Setelah diputuskan untuk melakukan pencarian, Putra Mahkota pun pergi bersama pasukan yang mengawal perjalanannya. Mereka pergi hanya dengan menunggang kuda masing-masing, begitu juga dengan Putra Mahkota. Supaya bisa lebih cepat, telah diputuskan mereka tidak pergi dengan menggunakan satu pun kereta kuda.
Kali ini Putra Mahkota pergi ke luar dari Istana Kerajaan dengan menggunakan pakaian layaknya lelaki biasa tanpa menunjukkan bahwa dirinya adalah anggota kerajaan atau pun seorang bangsawan. Hal ini sengaja dilakukan karena dirinya tidak ingin dikenali sebagai Putra Mahkota oleh orang lain.
Perjalanan dilakukan secara beriringan. Butuh waktu selama sehari penuh untuk tiba di lokasi kemungkinan untuk menemukan orang yang dimaksud oleh Putra Mahkota. Di hari kedua, barulah pencarian mulai dilakukan secara menyeluruh.
"Lapor, Yang Mulia Putra Mahkota. Kita sudah tiba di lokasi yang Anda maksud. Apa benar ini tempatnya?"
"Benar, kita sudah sampai," jawab Aiden
"Namun, apa Anda tidak salah? Saat ini kita berada di dalam hutan."
"Memang benar, ini lokasi yang kumaksud," kata Aiden
"Memangnya ada yang tinggal di dalam hutan? Apa di dalam hutan ini ada vila keluarga dari gadis yang Anda cari? Atau justru keluarga itu adalah bangsawan yang bangkrut yang akhirnya tinggal di dalam hutan? Atau gadis yang Anda cari justru adalah rakyat jelata?"
"Aku tidak peduli dengan status atau tempat tinggalnya karena aku mencintainya," jawab Aiden
"Rupanya, gadis itu adalah cinta sejati Anda dan perasaan Anda sangat tulus untuknya. Jadi, seperti apa pertemuan pertama Anda hingga bisa langsung jatuh cinta padanya?"
"Pertemuan itu seperti keajaiban untukku dan itu rahasia. Karena itu hanya aku yang boleh tahu," jawab Aiden
"Baiklah, kami mengerti. Anda ingin menjaga cinta itu untuk Anda dan gadis itu. Seperti kata pepatah, kalau cinta dunia pun terasa milik berdua."
Usai perjalanan dan saat pencarian baru mulai dilakukan, seluruh pasukan yang ikut pergi masih merasa penuh semangat dan antusias karena mereka percaya setelah pencarian ini selesai, Putra Mahkota akan menghargai usaha dan kerja keras yang mereka lakukan selama pencarian berlangsung hingga membuahkan hasil yang memuaskan.
Namun, rupanya sebelum mereka membuat Putra Mahkota merasa kecewa justru mereka semualah yang lebih dulu merasa kecewa. Karena Putra Mahkota menuntut pencarian dilakukan dengan giat tanpa memberi tahu petunjuk yang jelas tentang siapa dan ciri-ciri orang yang harus dicari dan ditemukan.
"Sudah lebih dari seminggu sejak kita masuk dan melakukan pencarian di dalam hutan ini, tapi yang dicari belum kunjung ditemukan. Sebenarnya siapa yang sedang kita cari? Sejak awal aku memang sudah ragu, mana mungkin ada orang yang tinggal di dalam hutan?"
"Kau benar. Di dalam hati, aku jadi bertanya-tanya pada Yang Mulia Putra Mahkota. Sebenarnya apa rencana yang dimilikinya? Gadis yang dicintainya yang sedang kita cari sekarang, apa sungguh ada atau hanya bentuk khayalan belaka? Sebelumnya Yang Mulia Putra Mahkota pernah sakit parah, apa sejak saat itu ada masalah pada otaknya? Apa lagi kini Baginda Raja dan Yang Mulia Ratu sudah tiada, mungkinkah hal ini membuatnya mengalami depresi berat hingga pikirannya jadi kacau?"
"Kalau begitu, mungkin Yang Mulia Putra Mahkota masih belum sembuh total dari sakitnya. Jika memang benar, dia tidak pantas untuk naik takhta. Namun, kita tidak mungkin bicara seperti itu karena kita masih ingin hidup."
