Bab 18 Fitnah

***

"Apa yang terjadi pada Mila nak,, ibu perhatian ia seperti habis menangis... " tanya bu Ratih.

"Iya bu, Mila lagi ada masalah, mamanya sedang sakit ia butuh biaya untuk berobat mamanya.. " terang Erna.

"Memangnya bu Nani sakit apa, ? kok Mila sampai pinjam uang ke kamu, keluarganya lebih kaya dari kita..?" bu Ratih bingung dengan penjelasan Erna.

" Perusahaan papanya bangkrut bu, semua yang mereka punya sudah di sita sama polisi. pak Ridwan sekarang di penjara karena tidak bisa mengganti rugi dan bu Nani mengalami kelumpuhan karena shok mengetahui pak Ridwan di tangkap polisi." jelas Erna

"Ya allah ibu tidak menyangka...kasihan sekali Mila..., semoga ia bisa sabar menjalani semua ini.. " bu Ratih ikut prihatin.

"iya bu.. "

"kita doakan saja yang terbaik untuk kesembuhan bu Nani dan semoga mereka cepat keluar dari keterpurukan.

" Amin..., "

"Masuk yu, sudah sore, lebih baik kamu cepat mandi sebentar lagi suamimu pulang. masa kamu masih asem begini," goda bu Ratih pada Erna.

"Ibu ini apaan sih...! Orang Erna masih wangi gini... " bela Erna

" Wangi katamu, wangi bunga bangkai iya,,, soalnya dari pagi kan kamu belum mandi," ejek bu Ratih.

Erna yang mendengar itu pun memajukan bibirnya.

"Buruan... nanti keburu Irsyad sama Ayahmu pulang kamu tidak malu..? " ucap bu Ratih kembali.

"Iya bu, Erna mandi dulu."

Erna pun berlalu ke kamarnya meninggalkan bu Ratih.

***

Mila sudah sampai di depan kontrakannya, ia pun segera masuk.

"assalamu'alaikum... ucapnya.

" waalaikumsalam,... " terlihat bu Yati keluar dari kamar bu Nani menemui Mila.

"kamu sudah pulang...."tanya bu Yati lagi.

" Iya bu, terima kasih, bu Yati sudah menjaga mama saya..." sekarang Mila sudah berada di kontrakan nya.

"Sama-sama nak Mila, ibu juga senang bisa membantu, karena kamu sudah pulang, ibu langsung pamit saja ya sudah sore... " kata bu Yati.

"oh iya bu, ini sebagai tanda terimakasih saya.. " Mila tampak menyerahkan uang pecahan lima puluh ribu kepada bu Yati.

"Tidak usah nak Mila, ibu ikhlas.. "

"Tidak apa bu ambil saja. .

" Ibu tidak bisa menerima uang ini.. kamu dan bu Nani lebih membutuhkannya.. " ucap bu Yati tulus

"Kalau begitu terimakasih banyak bu.."

" Iya,... jangan sungkan kalau kamu butuh bantuan ibu, katakan saja. Kalau begitu ibu pamit. "

Bu Yati pun pulang kerumahnya yang bersebelahan dengan kontrakan Mila.

Mila pun kembali masuk untuk menemui bu Nani di dalam kamar. Dilihatnya bu Nani sudah bangun lalu Mila pun mendekat dan duduk di sampingnya.

"Bagaimana kondisi mama sekarang... " tanya Mila sambil mengusap tangan bu Nani.

" Kita ke dokter ya ma..., Mila gantikan pakaian mama dulu ya.." kata Mila kembali.

Terlihat bu Nani mengangguk. Mila pun dengan sabar menggantikan pakaian bu Nani, lalu memindahkan bu Nani ke atas kursi roda. Tak lupa ia juga menyisir rambut sang mama dan memberikan bedak pada wajah yang mulai keriput itu. Sebelum keluar Mila pun memesan sebuah taksi untuk membawa mereka kesebuah klinik.

Saat Mila sedang mengunci pintu kontrakan nya, Tiba-tiba sebuah mobil berhenti di depan kontrakan mereka. Lalu keluarlah seorang pria dari sana. Mila yang melihat pria itu cukup terkejut, bagaimana pria itu bisa tahu kontrakan nya.

"Kalian mau pergi, " tanya agus ketika sudah berhadapan dengan Mila.

"Iya mas...., kenapa mas bisa ada disini..." tanya Mila

" Itu tidak penting, ku dengar hari ini kamu tidak masuk kerja karena mamamu sakit.."

"Iya mas, ini aku mau bawa mama berobat.." jelas Mila.

" Biar mas antar ya,, kebetulan mas bawa mobil..." Agus pun menawarkan diri.

"Tidak usah mas, Mila sudah pesan taksi.. mungkin sebentar lagi akan sampai.. " Mila berusaha menolak.

Mila tau Agus menyukainya bahkan sudah mengutarakan perasaannya pada Mila. Namun Mila belum bisa menerima pria itu. Ia masih takut untuk memiliki sebuah hubungan, apalagi dengan status keluarganya sekarang. Ia takut hubungannya tidak mendapat restu karena papanya seorang narapidana.

