Tanpa ada yang tahu, ada seseorang yang entah berada di mana, saat ini ia sedang memerhatikan sesuatu dengan amat serius.
"Aku lupa untuk menutup jendela, tapi itu tidak masalah. Meski pun sedikit merepotkan, hasilnya lumayan juga. Hadiah yang ingin kuberikan akhirnya tersampaikan dengan baik, meski pun aku harus turun tangan sendiri untuk menanganinya karena sempat ada penghalang di tengah jalan. Namun, siapa yang telah berani menghalangiku? Lalu, bukankah itu gadis yang yang pernah kulihat sebelumnya? Sebenarnya siapa gadis yang terus berada di sana itu? Itu bisa kuselidiki secara perlahan nanti. Yang penting setelah semua berakhir sesuai dengan kemauanku, dia hanya akan menjadi milikku. Oh, wahai calon Raja-ku ...."
Ia yang rupanya seorang gadis itu pun tersenyum senang dan merasa bangga dengan dirinya sendiri.
•••
Setelah bisa bergerak dengan lebih leluasa, akhirnya Putra Mahkota Aiden yang berada di dalam tubuh seekor harimau dewasa beranjak pergi untuk ikut bersama Zoya menuju ke kamar gadis itu ditemani oleh seorang pengawal Istana Kerajaan dalam upaya penjagaan kewaspadaan atas adanya hewan buas.
Karena kamar Zoya berada tepat di sebelah kamar Putra Mahkota Aiden, mereka pun tidak perlu berjalan terlalu jauh. Saat sampai di kamarnya, Zoya membiarkan seekor harimau yang ikut bersamanya masuk ke dalam kamar lebih dulu. Namun, harimau itu terus menunggu Zoya untuk masuk ke dalam kamar juga.
"Saya tidak percaya kalau harimau itu benar-benar menuruti dan mengikuti Nona. Meski pun begitu, saya tetap berharap harimau itu tidak berkeliaran secara sembarangan di Istana Kerajaan ini."
"Baiklah, tenang saja. Saya akan menjaga harimau itu dengan baik dan harimau itu akan selalu dalam pengawasan saya," kata Zoya
"Namun, selalu berhati-hati dan waspadalah, Nona. Keselamatan Nona adalah yang paling penting dan utama."
"Saya mengerti, tidak perlu merasa khawatir. Terima kasih sudah mau mengantar. Kau bisa kembali pada pekerjaanmu," ucap Zoya
"Kalau begitu, saya permisi, Nona."
Meski pun dengan berat hati karena merasa khawatir, akhirnya pengawal Istana Kerajaan itu pun beranjak pergi dari sana. Zoya pun melangkah masuk ke dalam kamarnya.
Mendengar suara Zoya, pelayan yang berada di kamar tersebut pun berjalan ke arah pintu. Pelayan yang bernama Lina itu langsung terkejut saat melihat ada seekor harimau di sana.
"Nona, kenapa bisa ada harimau di sini? Ke marilah, Nona. Cepat menjauh dari sana," pekik Lina
"Jangan takut atau merasa khawatir, Lina. Harimau ini tidak akan membahayakan orang. Saya yang sengaja membawanya ke sini," ucap Zoya
"Bagaimana bisa Nona berpikir seperti itu?" tanya Lina
"Percaya saja pada saya. Kalau kau merasa takut, saya yang akan menjagamu. Saya juga akan menjaga harimau ini," jawab Zoya
Zoya pun membawa harimau itu ke sudut ruangan di dekat ranjang tidurnya.
"Kau bisa tinggal di sini mulai sekarang. Lebih baik kau istirahat dulu karena sepertinya kau tampak sangat lelah dan lemah," bisik Zoya pada harimau tersebut.
Harimau itu pun berbaring di atas karpet lantai dalam keadaan tubuh yang meringkuk dan Zoya ikut duduk di dekatnya.
"Meski pun bisa bergerak dengan tubuh ini, aku tidak merasa senang sedikit pun. Sama sekali bukan keinginanku menjadi seperti ini. Aku ingin kembali pada tubuh asliku. Aku berharap ini semua hanya mimpi, jadi aku akan tidur. Semoga saat bangun nanti semua akan kembali baik-baik saja," batin Aiden dalam tubuh harimau itu.
"Apa Nona menganggap harimau itu adalah seekor kucing?" tanya Lina
"Bukankah harimau memang jenis dari kucing besar? Lina, apa kau percaya pada saya?" tanya Zoya yang dibalas dengan anggukan kepala oleh Lina.
