Menapak Jalan Takdir

Hari itu Bai Yuan menghadap panggilan semua Gurunya di tepi Danau Hitam.

Ke Tujuh Guru Bai Yuan menatap haru kearah Bai Yuan. Wajah mereka bertujuh nampak lebih tua, terutama Bai Shuyin yang tak bisa menahan tetesan air matanya.

Bagi Enam Hantu Putih, Bai Yuan bukan hanya seorang murid tapi telah mereka anggap sebagai anak mereka begitupun dengan Xiao Feng.

Teringat jelas dimata Bai Shuyin saat dia menina bobokan Bai Yuan kecil didekapannya layaknya seorang ibu.

Bai Shuyin selalu ada disisi Bai Yuan saat dia mulai merangkak dan berjalan. Bai Shuyin juga selalu menjadi yang terdepan membela Bai Yuan dihadapan semua saudaranya.

Bahkan si hati batu Bai Xing yang biasanya paling kejam dalam mendidik Bai Yuan kini malah menjadi sosok yang terlihat paling bangga terhadap semua pencapaian Bai Yuan saat ini.

" Yuan'er ...tujuh belas tahun kami telah mendidikmu semampu kami bertujuh, tak ada lagi yang tersisa yang bisa kami berikan untukmu ..kini saatnya kau menjalani takdirmu sendiri di dunia yang sebenarnya " Xiao Feng membuka suara.

" Yuan'er ..ingatlah satu hal saat kau berada di dunia persilatan...tak ada yang benar benar putih dan benar benar hitam...semua ada alasannya , nilailah manusia dari sisi itu .." ucap Bai Xing.

" Baik Guru Xing, murid akan selalu mengingatnya !" jawab Bai Yuan mantap.

Satu persatu Guru Bai Yuan memberikan nasihat perpisahan padanya. Hingga pada akhirnya sampailah kepada Bai Shuyin.

" Jaga dirimu baik baik dan yang terpenting selalu gunakan hati dalam menentukan sikapmu diluar sana " ucap Bai Shuyin sambil mengelus kepala Bai Yuan.

" emm baiklah Ibu ...? Guru Yin...? " ucap Bai Yuan berusaha keras menahan air matanya.

Hati Bai Shuyin begitu bahagia mendengar kata kata Ibu keluar dari mulut seorang Bai Yuan.

Kata kata yang selama empat puluh tahun lebih tak pernah didengarnya sebelum dirinya bertemu Bai Yuan.

Bai Shuyin memeluk erat Bai Yuan sebelum akhirnya kembali berjalan mendekati seluruh kerabatnya.

Kini tibalah giliran Xiao Feng. Jika Bai Shuyin mengambil peran sebagai ibu Bai Yuan selama ini , maka Xiao Feng adalah figur ayah.

" Yuan'er ini adalah Kitab yang kutulis sendiri selama belasan tahun. Kitab ini berisi semua ilmu pengetahuan yang akan bermanfaat untukmu '

" Terima kasih Guru Feng, aku akan selalu ingat semua ajaranmu " Bai Yuan memasukkan Kitab itu kedalam cincin ruangnya.

" Eum....bawakah Pedang Giok yang telah disempurnakan ini Yuan'er "

Xiao Feng memberikan Pedang Giok yang telah disempurnakan dengan Teknik Inti Benua.

Pedang Giok adalah pedang pusaka yang telah membuat nama Xiao Feng dikenal luas.

Pedang dengan gagang Giok kebiruan itu sejatinya adalah Pusaka Bumi , namun dengan Teknik Inti Benua dan Batu Meteor Langit pemberian Luo Tianshan telah diupgrade menjadi Pusaka Langit dan memiliki kekuatan tujuh elemen.

" Terima kasih ...ayah ? Guru Feng ..." Bai Yuan berlutut dihadapan Xiao Feng dan seluruh Gurunya.

" Haizzz sudahlah ....pergi sana ...dan ingat jangan sampai jadi perjaka tua seperti kami semua ...ahahahah?! Bai Luo tertawa lantang memecah suasana haru yang diiringi wajah jelek semua saudaranya.

" Murid pamit.....jagalah diri kalian semua ...! "

Wossh ...

