"Kenapa tidak menginap saja,? " tanya bu Diana
"Maaf bu, lain kali Erna janji pasti akan menginap,. " kata Erna tak enak hati pada ibu mertuanya.
"Iya bu, nanti jika ada waktu libur pasti kami akan menginap disini."
"Tapi janji ya, nanti kalian akan kesini lagi. "
"Ibu jangan sedih dong kaya anaknya tidak bakal balik lagi saja." kata pak Saifullah
"Kami pamit ya pak, bu, kata Irsyad sambil menyalami kedua orang tuanya. Di susul dengan Erna.
" Assalamu'alaikum. " kata Irsyad dan Erna
"Waalaikumsalam," jawab pak Saifullah dan bu Diana kemudian.
Setelah mobil yang dinaiki Irsyad dan Erna sudah tidak terlihat lagi baru lah keduanya kembali masuk kedalam rumah.
"Rumah jadi sepi lagi ya pak, sebenarnya ibu berharap Irsyad akan tetap di sini setelah menikah".ucap bu Diana.
"Nanti juga ibu akan terbiasa, jangan sekali kali memaksa kehendak ibu. Biarkan mereka yang memutuskan akan tinggal di mana.
" Ibu mengerti pak, "
***
Terlihat mobil yang Irsyad kemudikan memasuki sebuah pusat perbelanjaan. setelah memarkirkan mobilnya, mereka pun segera turun.
" Mau apa kita kesini mas,? tanya Erna.
"Ada barang peralatan kantor yang harus aku beli, tak apa kan kita mampir sebentar mumpung masih di luar.
"Iya mas," lalu Erna mengikuti langkah suami nya memasuki pusat perbelanjaan tersebut.
setelah membeli barang yang dimaksud,mereka tidak langsung pulang. Irsyad pun mengajak Erna untuk nonton bioskop di sana.
Irsyad meminta Erna untuk memilih film yang akan mereka tonton. karena Erna tidak menyukai cerita romantis Ia pun memilih menonton film horor.
Bukan nya takut, Erna malah sangat bersemangat. Sampai ia tidak menyadari kalau Irsyad sejak tadi menutup wajahnya karena rasa takutnya.
Sejak kecil Irsyad memang tidak menyukai yang berbau horror, ia lebih suka ceritanya menantang adrenalin. Ya karena ini adalah permintaan Erna, dengan terpaksa ia menurutinya. Ia hanya tidak ingin mengecewakan Erna.
Setelah film nya selesai mereka pun seger keluar dari ruang bioskop tersebut. Tampak wajah Irsyad memucat, Erna yang baru menyadari kejanggalan itu pun terkejut.
"Kamu kenapa mas, kok muka mas pucat, mas sakit. " tanya Erna sambil menyentuh dahi Irsyad,
"Tidak panas, tapi kenapa mukanya pucat" gumam Erna.
"Aku tidak apa-apa" kata Irsyad.
"Tapi muka mas beneran pucat banget, apa kita ke dokter aja mas", kata Erna lgi.
"tidak usah, aku masih kuat," Irsyad berusaha menolak.
"Lebih baik mas diam, sekarang turuti saja kata ku, kita ke rumah sakit". Erna mulai cemas.
Kemudian Erna mengeluarkan ponselnya dan memesan taksi karena Irsyad tidak mungkin bisa mengemudi dalam keadaan sakit. Sedangkan Erna sendiri tidak bisa mengemudikan mobil.
Erna pun memapah Irsyad yang terlihat semakin lemah.Dengan langkah pelan Ia berhasil membawa Irsyad keluar dari sana.
Saat sudah diluar, terlihat taksi yang di pesan Erna telah datang. Erna pun segera mendekat dan meminta tolong pada sang sopir untuk membantu nya memasukkan Suaminya.
"Tolong cepat ya pak, kita ke rumah sakit" kata Erna dengan cemas.
"Baik bu,," jawab pak sopir.
Setelah itu, taksi pun pergi berlalu menuju rumah sakit sesuai petunjuk Erna. Dalam perjalanan tampak Irsyad makin lemah wajahnya semakin pucat,.
Erna semakin khawatir dengan keadaan Irsyad, ia bahkan sampai tak fokus, ketika sang sopir memberitahu kalau mereka sudah sampai.
" Maaf bu, kita sudah sampai,!!" kata sopir taksi itu.
"Iya pak, maaf ini ongkosnya." kata Erna sambil menyerahkan uang pada pak sopir. Erna pun segera keluar dan meminta perawat yang ada didepan rumah sakit untuk membawa suaminya.
saat Irsyad dalam penanganan dokter. Erna semakin merasa cemas,. dengan tangan gemetar ia pun mengeluarkan telpon nya dan segera menghubungkan orang tuanya.
" assalamu'alaikum," terdengar sahutan dari sana.
"waalaikumsalam,,, ibuuuu.... "
Erna menangis, ia tak sanggup melanjutkan kalimat nya.
" kamu kenapa nak, kenapa menangis." tanya bu Ratih.
"Mas Irsyad masuk rumah sakit bu.. "
"apa yang terjadi nak."
"Erna juga tidak tahu, ibu kesini ya Erna takut, " pinta Erna
"Iya nak, kamu tenangkan diri dulu. sekarang kamu di rumah sakit mana" bu Ratih bertanya alamat tempat Irsyad di rawat.
"di rumah sakit harapan bunda bu."
