Bab 10 Resepsi

Terlihat Erna menghapus sudut matanya yang masih basah. Sungguh ia tak menyangka hari ini akan bertemu lagi dengan maks.

Dengan susah payah ia harus kembali menata hati, berusaha terlihat baik- baik saja itu memang menyakitkan.

Erna menarik napas dalam-dalam dan menghembuskan nya kasar, dilihatnya Mila masih saja diam. Mungkin Mila takut ia akan marah padanya.

"Sudah lah Mil,, aku tidak apa-apa, kamu tidak perlu khawatir!!. seru Erna setelah lama mereka hanya saling diam.

" Kamu tidak marah, "tanya Mila dengan nada khawatir.

" Untuk apa aku marah, aku percaya niat mu baik. Kamu hanya ingin membantu maks untuk bertemu dengan ku. " Erna tidak mau menyalahkan sahabatnya itu.

"Maks bilang ia takut kamu akan menolak saat ia meminta bertemu dengan mu. Jadi dia meminta bantuan ku. Sekali lagi maaf kan aku.!?. ucap Mila bersungguh- sungguh.

" Sudah lah, lupakan saja, aku tak apa, "

"Terima kasih "

Terlihat Erna melirik jam ditangannya, tidak terasa sudah hampir tiga jam dia bersama Mila. Sebenarnya ia masih ingin lama lagi bersama Mila, tapi keadaannya sekarang sudah bersuami tidak lagi seperti waktu sendiri.

Setelah merasa suasana hati nya sudah membaik, Erna pun segera pamit pada Mila.

"Maaf ya Mil, aku pulang duluan, sudah mau sore .!" Seru Erna pada Mila.

"Sudah....

"Ya sudah, barengan aja, aku juga mau pulang, yuk,... " ajak nya pada Erna.

"Terus ini, terlihat Erna menunjuk bekas minuman dan cemilan mereka.

" Sudah aku bayar, kamu tenang saja.. yok pulang, nanti dicariin pak suami lo....!." goda Mila

"Apaan sih, dia kan lagi kerja,.. " kata Erna

"Bisa saja kan di pulang cepat, karena kangen sama kamu.. hayoo..... "!

"Sudah ah, "

keduanya pun berjalan beriringan menuju pintu keluar, Erna langsung menuju sepeda motor nya yang tergolong parkir di sana.

"Kamu pulang naik apa.,?"tanya Erna pada Mila saat mereka sudah area parkir.

" Aku bisa naik angkot nanti," kata Mila

"Mau aku antar," Erna menawarkan diri untuk mengantar sahabatnya.

"Tidak usah, rumah kita tidak searah kan, kasian kamunya harus bolak-balik karena mengantar aku." Mila tidak mau merepotkan Erna.

"Kalau begitu aku duluan ya, assalamu'alaikum. "

"Waalaikumsalam, jawab Mila.

Mereka pun berpisah di sana. Mila menatap sepeda motor yang dikendarai Erna semakin menjauh,. Ia pun segera berjalan mencari angkot yang akan mengantarkan pulang.

Hari sudah menjelang sore, jalanan mulai dipadati kendaraan lagi. Erna mengurangi kecepatan motor nya.

Sebelum sampai ke rumah ia mampir dulu di sebuah minimarket, ia teringat sampo dan sabun nya sudah hampir habis. Erna juga mengambil beberapa makanan ringan untuk nya. Setelah mendapat yang ingin ia ingin kan, Erna pun menuju meja kadir untuk membayar.

Setelah selesai Erna pun segera pulang. Ia mengendarai motornya sambil menikmati jalanan yang mulai ramai.

***

Dua bulan telah berlalu.

Tampak suasana rumah orang tua Erna terlihat ramai,. Hari ini Erna dan Irsyad mengadakan resepsi pernikahan mereka. Tampak sebuah panggung pelaminan yang sangat indah dengan dekor yang menawan.

Acara akan dimulai pukul delapan nanti. masih ada waktu setengah jam lagi. Terlihat kedua orang tua Irsyad pun telah datang, mereka memakai batik seragam dengan yang di pakai orang tua Erna.

wajah cantik dengan riasan natural terlihat sempurna dengan gaun pengantin bergaya simpel yang di kenakan Erna. Ia terlihat begitu sempurna di atas pelaminan.Di sampingnya sang suami pun terlihat gagah mendampingi.

Pak Gunawan dan bu Ratih ikut mendampingi Erna di atas pelaminan. Sedangkan pak Saifullah dan bu Diana hadir sebagai pendamping Irsyad.

