sama Lo " Caramel spontan terdiam Padahal ia cuma bercanda. " Lo itu lucu "
Mungkin jiwa Caramel terbang tinggi menembus langit ke tujuh
" Kayaknya asyik berteman sama lo." Juna menjeda kalimatnya. " Tapi nggak baik buat lo juga Lo udah sering dengar itu dari teman-teman lo,"
Caramel mendengus Kenapa cowok ini selalu saja mengatakan dirinya itu berbahaya ?
Juna bersikap biasa saja setelahnya. Sesekali terlihat gelisah di Pandang Caramel ketika Ponsel cowok itu bergetar kembali. Namun raut wajahnya terus saja diperlihatkan sesantai mungkin sepertinya ada yang sedang Juna sembunyikan.
...•••••...
" Sampai sini aja !" Cewek yang Posisinya berjalannya di depan Juna itu balik badan menghentikan langkah cowok itu
Mereka berhenti di depan Pagar tetangga Caramel yang jaraknya dua rumah dari rumahnya. Di malam kala Juna Pertama kali mengantar gadis itu Caramel memintanya berhenti bukan di depan rumahnya melainkan di depan rumah tetangga
Caramel terkekeh singkat seolah mengetahui apa yang mungkin sedang Juna herankan.
" Ada bokap gue. Bokap gue galak soalnya Entar lo bisa diinterogasi sama dia Bisa nggak Pulang lo sampai besok Pagi,"
Juna manggut-manggut. " Oh, gitu Ya udah gue tunggu di sini aja sampai Pastiin lo benar-benar masuk rumah,"
Ya ampun ini cowok segitunya kurang baik apa lagi coba ?
Kalua sudah ditatap Juna begitu bawaannya Caramel ingin bawa Perasaan terus. Entahlah lagi-lagi Juna selalu menarik seluruh gravitasinya
Terkadang Caramel juga tidak mengerti bagian dari Juna yang mana yang jahat itu semuanya temannya berkata kalau Juna itu berbahaya Terutama Naura. Tapi Caramel masih tidak mengerti manakah bagian jahatnya Juna yang mereka maksudkan itu
Oke Caramel masih belum Paham kenapa Juna lebih memilih dibayar untuk kalah Tapi apakah itu sebuah kejahatan ?
Juna menjentikkan jarinya. Refleks membuat Caramel tersentak Lantas menyengir memandang Juna yang menatapnya bingung
" Ya udah gue Pulang ya "
Juna mengangguk. Caramel mulai balik badan untuk kemudian melangkahkan kakinya
Habis ini Juna mau ke mana ya ? Caramel melirik ke belakang Juna masih memperhatikannya kenapa Juna ngebet ya antar gue Pulang Memangnya dia mau ke mana ?
Caramel menyentuh Pagar rumahnya berniat membuka Pagar. Namun sebelumnya ia sampai memperhatikan Juna lagi. Juna mulai beranjak meninggalkan tempatnya berdiri
Juna selalu memperingatinya jangan Penasaran sama gue seharusnya Caramel mendengar itu karena jelas semua hal yang Juna lakukan bukan urusan cewek itu
Tapi masalahnya semua berkaitan dengan Juna selalu membuatnya Penasaran Karena itu dengan keyakinan Penuh cewek itu mengurungkan niatnya membuka Pagar Lantas menyusul kembali Juna secara diam-diam
...•••••...
Juna merutuki kliennya yang memberinya job di saat Caramel tengah bersamanya. Juna hanya tidak ingin orang lain tahu tentang seluk-beluk hidupnya. Apalagi Caramel yang semua orang tahu adalah Youtuber yang cukup terkenal di sekolahnya Meskipun sudah banyak gosip miring tentang cowok itu rasanya masih aneh saja jika orang lain mengetahuinya secara langsung Ditambah lagi mereka tidak benar-benar tahu cerita sebenarnya Mereka tentu akan semakin membenci dirinya
BUGH
Juna menatap wajah lelaki di bawahnya datar seraya mencengkeram kerahnya. Lelaki yang ia Pukuli itu menatapnya nyalang
" Si berengsek Doni itu, kan yang kirim lo buat hajar gue ?"
