KAU MENYUKAINYA?

Hari berlalu begitu cepat putaran waktu tidak terasa bagi Kirain yang kini berada di teras rumah bersama Mamak Hanan dan Etek Hasna. Seorang pemuda yang bernama Charles baru saja pergi ke penginapan yang telah di sediakan anak buahnya.

"Nak, bersiaplah kita akan pergi ke masjid hari ini, ada wirid mingguan," ucap Hasna menatap kirain yang sedang duduk dengan sebuah ranting pohon di tangannya.

"Baik Tek, Aku akan bersiap," sahut lembur gadis berdarah Minang itu.

Perlahan kirain berjalan masuk ke dalam rumah meninggalkan Hanan dan Hasna yang masih duduk di teras sesekali warga di sana akan berteriak menyapa sepasang suami istri yang cukup terpandang di desa itu.

"Nanti tanyakan padanya, bagaimana pendapatnya tentang Charles," ujar Hanan seraya menyeruput kopi yang berada di atas meja.

Tidak ada jawaban Hasna justru mengerutkan dahinya menatap sang suami yang juga menatapnya.

"apa maksud mu da?" Tanya heran Hasna mengerutkan dahinya.

"Kenapa kau bertanya maksud ku Na? Aku rasa kau mengerti dengan apa yang aku katakan," potong Hanan memalingkan wajahnya.

"Tapi..."

"Tanyakan saja apa yang aku katakan kepada kirain, aku akan membatalkan perjodohan dengan Keluarga alm Samsul, Charles memberikan surat, dia ingin meminang kirai." Hanan menatap Hasna yang langsung terkejut dengan ucapan sang suami.

“Tapi mendiang Tan Malaka dan Arifin tidak setuju da, apa sebaiknya kita lanjutkan perjodohan kirai dengan keluarga da samsul,” Sela Hasna menatap Hanan yang langsung terdiam.

“Aku tau yang terbaik untuk anak keponakan ku, aku ingin yang terbaik untuk kirai,” sahut Hanan menatap Hasna yang langsung terdiam. “Tanyakan pada kirai bagaimana pendapatnya tentang Charles, aku akan bersiap-siap pergi ke masjid, simpan rapat rahasia ini, aku tidak ingin kirai menikah dengan orang yang salah, aku ingin dia hidup berkecukupan.” Hanan berdiri dan berlalu masuk ke dalam rumah meninggalkan sang istri yang masih diam mencerna semua ucapan darinya.

“Mala, Arifin maaf… maaf kali ini aku setuju dengan kakakmu,” gumam Hasna seraya berdiri dan masuk ke dalam rumah.

Sementara kirai, gadis itu kini tengah menyisir rambut di depan jendela seraya menatap beberapa pengembala sapi yang tengah menarik peliharaan nya untuk masuk ke kandang. Seketika raut wajah gadis itu langsung berubah mencari sesuatu benda yang sangat penting baginya.

“Ini dia, bagaimana aku lupa, ya tuhan Da Fatih pasti menungguku.” Kirai meraih benda pipih yang terletak di atas kasur.

Jari lentiknya membuka sebuah aplikasi hijau beberapa pesan dari Fatih membuat gadis itu langsung mengirim pesan pada pria berdarah Minang itu.

‘hari ini aku tidak ke rumah ayah dan ibu Da, ada tamu yang datang ke rumah mamak.’

Tok… tok…

Suara ketukan pintu membuat kirai dengan cepat meletakan ponselnya di atas meja rias.

“Nak kau belum selesai? Sebentar lagi azan magrib, mamak mu sudah pergi ke masjid, dia bisa marah jika kita terlambat lagi,” ucap Hasna berdiri mengenakan mukena lengkap dengan sajadah di pundaknya.

Suara tawa kirai membuat Hasna ikut tersenyum seraya meraih mukena yang tergantung. Perlahan gadis itu memakainya tersenyum ke arah Hasna yang sedari tadi menatap gadis itu.