Bai Yuan melesat cepat memasuki Hutan Sunyi dan segera menghilang dari pandangan semua Gurunya.

Bai Yuan tak lagi menolah kebelakang, sesuatu yang hanya akan membuat ragu hatinya.

Langkahnya mantap maju kedepan menatap jalan takdirnya tanpa tau apa yang menantinya dibalik Hutan Sunyi itu.

Tak lama setelah Bai Yuan menghilang dari pandangan semua gurunya . Mendadak terdengar suara letupan dibelakang mereka yang spontan membuat mereka semua menoleh ke belakang.

Sebuah lubang ruang dimensi muncul melayang dua meter diatas tanah . Seorang lelaki amat sepuh dengan rambut panjang digelung melayang di udara dan tersenyum ke arah Bai bersaudara dan Xiao Feng.

Enam Hantu Putih dan Xiao Feng memberikan peradatan pada sosok yang telah mereka kenal sebagai Roh Pelindung Luo Tianshan.

" Ah...bocah itu telah memulai langkahnya.menyongsong takdir, sekarang aku telah menyiapkan tempat untuk kalian seperti yang sebelumnya telah kujanjikan , kalian akan lebih baik memulihkan kekuatan ditempat itu " ujar Luo Tianshan sambil menggerakkan tangan mempersilahkan semuanya untuk masuk ke ruang portal dimensi.

"Hemmm sebenarnya kemana kita akan pergi senior Luo ? " tanya Bai Jun penasaran.

" Ahh.....jika kuceritakan kalianpun tak akan percaya, jadi mari, kalian semua akan tau nanti " Luo Tianshan tertawa kecil tetap dengan jawaban mengambang.

" Haizz sudahlah...asalkan ada arak enak aku tak perduli biarpun kita masuk ke dunia hantu....hahaha " Bai Luo yang sudah bodo amat langsung melangkah masuk kedalam portal dan sekejab menghilang.

" Hantu gentayangan ini masih saja sok misterius ..." bisik Bai Jia yang hanya ditanggapi semua saudaranya dengan bahu mengangkat.

Akhirnya semua Guru Bai Yuan masuk kedalam portal dimensi dan saat Luo Tianshan tinggal sendiri , dia menatap sesaat ke arah Bai Yuan menghilang dan tersenyum penuh arti.

Segera setelah Luo Tianshan juga masuk ke dalam portal dimensi, portal itupun tertutup dan menghilang.

Sunyi..... hanya desiran angin yang tersisa di area Danau Hitam.

Satu hal yang tidak Bai Yuan ketahui adalah, saat Rajah Segel Pelindung Bai Yuan terbuka, maka bukan hanya Sepasang Naga Surgawi yang bisa menunjukkan visualnya dialam manusia, namun juga Roh Luo Tianshan terbebas bisa berwujud di alam manusia.

Bedanya adalah , kedua Naga Surgawi Pelindung terikat dengan jiwa Bai Yuan, sedangkan Luo Tianshan tidak.

Dia murni menjadi Roh gentayangan berusia puluhan ribu tahun yang mampu dengan mudah berjalan di alam manusia.

Hiii....jika saja ini terjadi di masa kita sekarang ...mungkin dia cocok dijadikan mitra buat acara Dunia Lain .... Author pasti akan kaya raya ..... :p

         \=\=\=\=\=\=\=\=\=\=\=\=\=\=\=\=\=\=\=

Nyok lanjut..........

" Hemm kemana tepatnya aku akan memulai perjalananku " gumam Bai Yuan sambil melompat melepaskan pukulan ke kepala Hewan Roh Belalang Sembah yang coba memangsanya di dalam Hutan Sunyi.

" BAMMM......."

Kepala Belalang Sembah raksasa itu seketika pecah terkena pukulan Bai Yuan.

Hewan roh tingkat 2 itu tak pernah bertemu manusia sebelumnya hingga berani menyerang Bai Yuan yang memiliki kekuatan jauh diatasnya.

Hewan Roh tingkat 2 hanya memiliki kekuatan setara Pendekar Ahli tahap puncak yang sama sekali tak membuat kesulitan bagi Bai Yuan.

