Melihat Zoya tampak sangat tetkejut sampai beraksi dengan membekap mulutnya sendiri, dua orang pengawal pun langsung ikut melirik ke dalam kamar Putra Mahkota Aiden.
Melihat ada seekor harimau di sana, kedua pengawal itu langsung berlarian masuk ke dalam kamar karena merasa khawatir dengan kondisi Putra Mahkota Aiden. Beberapa pelayan yang ada di sana pun berteriak histeris saat melihat seekor harimau yang ada di dalam kamar Putra Mahkota Aiden karena merasa terkejut sekaligus takut.
Kedua pengawal yang masuk ke dalam kamar langsung mencari keberadaan Putra Mahkota Aiden di seluruh penjuru kamar. Namun, mereka berdua tidak dapat menemukan keberadaan Putra Mahkota Aiden dan akhirnya hanya bisa menemukan satu set pakaian di atas ranjang tidur dalam keadaan terkoyak.
"Yang Mulia Putra Mahkota tidak ada di dalam kamar ini dan hanya ada pakaiannya yang koyak di atas ranjang. Pasti harimau ini yang sudah melakukan sesuatu pada Yang Mulia Putra Mahkota."
Menyadari situasi mulai menjadi tidak kondusif, Zoya pun memberanikan diri melangkah masuk ke dalam kamar Putra Mahkota Aiden. Zoya tidak peduli meski pun beberapa pelayan telah melarangnya untuk masuk mengingat akan jadi berbahaya jika gadis itu berada di dalam satu ruangan dengan hewan buas seperti seekor harimau itu.
Melihat dua pengawal yang sudah lebih dulu masuk ke dalam kamar Putra Mahkota Aiden itu kini tengah menodongkan senjata pada seekor harimau yang ada di sana, Zoya pun langsung bergerak cepat melewati kedua pengawal itu dan berjalan mendekat ke arah seekor harimau tersebut bahkan sampai menghalangi seekor harimau itu dari todongan senjata kedua pengawal yang ada di sana.
Zoya memang tidak merasa takut dengan hewan buas mana pun mengingat sebelumnya gadis itu memang tinggal dan hidup di pedalaman hutan.
"Apa yang sedang Nona lakukan? Menjauhlah dari sana. Harimau itu adalah hewan buas. Sangat berbahaya bagi Nona untuk mendekatinya."
"Saya tidak peduli dan saya pun tidak merasa takut sama sekali. Saya mohon pada kalian untuk menurunkan dan menjauhkan senjata," pinta Zoya
"Apa maksudnya itu, Nona? Khawatirkanlah diri Nona sendiri. Apa Nona tidak lihat? Yang Mulia Putra Mahkota tidak ada di sini dan hanya ada pakaian dalam kondisi koyak di atas ranjang. Pasti harimau itu yang sudah melakukan sesuatu pada Yang Mulia Putra Mahkota. Kemungkinan terburuknya, harimau itu bisa saja telah memangsa Yang Mulia Putra Mahkota secara hidup-hidup."
"Itu tidak mungkin. Tenanglah dulu. Coba kalian pikirkan secara logika dengan baik, kalian juga tahu kalau harimau itu adalah hewan buas. Jika harimau itu telah melukai atau memangsa Yang Mulia Putra Mahkota dengan cakar dan taringnya yang besar dan tajam tidak mungkin tidak ada jejak darah sama sekali di sini. Apa kalian tidak bisa melihatnya kalau harimau itu hanya hewan yang sedang dalam lemah dan tak memiliki tenaga? Saya yakin harimau itu tidak bersalah. Harimau itu pasti hanya sedang mencari bantuan atau tempat yang aman untuk berlindung sementara waktu," ujar Zoya
"Kalau begitu, bagaimana cara harimau itu bisa masuk dan di mana Yang Mulia Putra Mahkota berada saat ini?"
"Soal itu saya juga tidak tahu karena bahkan saya pun baru datang setelah kalian. Namun, kalian bisa mencoba untuk mencari petunjuk," jawab Zoya
Salah satu dari pengawal itu pun mencoba memeriksa ke seluruh penjuru kamar Putra Mahkota Aiden sekali lagi dan satu pengawal yang tersisa tetap mengawasi harimau yang tetap berdiam diri sambil duduk di belakang tubuh Zoya yang berusaha melindungi hewan buas itu.
