KOMPENSASI

"Kompensasi?" tanya ayahnya terkejut.

Nadia mengangguk. "Ya ayah. Aku telah kehilangan ibuku di usia muda. Sekarang aku kehilangan tunanganku. Aku kehilangan segalanya. Sebaliknya Clara, dia memiliki keluarga yang lengkap. Ayah dan Ibu. Bahkan sekarang dia mengambil tunanganku. Aku merasa ini tak adil."

Darmawan merasa masuk akal. "Katakan apa yang kamu mau."

"Lima miliar."

Semua orang tercekat.

"Nadia, kau berlebihan!" Ibu tirinya menudingnya penuh emosi. Bahkan suaminya tidak pernah memberinya sebanyak itu. Apakah gadis ini sedang terang-terangan merampok di siang hari?!

Darmawan menghentikan istrinya. "Katakan apa yang kau rencanakan."

"Ayah. Aku ingin membeli rumah dekat kampus dan tak bisa tinggal di sini. Aku perlu waktu untuk menenangkan diri. Aku tak bisa melihat Clara saat ini. Hatiku terlalu sakit melihatnya. Aku ingin melanjutkan kuliahku." Ucap Nadia dengan sungguh-sungguh.

Liam, yang sejak awal menonton pertunjukan hanya sedikit menyayangkan si konyol bodoh itu. Kalau ia ingin memeras keluarganya mengapa hanya 5 miliar? Ia tak pernah tau ada rumah seharga itu. Apakah ia berencana tinggal di kandang kuda?' lelaki itu menggelang. Merasa harus mendidik gadis itu.

Sementara Nadia gadis yang baru saja dicap bodoh konyol itu dengan serius menampakan ekspresi menyedihkan pada ayahnya. Bukan salah Nadia bila ia hanya meminta lima miliar. Sebagai mantan karyawan biasa, Nadia hanya memikirkan rumah sederhana dengan harga tertinggi sesuai standarnya. Ia tak tau kalau harga rumah orang kaya bisa puluhan hingga ratusan miliar.

Darmawan mengukur anaknya. 5 miliar bukanlah jumlah yang kecil. Tapi dibandingkan keuntungannya ketika bekerjasama dengan Kevin, nominal itu masihlah bisa dimaklumi. Terlebih lagi Nadia adalah anaknya. Meskipun ia tak terlalu menyukainya, bagaimanapun Darmawan harus menyenangkannya. Ia baru saja menilai kecantikannya dan percaya wajah anaknya itu akan memberi manfaat padanya suatu hari nanti.

"Baiklah. Aku akan mengirimkannya kepadamu sekarang. Berjanjilah kamu akan sering pulang dan menyelesaikan studimu tahun ini."

Nadia mengangguk. "Aku akan."

"Suamiku..." Rini ingin mencegahnya tapi Clara segera menggelang. Biarkan saat ini mereka kehilangan beberapa. Kelak mereka akan memiliki segalanya.

Rini menahan tangannya yang mengepal saat suaminya mengotak atik handphonenya.

"Ayah sudah menghubungi asisten ayah untuk mengirimkannya padamu."

"Kapan uangnya akan aku terima?" wajah Nadia berubah cerah.

"Segera."

PING

Setelah jawaban ayahnya terdengar suara nyaring di ruangan. Sangat merdu dan enak di dengar.

Nadia segera melompat gembira. Dengan gemetar memeriksa hp-nya.

Benar saja. Uang lima miliar telah masuk ke rekeningnya. Untuk pertama kalinya Nadia benar-benar merasa beruntung masuk ke dunia novel.

"Ayah... Terima kasih."Nadia tertawa dan meninggalkan ruangan dengan bahagia. Membuat orang berfikir bahwa kesedihannya sebelumnya hanyalah ilusi.

Dimana ia sedih?

Ia baru saja memerasnya!

Liam tersenyum dan bangkit. "Bibi, Paman, Saya akan meninggalkan kalian untuk berbicara. Saya akan pergi bersama Nadia."

"Kemana kalian pergi?" Kevin bersuara. Nadanya tampak gelisah.

"Nadia harus membeli tempat tinggal. Aku akan menemaninya agar ia tak tertipu."

"Ya ya... tolong jaga Nadia tuan. Maafkan merepotkanmu." ucap Darmawan masih setengah linglung.

"Bukan masalah paman. Saya permisi." Liam lantas pergi.

Melihat Nadia yang berlari menaiki tangga Liam menyusulnya dan dengan mudah menangkap kerah bajunya. Menyeret gadis itu turun dan keluar bersamanya.

"Kya.... Apa yang kamu lakukan!" Nadia memberontak. Namun karena perbedaan tenaganya, ia kalah dan terus dipaksa berjalan.

"Tenanglah. Bukankah kau mencari tempat tinggal yang bagus dekat kampus? Aku memiliki rekomendasi yang bagus!"

Nadia mengangkat wajahnya. Tapi karena perbedaan tinggi badan, ia hanya dapat melihat jakun lelaki itu.

"Benarkah?"

"Ya. Itu sangat bagus dan strategis. Kamu akan menyukainya."

Setelah mendengarnya Nadia patuh. Masuk ke dalam mobil dan meninggalkan kediamannya.

Terpopuler

Comments

Loli

Loli

Nadia blm engeuh klo Liam ada udang dibalik bakwan.,.😁😁

2024-02-24

0

Shinta Dewiana

Shinta Dewiana

hus...rupanya ayahnya hanya mikir ke untungan semata..

2024-01-01

0

Yuni

Yuni

mamam tuh si clara nya vin ... nadia udah dpt yg lebih bagus 🤣🤣🤣

2023-11-30

0

lihat semua

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!