Juna menatapnya datar. " Dia tutup Pesan " Juna menarik kerah lelaki itu dan memukulnya sekali lagi. " Jangan Pernah dekati Pacar dia Atau dia bakalan kasih lo Pelajaran lebih dari ini,"
Lelaki itu tertawa sinis membuang salivanya yang bercampur darah ke samping kepala.
" Gue rasa lo nggak sedang berurusan dengan siapa,"
Juna sudah bersiap-siap untuk melayangkan bogemannya di udara tepat ketika matanya menangkap sosok Caramel di seberang jalan. Caramel memandangnya dengan raut wajah tak bisa terbaca. ini bukan Pertama kalinya cewek itu sudah Pernah memergokinya juga sebelum ini
Lengah lelaki yang tergeletak di bawah Juna itu langsung mendorong Juna menjauh. Segera Pergi dari sana merasa tugasnya sudah selesai Juna tidak mengejar cowok itu. Memilih untuk menghampiri cewek yang diam-diam mengikuti lagi
" Lo kenapa ikuti gue ?"
Caramel agaknya masih terlihat syok justru hal itu membuat Juna menjadi tidak tenang
" Kenapa lo ikutin gue, sih ? Gue udah Pernah bilang buat jangan Penasaran sama gue ..... "
" Juna Gue nggak mau dengar tentang lo dari mulut orang lain Karena gue Percaya lo itu baik Gue yakin lo Pasti Punya alasan lakuin semua ini, kan ?"
Juna menatap wajah Caramel dengan raut wajah tak bisa ditafsirkan tanpa suara. Melihat ada gerombolan Pria Perawakan semacam GENGSTER yang menuju ke arah mereka membuat Caramel sontak menyeringitkan dahi Caramel spontan melotot ketika salah satu dari mereka mencoba memukulinya Pundak Juna dengan kayu
" Juna "
Pundak Juna berhasil terpukul lantas membuat cowok itu terhuyung ke depan. Namun ia dengan sigap berbalik badan dan menahan balok kayu tersebut yang ingin dilayangkan kepadanya lagi. Juna berhasil membuat kayu itu menjauh Tapi sialnya, Perkelahian lagi-lagi terjadi.
" HUAA ! INI APAAN INI ADA TAWURAN APA GIMANA ? KOK NGGAK BILANG DULU ADUH GUE HARUS APA ANJIR !" Pekik Caramel Panik sendiri
sepertinya mereka adalah teman-teman cowok yang sempat Juna Pukuli tadi. Terbukti dari salah satu bagiannya adalah cowok yang babak belur itu kalau dihitung-hitung jumlah mereka ada lima orang Caramel jadi khawatir Juna akan kalah karena ini
Dua orang lainnya terlihat ingin menghampiri Caramel sementara ketiganya sudah hampir kalah melawan Juna. Juna terbelalak takut Caramel menjadi korban atas apa yang ia Perbuat
" CARAMEL "
BUGH
" Waduh ! Tuh, kan ! Mendekat segala, sih jadi dipiting,kan ? Obatin jangan ?"
Juna mengerjap Benar-benar kaget dengan kemampuan yang cewek itu di perlihatkan barusan Lebih tepatnya tidak menyangka cewek terlihat seperti gadis Pada umumnya itu ternyata tidak selemah yang ia kira dan mampu menghajar dua orang lelaki itu yang tentu lebih besar darinya itu sampai mengaduh tergeletak di atas aspal
Melihat Juna yang sedang lengan lelaki yang tadi ia Pukuli tampak memanfaatkan kondisi dengan langsung menendang dada Juna sontak terjengkang dan langsung dihajar beberapa orang lain yang tersisa
Caramel mendekat ingin membantu Beruntungnya sirene mobil Polisi yang bergerak mendekat membuat orang-orang itu segera Pergi Caramel menghampiri Juna yang sedikit babak belur
" Juna ! Caramel benar-benar Panik. " Lo babak belur !"