"ya sudah Ayah sama ibu nanti ke sana kamu harus tenang, jangan panik." pinta ibu.
kemudian telpon pun terputus. Terdengar helaan napas berat dari Erna, tak lama dokter yang menangani Irsyad pun keluar. Dan mendekati Erna.
"Dengan keluarga pasien,?" tanya dokter tersebut
" Iya dokter, saya istrinya "! kata Erna
" Pasien tidak apa dia sudah sadar hanya dehidrasi biasa, anda bisa menemuinya sekarang." kata dokter memberitahu.
"Itu berarti Suami saya tidak apa-apa dokter." Erna menyeka air matanya.
"Beliau tidak apa-apa. kalau begitu saya permisi, mari bu! " ucap dokter itu.
Erna pun segera memasuki ruangan suami nya dirawat. Di lihatnya Irsyad sudah sadar tengah menatap kedatangannya.
Perlahan Erna pun mendekat dan duduk di kursi dekat tempat tidur Irsyad. Erna diam menatap suaminya.Di lihatnya wajah pucat suaminya sudah berkurang. Erna pun dapat bernapas lega.
"Apa yang mas rasakan sekarang"
"Aku bahagia.! " seru Irsyad.
"Aku serius mas,"!
"Aku juga serius Erna, Terima kasih telah membawa ku kesini."
"Aku khawatir mas kenapa napa tadi, wajah mas sangat pucat bahkan sampai tak sadarkan diri tadi." jelas Erna.
"Sungguh,, aku tak apa-apa." Irsyad menatap Erna. " Apa kau ingin tahu apa yang membuat ku seperti ini."
"katakanlah" lanjut Erna
"Itu karena rasa takut ku yang berlebihan, " terang Irsyad.
"Memang apa yang membuat mas merasa takut. Mas tidak sedang mengerjai ku kan?! "
"Aku serius, sebenarnya aku merasa ketakutan saat menonton film tadi, " ucap Irsyad jujur.
Hampir saja Erna tertawa mendengar perkataan Irsyad tadi, kalau ia tidak ingat sedang berada di rumah sakit. Dengan cepat ia membekap mulutnya agar tidak jadi tertawa.
"Kamu serius mas, ini tidak lagi ngelucu kan." tanya Erna memastikan.
"Buat apa mas bohong."
" Erna minta maaf ya mas, karena Erna mas jadi seperti ini. seharusnya kan mas bisa bilang kalau mas tidak suka film itu, kan bisa diganti filmnya.
"sudah lah Erna, kau tak perlu merasa bersalah begitu, aku hanya tak ingin membuat mu kecewa, kau begitu bersemangat saat memilih film tadi."
Terdengar bunyi ketukan di pintu, Erna cepat melihat siapa yang datang. Terlihat Orang tuanya telah datang. Mereka pun bergegas masuk memastikan kondisi Irsyad.
Mereka dapat menarik napas lega karena Irsyad tak kenapa napa. Kekhawatiran di wajah mereka pun berlahan hilang.
" Bagaimana keadaanmu sekarang." tanya pak Gunawan
" Alhamdulillah, sudah lebih baik yah..." jawab Irsyad.
"Syukur lah, kami sempat khawatir tadi saat Erna memberitahu kau masuk rumah sakit."
" Irsyad tidak apa-apa yah, Erna saja yang terlalu khawatir tadi."
"Gimana tidak khawatir, mas Irsyad bahkan sempat tak sadarkan diri ketika sampai di sini Yah...." kata Erna
" Benarkah nak, kenapa sampai begitu." tanya bu Ratih penasaran
"kata dokter hanya dehidrasi tadi. " Kata Erna, ia tidak mengatakan yang sebenarnya pada orang tuanya
"Syukurlah...." kata bu Ratih.
"Apa kalian sudah makan malam, tadi ibu bawa makanan takutnya kalian belum makan. " kata bu Ratih pada Erna.
"Terima kasih bu, ibu tau aja Erna belum makan dari tadi," Kata Erna sambil membuka bungkusan yang di bawa bu Ratih tadi.
"Sekarang kamu makan, kasih makan suamimu sekalian. Biar cepat bertenaga kembali." tambah bu Ratih.
" kita keluar dulu bu, biarkan mereka makan berdua, jangan di ganggu." pak Gunawan bangkit mengajak istrinya untuk keluar.
Setelah Ayah dan ibunya keluar, Erna mendekati Suaminya sambil membawa sepiring makan.
"Makan dulu mas," kata Erna.
Irsyad hanya menganggukkan kepalanya mengiyakan perkataan Erna. Dengan sabar Erna pun mulai menyuapi suaminya.
Hingga akhirnya makan dalam piring itu habis, lalu ia segera memberikan air minum kepada suaminya itu.
"Terima kasih". ucap Irsyad pelan.
"terima kasih untuk apa," balas Erna."
" karena kau sudah mau mengkhawatirkan ku dan merawat ku saat ini." kata Irsyad tulus
"Itu sudah menjadi kewajiban ku kan,."balas Erna tersenyum menatap suaminya yang di balas senyuman juga dari Irsyad.
Sungguh Irsyad merasa sangat bahagia malam ini, tak ada kata yang dapat ia ucapkan untuk menggambarkan rasa bahagianya.
***
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 52 Episodes
Comments
Badpeople﹎Ψ
Ceritanya bikin penasaran thor, lanjutkan!
2023-11-22
0