"Setelah memeriksa sekali lagi, ternyata ada jendela kamar yang terbuka."
"Mungkin dari sanalah harimau ini masuk dan mungkin saja karena harimau ini berada lebih dekat dengan pintu kamar saat Yang Mulia Putra Mahkota menyadarinya membuat beliau tidak punya pilihan lain selain meninggalkan kamar dan ke luar melalui jendela itu untuk menyelamatkan diri karena harimau adalah hewan buas yang berbahaya."
"Jika asumsi itu benar artinya harimau ini memang tidak melakukan apa pun selain hanya masuk ke dalam sini," kata Zoya
"Lalu, kenapa pakaian milik Yang Mulia Putra Mahkota dibiarkan begitu saja di sini dalam keadaan terkoyak?"
"Tidak ada yang tahu soal itu. Mungkin saja dengan alasan tertentu, Yang Mulia Putra Mahkota tidak sengaja mengoyak pakaiannya itu ... " jawab Zoya
"Tidak bisa dibiarkan terus seperti ini begitu saja. Mintalah bantuan yang lain untuk melakukan pencarian terhadap Yang Mulia Putra Mahkota."
Salah satu pengawal pun beranjak pergi dari kamar tersebut untuk meminta bantuan tindakan pencarian, sedangkan satu pengawal lainnya tetap mengawasi harimau yang berada di belakang Zoya.
"Nona, apa tidak masalah jika terus berdiri di sana seperti itu? Bukankah itu berbahaya?"
"Tidak masalah, saya sama sekali tidak merasa takut. Saya bisa bicara dengan harimau ini nantinya. Maksudnya, saya bisa menjinakkan hewan buas ... " jawab Zoya yang bicara sambil sedikit terbata di akhir kalimatnya.
"Apa Nona yakin? Harimau itu bukan seekor kucing. Dia adalah hewan buas yang berbahaya dan bukan hewan peliharaan yang menggemaskan."
"Tidak peduli apa pun itu, percayakan saja harimau ini pada saya. Saya akan menjamin harimau ini tidak akan membahayakan siapa pun, namun biarkan saya membawa harimau ini. Bukankah kamar ini harus dikosongkan agar yang lain bisa mencari petunjuk dengan lebih akurat di tempat terakhir Yang Mulia Putra Mahkota berada?" tanya Zoya
"Itu memang benar, tapi saya ragu jika kami harus membiarkan seekor harimau terus berada di dalam Istana Kerajaan. Bagaimana pun juga seekor harimau yang merupakan hewan buas tidak seharusnya ada di sini dan tempat seharusnya dia berada adalah di dalam hutan."
"Dugaan penyebab harimau ini bisa masuk ke sini adalah karena dia ingin mencari tempat berlindung. Mungkin hutan tempatnya tinggal sedang dalam keadaan kacau, dia bahkan terlihat lemah. Jadi, meski pun kita mengembalikannya ke dalam hutan dia hanya akan pergi ke pemukiman untuk mencari tempat berlindung yang lain dengan sisa tenaganya. Jika itu terjadi hanya akan membahayakan dan membuat panik orang lain. Kini sebagai pihak yang tinggal di Istana Kerajaan, saya ingin membantu untuk melindungi orang lain dengan menjaga harimau ini sendiri," ucap Zoya
"Namun, Nona tidak harus-"
"Saya mohon. Kau bisa menganggap dan menjadikan ini sebagai permintaan saya. Akan selalu saya pastikan harimau ini tidak akan lepas dari penjagaan saya," pinta Zoya
Pengawal itu akhirnya hanya bisa menghela nafas pelan. Ia bahkan mulai menurunkan pedang meski pun masih terus menggenggamnya di tangan dengan erat.
"Terima kasih. Saya tahu ini keputusan yang sulit untukmu memenuhi permintaan saya. Namun, bagi saya nyawa seekor hewan buas tetaplah pantas untuk dihargai. Saya akan membawa harimau ini ke dalam kamar saya agar bisa tetap dekat dalam penjagaan saya," ucap Zoya
"Tunggu. Saya memang tidak bisa melarang Nona, tapi biarkan saya ikut untuk mengantar saat Nona membawa harimau ini ke kamar Nona. Saya hanya ingin memastikan harimau ini tidak berbuat macam-macam dan Nona tetap baik-baik saja."
