Hutan Terlarang

Rombongan Bai Yuan melambatkan kudanya saat mulai memasuki Hutan Terlarang.

Hutan itu dipenuhi pohon besar yang menjulang tinggi . Cahaya matahari hanya sedikit bisa menerobos masuk rerimbunan daun.

Walau baru memasuki bagian luar dari hutan tersebut , semua orang bisa merasakan aura yang berbeda dengan hutan tempat sebelumnya mereka menginap.

Su Chi menghentikan rombongan sesaat, dia nampak berbicara dengan Lu Lu , lalu membawa kudanya mendekati Bai Yuan.

" Saudara Yuan, nona Lin dan junior Sun, didalam botol kaca ini ada sebuah minyak wewangian khusus, oleskanlah pada bagian tubuh kalian yang terlihat, terutama pada bagian leher " ucap Su Chi sambil memberikan botol tersebut kepada Bai Yuan.

" Untuk apa wewangian itu ? tanya Yu Lin.

" Untuk menghindari para Hewan Roh mendekati kita, kami dari Paviliun Hutan Persik selalu menggunakan itu jika melewati Hutan Terlarang " jelas Su Chi.

" Kita akan menghabiskan waktu tiga hari sampai keluar dari Hutan Terlarang ini, wewangian itu hanya bisa bertahan dua belas jam., jadi selalu ingat untuk kembali mengoleskannya, dan oleskan itu juga pada kuda kalian !" tambahnya

Su Chi juga mengatakan bahwa demi keamanan bersama, mereka hanya akan beristirahat ditempat yang telah Su Chi tentukan.

" Baiklah , kami paham , terima kasih saudari Chi " ujar Bai Yuan.

" Eum, baiklah ayo kita lanjutkan "

Rombongan Bai Yuan dan para wanita Paviliun Hutan Persik kini kembali bergerak memasuki Hutan Terlarang lebih dalam.

Tak menunggu waktu lama, persepsi tajam Bai Yuan telah dapat merasakan kehadiran berbagai macam jenis Hewan Roh yang mengawasi mereka.

" Hewan Roh tingkat 1 dan beberapa tingkat 2, rupanya wewangian ini cukup efektif menghindari serangan mereka " bathin Bai Yuan.

Bai Yuan hanya berharap wewangian ini masih cukup efektif untuk menangkal serangan dari Hewan Roh tingkat 7.

Karena saat ini Bai Yuan baru percaya diri untuk menghadapi Hewan Roh tingkat 7 meskipun dengan kekuatan puncaknya.

Yu Lin dan Ji Sun berkuda merapat kepada Bai Yuan karena mereka berdua merasa sedang diawasi banyak pasang mata.

" Ge ..., hutan ini menyeramkan " bisik Yu Lin pelan.

" Iya , tetap waspadalah kalian berdua dan jangan jauh jauh dariku " ucap Bai Yuan yang langsung diangguki Yu Lin dan Ji Sun

***

Sementara itu jauh di wilayah pusat Hutan Terlarang, pada sebuah gua yang cukup besar, terdapat sesosok tubuh aneh yang sedang dalam sikap lotus.

Sosok itu berperawakan cukup tingi, dia memiliki bentuk tubuh layaknya wanita. Kulit sosok ini memiliki tekstur seperti pasir kaca putih yang bercahaya pada setiap pori porinya.

Yang paling aneh adalah rambut sosok itu layaknya kobaran api berwarna putih yang terus bergerak gerak .

Sosok itu perlahan membuka mata dan menunjukkan mata kebiruan miliknya.

Sejenak ,dia nampak tertegun karena merasakan sesuatu yang membuatnya gelisah.

" Setelah ribuan tahun berlalu , kenapa aku bisa kembali merasakan aura itu ? Bagaimana mungkin mereka kembali ke alam manusia ?" gumamnya.

" Tak ada jalan lain , kurasa aku harus pergi memeriksanya sendiri ."

Sosok yang ternyata melayang diatas tanah itu lalu melesat cepat ke arah mulut gua.

***

Satu hari didepan Bai Yuan cs

" Que'er , jalan menuju ke tempatmu sungguh mengerikan " bisik Yu Ao yang berjalan disisi Lian Que.

" Aku tak menyangka kau.sekarang begitu penakut " ucap Lian Que santai sambil tersenyum sinis.