Erna tak berhenti tersenyum, ketika menyambut para tamu yang ingin memberi selamat kepada keduanya. Hatinya begitu bahagia, dilihatnya sangat suami pun begitu bahagia dengan senyum yang mengembang.

Tak seperti saat dulu waktu bersanding setelah akad nikah. keduanya tampak canggung dan kaku. Kini keduanya keliatan lebih santai.

Semua tamu menampakkan wajah hangat,. Mereka ikut merasakan kebahagiaan yang di rasakan kedua pengantin.

Di Sana turut hadir juga sebagian besar teman- teman kantor Irsyad serta atasannya dengan membawa keluarga masing-masing.

"Selamat ya, " ucap Mila dengan senyuman dan bahagia, ia langsung memeluk sahabat nya itu.

"Terima kasih ya Mil, sudah mau datang di acara kami,. " balas Erna.

Mila menganggukkan kepalanya lalu mengurai pelukan mereka. kemudian ia langsung bergeser pada Irsyad.

"Selamat ya, tolong jaga sahabat aku dengan baik, aku yakin kamu pria yang bertanggung jawab. Aku cuma minta bahagiakan dia." Kata Erna panjang lebar.

Erna terharu,mendengar sahabatnya yang begitu peduli pada nya.

"Terima kasih, aku akan selalu berusaha membahagiakan nya." jawab Irsyad pasti.

"Baik lah, ku pegang janji mu" kata Mila pada Irsyad.

setelah itu ia pun segera turun dari pelaminan, memberikan kesempatan pada tamu yang lain untuk memberikan ucapan selamat kepada kedua pengantin.

Adzan dzuhur berkumandang.

Suasana pesta masih tampak ramai, terlihat dari para tamu yang masih setia di sana.

Erna mulai tampak terlihat kelelahan. Sejak pagi ia hanya minum segelas susu dan sepotong roti. Kepalanya mulai teresa pusing karena menahan lapar.

"Kenapa,,? " tanya Irsyad ketika menyadari kegelisahan Erna.

"Tidak apa-apa", sambil menegakkan posisi duduknya.

" kamu capek.? "

"Sedikit.,, "

" ya sudah istirahat saja dulu ke kamar sekalian kamu makan, sejak pagi kan kamu belum makan apa pun."

"Nanti saja mas, tidak enak sama para tamu masa kita ninggalin mereka disini."

" Mereka pasti mengerti kalau kamu kecapean, "

"Erna tetap disini saja"

" Ya sudah,, kamu mau makan apa biar aku ambilkan.?! " tanya Irsyad

"Apa saja deh mas, terserah." kata Erna

" Tunggu ya mas ambilkan. "

Irsyad pun turun dari pelaminan menuju belakang untuk mengambilkan Erna makanan. Tak lama ia kembali sambil membawa sepiring makanan dan segelas air.

"kok cuma satu, buat mas mana," tanya Erna ketika Irsyad hanya membawa satu piring makanan.Erna menerima piring makanan nya.

" Kan bisa makan berdua, ini porsinya juga sudah aku banyakin. "

"aku malu mas,, nanti diliatin orang. "

" Kenapa harus malu, kita kan tidak sedang berbuat salah, sini biar mas yang suapin." kata Irsyad sambil mengambil alih piring yang dipegang Erna.

"Buka mulut nya, aaaaaa.... "

Kata Irsyad sambil menyodorkan sendok yang berisi makanan ke mulut Erna. Dengan ragu Erna pun akhirnya menerima suapan itu.

"Sekarang kamu juga suapin mas".Pinta Irsyad pada Erna.

Erna pun menyodorkan sendok berisi makanan ke arah Irsyad. Dengan senang hati ia menerima suapan itu. Ternyata makanan dari tangan orang yang di kasihi itu lebih nikmat rasanya.Akhirnya mereka pun makan sepiring berdua. Mereka tampak sangat bahagia di atas singgasana nya.

Dari kejauhan tampak seorang pria berusaha menyeka air matanya yang baru saja keluar. Ternyata begitu sakit melihat orang yang begitu ia cintai telah bahagia dengan yang lain.

Ia hanya bisa memandang dari jauh, berat rasanya untuk bertemu langsung walaupun hanya sekedar untuk memberi ucapan selamat.

Maks tidak kuat, hatinya masih merasa sakit melihat Erna kini dengan suaminya tampak bahagia. Perlahan ia pun pergi menjauh. Ia tidak ingin menghancurkan kebahagiaan Erna. Biarlah ia yang mengalah membawa sakit di hatinya.

***

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!