Merengkuh Dayung

Mau tidak mau April harus menceritakan apa yang membuatnya menerima tawaran kekasih kontrak dari Adam.

Bagaimana hidupnya selama ini, pengorbanan yang dia lakukan pada sahabatnya sampai penantiannya yang dibalas dengan pengkhianatan.

"Jadi, itu alasan kenapa kau memilih gedung apartemen yang kau tinggali sekarang?" tanya Adam ketika perempuan itu selesai bercerita.

Pantas saja, ternyata April mempunyai rencananya sendiri.

Sebenarnya rencana itu sangat tidak berpengaruh apapun, hanya saja dia tidak mau April bertindak gegabah yang membuat sandiwara mereka terbongkar.

"Kalau kau bilang dari awal, bukankah akan jauh lebih baik," lanjut Adam.

"Aku juga tidak ingin merahasiakan ini hanya saja kita terlalu sibuk untuk bertemu dan membicarakan banyak hal," ucap April.

Adam bisa mengerti karena memang tidak ada jadwal untuk itu sebelumnya.

"Kalau begitu aku akan mengatur jadwal ulang untuk kita berkencan jadi kita bisa membicarakan hal-hal yang terlewatkan," balas Adam memberi solusi.

Terserah Adam saja, untuk setahun kedepan April masih terikat kontrak dengan lelaki itu.

Setelah kontrak selesai, April mungkin akan pindah ke kota lain untuk memulai kehidupan baru, yang penting rasa sakit hatinya terbalaskan dulu.

Ketika sampai di tempat acara, April menggandeng lengan Adam percaya diri. Keduanya melewati karpet merah dan menjadi sorotan banyak mata yang sudah datang di pesta.

Yoga yang menyambut tamu datang melihat Adam bersama seorang perempuan yang semakin mendekat.

Dia tidak sendirian tapi lagi-lagi bersama Galang.

"Nah, itu kakak ipar," celetuk Galang.

"Jangan memanggilnya seperti itu," balas Yoga tidak suka.

"Pa..." Luna sang istri yang juga ada di sana ikut-ikutan menyela. Dia sedari tadi sudah antusias untuk menyambut kedatangan Adam dan kekasihnya.

Jangan sampai Yoga merusak suasana.

Sebelumnya, April sudah mempelajari silsilah keluarga Bamantara jadi dia sudah tahu Yoga dan Luna padahal belum pernah melihat mereka secara langsung.

Sekarang waktunya sudah tiba untuk melakukan sandiwara terbaiknya, April akan mempratekkan etiket yang sudah dia pelajari.

Dengan anggun April memberi hormat pada Yoga dan Luna, dia harus memberikan kesan yang bagus.

"Namanya April, dia kekasih yang aku bicarakan kemarin," ucap Adam memperkenalkan perempuan itu.

"Senang bisa bertemu dengan tuan dan nyonya Bamantara," sambung April.

Luna langsung menepuk tangannya. "Panggil saja mama mulai sekarang!"

"Ma..." tegur Yoga karena Luna yang hilang kendali.

Sepertinya April melakukan kesan pertama yang baik karena Yoga tidak berkomentar apapun, lelaki itu sudah masuk ke permainan Adam dan April.

Pasti Yoga sudah bisa menilai kalau April adalah orang yang berasal dari golongan mereka, padahal perempuan itu hanyalah seorang yatim piatu yang menjadi pelayan bar.

"Mari kita perkenalkan pada yang lainnya," ucap Yoga.

Dengan begini, pasti akan menepis rumor yang beredar.

Walaupun beberapa orang masih yakin dengan rumor itu, April punya rencana untuk membuat mereka tidak berpikir bahwa Adam adalah kaum pelangi.

"Apa di kantormu ada biang gosip?" tanya April.

"Aku akan menanyakannya pada Rio," balas Adam yang akan bertanya pada asistennya. "Memangnya apa yang ingin kau lakukan?"

"Tentu saja meredakan rumor itu," jawab April.

Adam menggelengkan kepalanya karena malam ini April banyak melakukan rencana di luar perkiraan.

"Ini namanya sekali merengkuh dayung, dua tiga pulau terlampaui, apa kau tahu peribahasa itu?" tanya April yang tidak sabaran untuk melakukan aksinya.

Pertama membuat yakin orang tua Adam, kedua menunjukkan diri pada kedua temannya, ketiga bisa menepis rumor.

***Karya ini telah kontrak dengan NovelToon, dilarang membajak karya seperti mencetak ulang tanpa izin.***

***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***