Seperti itulah bisik-bisik yang terdengar dari beberapa prajurit pasukan. Sebenarnya Putra Mahkota mampu mendengar itu semua, tapi ia pura-pura tidak tahu dan tidak peduli atas sikap pasukannya yang terbilang kurang ajar. Itu karena Putra Mahkota masih butuh bantuan pasukannya untuk mencari gadis di dalam mimpinya. Putra Mahkota sama sekali tidak ada niat untuk menyerah dalam hal menemukan gadis tersebut.
---
Di suatu pedalaman hutan, terdapat seorang gadis yang duduk di atas hamparan rumput ditemani oleh sekumpulan hewan yang mengelilinginya. Gadis itu tampak membaca buku dengan santai.
"Zoey, apa kau tidak bosan terus membaca buku seperti itu?"
"Aku tidak bosan karena aku menyukainya." Gadis itu menjawab.
"Apa kalian merasa terabaikan lagi selagi aku membaca? Kalau begitu, apa kalian ingin kubacakan buku cerita juga?" Gadis itu lanjut bertanya.
"Tidak perlu. Kau sudah pernah membacakan semua buku cerita milikmu pada kami."
"Namun, bukankah buku yang kau baca hanya itu-itu saja? Kenapa kau tidak pernah merasa bosan terus mengulang cerita yang sama saat membaca?"
"Hanya buku-buku ini yang kupunya dan semuanya adalah pemberian sepeninggalnya ibu dan ayahku, jadi aku tidak pernah merasa bosan. Mungkin karena saat membaca, aku merasa ibu dan ayahku ada untuk menemaniku, jadi aku selalu ingin membacanya tidak peduli harus mengulang berapa kali," ungkapnya
"Kau pasti rindu saat bersama sesama manusia setelah ibu dan ayahmu mati, kan? Semua akhir cerita buku milikmu adalah pertemuan cinta sejati antara pria dan wanita atau pria tampan menjemput wanita cantik untuk hidup bersama. Jika suatu hari ada manusia, terlebih lagi jika itu seorang pria datang untuk menjemputmu, apa kau akan pergi dari sini dan meninggalkan kami? Mana yang lebih kau pilih, pria manusia atau kami?"
"Itu adalah pilihan sulit bagiku. Kalian semua pasti tahu itu," jawabnya
"Kita tidak boleh egois seperti itu. Bagaimana pun juga seperti kita yang saling berteman, Zoey pasti juga butuh kehadiran dan keberadaan manusia lainnya. Lagi pula, tidak perlu merasa khawatir. Jika Zoey pergi, Zoey pasti akan kembali untuk mengunjungi kita di sini. Benar, kan, Zoey?"
Gadis itu hanya tersenyum untuk menanggapi pertanyaan yang diberikan padanya.
"Sebenarnya seperti yang ada dalam buku cerita, aku juga ingin merasakan yang namanya jatuh cinta. Namun, aku tidak mampu memilih. Bagaimana pun sepertinya sulit bagiku untuk meninggalkan hutan ini. Karena di dalam hutan ini terdapat banyak kenangan, termasuk tentang ibu dan ayah yang sudah tidak ada lagi di dunia ini," batinnya
Sebagai satu-satunya manusia yang tinggal di pedalaman hutan, selain suka membaca buku, gadis itu juga bisa dan memiliki kemampuan bicara dengan para hewan penghuni hutan seperti yang sedang dilakukannya saat ini. Itu adalah kesehariannya dan kemampuannya itu disebut dengan sihir.
---
Ini adalah hari ke-10 pencarian dilakukan. Seluruh pasukan tampak merasa lelah dan bosan. Bagaimana tidak, ini sama saja seperti menunggu hal yang tak pasti dan tak kunjung datang. Pencarian ini terasa mustahil, namun tidak ada yang mampu bicara untuk menghentikan pencarian yang artinya sama saja dengan membantah perintah Penguasa.
