April melihat dengan sinis pada sepasang kekasih yang sekarang berdiri di depannya, dia akan menunjukkan kalau hidupnya sekarang jauh lebih baik setelah kedua orang itu mengkhianatinya.
Ternyata mereka tinggal di lantai yang sama, ketika Dea dan Bian keluar dari lift, April mengikuti mereka dari belakang.
"Kenapa April mengikuti kita dari belakang?" bisik Dea pada Bian.
"Aku tidak yakin apa yang akan dia lakukan," balas Bian yang belum bisa berpikir jernih karena kedatangan April sangat tidak terduga.
"Biar aku yang berbicara padanya," ucap Dea. Dia akan memberi perhitungan pada April.
Dea membalik badan supaya bisa bicara pada perempuan itu.
"Kenapa kau mengikuti kami? Kau sangat mengganggu!" teriak Dea.
Seperti sebelumnya, April memasang ekspresi dengan santai.
"Mengganggu? Sejauh ini, menurutku justru kalian yang sangat menggangguku," balas April.
Perempuan itu berjalan melewati keduanya lalu membuka unit apartemennya sendiri.
"Jangan terlalu percaya diri, siapa juga yang mengikuti kalian memangnya aku kurang kerjaan!" lanjut April seraya masuk ke unitnya.
Dea dan Bian lagi-lagi dibuat mati kutu, mereka tidak menyangka kalau April akan tinggal di gedung apartemen yang sama dengan mereka.
"Sial! Kenapa April bisa tinggal di apartemen ini?" batin Dea tidak terima.
Sementara April sendiri masih menyenderkan punggungnya di pintu, dia memejamkan matanya untuk menata hatinya lagi.
Ternyata rasanya masih menyakitkan melihat Dea dan Bian bersama seperti itu.
"Kau tidak boleh lemah April," ucapnya menyemangati dirinya sendiri.
Setelah itu, dia mengamati unit apartemen barunya, tempatnya bersih dan rapi ditambah dengan furniture yang memanjakan mata.
"Kalau begini, aku akan betah!" seru April seraya berkeliling lalu menata barang-barang barunya yang sudah sampai.
April harus mempersiapkan diri untuk makan malam dengan Adam malam ini.
Rupanya Adam melakukan reservasi di sebuah restoran mewah untuk pelajaran etiket pertama April.
Sebelum bertemu keluarganya, April harus tampak meyakinkan supaya orang tuanya berhenti menjodohkan dirinya.
Ketika melihat April sampai malam ini, Adam terdiam sejenak melihat perubahan perempuan itu.
"Apa aku sudah seperti Cinderella?" tanya April yang sebenarnya merasa malu. Dia memakai gaun malam dengan atasan yang terbuka.
"Apa kau juga akan meninggalkan sepatumu?" balas Adam.
"Tapi, pangeran hanya meminta Cinderella menjadi kekasih kontrak, sepertinya jalan ceritanya akan berbeda," ucap April seraya mendekat.
Adam berdiri dan menggeser kursi untuk April duduk.
Di atas meja sudah ada berbagai peralatan makanan yang harus April pelajari malam ini.
"Ternyata menjadi orang kaya memang sesulit itu," komentar April.
"Ini pendidikan dasar etiket, kadang walaupun kau bukan berasal dari kalangan atas pun harus mengetahui dasar ini. Misalnya kau diundang ke perjamuan penting, tidak mungkin kau akan makan sembarangan, perilaku kita menunjukkan nilai kita," jelas Adam.
Memang ya, kalau berbicara dengan orang yang berpendidikan tinggi dan berpengalaman seperti Adam, rasanya jauh berbeda dari para pengunjung bar yang biasanya April layani.
Bahkan minum pun ada dasar etiket supaya terlihat anggun dan berkelas.
"Minum perlahan dan jangan naikkan mata ke atas," ucap Adam memberikan arahan.
April mengikuti cara Adam minum lalu caranya makan dengan berbagai peralatan yang berbeda-beda.
"Apa kau setiap hari makan seperti ini?" tanya April.
"Karena terbiasa mengikuti pertemuan dan jamuan penting, aku jadi terbiasa," jawab Adam.
"Apa kau pernah makan nasi padang?" tanya April lagi.
"Setelah ini, biarkan aku mengajarimu cara makan rakyat jelata sepertiku!"
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 44 Episodes
Comments
Memyr 67
april sudah membesarkan ular betina. setelah besar, tu ular menggigit yg menolongnya.
2024-11-24
0
Yunerty Blessa
jangan lemah tetapi semangat April
2024-10-19
0
Leng Loy
Si April rakyat jelata mau ngajarin Adam makan nasi Padang 😁😁
2024-05-25
3