" Ya ampun Juna Gue Pikir Joko yang bakalan jadi tutor gue Eh, taunya elo," celetuk Caramel membuka obrolan cewek itu kemudian mengelus-elus dadanya seraya mengembuskan napas lega
" Syukur deh ternyata bukan Joko yang jadi tutor gue,"
Juna yang berjalan santai di sampingnya lantas memasukkan tangan ke dalam saku celana Berjalan bersampingan dengan cewek itu setelah keluar dari ruang BK
" Nggak beda kok Mau gue atau si Joko yang jadi tutor Lo kami tetap bakalan bantuin elo dalam Pelajaran."
Mendengar Pernyataan Juna barusan refleks membuat Caramel tertawa receh.
" Beda, lah ! Joko itu suka goda cewek-cewek tau Nggak kebayang lagi deh kalau sempat tergoda sama rayuan mautnya dia,"
Bukan apa-apa Caramel tahu betul bagaimana gelagat Joko itu. Meksipun Pintar dia kerap kali menggoda siswi-siswi yang minta diajari olehnya.
Juna langsung tertawa. " Loh, Kenapa ? Keduanya membelokkan langkah ke arah kiri koridor. " Lumayan, loh, bisa jadi gebetan "
" Anjir !" Caramel menepuk bahu Juna sambil tertawa receh. " Ya kali Juna gue suka sama dia kalau dia seganteng Kim Soo-hyun gue mah terima dengan senang hati digombalin dia Lah, dia sama tukang cuci Piringnya Galgadot mungkin kalah saing malah," ringis Caramel dengan raut absurdnya sambil menggeleng tidak suka
Juna tertawa singkat. " jangan nggak suka gitu nanti malah naksir beneran !"
" Juna, ih !" salak Caramel memberengut Yang langsung dibalas Juna dengan mengacak gemas rambutnya seraya tertawa Caramel hanya tersenyum menahan tawa
" Omong-omong kenapa bisa elo yang kepilih di antara banyaknya murid sekolah ini ? Padahal, kan masih murid teladan yang lain ?"
Juna menghadapkan wajahnya ke depan agar fokus dengan jalan
" Gue Punya Perjanjian khusus "
" Perjanjian apa ?" Caramel memikirkan kembali kalimatnya Mungkin Juna tidak mau menjawab Pertanyaannya lagi seperti biasa. " Eh, nggak jadi, deh Lupain."
Juna lantas tersenyum tipis. " Lo Pasti tau sendiri kalau gue sering dipanggil ke ruang BK,"
Caramel menoleh kemudian mengangguk mengiakan.
" Percuma seberapa Pintar gue kalau Punya banyak masalah Dan Bu Ani menyayangkan itu jadi demi mengganti nilai sikap gue yang hampir D gue harus jadi tutor lo kalau berhasil nilai sikap gue bakalan aman Ya setidaknya untuk satu semester ini,"
Caramel menganggukkan kepalanya mengerti Entah kenapa rasanya sedikit senang ketika Juna sudah mulai sedikit terbuka kepadanya Mungkin Juna sudah mulai Percaya dengan dirinya
" Caramel Awas !" Juna tiba-tiba menarik tangannya mendekat ketika ada siswa yang saling kejar-kejaran di dekat koridor
Caramel mengerjap menyadari tubuhnya yang hampir sepenuhnya menyandar Pada tubuh Juna Demi apapun Posisi mereka saat ini sungguh rentan membuat Caramel menggerakkan badannya menjauh seketika membuat Caramel jadi salah tingkah
" Thanks "
Juna mengangguk. " Kita mulai belajar hari Sabtu bisa ? Tempat belajarnya biar gue yang tentuin,"
Caramel mengangguk sebagai tanda setuju
" Oke siap-siap hari Sabtu Gue yang bakalan jemput lo," Juna tersenyum singkat sebelum kemudian berlalu Pergi setelah memastikan cewek itu sudah benar-benar sampai di depan kelas
...•••••...
Caramel mendekati Tribune lapangan basket ketika melihat saudara kembarnya yang tengah fokus membaca buku di sana. Berjalan mengendap-endap di bangku yang atasnya dengan iseng cewek itu mencolek bahu kanan Nathan Lalu cepat-cepat menunduk ketika Nathan menoleh ke belakang Caramel terkikik lalu mencolek bahu kiri Nathan lagi kembali menunduk takkala cowok itu menoleh ke belakang dan tidak mendapati siapa-siapa Mengerjai Nathan seperti ini sangatlah menyenangkan.
Caramel kembali mencolek Nathan lagi. Namun kali ini Nathan tidak menoleh sebal Caramel kembali berniat mencolek Nathan lagi Tepat ketika Nathan langsung balik badan dan mengeplak jidatnya dengan buku cowok itu
" Aw ! Nathan mah !"
