Keseharian Putra Mahkota telah kembali. Namun, itu terasa sangat berbeda dan sepi. Meski pun banyak yang menghuni Istana Kerajaan bersamanya, sejak Raja dan Ratu tutup usia, Aiden terus merasa sepi dan hal itu membuatnya terkesan berbeda. Meski pun Aiden memang pribadi yang cuek, kini ia menjadi sosok yang jauh lebih pendiam.
Meski begitu, Aiden berusaha melakukan yang terbaik dengan tanggung-jawabnya. Setelah mengunjungi makam Raja dan Ratu, Aiden mulai mengerjakan pekerjaan yang ada di Istana Kerajaan dengan bantuan ajudan Mendiang Raja secara berangsur-angsur. Seolah tidak ingin membiarkan dirinya berlarut-larut dalam kesedihan, Aiden memilih untuk menyibukkan dan membiasakan diri sebelum naik takhta menjadi Raja yang sesungguhnya.
"Setelah kabar mengenai Anda yang sudah pulih dari sakit tersebar, banyak bangsawan yang mengirim surat ke Istana Kerajaan," ucap Tuan Parvez
"Kau saja yang membaca dan menulis surat balasannya, Tuan Parvez. Balas yang sekiranya penting, jika tidak abaikan saja semuanya," kata Aiden
"Namun, saya merasa bingung harus menulis surat balasan seperti apa. Saya sudah membaca beberapa surat dan isinya kebanyakan mendoakan kesehatan Anda serta menanyakan mengenai pasangan Anda atau merekomendasikan seorang putri bangsawan untuk menjadi pasangan Anda," ujar Tuan Parvez
"Sudah kuduga tidak ada hal atau niat baik dari mereka semua. Mereka hanya ingin keuntungan dan kekuasaan. Mereka membuat dalih dengan mendoakan kesehatanku, tapi pada akhirnya mereka tetap mau mengendalikan aku jika aku benar-benar memilih pasangan dari hasil yang rekomendasikan oleh mereka. Apa lagi pasti kebanyakan yang mereka rekomendasikan adalah putri kandung mereka sendiri. Sama sekali tidak ada ketulusan," ucap Aiden
"Meski begitu, Anda memang harus segera mencari pasangan sebelum naik takhta untuk berbagi kewajiban dan mengurus Kerajaan bersama. Setidaknya Anda harus memilih seorang Putri Mahkota hingga bisa naik takhta bersama menjadi Raja dan Ratu," kata Tuan Parvez
"Saat ini mencari pasangan tidaklah penting dan juga tidak ada yang mengatakan kalau hal ini wajib. Yang penting aku harus mengurus pekerjaan yang ada," sahut Aiden
"Namun, apa Anda sama sekali tidak memiliki pikiran atau gadis idaman, Yang Mulia?" tanya Tuan Parvez
Mendengar pertanyaan Tuan Parvez barusan, Aiden langsung teringat akan sesuatu. Aiden pun segera melepas dokumen dan pena dari tangannya.
"Karena kau, aku jadi teringat dengan sesuatu, Tuan Parvez. Menurutmu, apa di dunia ini ada yang namanya keajaiban?" tanya Aiden
"Tentu saja, ada. Anda bisa terbangun dari kondisi koma setelah 2 tahun berlalu padahal semua dokter hebat sudah angkat tangan dan tidak bisa melakukan apa pun. Itu adalah keajaiban yang sangat luar biasa," jawab Tuan Parvez
"Kau saja bisa beranggapan seperti itu. Lalu, bagaimana dengan ini? Sebelum aku terbangun dari koma pagi itu, aku bermimpi hal ajaib yang terbilang cukup aneh, namun sangat indah. Aku seperti berada di negeri dongeng, namun aku merasa itu sangat nyata. Aku berpikir aku bisa bangun karena mimpi itu," ujar Aiden
"Jadi, Anda bermimpi tentang apa, Yang Mulia Putra Mahkota?" tanya Tuan Parvez
"Di dalam mimpi itu, aku tersesat di tempat indah yang sangat asing. Saat aku tidak tahu harus melakukan apa dan pergi ke mana, ada seberkas cahaya yang seolah ingin menuntunku ke suatu tempat. Aku pun tidak punya pilihan lain selain mengikuti jejak cahaya itu untuk melihat apa yang sedang menantiku. Setelah terus berlari mengikuti jejak cahaya itu, aku tiba di suatu tempat dan di sana ada seorang gadis cantik yang seolah sedang menungguku," ungkap Aiden menjelaskan.
"Saat itu aku berhenti karena terpesona dengan semakin cantiknya gadis yang kulihat saat dia tersenyum. Saat itu juga aku menyadari kalau cahaya yang kuikuti sebelumnya adalah sihir yang dikendalikan oleh gadis itu. Tidak peduli jika yang kulihat itu adalah sebuah keanehan, aku justru jatuh cinta pada gadis itu. Dia membuatku terbebas dari kesesatan yang memerangkapku," sambung Aiden bercerita.
