PERIKSA LAGI

Kevin mengendarai mobilnya dengan cepat. Informasi yang tak sengaja didengar dari pamannya itu merupakan kesempatan besar yang harus ia ambil. Bila pamannya mengincar proyek pembangunan kereta api itu, dipastikan proyek itu memang menjanjikan dan bisa menghasilkan keuntungan bagi perusahaan yang memenangkannya.

Kali ini bagaimanapun Kevin bertekad untuk mendapatkannya.

Kevin menghubungi seseorang.

"Ya, tuan?" Suara di sebrang telpon.

"Kumpulkan informasi tentang proyek kereta api cepat oleh PT Speedpit. Lihat apa memungkinkan bagi perusahaan kita untuk mendapatkannya. Dalam setengah jam mari bertemu untuk membahasnya." Instruksi Kevin.

Setelah mendapatkan persetujuan dari pihak sebrang Kevin mematikan telponnya. Tangannya di kemudi terkepal. Ia penasaran bagaimana ekpresi Liam ketika ia kalah darinya. Apakah ketenangan di wajah kakunya akan terganggu? Kevin tersenyum. Tak sabar menantikan hari itu tiba.

Sampai beberapa hari ke depan, Kevin dan timnya dibuat sibuk dengan penyusunan dan pembuatan proposal untuk mengajukan diri dalam tender yang diselenggarakan PT Speedpit.

Di sisi lain Liam yang tak mengetahui bahwa seseorang telah menguping dan mencuri informasinya melepas kemejanya. Kulit perunggu dengan lapisan ototnya terungkap. Membuat tubuhnya yang tinggi tampak lebih menawan. Lelaki itu menuju kamar mandi untuk membersihkan diri.

30 menit kemudian ia keluar dengan jubah mandi berwarna putih yang diikat longgar di pinggangnya. Rambutnya yang diseka asal masih meneteskan air yang jatuh ke dadanya dan meluncur ke tempat tak terlihat. Liam duduk dengan malas lalu menyambar handphonenya.

"Halo bos." Suara Dika asistennya.

"Urus kepindahan rumahku."

Dika tampak kaget. Saat ini Liam tinggal di penthouse super mewah dengan pajak tahunan 10 miliar yang baru didapatkannya dengan susah payah. Lokasi penthouse itu sangat eksklusif dan harganya sangat mahal. Hanya para pebisnis raksasa, aktris internasional, dan pejabat sekelas menteri yang tinggal di sana. Mengapa ia ingin pindah?

"Tuan, sebulan lalu aku yakin kau mengatakan menyukai penthousemu. Kenapa sekarang malah pindah?"

"Lakukan saja perintahku."

Dika sakit kepala. "Baik. Kemana kamu ingin pindah?"

"Apartemen Andalusia."

Dika semakin tak mengerti. Bukankah atasannya sudah memiliki tempat tinggal di sana? Mengapa ia bilang akan pindah?

"Tuan, aku tidak mengerti. Apa maksudmu pindah? Bukankah kau sudah punya tempat tinggal di sana?" Karena iseng, dulu Liam membeli tiga tempat tinggal yang bersebelahan di apartemen Andalusia. Salah satunya terisi dan kerap ia singgahi ketika Liam bekerja ke wilayah itu dan terlalu lelah untuk kembali ke penthousenya. Sedangkan dua sisanya dibiarkan kosong tanpa furniture. Seperti rumah hantu.

"Dengar, apartemenku yang biasa aku tempati sudah terjual. Jangan tanya kenapa. Sekarang aku ingin pindah ke sebelahnya. Lengkapi semua perabot rumah dan selesaikan dalam satu minggu." ujar Liam dan segera mematikan telponnya tanpa menunggu jawaban dari lawan bicaranya.

