Seorang Tuan Putri dari Kerajaan Lomdi datang secara tiba-tiba ke Istana Kerajaan Tiaret bersama pelayan dan pengawal pribadinya. Selain kedatangannya yang tidak diundang, Tuan Putri tersebut dengan lancangnya berjalan masuk ke Istana Kerajaan Tiaret begitu saja meski pun Fredy sudah berusaha menahannya.
Namun, karena Putri Kerajaan Lomdi itu berkata harus segera ke toilet, Fredy tidak bisa berbuat apa pun lagi. Ajudan Putra Mahkota Aiden itu hendak menjaga hubungan baik antar negara yang baru saja kembali terjalin pasca perjanjian damai.
Fredy pun tidak menahan Tuan Putri itu lagi dan memilih untuk menunggu di sekitar tempat jalan kembali Tuan Putri Kerajaan Lomdi usai dari toilet untuk mencoba menghalau Tuan Putri itu agar pergi dari Istana Kerajaan Tiaret. Sementara itu, alih-alih menuju ke toilet Tuan Putri Kerajaan Lomdi justru langsung mencari keberadaan Putra Mahkota Aiden.
Sebelumnya Tuan Putri Kerajaan Lomdi memang sudah pernah datang bahkan sampai menginap di Istana Kerajaan Tiaret hingga membuatnya mengetahui beberapa letak tempat tertentu di sana. Entah bagaimana caranya, Tuan Putri itu dapat dengan mudah menemukan keberadaan Putra Mahkota Aiden. Namun, Tuan Putri itu berhenti melangkah saat melihat Putra Mahkota Aiden yang sedang bersama seorang gadis di sebuah taman.
"Rupanya, Putra Mahkota sedang ada di sini. Namun, siapa gadis yang sedang bersama dengannya itu?" Tuan Putri Kerajaan Lomdi bergumam dari kejauhan sambil melihat ke arah Putra Mahkota Aiden.
Raut wajah Tuan Putri Kerajaan Lomdi yang awalnya tampak antusias kini berubah seperti sedang menahan amarah bahkan salah satu tangannya pun terkepal dengan erat.
"Rupanya, kabar tentang Putra Mahkota Aiden yang telah pulih dari sakit itu benar adanya. Namun, bukankah harusnya dia sedang dalam keadaan berduka karena Raja dan Ratu sudah meninggal dunia? Kenapa yang kulihat justru dia sedang bersenang-senang dengan seorang gadis? Padahal aku sudah datang jauh-jauh ke sini, tapi bukankah ini sama saja kalau aku telah diabaikan? Aku tidak bisa membiarkan hal seperti ini terjadi begitu saja. Dia hanya bisa menjadi milikku. Haruskah aku memberi hadiah istimewa padanya agar ke depannya dia hanya akan selalu teringat padaku? Sepertinya aku harus pergi untuk mempersiapkan diri lebih matang lagi," batin Tuan Putri Kerajaan Lomdi
Kepalan tangan Tuan Putri Kerajaan Lomdi itu pun kembali terbuka. Namun, bukan hanya telah melepas amarah setelah berusaha meredamnya, Tuan Putri itu seolah telah melepas sesuatu yang lain.
"Aku tidak bisa tahan melihatnya. Lebih baik aku pergi saja. Namun, kita akan segera bertemu lagi, Putra Mahkota. Sampai jumpa, Calon Raja-ku ... " Sambil tersenyum tipis, Tuan Putri Kerajaan Lomdi pun berbalik untuk pergi dari sana.
Zoya masih menyimak cerita yang sedang disampaikan oleh Putra Mahkota Aiden tentang lelaki itu yang pernah bermimpi hal yang ajaib.
"Jadi, menurut Anda yang berada di dalam mimpi itu adalah saya? Kenapa Anda bisa menyimpulkannya seperti itu?" tanya Zoya
"Entahlah, aku hanya sangat yakin tentang itu. Seperti firasat lelaki yang memiliki keakuratan tinggi," jawab Aiden
"Menurut saya, itu sedikit aneh. Maksud saya, yang aneh bukan diri Anda atau mimpi Anda saat itu, tapi hal yang berhubungan tentang hal itu. Sebenarnya ada kemampuan sihir yang membuat seorang penggunanya merasuki alam mimpi seorang atau sebaliknya, seperti seorang pengguna sihir mengundang seseorang untuk masuk ke dalam sebuah alam mimpi. Namun, saya tidak melakukan sihir seperti itu karena saat itu saya bahkan belum mengenal Anda dan Anda pun tidak mungkin melakukannya. Jadi, bukankah itu hanya mimpi biasa? Bisa jadi itu hanyalah bunga tidur biasa, kan?" tanya Zoya
"Entahlah, mau itu mimpi biasa atau memang suatu kebetulan atau yang lainnya. Aku sudah tidak peduli. Bukankah terlalu rumit untuk memikirkan alasan di balik mimpi itu? Yang penting aku sudah baik-baik saja sekarang dan ada kau di sini," jawab Aiden
"Anda benar, Yang Mulia. Namun, kalau boleh tahu sebenarnya apa penyebab Anda bisa tertidur begitu lama dalam kondisi koma?" tanya Zoya
"Aku juga tidak tahu. Penyebabnya masih belum bisa diketahui meski pun sudah lama dicari seolah itu terjadi begitu saja. Seperti yang kubilang tadi, yang penting aku sudah baik-baik saja ... " jawab Aiden sambil terus tersenyum sambil menatap wajah cantik gadis yang sedang bersama dengannya itu.