"Sebenarnya kau tidak perlu melakukannya, tapi baiklah. Sekali lagi, terima kasih ... " ujar Zoya
Zoya pun berbalik dan berjongkok di dekat dan tepat di samping harimau yang ada di dalam kamar Putra Mahkota Aiden itu.
"Berhati-hatilah, Nona." Pengawal itu mulai kembali waspada dan terus mengawasi di dekat Zoya dan harimau itu.
"Tenang saja. Saya bisa menanganinya," sahut Zoya
"Aku baru melihatmu, tapi maukah kau ikut denganku? Kau harus segera pergi meninggalkan tempat ini sebelum lebih banyak orang yang datang dan ingin mengusir atau bahkan membunuhmu. Kau tidak perlu merasa khawatir karena aku sendiri yang akan menjaga dan merawatmu hingga kembali pulih. Aku akan membawamu ke tempatku," bisik Zoya mengajak harimau itu bicara.
"Kau benar, aku harus pergi dari sini. Namun, ini bukan tubuhku. Aku masih belum bisa menguasai pengendalian tubuh harimau ini. Tidak pernah terjadi yang seperti ini padaku sebelumnya hingga aku tidak bisa mengerahkan tenaga untuk bergerak. Untuk mengeluarkan suara saja rasanya sulit, lagi pula aku tidak suka mendengar saat aku bicara malah yang terdengar adalah suara harimau. Sesungguhnya aku adalah manusia, aku adalah Aiden Alvarendra, Putra Mahkota Kerajaan Tiaret ini. Kau pasti tidak percaya itu bahkan saat ini pun kau tidak tahu soal itu," batin Aiden
Zoya sengaja berbisik saat bicara dengan harimau itu karena tidak mau dianggap aneh saat terlihat sedang mengajak hewan bicara meski pun sebenarnya gadis itu bisa mengerti bahasa hewan apa pun.
"Apa saat ini kau sungguh sangat lemah? Kasihan sekali, tapi kita benar-benar harus pergi. Maaf karena aku tidak bisa membantu untuk mengangkat tubuhmu. Karena kau harimau dewasa, bobotmu mungkin melebihi seorang manusia meski pun dalam keadaan lemah seperti ini. Bukankah saat ini kau ingin melindungi diri? Jadi kau harus berusaha. Kau pasti bisa." Zoya masih terus berbisik untuk bicara dengan harimau itu.
"Aku juga ingin pergi dan tidak ingin menjadi lemah. Bukan kemauanku jadi seperti ini," batin Aiden
Zoya pun menyentuh kepala harimau itu dan saat itu juga seolah telah memberikan energi melalui kemampuan sihir, harimau itu pun memiliki tenaga untuk bergerak meski pun awalnya sangat sulit. Kini Putra Mahkota Aiden yang berada di dalam tubuh seekor harimau pun bisa bergerak dengan lebih leluasa.
"Bagus, seperti itu. Ayo, semangat. Kita pergi dari sini," kata Zoya dengan suara yang sangat pelan.
Awalnya Putra Mahkota Aiden yang berada di dalam tubuh harimau itu hanya bisa terdiam karena tidak bisa berbuat apa-apa. Selain karena tidak bisa menguasai pengendalian gerak tubuh harimau, ia sangat syok dan tidak bisa menerima kenyataan yang telah terjadi pada dirinya.
Namun, akhirnya datang gadis penyelamat yang memberi solusi bahkan dengan rela ingin melindunginya. Putra Mahkota Aiden pun hanya bisa mengikuti perkataan Zoya meski pun lelaki itu masih tidak suka dan tidak menerima kenyataan, harus ada yang ia lakukan untuk sementara waktu dan tidak bisa hanya terus berdiam diri.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 101 Episodes
Comments
Elisabeth Ratna Susanti
pinter nih Zoya
2024-01-30
1
Terra Chi
Episode berikutnya sudah terbit, ya
2023-12-06
0
icaica
pst kagetlh liat harimau d kmr putra mahkota
2023-12-06
1