Nathan tertawa Puas. " Siapa suruh lo gangguin gue segala !"
Caramel memberengut sebelum kemudian memilih duduk di samping cowok itu
" Tumben lo baca buku di sini "
" Mika udah tau zona kenyamanan gue kalau gue belajar di belakang Perpus dia Pasti bakal gangguin gue Mana bisa gue belajar," jelas Nathan jujur seraya membalikkan halaman bukunya
Yang Nathan maksud Mika barusan Pacar cowok itu Mika itu siswi bar-bar
" Siapa suruh lo Pacaran sama nenek lampir itu Nyesel, kan, lo sekarang ? Saran gue sih Putusin aja deh masih ada kok cewek di dunia ini selain tuh cewek bar-bar,"
Nathan tak menggubris hanya fokus kepada bacaannya saja
" Mulai deh gue di cuekin " ucap Caramel
Dan detik berikutnya cowok itu lantas menutup buku dan bergerak bangkit
" Loh, mau ke mana ?
" Kantin " Tanpa banyak bicara Nathan langsung Pergi dari sana Meninggalkan cewek itu seorang diri
Saat ini memang masih jam istirahat Namun Caramel memilih untuk duduk di tribune sejenak Memperhatikan beberapa siswa yang sedang bermain basket di bawah tribune. Sampai kemudian suara teriakan nyaring yang Caramel kenal terdengar mulus di telinganya
" Caramel !" Naura langsung duduk di sampingnya cewek itu langsung melempar tatapan Penuh selidik yang di sambut tatapan bingung dari Caramel
" Kenapa lo lihatin gue kayak gitu !" ujar Caramel
" Jujur deh sama gue Kemarin lo benar Pulang sama Juna ?"
Caramel menatap Naura sejenak sebelum kemudian menyengir
" iya "
Naura langsung mengerutkan wajah. " Kenapa gue baru tau ? kenapa lo nggak cerita Gue ini sahabat lo apa bukan sih Caramel ?"
" Ya elah Naura jangan sensian kenapa ?" bujuk Caramel sambil menyengir kuda
" Lo itu kenapa sih ngeyel banget jadi cewek kan udah dibilangin Juna itu nggak Pantas buat lo Dengan dekat sama dia lo itu cuma bakal mengundang dia buat menyakiti lo aja Caramel,"
" Jangan suuzon ah, Naura gak boleh " ucap Caramel mencairkan suasana
" Lo cuma nggak tau aja seberapa berengseknya si Juna Lo baru kenal dia Caramel jangan ketipu sama kata-kata manisnya "
Melihat raut wajah Naura yang serius spontan Caramel memilih bungkam
" Sekarang gue tanya deh apa Juna Pernah kasih tau lo gimana Perasaan dia ke elo,"
Caramel tidak menjawab karena Juna memang belum ada memberikan kejelasan tentang Perasaannya kepada cewek itu.
" Kalau memang lo suka sama dia mendingan lo berhenti deh masih ada waktu sebelum lo benar-benar terjerat sama dia," Melihat raut Caramel tampak masih ragu membuat Naura memalingkan tubuh. " Tapi terserah lo deh itu kan Hak lo Dan lo juga nggak mau dengar gue atau enggak,"
Menyadari Naura yang merajuk Caramel langsung memeluk cewek itu dari samping
" Naura jangan Ngambek dong Gue beliin cokelat deh,"
Naura tidak menggubris
" Naura gue tau lo itu cemas Tapi nggak Perlu khawatir Lo tau gue cewek yang kuat,kan ?
Kali ini Naura mulai luluh dan menoleh cewek itu
" Lo itu sahabat gue dan gue hormati kok saran-saran dari lo Tapi gue nggak bisa gitu aja menyingkirkan Perasaan gue Naura,"
" Caramel Tapi ..... " bujuk Naura
" Percaya deh sama gue. Gue bakalan mengontrol Perasaan gue ke dia Dan kalau memang Juna menyakiti gue, gue bakalan langsung mengadu ke elo serius, deh !" Caramel menyakinkan seraya tersenyum mencoba membujuk Naura sekali lagi
Meskipun dalam hati ia sedang bersusah Payah bergelut dengan kekhawatirannya dan Pemikiran konyolnya yang mendera sedari tadi
Apa mungkin Juna bakalan menyakiti gue kayak Naura bilang ?
...••••••...
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 76 Episodes
Comments
Anonymous
lanjut Thor
2023-12-18
0
Clara
lanjut Thor
2023-12-18
0
Anonymous
😂😂😂
2023-12-18
0