"Kalau begitu, tenang saja. Harimau ini tidak akan membahayakan orang, terlebih lagi dia berada dalam pengawasan saya. Saya berharap kau mau membiasakan diri dengan perubahan ini. Namun, kalau kau merasa takut, maka kau bisa menjauh dulu untuk sementara waktu," ujar Zoya
Lina hanya bisa terus memerhatikan dari jauh.
"Lina, bisakah kau ambilkan sesuatu untuk dia makan?" tanya Zoya meminta.
"Apa yang harus saya siapkan untuk dijadikan makanan untuknya, Nona?" tanya balik Lina
"Mungkin cukup dengan daging setengah mentah ... " jawab Zoya
"Hmm ... baiklah, Nona." Lina pun mengangguk kecil.
"Meski pun terdengar memiliki arti yang sama, aku baru dengar ada yang menyebutnya daging setengah mentah. Karena biasanya disebut daging setengan matang," batin Lina
Lina pun beranjak pergi ke luar dari kamar tersebut untuk menyiapkan makanan harimau seperti yang diminta oleh Zoya.
"Aku yakin kau bisa mengerti perkataanku. Kau juga pasti melihat kalau Lina mewaspadaimu seperti yang lain karena merasa takut, jadi kuharap kau tidak mendekatinya atau orang lain. Jika kau ingin sesuatu kau bisa meminta padaku karena aku bisa mengerti dengan apa yang kau maksud. Jika kau ingin bicara lakukan saja, aku justru ingin mendengar suaramu," ujar Zoya
"Aku juga tidak ingin mendekati atau membahayakan orang lain dengan tubuh ini karena aku pun sadar diri dan tidak ingin melakukan sesuatu yang akan berakibat membahayakan diriku sendiri. Lalu, aku merasa senang saat kau bicara santai denganku tidak seperti biasanya yang selalu bicara formal. Namun, aku sadar itu karena saat ini aku bukan berada di dalam tubuh asliku dan karena sekarang aku hanya seekor harimau. Jadi, bisakah kau membiarkan aku untuk tidur? Karena aku pasti kembali pada tubuh asliku saat terbangun nanti. Saat itu aku yakin semua akan kembali baik-baik saja," batin Aiden yang terus berusaha untuk terus memejamkan mata agar segera tertidur.
Tak lama kemudian, Lina kembali dengan membawa sepiring daging di tangannya.
"Maaf karena saya sudah membuat Nona menunggu lama," kata Lina
"Terima kasih kau sudah membawakan yang saya minta, Lina," ucap Zoya sambil mengambil alih sepiring daging dari tangan Lina.
Zoya pun meletakkan piring daging itu di hadapan harimau yang berbaring meringkuk itu. Namun, harimau itu masih terus memejamkan kedua matanya.
"Apa dia tidak merasa lapar?" tanya Zoya sambil bergumam kecil.
"Apa harimau itu sedang tidur? Saya ingin mencoba mendekatkan diri. Apa saya boleh mencoba menyentuhnya?" tanya Lina yang sudah berjongkok di dekat Zoya.
"Tentu saja, boleh. Beranikan durimu, jangan takut. Saya ada di sini untuk menjagamu," jawab Zoya
"Dia besar dan lembut," kata Lina
Lina pun mulai menyentuh dari bagian kepala harimau dan beralih mengusap bagian perutnya. Namun, Lina merasa terkejut dan tiba-tiba menarik kembali tangannya karena merasakan getaran saat menyentuh dan mengusap bagian perut harimau tersebut.
"Ya ampun, itu membuat saya terkejut ... " gumam Lina
"Rupanya, dia mulai merasa lapar ... " kata Zoya
Lina pun langsung bangkit berdiri saat harimau itu terbangun dan beralih duduk untuk memakan yang telah disiapkan untuknya.
"Aku enggan mengakuinya, tapi aku memang belum makan apa pun sejak pagi. Aku terpaksa makan makanan yang biasanya disiapkan untuk hewan hanya untuk kali ini. Ini sungguh menyebalkan," batin Aiden
"Makanlah yang banyak dan habiskan," kata Zoya
"Kau bisa menyentuhnya lagi jika kau mau, Lina. Dia tidak akan melukaimu. Saya akan menjamin itu," sambung Zoya
"Tidak, Nona. Saya sudah cukup menyentuhnya saat ini," sahut Lina
Putra Mahkota Aiden yang berada di dalam harimau yang merasa lapar itu pun terpaksa makan daging setengah mentah yang telah disiapkan untuknya karena belum makan sama sekali.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 101 Episodes
Comments
Elisabeth Ratna Susanti
maaf bacanya nyicil karena di real life sibuk banget 🙏 like plus iklan 👍 mendarat manis 👍
2024-01-30
1
Terra Chi
Episode berikutnya sudah terbit, yaa
2023-12-06
0
icaica
emg beda dr biasanya wkwk
2023-12-06
1