"Seolah itu telah menjadi misteri. Namun, lagi-lagi benar kata Anda, syukurlah Anda sudah baik-baik saja. Terlepas dari semua yang telah Anda alami, saya merasa senang bisa bertemu Anda dan melihat Anda tersenyum seperti saat ini," ujar Zoya yang ikut tersenyum.
"Tidak, harusnya aku yang berkata seperti itu. Aku yang lebih merasa senang saat bisa melihatmu tersenyum seperti ini, Zoey," ucap Aiden
Saat itu tiba-tiba saja ada seekor kupu-kupu biru yang terbang melewati Zoya dan berakhir hinggap di lengan kokoh Putra Mahkota Aiden dan terus berpindah hingga ke jemari tangan Putra Mahkota Aiden.
"Lihatlah, Zoey. Kupu-kupu cantik ini pun tertarik dengan senyum indah milikmu. Namun, jangan salah paham. Kupu-kupu ini masih tidak bisa mengalahkan kecantikan yang kau punya," ujar Aiden
"Hati-hati, Yang Mulia ... " pekik Zoya berpesan sambil mengibaskan tangannya untuk mengusir kupu-kupu agar pergi dari Putra Mahkota Aiden.
"Ada apa denganmu, Zoey?" tanya Aiden saat melihat senyuman Zoya yang luntur dan digantikan dengan ekspresi wajah yang tampak tegang.
"Saya hanya merasa yang tadi itu adalah serangga beracun," jawab Zoya dengan raut wajah yang tampak panik.
"Bagaimana mungkin kupu-kupu biasa itu merupakan serangga yang berbahaya? Kau terlalu berlebihan," ujar Aiden
"Ya, Anda benar. Semoga saya hanya berpikir berlebihan," kata Zoya dengan raut wajah yang rampak gelisah.
"Aku tidak bisa memberi tahu pada Yang Mulia Putra Mahkota kalau aku bisa merasakan kupu-kupu itu seperti sihir serangga beracun yang sengaja dikirim oleh seseorang. Kalau itu benar, siapa yang punya niat jahat hingga menargetkan Yang Mulia Putra Mahkota seperti ini? Tidak, semoga saja kali ini pun aku sudah salah dalam menduga. Semoga Yang Mulia Putra Mahkota selalu baik-baik saja," sambung Zoya sambil bergumam dalam hati.
"Yang Mulia Putra Mahkota, bisakah Anda memberi izin pada saya untuk nemeriksa tangan Anda sebentar?" tanya Zoya yang ingin lebih memastikan.
"Baiklah, kau boleh memeriksa diriku sepuasnya ... " jawab Aiden
"Terima kasih, Yang Mulia. Mohon maaf, sebentar saja. Apa Anda merasakan sesuatu pada tangan Anda?" tanya Zoya sambil bergerak menyentuh tangan Putra Mahkota Aiden secara lembut dan perlahan.
"Selain tanganmu yang lembut terasa saat kau menyentuhku, aku tidak merasakan hal lain lagi," jawab Aiden
Zoya terus menyentuh beberapa bagian tangan Putra Mahkota Aiden yang sempat dihinggapi oleh kupu-kupu tadi untuk memeriksa dan memastikan tidak terjadi apa pun. Saat ini Zoya tampak merasa khawatir, namun Putra Mahkota Aiden justru tampak tersenyum karena merasa senang saat mendapat perhatian lebih dari gadis yang dicintai olehnya.
"Yang Mulia Putra Mahkota baik-baik saja, tapi aku sungguh sempat merasakan ada kekuatan sihir yang kuat dengan tujuan yang jahat. Sekarang semua itu sudah tidak terasa lagi seolah telah lenyap begitu saja. Semoga memang aku saja yang keliru," batin Zoya
Tuan Putri Kerajaan Lomdi terus berjalan bersama pelayan dan pengawal pribadinya hendak ke luar dari Istana Kerajaan Tiaret hingga kembali bertemu dengan Fredy di sana.
"Tuan Putri, mohon maaf sepertinya Anda tidak bisa bertemu dengan Yang Mulia Putra Mahkota dalam waktu dekat ini. Yang Mulia Putra Mahkota benar-benar sangat sibuk belakangan ini," ucap Fredy
"Saya mengerti, sepertinya saya memang tidak boleh mengganggu Yang Mulia Putra Mahkota, jadi saya akan pergi. Kau tidak perlu khawatir, tapi bisakah kau tidak memberi tahu pada Yang Mulia Putra Mahkota tentang kedatangan saya hari ini? Saya hanya ingin pertemuan kami selanjutnya akan jadi lebih berarti jika Yang Mulia Putra Mahkota tidak tahu kalau saya sempat datang untuk mencarinya."
"Baiklah, saya mengerti ... " kata Fredy
"Terserah apa yang dia katakan, tapi sepertinya memang lebih baik kalau Yang Mulia Putra Mahkota tidak pernah tahu tentang kedatangannya. Sungguh Tuan Putri Kerajaan Lomdi yang aneh. Dia datang dan pergi sesuka hati semaunya sendiri. Memangnya dia pikir ini tempat apa? Perbuatannya sangat lancang dan tidak sopan," batin Fredy
Akhirnya Tuan Putri Kerajaan Lomdi pun kembali menaiki kereta kudanya dan beranjak pergi dari Istana Kerajaan Tiaret bersama pelayan dan pengawal pribadinya.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 101 Episodes
Comments
Elisabeth Ratna Susanti
syukurlah kalau sudah sembuh
2024-01-30
1
Terra Chi
Episode berikutnya sudah terbit, yaa
2023-12-06
0
icaica
semoga emg gk napa2 si aiden
2023-12-06
1