"Sudah cukup lama kami terus beeputar-putar mengelilingi hutan untuk melakukan pencarian, tapi sampai saat ini belum ada hasil atau petunjuk sama sekali. Padahal aku sangat yakin kalau gadis itu ada di sini. Apa keyakinan itu itu hanya suatu khayalan yang sia-sia belaka? Aku sudah mendatangi lokasi yang tertulis di dalam buku dongeng itu, yaitu pedalaman hutan daerah Selatan. Apa gadis itu memang tidak ada? Atau mungkin itu berada di bagian Selatan hutan dari negara lain? Kalau terus seperti ini, apa aku akan bisa menemukan gadis itu? Apa mencari seseorang dengan petunjuk mimpi dan buku dongeng itu benar-benar mustahil? Padahal mimpi saat itu terasa sangat nyata bagiku dan setelah itu aku juga terus memimpikan hal yang sama berulang kali," batin Aiden
Aiden berada dalam kebingungan untuk mengambil keputusan untuk meneruskan pencarian atau menghentikannya dan bergerak mundur untuk kembali pulang menuju ke Istana Kerajaan. Pasalnya, jika lebih dari ini, mungkin pasukannya akan menyerah karena kehilangan kesabaran.
"Sebentar lagi kita akan memasuki pedalaman hutan di depan sana. Harap lebih waspada dan siapkan senjata kalian semua karena kemungkinan kita akan bertemu hewan yang sangst buas. Tetap lindungi Yang Mulia Putra Mahkota apa pun yang terjadi."
Hutan daerah Selatan memang merupakan hutan terluas yang ada di Negara Kerajaan Tiaret. Setelah berhari-hari melakukan pencarian yang dimulai sambil mengelilingi pinggiran hutan, kini mereka baru akan tiba di pedalaman hutan yang sesungguhnya. Namun, yang menanti mereka di depan sana adalah kabut.
"Yang Mulia Putra Mahkota, jalan di depan tertutup oleh kabut. Apa yang harus kita lakukan? Apa kita kembali saja atau Anda ingin menerusksn perjalanan? Keadaan mungkin akan berbahaya jika kita teruskan karena kabut akan menghalangi jarak pandang, kita juga tidak tahu seberapa tebal kabut di depan itu, lalu mungkin saja akan ada hewan buas yang menyerang kita secara tiba-tiba."
Alih-alih bicara, Putra Mahkota langsung berjalan ke arah kabut yang menghalangi jalan di depannya. Ia juga mengeluarkan pedang dari sarung yang berada pada tali pinggangnya. Melihat ke arah matahari yang ada di atas, Putra Mahkota berusaha memantulkan sinar matahari menggunakan bilah pedang miliknya dan mengarahkan cahayanya ke arah kabut yang menghalangi jalan. Saat itu kabut di depan seolah seperti kegelapan yang terkena secercah cahaya hingga ada celah kecil pada kabut dan jalan mulai terlihat kembali.
"Hebat. Bagaimana Anda bisa terpikir melakukan hal itu?"
"Kalian semua juga lakukanlah seperti ini," kata Aiden
Setelah melakukan hal seperti Putra Mahkota dan jalan telah terbuka, mereka semua pun berjalan secara perlahan untuk masuk semakin dalam ke dalam hutan bagian pedalaman itu.
Lalu, benar saja seperti yang telah dikatakan dan dikhawatirkan sebelumnya. Setelah berhasil melewati kabut penghalang, Putra Mahkota serta pasukan dengan sialnya malah bertemu dengan sekelompok hewan buas. Sekawanan serigala menghalangi jalan mereka seolah melindungi wilayah dari musuh yang datang tanpa diundang.
Para serigala itu menggeram sebagai usaha ancaman untuk menjaga daerah terotori yang tidak boleh disentuh oleh musuh. Namun, pasukan Putra Mahkota pun melihat dan menganggap gerombolan serigala itu sebagai ancaman bagi nyawa mereka. Mereka pun mulai bersiap siaga dengan senjata. Saat kemungkinan yang terjadi pada detik selanjutnya adalah pertarungan berdarah antara pasukan manusia dan hewan, saat itulah seorang manusia lainnya muncul di sana.
Manusia yang justru muncul dari belakang kawanan serigala seolah memihak pada para hewan itu memecah ketegangan dan mencegah pertarungan yang akan terjadi. Lalu, entah harus dibilang aneh atau ajaib, manusia itu adalah seorang gadis yang berparas cantik.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 101 Episodes
Comments
Elisabeth Ratna Susanti
bisa aku bayangkan past cantik banget nih
2024-01-04
1
CherryLips
semangat thor lanjut terus🔥
2023-12-20
1
Aerik_chan
wahh princess ini mah....1 iklan buat mu
2023-12-07
1