***

Nadia kembali ke rumah keluarga untuk mengepak beberapa barang dari kamarnya. Ia dan pemilik tubuh sebelumnya memiliki selera fashion berbeda sehingga tak banyak barang yang bisa Nadia ambil. Tumpukan pakaian di lemari mayoritas diisi oleh gaun-gaun seksi yang mempertontonkan belahan dada atau punggung yang terbuka. Puluhan tas yang tertata penuh dengan mutiara dan tampak glamour. Demikian dengan perhiasan dan sepatu. Semuanya penuh dengan manik-manik dan menyakitkan mata. Setelah berjuang selama lebih dari 3 jam, akhirnya Nadia mengepak dua koper barang-barang yang menurutnya tampak normal dan bisa ia pakai.

Tiba-tiba telponnya berbunyi. Nadia melihatnya dan nomor tak dikenal muncul di layar.

"Halo?" Nadia mengangkatnya.

"Apakah kamu akan pindah hari ini?" suara berat terdengar.

"Tuan Liam?"

'Umm' terdengar gumaman di sebrang. Mungkin karena baru selesai mandi, suara Liam terdengar serak dan lembut.

"Ya. Aku sedang si rumahku mengambil barang. Aku akan kembali malam ini."

"Perlu aku menjemputmu?"

Nadia segera menggelang. "Tidak tuan aku akan membawa mobilku sendiri."

Terdengar gumaman lagi.

Mereka terdiam.

"Tuan?"

Nadia tampak ragu dan ingin mengatakan sesuatu.

"Umm"

"Tuan... Tadi pagi aku melihat proposal yang sedang kau periksa."

Suara Liam terdengar santai. "Proyek kereta itu? Ya... Itu proyek yang bagus."

"Tuan... Boleh aku mengatakan sesuatu?" tanya Nadia pelan.

"Katakan."

Nadia mengingat alur cerita dalam novel. "Tuan, aku harap kamu sekali lagi memeriksanya. Perusahaan itu. Mungkin ada sesuatu?"

Tidak ada jawaban di sana. Nadia menunggu.

"Tuan?"

"Mengapa? Apakah ada masalah?" Akhirnya Liam bersuara.

Nadia tak tau harus menjawab apa. " Yah... Aku hanya mengatakannya. Bukankah kita memang harus selalu berhati-hati? Kudengar di bidang infrastruktur kerugian yang didapat bisa puluhan miliar saat salah memilih partner? Tuan aku sedang sibuk. Aku akan mematikan telponnya." Nadia buru-buru mematikannya. Sejenak ia tampak linglung.

Dalam novel ada saat dimana Liam mengalami kerugian karena telah mengambil proyek dari perusahaan kereta api cepat. Setelah kerjasama terjalin dan Liam menggelontorkan modal awal untuk pembangunan, masalah mulai bermunculan. Pemerintah menghentikan pembangunan karena ijin yang bermasalah. Korupsi dana di pihak internal terungkap hingga pihak-pihak terkait dipenjara dan proyek itupun mangkrak.

Liam mengalami kerugian puluhan miliar hingga dikecam pihak eksekutif perusahaan. Di saat yang bersamaan Kevin mendapat prestasi karena menjual tanah kosong untuk bandara internasional dan mendapatkan untung puluhan miliar. Mengukuhkan posisinya sebagai penerus perusahaa.... Tunggu!!!

Nadia terhenyak.

Tanah kosong itu... Bagaimana ia bisa melupakannya?????

Nadia membantingkan kepalanya ke dinding.

Terpopuler

Comments

vio~~~~

vio~~~~

apakah proyeknya ada masalah.. wahhh mampus tu si kevin...🤣🤣

2023-12-21

0

vio~~~~

vio~~~~

iya udah jangan banyak tanya kan apart nya udah dikasih ma calon nyonya..wkwkwk🤭

2023-12-21

0

Yuni

Yuni

ayo nadia bantu wiliam ... kevin mulai apes kayanya 🤣🤣🤣

2023-12-03

0

lihat semua

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!