" Tak bisakah kalian memberikan aku waktu berpikir ...? Cih...!! " Bai Yuan kembali menghancurkan kepala satu Belalang Iblis tingkat 2 dengan pukulannya.

Sudah empat Hewan Roh Belalang Sembah yang ditamatkan riwayatnya oleh Bai Yuan dengan santai dan akhirnya membuat sisa Hewan Roh yang lebih rendah tingkatannya berlari menyingkir.

" Ah yah....wilayah barat ...aku akan ke barat , aku akan mulai dari sana " ucap Bai Yuan mantap.

Setelah mengambil semua permata toh dari hewan roh yang baru saja dibunuhnya, Bai Yuan akhirnya melangkahkan kakinya ke arah barat

Kurang lebih dua minggu perjalanan sampai akhirnya Bai Yuan sampai di sisi luar Hutan Sunyi.

Selama waktu itu Bai Yuan beberapa kali bertarung dengan Hewan Roh berbagai tingkatan. Dia bahkan bertemu Siluman Harimau tingkat 5 yang akhirnya berhasil dikalahkannya.

Hewan Roh tingkat 5 hanya bisa dilawan oleh Kuktivator seranah Pendekar Raja tingkat puncak , namun tentu saja Bai Yuan telah memiliki kekuatan jauh diatas itu walau tingkat kultivasinya berada pada ranah puncak Pendekar Raja.

Bai Yuan celingukan ke kiri dan kanan selepas keluar dari Hutan Sunyi. Setelah merenung sesaat dia melangkahkan kakinya ke arah kanan.

Tak banyak hal yang dia temui diperjalanan selain akhirnya dia menemukan sebuah sungai kecil berair jernih.

Bai Yuan memutuskan untuk membersihkan diri karena sudah dua hari ini dia tidak bisa mandi.

Setelah memuaskan diri mandi , Bai Yuan mengarahkan kaki ke arah hutan kecil yang berada disisi lain sungai.

Hari sudah menjelang gelap saat Bai Yuan memasuki hutan yang cukup luas itu.

Hutan itu hanya dihuni beberapa hewan biasa sehingga Bai Yuan memutuskan menangkap beberapa ayam hutan untuk mengganjal perutnya yang sudah mulai berbunyi.

Bai Yuan membuat perapian sederhana, setelah menyantap dua ekor ayam hutan sendirian , dia memutuskan membaringkan tubuhnya sambil menatap bulan dibalik rerimbunan hutan.

Semuanya terasa damai sampai telinganya yang tajam dapat menangkap beberapa gerakan menuju kearahnya.

Karena merasa tak ada hawa buruk dari beberapa sosok yang tengah bergerak mendekatinya , Bai Yuan sengaja tetap berbaring dan membiarkan beberapa sosok itu sampai menunjukkan dirinya.

" Selamat malam anak muda..., apakah anda masih terbangun ?." suara seorang lelaki terdengar.

" Ah ....anda .....?!" Bai Yuan yang pura pura terkejut segera bangkit dari posisi tidurnya.

Dihadapannya kini ada seorang lelaki berusia kurang lebih enam puluhan tahun didampingi seorang gadis muda dan seorang lelaki yang tampak lebih muda lagi.

" Ah maafkan lelaki tua yang kurang sopan ini , namaku Yu Ao dan ini cucuku Yu Lin dan ini muridku Ji Sun, kami bertiga kemalaman dan melihat perapian junior, apakah anda keberatan kami bergabung ?"tanya Yu Ao sopan.

" Ah tentu saja senior Yu, silahkan." Bai Yuan balas tersenyum sopan seraya menggerakkan tangan mempersilahkan mereka untuk bergabung.

" Ah ...terima kasih junior " mereka bertiga pun akhirnya duduk tak jauh dihadapan Bai Yuan"

" Kalau boleh tau , siapa nama junior ini ?" tanya Yu Ao kembali.

" Namaku Bai Yuan , aku hanyalah seorang pengembara yang sedang mencari pengalaman ".

" Oh begitu , oh iya kami sempat berburu ayam hutan , apakah junior sendiri sudah makan ? " tanya Yu Ao .

" Eum..., aku sudah makan , silahkan jika senior ingin menggunakan perapian ini " jawab Bai Yuan yang memahami maksud pertanyaan Yu Ao.

