Cinta Karena Perjodohan

Cinta Karena Perjodohan

Bab 1 Perjodohan

Suasana tegang terjadi di rumah Erna sekarang. Orang tua Erna memberi tahu bahwa mereka telah menjodohkan Erna dengan anak teman ayahnya.

"Tapi aku tidak mau yah.. Erna tidak mengenai pria itu. Erna mencintai orang lain.

Erna berusaha menolak.

" Jangan membantah Erna, keputusan kami sudah tidak bisa diganggu gugat lagi. Ini semua demi kebaikanmu juga. Ayah tidak mau kamu salah memilih. Irsyad itu pria yang baik, Ayah telah lama mengenai keluarganya. Ayah yakin kamu akan bahagia setelah menikah dengannya. "

"Erna mencintai maks yah.. Erna hanya ingin menikah dengan maks. Tolong jangan paksa Erna. "

"Apa yang bisa kamu harapkan dari pria itu. Dia bahkan masih numpang hidup dengan orang tuanya. Bagaimana dia bisa membahagiakan mu, bahkan untuk dirinya sendiri saja masih meminta pada orang tuanya. " jelas Ayah Erna tidak suka.

sementara ibunya hanya bisa diam. sebenarnya dia kasihan dengan putrinya, tapi dia tidak dapat berbuat apa-apa, semua keputusan ad ditangan suaminya.

"Bu.. tolong Erna bu... tolong bujuk Ayah. Erna tidak mau dijodohkan. Apa ibu tidak kasihan dengan anak ibu. " Erna mulai menangis.

"Nak, lebih baik kau dengar kata Ayahmu, jangan membantah, ini demi masa depanmu juga".Ibunya berusaha menasehati Erna.

" Tapi bu.. Ayah bahkan tidak mau mendengar alasan Erna. Erna sangat mencintai maks bu. Tolong jangan seperti ini". Erna kembali memohon.

"Lebih baik kau segera akhiri hubunganmu dengan maks itu. Karena Ayah tidak akan pernah merestui hubungan kalian".

Ayah Erna bangun dari duduknya dan pergi meninggalkan Erna yang masih menangis di pelukan ibunya.

Tangis Erna makin pilu, dia tidak mau menikah dengan Irsyad. Erna tidak mencintai pria itu, Erna hanya mencintai maks kekasihnya.

Hubungan asmaranya bersama maks sudah terjalin lama, begitu banyak kenangan manis yang tidak mudah dibuang begitu saja.

"Bu.. Erna tidak mau bu... "

"Ibu juga tidak mau kamu seperti ini nak, tapi ini sudah menjadi keputusan Ayahmu. Jadi lebih baik kamu turuti saja perkataan Ayahmu. sekarang lebih baik kamu tenangkan diri dulu, tidak baik mengambil keputusan saat pikiranmu sedang kacau seperti ini".

" Ibu tau ini begitu berat bagimu, tapi percayalah kami sebagai orang tuamu ingin melihat kamu bahagia. kami tidak ingin kamu seperti ini nak.. percayalah semua akan indah pada waktunya. Jangan terlalu dipikirkan, istirahatlah sekarang".

Ibunya Erna bangkit berdiri mengajak putrinya menuju kamar Erna. Agar Erna bisa cepat beristirahat.

Sampai dikamar, Erna langsung merebahkan tubuhnya di kasur empuknya. Erna menutup matanya berharap cepat tertidur dan melupakan sejenak masalahnya.

Namun sampai beberapa saat kemudian, Erna masih tidak dapat tertidur. Erna kembali menangis, menumpahkan kekecewaannya.

Erna masih tidak percaya orang tuanya tidak merestui hubungannya dengan maks. Padahal selama ini orang tuanya tidak pernah mempermasalahkan tentang hubungannya.

Apa sebenarnya yang membuat Ayahnya kini berubah, Erna tidak tahu.

Entah sampai pukul berapa Erna menangis, sampai akhirnya ia bisa juga tertidur. Suara jangkrik seakan menjadi nyanyian yang pengantar tidur di kesunyian malam.

****

Keesokan harinya, Erna terbangun dari tidurnya. Ia bergegas bangun dan membersihkan diri. karena jam sudah menunjukkan pukul setengah enam. Ia harus cepat melaksanakan sholat subuh karena waktunya hanya sebentar lagi.

setelah selesai sholat dan berdoa, Erna kembali menyimpan mukenanya. Ia kembali termenung, berharap semua hanya mimpi.

Erna kembali menarik napas dalam-dalam dan menghembuskannya kasar. lalu berdiri menuju meja riasnya dan duduk sambil menatap cermin. Terlihat muka yang masih kacau dengan mata sembabnya.

Erna mash bingung bagaimana nanti Ia akan menjelaskan pada maks. Erna yakin maks tidak akan terima kalau Ia akan memutuskan hubungan mereka.

