APARTEMEN BARU

Nadia membuka matanya dan terbangun. Jas yang menutupinya terjatuh ke pangkuan. Ia melihat sekeliling dengan bingung.

"Bangun?" Nadia melihat Liam yang tersenyum. Lelaki itu mengenakan kecamata dan sedang memegang dokumen di tangannya.

Nadia segera terduduk. "Aku tidur???"

Liam mengangguk. "Ya. Kau tertidur dan tampak lelah jadi aku tak membangunkanmu."

"Berapa lama aku tidur?"

"Tiga jam."

Nadia terkejut dan merasa bersalah. Mungkin gara-gara semalaman ia terjaga sehingga ia tertidur di mobil orang lain.

"Tuan, aku minta maaf. Kau pasti sedang sangat sibuk." melihat dari penampilannya saat ini, Nadia yakin Liam pasti sedang bekerja.

Liam menggelang." Tak apa. Aku hanya sedang memeriksa sesuatu." ia mengangkat proposal di tangannya.

Nadia melihat sekilas dan tercekat. Itu...

"Ayo keluar. Aku akan menunjukan apartemennya padamu." Liam keluar dari mobil.

"Tuan ini ada dimana?" Nadia teralihkan dan mengikutinya keluar. Mereka ada di parkiran bawah tanah.

"Ini apartemen Andalusia. Jaraknya hanya sekitar lima puluh meter dari kampusmu." Liam membawa Nadia ke lift.

Sekali lagi Nadia terkejut. Apartemen Andalusia? Bukankah itu apartemen tempat pebisnis, tokoh politik, artis besar berkumpul??? Bukannya harga apartemen di sini mahal??? Nadia ingin menangis.

"Tuan... Kau tau uang yang kumiliki tak banyak."

Liam mengelus rambutnya tanpa sadar. "Tenang saja. Aku tau ada satu apartemen yang sedang dijual murah. Kau akan mengetahuinya." Lift itu membawa mereka ke lantai 28 dan berhenti. Mereka keluar dan melihat seorang lelaki berkecamata sedang menunggu.

"Halo tuan Liam... Halo Nona.. Perkenalkan aku agen properti dari apartemen ini." dengan ramah ia mengulurkan kartu namanya pada Nadia.

Nadia menerimanya. Pada kartu itu terdapat logo apartemen, nama dan kontak lelaki itu.

"Halo aku Nadia."

Lelaki bernama Anton itu tersenyum. "Mari Nona akan aku tunjukan apartemennya." ia segera membimbing keduanya untuk berjalan.

"Pemilik apartemen ini terburu-buru pindah ke Amerika hingga ia ingin cepat menjual apartemennya. Jadi harga yang ditawarkan sangat murah sehingga nona Nadia pasti akan suka." Anton berhenti di apartemen nomor G21 dan membukanya.

Apartemen yang modern dan elegan segera memasuki pandangan Nadia.

Bentuk apartemen ini luas tanpa sekat. Dari posisi mereka berdiri tampak ruang tamu yang elegan dengan karpet lembut yang melapisi sofa, ruang makan dengan meja bundar memanjang dan sebuah dapur dengan ornamen keramik berwarna hitam terlihat. Sangat elegan.

Nadia mau tak mau terpukau. Ia sering melihat apartemen seperti ini di drama-drama korea yang selalu ditontonnya.

"Nona, apartemen ini terdiri atas dua lantai. Di lantai pertama seperti yang Nona lihat ada ruang tamu, ruang makan, dapur, ruang keluarga, kamar mandi, dan ruang cuci. di lantai dua ada tiga ruang tidur, ruang kerja dan satu gudang. Di kamar utama juga terdapat balkon yang mengarah ke pemandangan kota." Anton dengan sabar menjelaskan.

Nadia tampak senang. Ia membuka ruangan demi ruangan di lantai satu. Ia tampak puas. Semua furniture di lantai ini tampak kelas atas dengan pemilihan warna yang hati-hati dan simpel.

"Apakah penghuni di sini sebelumnya laki-laki?" tiba-tiba Nadia bertanya.

"Ya nona. Kenapa?"

"Warna rumahnya sangat elegan." guman Nadia.

Anton tampak gugup. "Nona tak menyukainya? Kalau begitu..."

"Tidak. Aku menyukainya. Ayo ke lantai dua." Nadia berjalan ke tangga. ia membuka kamar utama dan segera menuju balkon.

Angin yang sejuk menerpanya. Dari lantai 28 ini Nadia bisa melihat pemandangan di bawahnya. Bahkan ia bisa melihat kampusnya.

"Nona, balkon di apartemen ini sangat strategis. Lihat pemandangan kota itu. Mereka akan cantik saat malam hari. Nona akan menyukainya."

Nadia mengangguk dan menuju kamar mandi. Anton dan Liam mengekorinya.

"Bahkan ada tv di kamar mandi!" seru Nadia takjub.

"Ya nona. Tv ini bisa anda gunakan sambil berendam di bathtub. Kamar mandi ini sudah lengkap dengan pemanas air, shower dan toilet otomatis. Juga terdapat kabinet menyimpan handuk, pakaian dan makeup." Semua kamar di apartemen ini sudah dilengkapi kamar mandi yang sama." jelas Anton.