"Tidak apa-apa, biar mas.... " belum juga Agus menyelesaikan kalimatnya, Tiba-tiba datang seorang wanita dan langsung memotong ucapannya.

"Bagus ya mas...!, jadi seperti ini kelakuanmu diluar mas..." kata sari istri Agus

" Sari... kamu..." Agus terkejut melihat istrinya ada di sana.

"Kenapa...,mas terkejut aku bisa tau mas disini.... jadi benar dugaanku, kamu menemui wanita pelakor ini " tunjuk sari pada Mila.

Mila begitu terkejut mendengar perkataan wanita dihadapannya yang mengatakannya seorang pelakor. Ia pun menatap Agus meminta penjelasan.

"sari jaga ucapan mu, Mila bukan seorang pelakor.." terang Agus

" kenapa mas, mas marah, tidak terima aku mengatainya pelakor. wanita ini memang pelakor yang suka merayu suami orang."

"Sari sudah, ini tidak seperti yang kamu pikirkan.. " Agus berusaha meyakinkan istrinya.

" Mas masih mengelak setelah aku melihat sendiri kamu menemui pelakor ini. apa lagi yang mau mas tutupi."

"Apa maksud mbak menuduh saya sebagai pelakor.? "tanya Mila yang dari tadi hanya diam menahan sesak didadanya.

"Kamu masih pura-pura tidak tahu, kamu itu sudah merayu suami saya kan, agar mau sama kamu,. Memangnya kamu tidak bisa mencari pria yang belum beristri sampai-sampai suami orang pun kau embat." sari marah- marah sambil menunjukkan Mila.

" Mbak jangan menuduh saya sembarangan, ini fitnah namanya. Saya tidak ada hubungan dengan mas Agus, beliau hanya atasan tempat saya bekerja."

"Halah.. sudah ketahuan masih tidak mau ngaku."

karena mendengar ada keributan, para ibu- ibu pun berkumpul untuk melihat apa yang sedang terjadi.

" Hai ibu- ibu Jagan mau ketipu ya sama perempuan ular ini, tampangnya aja yang lugu tapi hatinya busuk. Jangan sampai suami atau anak kalian menjadi korban selanjutnya." sari memperingatkan.

"sari cukup, kamu keterlaluan jangan memfitnah Mila seperti itu. Mila itu gadis baik baik jadi berhenti menuduhnya."

" Jadi aku yang keterlaluan mas, kamu di pelet apa sama dia sampai kamu segitunya membelanya."

Tiba-tiba bu Nani mengalami kejang karena shok dengan kejadian di depan matanya. Mila begitu terkejut melihat mamanya, ia langsung memeluk bu Nani agar tenang. Bu Yati dan beberapa ibu ibu lain yang berada di sana menyaksikan perdebatan itu pun langsung membantu Mila. Mereka yakin Mila tidak seperti yang dikatakan wanita itu.

Selama ini Mila sangat baik dan sopan pada siapapun, ia tidak pernah terlihat aneh - aneh. Bahkan setahu mereka selama ini Mila tidak pernah membawa pria kekontrakannya.

Jadi mereka akan lebih percaya dengan Mila ketimbang wanita yang baru mereka temui itu.

"Apa kalian sudah puas sekarang, lihat apa yang telah kalian kalian perbuat, mama saya sampai begini,, kalau sampai terjadi sesuatu kalian yang akan saya tuntut." kata Mila tak kuasa menahan tangis dan amarahnya.

"Itu karena kesalahan mu sendiri jadi jangan menyalahkan orang lain.." sari tak terima.

" Asal mbak tahu, saya bukan pelakor seperti yang mbak katakan. saya memang orang miskin tapi saya masih punya harga diri untuk melakukan itu. saya juga tidak pernah merayu suami mbak itu. Tapi suami mbaklah yang selama ini mengejar saya. kalian selesaikan saja masalah kalian jangan melibatkan saya.." ucap Mila sambil mengusap air matanya yang terus keluar.

"kamu... "ucap sari geram sampul menunjuk kearah Mila.

" sari sudah lebih baik kita pulang sekarang. Agus menarik tangan sari untuk masuk kemobilnya.

"kamu masih membela pelakor itu.? " sari tidak terima

" Mila bukan pelakor sari, kamu hanya salah paham."

"sudah ketahuan kau masih saja membelanya mas".

" sudahlah... kau jangan keras kepala sari..kita bicarakan nanti di rumah. " Agus pun langsung menyalahkan mobilnya dan berlalu pergi menjauh.

"Kamu tidak apa-apa tanya bu Yati pada Mila yang masih menangis memeluk mamanya. Taksi yang di pesan Mila tadi pun sudah sampai.

"Bu tolong Mila bawa mama ke rumah sakit , ibu mau kan..." pinta Mila sambil menghapus air matanya.

"Iya nak.. "jawab bu Yati.

Bu Yati pun membantu Mila untuk memasukkan bu Nani kedalam taksi. setelah mereka masuk semua dalam taksi tersebut. Pak sopir pun langsung menjalankan mobilnya ke rumah sakit tujuan Mila.

***

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!