Yu Ao memasang wajah masam tapi dia hanya diam dan tak ingin mendebat Lian Que.

Lian Que dan Yu Ao sedang dalam perjalanan menuju Paviliun Hutan Persik.

Dibelakang mereka sekitar dua puluh anggota paviliun yang semuanya adalah wanita mengikuti.

Yu Ao bisa merasakan bahwa dua diantara para wanita itu berada pada ranah puncak Pendekar Bergelar.

Sisanya paling rendah berada pada ranah Ahli tahap menengah, sebuah kelompok yang kuat , pikir Yu Ao.

Yu Ao melihat, Lian Que yang sekarang berbeda jauh dengan Lian Que tiga puluh lima tahun yang lalu.

Meskipun keduanya berada pada ranah Raja, tapi kekuatan dan tingkatan Lian Que berada jauh diatasnya.

Bahkan jika saja Bai Yuan dulu tidak membantunya mencapai ranah Raja, maka perberdaan dirinya dan Lian Que sudah akan terlalu jauh.

Lian Que adalah Matriak Paviliun Hutan Persik ke 19, yang artinya Paviliun ini pasti sudah berdiri selama ratusan tahun lamanya.

Bagi Yu Ao yang sudah cukup malang melintang di dunia persilatan , nama Pavilun Hutan Persik terasa begitu asing

Mungkin hal itu karena tak banyak yang tau bahwa Paviliun ini ada dan juga karena para anggotanya tidak terlibat di dalam masalah dunia persilatan.

Apa pun itu ,Yu Ao yakin ada alasan yang kuat mengapa Paviliun ini berada pada salah satu tempat yang paling dihindari manusia.

***

( flash back on )

Sepuluh ribu tahun yang lalu , sebelum Luo Tianlong membangkitkan Dewa Iblis Zhu Zhentian, terjadi perpecahan pada Ras Siluman.

Ras Siluman Iblis mendukung penuh Dewa Iblis , sedangkan Ras Siluman Putih yang merupakan ras murni justru mendukung Kuil Hati Suci sebagai pelindung alam manusia.

Sayangnya setelah membantu Wei Lian memenangkan perang melawan Dewa Iblis , perjuangan Siluman Putih dinodai oleh pengkhianatan para Dewa.

Didasari rasa takut karena kemampuan dan juga pengetahuan dari Ras Siluman Putih yang tinggi dan dianggap suatu saat bisa membahayakan eksistensi dari para Dewa, Kaisar Langit merasa perlu menyingkirkan ras ini.

Mereka diburu dan dikejar Pasukan Kaisar Langit bagai pesakitan hingga hanya menyisakan sedikit saja dari mereka.

Sikap Kaisar Langit yang dianggap kejam dan tidak terhornat itu malah memicu perpecahan juga diantara para Dewa.

Dewi Xianling dan juga Dewi Yee Lam merupakan dua sosok Dewa yang paling menentang sikap Kaisar Langit terhadap Ras Siluman Putih.

Keduanya bersama beberapa Dewa kecil yang sepaham, lalu bekerja sama dengan Wei Lian untuk menyelamatkan beberapa Siluman Putih.

Mereka yang tersisa disembunyikan pada ruang dimensi ditempat tempat terpencil yang jauh dari manusia dan juga jangkauan Pasukan Kaisar Langit

( flash back off )

**

"Jalanan ini terasa menurun..? Apa kalian juga merasakannya? bisik Ji Sun.

" Betul.junior Sun, itu karena kita akan segera melewati wilayah rawa yang dinamakan Rawa Kelam " ujar Lu lu yang mendengar suara bisikan Ji Sun.

" Kita harus melewati Rawa Kelam sebelum malam, karena tempat itu dihuni oleh Ular Bumi, Hewan Roh tingkat 4 yang berbahaya " jelas Su Chi

" Loh bukankah dengan wewangian ini , mereka tak akan menyerang kita ?" tanya Yu Lin.

" Itu karena Ular Bumi tidak memiliki kemampuan penciuman nona Lin, kami tak tau kenapa jelasnya, hanya saja sudah begitu adanya " jelas Lu Lu.

" Bagusnya Hewan Roh itu hanya bisa keluar malam hari, karena kuilitnya tak tahan sinar matahari " akhirnya suara seorang Wen Yi terdengar, suara imut gadis seumuran Ji Sun.