"Sayangnya, saat aku berusaha untuk mendekat ke arahnya, cahaya yang dikendalikan oleh gadis itu bergerak mengelilingi tubuhku. Cahayanya sangat menyilaukan mata hingga akhirnya membuatku terbangun dari tidur. Saat itu aku pikir aku tidur dalam waktu semalam saja, tapi ternyata sudah 2 tahun berlalu," lanjut Aiden
"Itu terdengar seperti cerita dongeng," kata Tuan Parvez
"Kau benar, Tuan Parvez. Aku jadi teringat dengan buku cerita dongeng yang sering ibu bacakan padaku saat kecil. Buku itu berjudul Penyihir Cantik 3 Waktu. Cerita itu seolah merasuk ke dalam mimpiku. Aku yakin itu," ucap Aiden
"Lalu, apa maksud Anda menceritakan tentang hal ini pada saya, Yang Mulia Putra Mahkota?" tanya Tuan Parvez
"Seperti katamu kalau keajaiban itu ada dan mimpiku seolah nyata serta aku jatuh cinta pada gadis yang berada di dalam mimpiku itu. Aku berniat ingin mencari gadis itu dan menemukannya. Aku akan membawanya pulang ke Istana Kerajaan untuk menjadi pasanganku," jelas Aiden
"Apa Anda yakin, Yang Mulia Putra Mahkota? Mimpi itu memang mungkin saja merupakan petunjuk untuk Anda. Namun, jika Anda hanya mengandalkan mimpi yang singkat itu dalam melakukan pencarian, bukankah petunjuknya masih kurang?" tanya Tuan Parvez
"Mungkin akan sulit untuk mencarinya. Apa Anda tidak ingin menyuruh orang untuk melakukan penyelidikan lebih dulu atau sekalian saja Anda suruh orang untuk mencari dan menemukan gadis itu? Anda akan kerepotan jika harus turun tangan sendiri untuk melakukan hal seperti itu. Bagaimana menurut Anda, Yang Mulia Putra Mahkota?" tanya Tuan Parvez melanjutkan.
"Aku memang akan meminta bantuan pada pasukan, namun aku tetap akan turun tangan dan melakukan pencarian bersama pasukan. Jadi, tolong pilihkan pasukan untuk pergi bersamaku minggu depan. Katakan saja mereka akan membantuku mencari keberadaan calon Ratu masa depan untukku Raja masa depan," jawab Aiden
"Karena kalau menyuruh orang lain dulu untuk melakukan penyelidikan, mungkin mereka akan mudah menyerah karena hanya diberi sedikit petunjuk dari sebuah mimpi yang mereka anggap remeh dan berakhir tanpa hasil. Lagi pula, aku sendiri yang mengalami mimpi itu, jadi mungkin aku akan lebih mudah menemukan pentunjuk yang sempat tidak kusadari sebelumnya," sambung Aiden
"Baiklah, Yang Mulia Putra Mahkota. Saya akan mengingat hal ini," kata Tuan Parvez
Tuan Parvez pun menghela nafas tipis. Padahal ia berniat mencegah Putra Mahkota untuk pergi menggunakan dalih penyelidikan yang dilakukan oleh orang lain agar Putra Mahkota tidak menyia-nyiakan waktunya hanya untuk mencari seseorang berdasarkan mimpi yang hanya merupakan bunga tidur yang tidak penting dan pergi meninggalkan pekerjaan di Istana Kerajaan yang jauh lebih penting.
Sebenarnya Tuan Parvez tidak percaya dengan perkataan Putra Mahkota yang menceritakan tentang mimpinya. Namun, di sisi lain Tuan Parvez juga tidak bisa menyangkal perkataan Sang Penguasa dan hanya bisa mengikuti alur sesuai keinginan Putra Mahkota.
Tidak bisa menolak perkataan Putra Mahkota, pada akhirnya Tuan Parvez hanya bisa mengaturkan pasukan untuk bersiap pergi bersama Putra Mahkota pada minggu depan sesuai yang diperintahkan padanya.
Pasukan yang tidak tahu maksud tugas sebenarnya hanya bisa merasa senang dan bangga karena akan pergi bertugas bersama untuk melindungi Putra Mahkota. Mereka justru merasa terhormat karena akan bekerja untuk Penguasa berikutnya yang sesungguhnya.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 101 Episodes
Comments
uci
bagus
2024-01-08
1
R.F
likenya kadang-kadang hilang
2024-01-07
1
Elisabeth Ratna Susanti
like plus iklan 👍
2024-01-03
1