Pedang Giok Muda

Desa Bambu Timur menggelar jamuan makan sederhana sebagai bentuk rasa syukur mereka karena baru saja terbebas dari Kelompok Kapak Hitam.

Sebuah pencapaian luar biasa bagi Desa seperti Bambu Timur bahwa sebuah kekuatan desa mampu menghapuskan salah satu kelompok paling kejam dan meresahkan di Kerajaan Duan.

Terlebih selama belasan tahun , pihak Kerajaan Duan tak pernah berhasil melakukannya.

Kabar musnahnya Kelompok Kapak Hitam perlahan menyebar di wilayah barat Kerajaan Duan.

Banyak yang merasa senang akan kabar ini , tak sedikit pula yang meragukan kebenarannya.

Yu Ao, Yu Lin , Ji Sun , Fu Chan dan tentu saja Bai Yuan mendapatkan penghargaan besar dari Desa Bambu Timur atas peran mereka .

Mereka akan selalu diterima di Desa Bambu Timur dan bisa mendapatkan bantuan apapun jika membutuhkan.

Bai Yuan bahkan di juluki Tuan Muda Bambu Timur atas kontribusi luar biasanya.

**

Pada saat membereskan kemah Kelompok Kapak Hitam, warga desa menemukan sejumlah besar harta yang tersimpan didalam tenda A Rong.

Mereka menemukan jutaan Koin Emas dan perak serta sejumlah perhiasan juga barang berharga lainnya.

Hu Ong meminta saran semua orang bagaimana harus menyikapinya. Atas saran beberapa orang seperti Yu Ao , Fu Chan dan juga Bai Yuan, harta itu bisa diambil dan dibagikan secara merata sebagai bentuk kompensasi atas kerugian jiwa dan materi yang dialami warga desa sebelumnya.

Sebagian besar juga bisa digunakan untuk pengembangan desa.kedepannya. Hal ini tidak melanggar norma umum maupun dunia persilatan , karena dalam perang hal ini biasa terjadi.

Atas semua saran itu , akhirnya Hu Ong mengambil harta tersebut dan segera membagikannya sesuai saran dan arahan.

Salah satu warga desa yang merupakan prajurit Kerajaan yang sedang berlibur mengingatkan untuk menyisihkan sebagian harta tersebut.

Alasannya karena pihak Kerajaan pasti akan datang dan menanyakan harta rampasan tersebut.

Dia juga menyarankan agar warga desa untuk menjaga mulut mereka berapa pun yang mereka dapatkan dari harta rampasan tersebut.

Yu Ao dan yang lainnya setuju atas saran itu. Selain untuk menghindari konflik dengan pihak Kerajaan, juga untuk menghindari warga desa Bambu Timur yang mungkin akan berpergian dari incaran perampok

**

Selang beberapa hari setelah jamuan makan. Rombongan Yu Ao dan Bai Yuan bersiap melanjutkan perjalanan mereka.

Kepala Desa Hu Ong ditemani Pei Li telah berada di penginapan desa untuk melepas kepergian Yu Ao dan yang lainnya.

" Tak ada kata yang cukup pantas untuk menggambarkan rasa terima kasih kami atas bantuan kalian berempat ". Hu Ong menunduk memberikan rasa hormat yang dalam kepada Bai Yuan dan juga Yu Ao .

Pei Ling juga menunjukkan sikap serupa, terutama terhadap Bai Yuan.

" Entah karena pengalaman atau hal lainnya, aku merasa namamu akan segera selalu terdengar di Kerajaan Duan dan bahkan Kekaisaran Zhou ini, Tuan Muda Bai ...! " ucap Pei Li dengan senyum lebar mengembang.

" Aiyoo, harap jangan memanggilku dengan sebutan Tuan Muda , sebutan itu tak cocok untuk pemuda urakan sepertiku , Bocah Edan atau Bocah Nekad lebih cocok saudara Pei..!" ujar Bai Yuan yang disambut tawa semua orang disana.

" Hemm baiklah , mulai sekarang kami akan memanggilmu dengan sebutan Pendekar Pedang Giok..., Bai Yuan ..!! , bagaimana ?

" Cocok.....! Itu paling pas !! " sambar Yu Lin setengah berteriak mengagetkan semua orang.

Merasa menarik perhatian semua orang disitu membuat wajah Yu Lin memerah karena malu.

Sementara Bai Yuan hanya menggaruk kepalanya saja .." Pendekar Pedang Giok yah....baiklah untuk menghormati Guru Feng , aku akan memakai julukan itu " batin Bai Yuan.

Hu Ong dan Pei Li , beserta beberapa warga desa termasuk ibu ibu rempong mengantarkan mereka berempat sampai di gerbang desa .