" Kenapa sih kalian membuka sekte di tempat begitu terpencil dan harus melewati tempat semengerikan ini ? tanya Yu Lin sambil terus menebarkan pandangan ke sekitarnya.

" Sekte kami ini telah berdiri selama ratusan tahun , dan lihatlah sekeliling kalian , Hutan Terlarang adalah benteng alami kami untuk mencegah musuh yang datang " kali ini suara lembut Xiao Lan yang menjawab.

Jawaban dari Xiao Lan dirasa cukup masuk akal namun disaat yang sama terdengar agak berlebihan.

Sesi tanya jawabpun berakhir dengan anggukan Yu Lin dan Ji Sun.

Kini rombongan telah dapat melihat tempat yang dinamakan Rawa Kelam itu didepan mereka.

Hamparan luas sebuah rawa dangkal terhampar didepan mereka. Sesuai namanya, suasana rawa itu memberikan nuansa kelam bagi yang melihatnya.

Kabut tipis kehitaman memenuhi rawa tersebut . Rombongan berjalan perlahan memasuki wilayah rawa.

Kabut tipis kehitaman itu sebenarnya adalah esensi yang dilepaskan oleh rumput kehitaman yang banyak terdapat di rawa itu.

Namanya Rumput Roh, rumput ini melepaskan esensi yang bila terhirup manusia terlalu banyak bisa membuat seseorang terkena serangan halusinasi.

Esensi ini sangat disukai beberapa jenis Hewan Roh. Mereka akan menghirup esensi itu untuk menambah kekuatan spiritual mereka dan bahkan bertindak sebagai makanan bagi sebagian kecil Hewan Roh.

Di Gunung Buas , ada sebuah wilayah yang dinamakan Rawa Hening yang juga ditumbuhi banyak Rumput Roh , tapi tak sebanyak Rawa Kelam ini.

Pada satu titik rawa , Su Chi berteriak agar memacu kuda mereka dengan kecepatan penuh.

Meskipun Bai Yuan cs terkejut , tapi mereka juga segera memacu kuda mereka tanpa bertanya sedikitpun.

Persepsi Bai Yuan merasakan begitu banyak Hewan Roh yang berada di Rawa Kelam dalam berbagai tingkatan.

Mereka semua datang karena ingin menyerap esensi Rumput Roh di Rawa Kelam.

Bai Yuan bahkan melihat beberapa batu di Rawa Kelam mengeluarkan esensi yang hampir sama dengan Rumput Roh.

Kultivator biasa pasti sudah terkencing dicelana melihat ratusan Hewan Roh berkumpul di satu tempat, seperti Ji Sun yang memasang wajah pucat melihat puluhan Hewan Roh disisi kanan kirinya.

Saat memacu kudanya, mata Bai Yuan menangkap sesuatu yang membuat keningnya berkerut.

" Eh ...mahluk apa itu ?

Mata Bai Yuan yang tajam, melihat beberapa sosok dengan wujud mirip manusia berkulit hijau.

Sosok itu memiliki sayap yang terus bergerak perlahan sehingga mereka melayang diudara. Telinga mereka panjang layaknya telinga kelelawar .

Mata mahluk itu berwarna hitam pekat dan mereka tampak sedang menghisap esensi Rumput Roh secara masif.

Walaupun Bai Yuan tak merasakan aura mengancam dari beberapa sosok itu , tapi disaat yang sama Bai Yuan juga tak bisa mengukur ranah kekuatan mereka.

" Mahluk apa itu sebenarnya , mereka jelas bukan jenis Hewan Roh , karena auranya begitu berbeda, dan tatapan mata mereka membuat semua bulu kudukku merinding " batin Bai Yuan.

Mereka akhirnya berhasil melewati wilayah Rawa Kelam dengan tanpa halangan tepat saat hari mulai gelap.

Su Chi mengarahkan mereka pada satu area dimana mereka akan beristirahat.

Mereka sampai pada suatu tempat yang cukup terbuka sehingga cahaya bulan yang mulai muncul menerangi wilayah itu.

Mereka kali ini hanya membuat satu perapian saja dan duduk berkumpul berdekatan.

" Puih....hutan ini seperti neraka kecil , setiap saat bahaya mengintai " keluh Ji Sun yang diamini Yu Lin.