“Kau sangat cantik nak, ayo.” Hasna menggenggam tangan kirai berjalan keluar.

Suasana pedesaan yang masih kental dengan adat istiadat, para gadis berjalan dengan mengenakan mukena seraya tersenyum malu ketika melihat para bujangan yang juga ke surau mengenakan sarung dan peci hitam. Suara azan berkumandang membuat langkah Hasna dan kirai semakin cepat berjalan masuk ke dalam surau.

“Da Fatih?” Gumam Kirai menatap seorang pemuda yang berdiri di barisan paling depan. Pria itu imam pada sholat magrib hari ini, senyum tipis melengkung di bibir kirai.

***

Putaran waktu menunjukkan pukul 10 malam, seperti biasa dan sering terjadi di rumah Hanan, suara radio menjadi nada pengiring tidur malam ini, Televisi hanya hidup siang hari karena Hasna menyukai serial drama kehidupan berbanding terbalik dengan Hanan yang menyukai dunia politik. Sementara kirai gadis itu kini duduk depan jendela menatap langit hitam bercahaya bintang dan bulan purnama.

“Nak, kau belum tidur?” Suara itu berhasil membuat Kirai langsung menoleh ke belakang ternyata Hasna sudah berdiri seraya tersenyum ke arahnya.

“Tidak baik anak gadis Duduk melamun di depan jendela seperti sedang menunggu suami pulang saja,” kekehan Hasna sembari menutup jendela dan duduk di atas kasur kirai sehingga saat ini mereka duduk saling berhadapan.

“Kenapa Tek?” Tanya kirai yang sudah menebak kedatangan Hasna masuk ke kamarnya.

“Aku baru tau nama pemuda yang menjadi imam itu fatih,” ucap Hasna yang langsung membuat Kirai tersenyum. “Kau pasti mengenalnya,” ujar Hasna yang langsung di anguki oleh kirai.

“Dia temanku tek, rumahnya dekat dengan rumah ibu, dia pintar.” Ucap Kirai dengan antusias.

Hasna mengangguk mengerti melihat antusias Kirai menjelaskan tentang Fatih.

“Kau menyukainya?” Pertanyaan itu sontak membuat kirai terdiam dan menunduk malu. Tingkah laku kirai membuat Hasna tersenyum dan mengusap Kepala kirain dengan lembut, wanita paruh baya itu mengerti dengan perasaan kirai yang menunduk malu. "Bagaimana dengan pemuda yang baru saja kau temui hari ini?" Tanya Hasna membuat kirai langsung menatapnya.

"Charles?" Tanya kirai yang langsung di angguki oleh Hasna. "Emm... Entahlah aku rasa di pria yang baik, aku tidak begitu mengenalnya dan tidak tertarik dengan nya, pria kota cenderung agak berlebihan dan sedikit sombong tapi Charles tidak," jawab kirai sewajarnya. "Berbeda dengan Da Fatih aku sangat mengenalnya kami juga sering berbicara dia bahkan tidak pernah meninggikan suaranya padaku, Etek apa kau tau aku rasa aku menyukainya tapi aku malu untuk mengatakannya, dia tinggal bersama neneknya di kampung ibu," ucap kirai membuat Hasna terdiam.

"Begini, sekarang tidurlah besok kita akan bahas Fatih lagi, sekarang sudah larut malam, sebaiknya kau tidur besok harus ke rumah ibumu," ungkap Hasna sembari berdiri dan menatap kirai yang langsung mengangguk. "Aku akan pergi keluar," ucap Hasna sembari menutup pintu kamar kirai.

Hasna kembali duduk bersama Hanan yang langsung menatapnya.

"Kau sudah bertanya?" Tanya Hanan sembari mengecilkan suara radio.

"Sudah Da, seperti kirai tidak tertarik dengan Charles, tapi dia lebih tertarik pada Fatih imam sholat di surau kita tadi," jelas Hasna membuat Hana menarik nafas pelan.