" Terima kasih kalian semua....jaga diri kalian...selamat tinggal ..!! " ujar Bai Yuan memberi peradatan kepada semua yang mengantar.

Suasana hangat melepas kepergian para pahlawan bagi mereka semua, tak lupa ibu ibu rempong menggoda Yu Lin agar tak lupa mengundang mereka kelak.

Wajah Yu Lin pun sontak berubah merah karena malu dan segera mempercepat langkahnya mendekati Yu Ao.

Sejam kemudian mereka telah berada dipersimpangan hutan yang akan mengarahkan mereka ke Kota Ji'an.

Kota Ji'an merupakan kota perdagangan terbesar di Kerajaan Duan, sekaligus terbesar ketiga di Kekaisaran Zhou.

**

Jauh di wilayah selatan Kota Raja Duan, disebuah perkemahan yang luar biasa luas .

Disalah satu tenda besar ,seorang lelaki paruh baya dengan wajah keras tampak sedang mendengarkan laporan dari seseorang dengan topeng perak yang bersujud satu kaki didepannya.

" Apa kabar ini sudah bisa di konfirmasi kebenarannya ?

" Sudah Ketua , kami semua hanya bisa menyelamatkan ini ". sosok bertopeng nampak memberikan sebuah benda kepada lelaki paruh baya tersebut.

Lelaki tua itu menatap barang yang ternyata adalah sebuah cincin ruang ditelapak tangannya.

Dengan persepsi jiwanya , lelaki tua itu memeriksa cincin ruang tersebut.

Beberapa saat kemudian dia menghela nafas dan menggelengkan kepala pelan" kau benar, cincin ini memang milik A Rong , kalian dapat informasi siapa yang membunuhnya ? "

" Menurut infomasi yang kami dapat , pembunuhnya menggunakan Pedang Giok Biru " jawab sosok bertopeng perak.

" Xiao Feng .....? "lelaki tua itu tampak mengerutkan dahinya.

" Hmmm kurasa tidak Ketua..., usianya masih sangat muda ".

" Memiliki Pedang Giok Biru, masih muda dan memiliki kemampuan bahkan diatas Xiao Feng, siapakah dia.?"gumam lelaki paruh baya itu sambil memainkan dagunya.

" Apa yang harus kami lakukan Ketua ?" tanya sosok bertopeng menyadarkan lamunan pria paruh baya tersebut.

" Cari informasi tentang identitas asli pemuda itu tapi jangan bertindak tanpa perintahku, kau mengerti ?!

" Baik Ketua , aku mohon pamit " ucap sosok bertopeng itu sambil matanya sempat melirik kearah salah satu sudut ruang gelap didalam tenda.

Selepas sosok bertopeng perak pergi, seorang lelaki muda berusia tiga puluhan tahun keluar dari sudut tenda.

Lelaki berambut panjang digelung itu memakai pakaian cukup mewah dengan sebuah kipas terselip dipinggangnya.

" Kuharap masalah tadi tak sampai mengganggu konsentrasimu senior Gui, atasanku sudah semakin tak sabar dengan penundaan ini " tukas pemuda tersebut.

" Gao Yun , aku menghormati ayahmu., tapi jangan lagi sekalipun kau bicara dengan nada seperti itu lagi padaku " sergah lelaki paruh baya yang ternyata adalah A Gui.

A Gui adalah Ketua Tinggi Sekte Golok Iblis, Sekte aliran hitam terbesar dan terkuat di wilayah barat Kekaisaran Zhou.

Kekuasaannya hampir sama dengan Beng Kwan , Patriak Sekte Golok Iblis. A Gui memiliki pasukan pribadinya sendiri.

A Gui adalah kakak satu satunya A Rong yang tewas ditangan Bai Yuan.

Kemampuan A Gui berada jauh diatas A Rong , karena dia termasuk dalam tiga puluh kultivator terkuat di dunia persilatan Kekaisaran Zhou.

Kehadiran A Gui disana adalah sebagai wakil Sekte dalam membantu atasan Gao Yun menguasai Kerajaan Duan.

" Katakan pada atasanmu , Sekte Golok Iblis akan tetap pada rencana awal, kalian hanya perlu menjalankan bagian kalian ! Nah sekarang tinggalkan aku sendiri " ucap A Gui..

Gao Yun seperti hendak mengatakan sesuatu tapi mengurungkan niatnya , karena A Gui mengeluarkan aura pembunuh yang seketika menekan dirinya.

" Baiklah Ketua Gui ...aku mohon pamit " setelah memberi hormat, Gao Yun pun berlalu meninggalkan tenda A Gui.

" Bocah kemarin sore mau menekanku, cih ! Jika bukan karena Gao Jin, sudah kuhabisi kau..!" A Gui tertawa sinis melihat kepergian Gao Yun.