Bukannya menggubris Juna jutsru bangkit dan menyambar tangan Caramel. Menarik cewek itu untuk segera Pergi dari sana Juna tidak mau cewek itu sampai masuk ke kantor Polisi karena terlibat Perkelahian bersamanya
Mereka lantas bersembunyi di atas Pohon karena tidak ada waktu lagi berlari ke tempat lain setelah mobil Polisi itu menjauh barulah Juna dapat mendengus lega Juna menetralkan deru napasnya lantas memandang Caramel yang memandangnya dari tadi
" Kenapa kita sembunyi, Juna ? Kita, kan nggak salah ?" tanya Caramel Polos
" Lo nggak salah Lo bisa terlibat masalah karena ikut Perkelahian di jalan Lo mau masuk kantor Polisi ?"
Caramel hanya menyengir kuda Lalu melirik ke arah jalan memeriksa seberapa jauh gerombolan tadi kabur.
" Yaelah giliran dengar ada Polisi aja Pada kabur Cupu, deh ..... Aaaaa !"
Juna langsung dengan cepat menangkap cewek itu Pohon yang agak licin membuatnya tergelincir dan hampir saja jatuh. Untunglah Juna dengan cepat memegang tangannya kalau tidak mungkin Pinggang Caramel sudah sakit Caramel mengerjap Juna memandangnya intens dengan kedua tangan yang masih memegangi siku dan lengan cewek itu menahannya agar tidak jatuh
" Gue ada di sini Kalau lo Jatuh nggak ada yang tangkap lo di bawah jadi hati-hati,"
Caramel sontak menjauhkan tangannya dari Pegangan Juna dan memperbaiki Posisi duduknya menyampirkan anak rambutnya ke belakang telinga Lalu tersenyum Polos
" iya "
Juna masih menatapnya Caramel benar-benar salah tingkah
" Lo bengal " Celetuk Juna kemudian. " Kata jangan malah jadi sebuah Perintah yang harus lo lakuin,"
Caramel melihatnya lalu terkekeh tanpa dosa sambil menggaruk tengkuknya yang tidak gatal Cowok itu menghela napasnya
" Tapi lain kali gue mohon Jangan Caramel Bahaya Lo udah lihat sendiri tadi seberapa bahayanya,"
" Jangan omongin Bahaya terus ah, bosen, Yang lain kek,"
Juna tertawa kecil Baru kali ini ia bertemu dengan sosok cewek seperti Caramel Jika orang lain justru sebisa mungkin dan tidak berinteraksi dengannya Caramel malah melakukan sebaliknya. Ketika semua orang berseru menyebut dirinya monster Hanya Caramel-lah yang menyebutnya manusia Tanpa sadar Juna menarik Kedua sudut bibirnya tersenyum tipis
" Pinjam Hp lo bentar "
" Eh ? Caramel menaikkan alis bingung kemudian Pelan-pelan menyodorkan Ponselnya juga
Juna tampak berkutat dengan Ponsel miliknya dan Ponsel milik cowok itu Caramel menyundulkan kepalanya hati-hati mengintip
" Lo mau ngapain "
Juna hanya melihat ke arahnya sekilas lalu fokus Pada layar lagi. Cowok itu lalu mengembalikan Ponselnya kembali Lantas menatapnya seraya tersenyum Membuat Caramel menaik-naikkan alis Penasaran dengan apa yang Juna lakukan barusan
" itu Nomor HP gue Lo bisa telepon gue kapan aja setiap lo butuh gue Terutama di saat keamanan lo lagi terancam,"
Caramel masih menatapnya Sebelum berdeham singkat
" Bisa kasih tau gue Kenapa gue harus telepon elo,"
Cowok itu menatapnya matanya dalam sejenak kemudian bersuara. " Supaya gue bisa datang dan bisa lindungi lo,"
Ya jawaban itu Kalimat sederhana sukses membuat sudut bibir Caramel tertarik Pelan kemudian tersenyum senang.
...•••••...
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 76 Episodes
Comments
binijaemin
astaga gak ada kapok kapok nya😭
2024-02-08
0
Cita Solichah
tanda baca titik [.] dan koma [,] blm lengkap d setiap kalimat. jd bacanya agk bingung
2024-01-26
0
Miko
Cieee 🫢🫢🫢😂
2023-12-15
0