Sambil memanggang ayam hutan, mereka berempat akhirnya melewati malam cerah itu dengan mengobrol satu sama lainnya .

Bai Yuan yang baru kali ini bertemu manusia lain selain para Gurunya, nampak antusias mengobrol dengan mereka bertiga.

Yu Ao juga sosok yang ramah , dari obrolan mereka, Bai Yuan mengetahui bahwa Yu Ao berasal dari sebuah Sekte kecil bernama Sekte Tongkat Putih.

Masih dari penuturan Yu Ao , Bai Yuan mengetahui bahwa dia berada di wilayah Kerajaan Duan. Kerajaan Duan sendiri merupakan Kerajaan bawahan Kekaisaran Zhou.

Bai Yuan telah mengetahui bahwa daratan tengah ini merupakan wilayah yang amat luas di Benua Kuning.

Benua Kuning dibagi atas tiga wilayah Kekaisaran, yaitu Kekaisaran Zhou, Kekaisaran Xun dan Kekaisaran Jia.

Mereka bertiga merupakan warga Kekaisaran Zhou. Kekaisaran Zhou sendiri memiliki tiga Kerajaan bawahan, yaitu Kerajaan Duan, Taiyuan dan Hun Yi.

Secara umum , kekuatan Sekte sekte bela diri lebih dominan dari pada kekuatan Kerajaan, namun biasanya para Kultivator aliran putih masih tetap menghargai status politik mereka.

Yu Ao menjelaskan bahwa mereka bertiga sedang dalam perjalanan ke Kota Raja Duan untuk mengikuti lomba bela diri Kerajaan.

" Apakah senior Yuan adalah seorang Kultivator ? Yu Lin yang sejak tadi hanya diam akhirnya membuka suara.

Sejak awal.gadis muda berwajah imut dan manis ini hanya diam memandangi wajah Bai Yuan yang memang sangat tampan dan memikiki kharisma tersendiri.

" Ah aku hanya tau sedikit bela diri Nona Yu , tapi belum layak dianggap sebagai kultivator " jawab Bai Yuan polos sambil tersenyum memandang mata Yu Lin yang kini terlihat sedikit salah tingkah melihat senyum Bai Yuan.

Ji Sun senyum senyum melihat kakak seperguruannya yang salah tingkah hanya oleh satu senyuman Bai Yuan.

Yu Ao sampai menggelengkan kepala melihat sikap Yu Lin yang biasanya sangat judes terhadap laki laki .

Yu Ao sendiri sebenarnya curiga Bai Yuan adalah seorang kultivator melihat tubuhnya yang tegap dan terlatih.

Namun Yu Ao tak dapat melihat ranah Bai Yuan dengan persepsinya karena memang Bai Yuan sebelumnya telah menekan basis kultivasinya hingga titik nyaris nol.

" Entah kenapa , aku merasa identitas pemuda ini tidaklah sesederhana yang terlihat " bathin Yu Ao.

Bai Yuan sendiri telah dapat menilai basis kultivasi seorang Yu Ao yang berada pada ranah Bergelar tahap menengah.

Yu Lin berada pada ranah Kelas Satu tahap menengah , sedangkan Ji Sun berada pada ranah puncak Kelas Dua.

Menurut Bai Yuan, pencapaian Yu Lin sebenarnya bisa dibilang luar biasa mengingat Yu Lin baru berusia lima belas tahun dan berasal dari Sekte kecil.

Sekte kecil biasanya sulit menyediakan sumber daya tingkat tinggi untuk mendukung peningkatan murid muridnya.

Mereka terus mengobrol sampai akhirnya Ji Sun pamit karena merasa mengantuk disusul Yu Lin dan akhirnya Bai Yuan.

Malam terang bulan itu pun dilewati dengan damai oleh mereka berempat.

Terpopuler

Comments

Jimmy Avolution

Jimmy Avolution

gaspol

2024-02-23

0

Moga Mcnya tdk mudah tertarik sama cewek2.. biar Novel ini beda dg yg lain 🙏🙏

2024-01-11

3

Ibad Moulay

Ibad Moulay

Jalan Takdir

2024-01-08

1

lihat semua

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!