" Sebenarnya jalur yang kita ambil ini adalah jalan teraman di Hutan Terlarang jika tidak menghitung Rawa Kelam yang baru kita lewati " ucap Lu

" Kau serius nona ? " tanya Ji Sun dan Yu Lin hampir berbarengan.

" Iya .., kalian belum lihat bahaya yang sebenarnya dari hutan ini. Di pusat wilayah hutan sana , ada mahluk kuno yang bisa membunuh Pendekar Suci dalam satu serangan " sahut Su Chi sambil menunjuk ke satu arah.

Jawaban Su Chi tentu saja membuat Ji Sun dan Yu Lin merasa ketakutan.

Keduanya mulai lebih banyak bertanya banyak hal tentang Hewan Roh di Hutan Terlarang ini.

Saat mereka berada di sekte , jarang sekali ada penjelasan tentang hal ini. Kebanyakan urusan sekte hanya seputar masalah dunia persilatan secara umum.

Untungnya Su Chi dan Lu Lu merasa tak keberatan berbagi pengetahuan mereka.

Mereka semua larut dalam obrolan seru sampai tak menyadari dua orang telah menghilang.

" Kau senang sekali memandang bulan nona Lan ?" sapa Bai Yuan menghampiri Xiao Lan.

Gadis super cantik itu menoleh sambil tersenyum kepada Bai Yuan. Seakan dia tau Bai Yuan akan mendekatinya , Xiao Lan saat ini telah membuka cadarnya.

" Entah kenapa, sedari kecil aku sangat nyaman saat menatap rembulan " jawab Xiao Lan pelan.

" Lan'er , apa kau sudah lama tinggal di sektemu ? " tanya Bai Yuan sambil mengambil tempat duduk disebelah Xiao Lan.

Xiao Lan tak langsung menjawab, dia hanya menatap Bai Yuan cukup lama seakan berpikir sebelum menjawab.

" Hemm..kau tak perlu menjawabnya jika itu membuatmu tak nyaman " Bai Yuan menilai diamnya Xiao Lan karena tak ingin membahas masalah itu.

" Sejujurnya ini bukanlah rahasia..." Xiao Lan menatap Bai Yuan sesaat sebelum meneruskan.

" Aku tidak dilahirkan disekte, enam belas tahun yang lalu , seorang wanita misterius menitipkan aku yang masih bayi kepada Matriak kami. "

Semenjak itu Matriak membesarkan aku di Paviliun Hutan Persik sepertl anaknya sendiri.

" Apa wanita itu mengatakan identitas dirinya atau informasi tentang orang tuamu ? "tanya Bai Yuan

" Wanita itu tak banyak bicara tentang asal usulnya ataupun diriku , dia hanya memberikan ini pada Matriak kami "

Xiao Lan menunjukkan sebuah Liontin kepada Bai Yuan.

Liontin itu memiliki sebuah batu yang memancarkan cahaya kerlip bintang saat terkena sinar bulan.

" Guru menamainya Permata Bintang " bisik Xiao Lan pelan.

" Indah ....seindah pemiliknya " ucap Bai Yuan tulus.

Xiao Lan hanya tersenyum. Keduanya saling pandang dan tanpa sadar kedua wajah mereka bergerak semakin dekat.

Kedua insan beda jenis yang baru pertama kalinya merasa ketertarikan satu sama lainnya itu benar benar larut didalam perasaan mereka.

Bai Yuan membelai lembut pipi Xiao Lan dan tanpa bisa mereka tahan , kedua bibir mereka akhirnya saling bertemu.

CUP ..

Wajah Xiao Lan memerah seperti tomat, tubuhnya serasa tanpa tulang saat Bai Yuan merengkuh lembut wajah Xiao Lan untuk bersandar pada dada bidang Bai Yuan.

Entah kenapa, Xiao Lan merasa nyaman dan hangat bersama Bai Yuan.

DUARR......! GroaaaRrrR...!!

Suasana romantis keduanya langsung buyar saat terdengar ledakan dan juga raungan keras dari arah tempat para rekan mereka berada.

" Celaka ....! mereka diserang ...! "

Bai Yuan dan Xiao Lan segera melesat ke arah datangnya suara.

Terpopuler

Comments

Ibad Moulay

Ibad Moulay

Hewan Roh

2024-01-08

1

Ibad Moulay

Ibad Moulay

Hutan Terlarang

2024-01-08

1

lihat semua

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!