Kamar mandi ini jelas kelas satu! Saat kau membuka pintu, cermin dengan meja keramik putih dan wastafel di ujungnya terlihat. Masuk ke dalam ada bathtub dengan tv, lalu di ujungnya ada pintu kaca yang menghubungkan ke toilet duduk dan shower dengan lantai bebatuan kecil dan sedikit hiasan tanaman buatan. Memberikan ilusi seolah sedang mandi di alam. Nadia benar-benar menyukainya.

Melihat matanya yang berbinar Liam tersenyum. "Kau suka?"

"Ya." Nadia jujur mengangguk.

"Nona, mari kita lihat ruangan lainnya." ujar Anton.

Setelah berkeliling Nadia semakin merasa apartemen ini sesuai tipenya. Penataan furniturenya begitu elegan dan simpel. Memberikan kesan mewah yang halus. Jelas pemilik sebelumnya memiliki selera interior yang sama dengannya.

"Harga normal apartemen di wilayah ini adalah 30 Miliar...."

"30 Miliar?" Nadia memotongnya dengan terkejut. Begitu besar?

Anton buru-buru menjelaskan. "Ya nona. Apartemen ini berada di komplek kelas atas. Tapi seperti yang saya bilang, pemilik sebelumnya ingin cepat menjual rumah ini. Jadi apartemen ini sekarang dijual seharga 4 Miliar saja." Dari 30 miliar menjadi 4 miliar. Jarang ada penurunan harga properti kelas atas sedrastis itu.

Tapi Nadia tampak ragu-ragu.

Liam melihatnya. "Bukankah apartemen ini bisa dicicil? Kudengar kita bisa memilikinya dengan dp awal 2 miliar?"

Anton segera mengiyakan. "Ya ya ya.. Nona, jangan khawatir. Bila terlalu berat kami menerima dp dan sisanya bisa anda cicil sampai selesai. Tanpa bunga."

"Berapa tiap bulan?"

"Itu... Lima.. Lima puluh juta?" Anton tergagap dan tampak ragu.

"Dan tanpa bunga?" Nadia menatapnya. Kenapa ia merasa ada yang mencurigakan?

"Dalam kasusmu pemilik sebelumnya hanya ingin menjual rumah ini dengan cepat. Dia jelas kaya jadi tidak mencari keuntungan apapun. Hanya ingin menjualnya agar tidak menanggung pajak. Kasus seperti itu banyak terjadi." jelas Liam.

Nadia masih ragu. Apartemen ini dijual murah dan terburu-buru. Pemilik juga tak mengambil keuntungan dan malah merugi. Apakah...

"Pak Anton jujurlah... "Nadia berubah misterius." Apakah apartemen ini berhantu? Atau ada kasus kematian di sini? Apa itu... Bunuh diri? Pembunuhan?" selidiknya.

Anton berubah santai dan tertawa. "Nona tenanglah. Tidak ada hal-hal seperti itu terjadi di sini"

Liam juga ikut tersenyum. "Kalau kau memang suka lebih baik segera membelinya hari ini agar dapat kau tempati sebelum diambil oleh orang lain." ujarnya mengingatkan.

"Ya nona. Kantor properti ada di lantai bawah dan kita bisa melakukan serah terima properti hari ini juga. Surat kepemilikan akan selesai dalam 1 bulan."

Nadia mengangguk. "Kalau begitu aku akan merepotkanmu."

Mereka turun dan mulai melakukan proses pembelian. Nadia menyerahkan 3 miliar sebagai dp dan akan mencicil sisanya setiap bulan. Tak lama ia sudah berdiri di lobi dengan kartu akses apartemen di tangannya.

Ia masih tak percaya dan memandangi hal-hal itu di tangannya.

"Masih kaget?" Liam tersenyum dan mengelus rambut Nadia membuat gadis itu mengeryit. Sebentar, bukankah hari ini lelaki itu sudah mengelus kepalanyanya dua kali? Ia memandang Liam heran.

Apakah kami sedekat itu?

Liam mengangkat alis pada pandangan menyelidik Nadia. Sebelum ia mengatakan sesuatu telponnya bergetar. Ia menjauh dan mengangkatnya. Tak lama kembali dan berbicara.

"Aku harus pergi ke perusahaan." ucapnya.

Nadia mengangguk. "Kau pasti sangat sibuk. Terima kasih sudah menemaniku hari ini tuan."

"Apa yang akan kau lakukan hari ini?"

"Aku akan ke apartemen sebentar lalu ke kampus."

"Kapan kau pindah? Apa kau membutuhkan bantuanku?"

Nadia menggelang. "Tidak usah tuan. Tak banyak barang yang kubawa dan aku bisa meminta supir keluarga untuk membantuku." Lagipula mereka tak sedekat itu. Nadia tak biasa merepotkan orang asing.

Terpopuler

Comments

vio~~~~

vio~~~~

demi kamu liam rela menjualnya hanya 4m..🥰🥰

2023-12-21

1

vio~~~~

vio~~~~

ya kan pasti si liam penghuni nya..😁

2023-12-21

0

lihat semua

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!