"Fatih adalah cucu dari da Samsul, pria yang awalnya kita jodohkan dengan Kirai tapi kedatangan Charles membuat aku merasa ragu dengan cucu da Samsul," jelas Hanan menatap pintu kamar kirai.

“Jadi apa kita harus menolak lamaran dari Charles Dan Kita nikahkan Kirai dengan Fatih saja da?”sahut Hasna memberi pendapat kepada sang suami.

Sontak ucapan Hasna membuat Hanan langsung menggelengkan kepalanya, dengan wajah yang sedikit kesal pria paruh baya itu menatap sang istri.

“Apa yang bisa kita harapkan dari Fatih cucu Da Samsul? dia bahkan belum memiliki pekerjaan, kita jodohkan tirai dengan Charles yang jelas sudah memiliki hidup yang mapan aku tidak ingin kirai hidup terlantar,” sarkas Hanan sembari berdiri. “Agama saja tidak cukup untuk hidup di dunia ini Hasna, kita juga butuh uang untuk melanjutkan hidup, bukankah di dunia ini harus seimbang? jadi bujuk Kirai untuk menerima perjodohannya dengan Charles,” sambung Hanan yang langsung berlalu meninggalkan Hasna yang masih duduk di ruang tv dengan segudang pendapat bahkan pertanyaan yang harus ia simpan sendiri karena Hasna tak berani melawan perintah sang suami.

Episodes
1 KIRAI CHANIA ARIFIN
2 RUMAH MAMAK
3 PERTENGKARAN
4 MARAWI
5 LONGSOR
6 KAIN HITAM
7 RUMAH KAYU BERDUKA
8 KEINGINAN HANAN DAN HASNA
9 TUJUH HARI
10 TAMU ISTIMEWA
11 BERTEMU FATIH
12 UNGKAPAN PERASAAN
13 KUNJUNGAN CHARLES
14 MAKAN SIANG BERSAMA
15 KAU MENYUKAINYA?
16 AKU MENYUKAIMU RAI ...
17 JAWABAN KIRAI
18 URANG MINANG
19 LAMARAN?
20 DIJODOHKAN!
21 SAYA MINTA MAAF...
22 BASUNTIANG DINAGARI URANG
23 MEMINANG KIRAI
24 LUPAKAN KIRAI!!
25 PINGIT
26 MALAM BAINAI
27 IJAB KABUL
28 ARAK BAKO
29 KELELAHAN
30 BARALEK GADANG
31 NAMA PANGGILAN
32 PERSIAPAN KE KOTA
33 KE RUMAH KAYU
34 NURBAYA ATAU HAYATI?
35 AKAN KU BUAT KAU MENCINTAI KU
36 FITTING BAJU PENGANTIN
37 ABANG CANTIK?
38 RESEPSI PERNIKAHAN
39 KE RUMAH KAKEK
40 MARALIS
41 LIONTIN
42 TEMAN CHARLES
43 RUANG GYM
44 PELAN-PELAN ABANG
45 LINGERIE
46 ABANG JANJI?
47 PEMBALUT
48 KAMPUS
49 MULAI CEMBURU
50 LUPA DENGAN STATUS?
51 ANU.... ABANGGG
52 INI PERINTAH TUAN
53 CEMBURU
54 KEMARAHAN CHARLES
55 MARI SALING MENGENAL
56 KESEPAKATAN
57 INI CINTA
58 KEHEBOHAN KAMPUS
59 SIMBOL CINTA
60 MALU
61 TAMU TAK DIUNDANG
62 BERHENTI MEMASAK
63 MULAI POSESIF
64 KEDATANGAN MARALIS
65 DUNIAKU ADALAH KIRAI
66 GARA-GARA MARTABAK
67 SULIT DI TEBAK
68 FATIH?
69 AKU IKHLAS...
70 KEKECEWAAN CHARLES
71 CHARLES MENGHILANG
72 MELEPASKAN ATAU MERELAKAN
73 DEMAM
74 CINTA YANG SUDAH ADA PEMILIKNYA
75 MALL
76 DIRAMPOK
77 APA AKU CANTIK?
78 DUA KABAR BAIK
79 JANTUNGKU BERDEBAR
80 PESTA TENDER
81 PENGUNTIT
82 PRIA YANG TIDAK DIKENAL
83 NYONYA MENGHILANG
84 PETUNJUK
85 DALANG PENCULIKAN
86 PUTRA ANGKAT
87 PERMAINAN BELUM USAI
88 TERTEMBAK
89 TUAN SUDAH TIADA...
90 AKU MENCINTAIMU...
Episodes