" Rong'er ...bersabarlah , jika urusanku sudah beres , aku sendiri yang akan mencabut jantung pembunuhmu !" ada rona kesedihan di wajah A Gui sesaat.

" Penjaga ....! "

" Saya Ketua .....?! "

" Iya kamu ! Siapa lagi ? Temui Tetua Kembar dan suruh mereka berdua untuk menghadapku!"

" Sekarang Ketua ...? "

" Dua tahun lagi ! Yah sekarang bodoh!" ujar A Gui geram.

" Baik ...laksanakan ....! " jawab penjaga itu berlari panik mendengar teriakan A Gui.

" Astaga ....!" A Gui menepuk jidat melihat kelakuan penjaga tendanya.

***

" Kau tidak sedang kesurupan kan Sun'er ?!" Yu Lin dan Bai Yuan menelan ludahnya melihat Ji Sun makan dengan lahap semua hidangan di meja.

" Kak....diluar sedang hujan deras , apalagi yang menarik selain makan kan ? Lagipula kita semua memang lapar !" ujar Ji Sun tanpa rasa bersalah bicara dengan mulut penuh.

Setelah berjalan selama empat hari , mereka berempat sampai di kota Ji'An. Hujan deras membuat mereka langsung memesan makanan di rumah makan penginapan terdekat.

Tak banyak hal yang terjadi selepas mereka pergi dari Desa Bambu Timur . Hanya beberapa Hewan Roh rendahan yang kelaparan mencoba menyerang mereka di hutan.

Kerjasama apik dari Yu Lin dan Ji Sun mampu menyelesaikan serangan hewan roh rendahan itu.

Bai Yuan dan Yu Ao bahkan sama sekali tak ikut campur. Kemampuan Yu Lin dan Ji Sun dalam pertarungam hidup mati jadi semakin terasah.

Selama seminggu , Bai Yuan kembali melatih Yu Lin dan Ji Sun Teknik Alunan Badai Sunyi

Tapi Bai Yuan melarang keduanya menggunakan teknik tersebut saat lomba kelak karena berbahaya.

Yu Ao setuju dengan Bai Yuan. Tak banyak kultivator muda seusia Yu Lin dan Ji Sun yang memiliki kekuatan puncak Pendekar Ahli.

Mereka harus tetap menggunakan teknik asli Sekte Tongkat Putih walau dengan tambahan teknik 28 Perubahan.

Teknik 28 Perubahan bukan berpatokan pada bentuk , melainkan kecepatan , kelincahan dan kemampuan membaca arah dan bentuk serangan lawan.

" Haizzz ..hanya dua kamar yang tersisa ..bagaimana ini ? " keluh Yu Ao saat dia selesai mengurus kamar.

" Tak masalah senior.., kita bisa bertiga dan Yu Lin sendiri " jawab Bai Yuan santai.

Ketiganya akhirnya hanya menyantap makanan yang belum dihabiskan Ji Sun dan tak memesan menu lain kecuali tambahan teh.

Keempatnya nampak santai sementara mata Bai Yuan sempat melirik ke lima orang bercadar yang duduk disalah satu sudut ruangan rumah makan tersebut.

Bai Yuan tau mereka berlima tak lepas memperhatikan mereka semenjak memasuki rumah makan penginapan.

" Mereka semua wanita , satu ranah Raja tingkat 2 dan empat orang lainnya berada pada ranah puncak Ahli " Bai Yuan dengan persepsinya menakar ranah kelimanya.

" Kuharap mereka tak berniat buruk , karena rumah makan ini bisa hancur lebur jika sampai bertarung disini " gumam Bai Yuan.

Bai Yuan tak mengetahui bahwa yang jadi perhatian mereka bukanlah dirinya melainkan Yu Ao.

" Tiga puluh tahun sudah tak bertemu, wajahmu masih sama Ao'gege, tapi dendam ini ....ah sakit sekali ..!" gumam wanita setengah tua yang menutupi wajahnya dengan cadar itu.

Meskipun berumur lima puluhan, wanita itu masih kelihatan cantik dan memiliki wibawa.

Mata wanita itu kini tampak berair menahan gejolak hati hingga bibirnya bergetar

" Lin'er sayang ....kau cantik sekali " mata wanita itu beralih ke Yu Lin dengan senyum tipis mengembang.

Terpopuler

Comments

nanonano

nanonano

wah kok cincinya bisa gak di ambil sama bai yuan

2024-02-05

1

Ibad Moulay

Ibad Moulay

Hancurnya Kelompok Kapak Hitam

2024-01-08

1

Ibad Moulay

Ibad Moulay

Pedang Giok Muda

2024-01-08

1

lihat semua

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!