Pasti maks akan sangat kecewa dengan dirinya. Apalagi kalau maks sampai tau ia akan segera menikah dengan pria pilihan orang tuanya.

Erna tersadar dari lamunannya karena terdengar suara pintu kamarnya diketok. Tok.. tok.. tok.., bunyi pintu kembali diketuk, lalu terdengar pintu dibuka dan muncullah Ibunya.

"sudah bangun sayang, sudah sholat". Ibu mendekati putrinya yang masih diam.

" Kenapa nak, apa kamu sakit". Ibu bertanya sambil meletakkan tangan di dahi Erna. Ia khawatir putrinya sakit karena terlalu memikirkan perjodohan ini.

"Erna tidak apa-apa bu, jangan khawatir. Erna sudah sholat tadi" jawab erna karena tidak ingin ibunya khawatir.

"syukurlah, sekarang kita kebawah, Ibu sudah masak, kita sarapan bersama".

" Nanti Erna menyusul, Ibu duluan aja".

"Baiklah.. tapi cepat jangan lama, kasian Ayah dan Anita sudah menunggu".

setelah ibunya keluar, Erna lalu kembali menatap cermin dan dengan cepat merapikan penampilannya. setelah di rasa cukup ia pun segera keluar untuk sarapan bersama keluarganya.

Terlihat sudah ada Ayah dan Anita duduk menunggu. kemudian Erna duduk bergabung.lalu ibu muncul dari dapur sambil membawa sepiring ikan nila goreng.

Mereka pun menikmati sarapan sesekali sambil bercanda. Anita lebih dulu menyelesaikan sarapannya lalu segera berangkat ke sekolah.

Anita baru duduk di kelas enam sekolah dasar. walaupun terpaut enam tahun dengan Erna tapi hubungan mereka sangat baik.Bahkan wajahnya cantik hampir mirip dengan Erna.

Setelah Anita pergi, Ibu menatap Erna yang nampak melamun. Entah apa yang ia pikirkan sampai tidak menyadari ibu dan Ayahnya memperhatikan nya.

"Kamu kenapa lagi Erna, dari tadi diam saja, apa yang sedang kamu pikirkan".? Ayahnya tiba-tiba bertanya.

" Tidak yah... tidak ada apa-apa," jawab Erna berbohong.

"Kalau tidak ada apa-apa kenapa kamu dari tadi terlihat melamun, apa kamu masih memikirkan pria itu. Kan sudah Ayah katakan putuskan segera hubungan kamu dengannya. Karena sebulan lagi kamu akan menikah".

" Erna masih memikirkannya, nanti akan Erna katakan pada maks ".

" Apa yang masih kamu harapkan dari pria itu Erna, secepatnya kamu harus mengakhirinya. Kalau kamu keberatan, biar Ayah saja yang menemui maks nanti".

"Tidak Ayah... biar Erna nanti yang akan mengatakan langsung pada maks".

" Ayah harap kamu menepati Kata-kata mu itu". kata ayah lgi

"Sudah jangan berdebat lagi", kata ibu menengahi. Sebentar lagi Ayah dan ibu akan berangkat ke toko, kamu hati-hati di rumah".pesan ibu.

" Iya ibu... jawab Erna sambil tersenyum. " Erna bukan anak kecil lagi, jadi Ibu tidak perlu khawatir."

Setelah Ayah dan ibu masuk ke dalam kamar untuk bersiap. Erna lalu berjalan menuju ruang keluarga, ia langsung menjatuhkan. tubuhnya di atas sopa.

Sambil duduk santai, Erna memainkan HPnya, membuka akun sosmed miliknya. Tidak lama ponselnya berdering tanda ada panggilan masuk. Terlihat jelas nama sangat penelpon. Dengan ragu akhirnya Erna pun menerima panggilan dari maks.

"Assalamu'alaikum" terdengar suara dari maks.

"Waalaikumsalam ... ada apa" Erna langsung bertanya.

"Tidak ada apa-apa, cuma kangen apa bisa kita bertemu hari ini." kata maks langsung

"Baik lah, sebenarnya ada hal yang ingin aku sampaikan juga. kita ketemu dimana karena tidak enak kalau bicara di telpon seperti ini." erna berusaha menjelaskan

"Tidak mau di jemput nih," kata maks memastikan. "kenapa tidak kau katakan sekarang saja, aku jadi penasaran nih."

"Tidak usah, kamu kirim saja nanti alamatnya. Aku bisa datang sendiri.

" Oke.. nanti ku kirim alamatnya, dah sayang assalamu'alaikum. "maks menutup telponnya.

"waalaikumsalam" jawab Erna.

Kemudian Erna berjalan menuju kamarnya untuk bersiap. Ia harus bisa mengatakan semuanya pada maks nanti. Walaupun sakit tapi ia harus jujur mengatakannya.

***

Terpopuler

Comments

1vhy

1vhy

keren thor bagian prolog nya, ayo saling support novel

2024-01-07

0

lihat semua

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!