Updated 90 Episodes

1
KIRAI CHANIA ARIFIN
2
RUMAH MAMAK
3
PERTENGKARAN
4
MARAWI
5
LONGSOR
6
KAIN HITAM
7
RUMAH KAYU BERDUKA
8
KEINGINAN HANAN DAN HASNA
9
TUJUH HARI
10
TAMU ISTIMEWA
11
BERTEMU FATIH
12
UNGKAPAN PERASAAN
13
KUNJUNGAN CHARLES
14
MAKAN SIANG BERSAMA
15
KAU MENYUKAINYA?
16
AKU MENYUKAIMU RAI ...
17
JAWABAN KIRAI
18
URANG MINANG
19
LAMARAN?
20
DIJODOHKAN!
21
SAYA MINTA MAAF...
22
BASUNTIANG DINAGARI URANG
23
MEMINANG KIRAI
24
LUPAKAN KIRAI!!
25
PINGIT
26
MALAM BAINAI
27
IJAB KABUL
28
ARAK BAKO
29
KELELAHAN
30
BARALEK GADANG
31
NAMA PANGGILAN
32
PERSIAPAN KE KOTA
33
KE RUMAH KAYU
34
NURBAYA ATAU HAYATI?
35
AKAN KU BUAT KAU MENCINTAI KU
36
FITTING BAJU PENGANTIN
37
ABANG CANTIK?
38
RESEPSI PERNIKAHAN
39
KE RUMAH KAKEK
40
MARALIS
41
LIONTIN
42
TEMAN CHARLES
43
RUANG GYM
44
PELAN-PELAN ABANG
45
LINGERIE
46
ABANG JANJI?
47
PEMBALUT
48
KAMPUS
49
MULAI CEMBURU
50
LUPA DENGAN STATUS?
51
ANU.... ABANGGG
52
INI PERINTAH TUAN
53
CEMBURU
54
KEMARAHAN CHARLES
55
MARI SALING MENGENAL
56
KESEPAKATAN
57
INI CINTA
58
KEHEBOHAN KAMPUS
59
SIMBOL CINTA
60
MALU
61
TAMU TAK DIUNDANG
62
BERHENTI MEMASAK
63
MULAI POSESIF
64
KEDATANGAN MARALIS
65
DUNIAKU ADALAH KIRAI
66
GARA-GARA MARTABAK
67
SULIT DI TEBAK
68
FATIH?
69
AKU IKHLAS...
70
KEKECEWAAN CHARLES
71
CHARLES MENGHILANG
72
MELEPASKAN ATAU MERELAKAN
73
DEMAM
74
CINTA YANG SUDAH ADA PEMILIKNYA
75
MALL
76
DIRAMPOK
77
APA AKU CANTIK?
78
DUA KABAR BAIK
79
JANTUNGKU BERDEBAR
80
PESTA TENDER
81
PENGUNTIT
82
PRIA YANG TIDAK DIKENAL
83
NYONYA MENGHILANG
84
PETUNJUK
85
DALANG PENCULIKAN
86
PUTRA ANGKAT
87
PERMAINAN BELUM USAI
88
TERTEMBAK
89
TUAN SUDAH TIADA...
90
AKU MENCINTAIMU...

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!