Pertemuan Tak Terduga

April membaca perjanjian kontraknya dengan Adam berulang kali, siapa sangka karena mabuk bisa langsung mengubah hidupnya seperti ini.

Dia tidak akan menyia-nyiakan kesempatan.

"Aku akan melangkah sejajar dengan kalian mulai sekarang," gumamnya seolah bicara pada Dea dan Bian.

Malam ini adalah hari terakhir April tidur di kamar kosnya yang sempit karena keesokan harinya asisten Rio menjemput April untuk tinggal di hunian baru yaitu apartemen.

April sengaja meminta Adam untuk membelikan apartemen yang satu gedung dengan apartemen Bian.

"Kenapa kita pergi ke mall?" tanya April karena mobil masuk ke dalam parkiran basement sebuah mall.

"Anda harus berbelanja dulu, Nona," jawab asisten Rio.

"Belanja?" gumam April.

Ternyata mall itu adalah salah satu bisnis yang dinaungi oleh perusahaan Bamantara dan sekarang dikelola oleh adiknya Adam.

Seorang lelaki muda menyambut kedatangan April di sana.

"Perkenalkan namaku Galang Bamantara," ucapnya seraya memperkenalkan diri.

Dengan gugup April menganggukkan kepalanya, sudah bisa dipastikan kalau lelaki itu adalah adiknya Adam.

April berkeliling mall diantar oleh Galang yang notebene adalah seorang CEO di mall itu.

Sontak membuat April menjadi pusat perhatian seluruh karyawan mall.

"Kalau bukan karena kau calon kakak iparku, tentu saja aku tidak mau melakukan hal seperti ini jadi kau sangat beruntung, kakak ipar," ucap Galang.

Sebelumnya dia sudah dihubungi oleh Adam dan dipaksa lelaki itu untuk menemani April.

"Pilih apapun yang kau suka, kakak ipar," lanjutnya.

Rasanya April merasa terganggu dengan panggilan barunya tapi dia harus membiasakan diri supaya tidak ketahuan kalau perempuan itu hanyalah kekasih kontrak.

"Terima kasih, adik ipar. Aku sangat menghargainya," balas April dengan percaya diri.

April memilih baju, tas, sepatu bermerk yang selama ini tidak sanggup dia beli.

Bukan hanya membeli semua itu tapi April melakukan perawatan dan treatment untuk mempercantik diri.

Seketika penampilan April jauh sangat berbeda dari sebelumnya.

Setelah ini tidak ada yang meremehkan April apalagi dia disponsori oleh keluarga Bamantara.

"Anda juga harus belajar etiket sebelum bertemu dengan keluarga besar Bamantara, Nona," ucap asisten Rio yang memberitahu April jadwal selanjutnya.

Ternyata menjadi orang kaya tidak semudah itu, banyak aturan yang harus April pelajari.

"Baiklah," balas April.

Asisten Rio memberikan jadwal tertulis yang harus April jalani untuk menjadi kekasih Adam.

Perempuan itu sudah menandatangani kontrak jadi dia harus patuh dengan aturan yang diberikan.

"Anda bisa istirahat dan bertemu dengan tuan Adam saat jam makan malam nanti," ucap asisten Rio ketika sampai di parkiran basement apartemen April yang baru.

April pernah bermimpi bisa tinggal di apartemen seperti itu dan sekarang impian itu terwujud walaupun jalannya harus menjadi kekasih kontrak.

"Barang-barang akan diantar ke unit anda dengan lift barang," ucap asisten Rio.

"Selamat istirahat, Nona!"

Asisten Adam itu berpamitan dan April menuju unitnya sendirian.

Hal tak disangka-sangka terjadi karena ketika lift setengah perjalanan lift itu berhenti dan terbuka, ada sepasang kekasih yang masuk di sana.

Sepasang kekasih itu kaget melihat ada April di dalam lift.

"A... April?" perempuan yang tak lain adalah Dea itu tidak percaya bisa melihat mantan sahabatnya itu.

Begitu juga dengan Bian, matanya tidak bisa lepas dari perubahan penampilan April.

Mereka tampak syok tapi April berekspresi biasa saja, seolah tidak mengenal mereka.

"Maaf saya sedang buru-buru, apa kalian akan tetap berdiri mematung seperti orang bodoh seperti itu?" tanya Apri dengan nada menyindir yang kental.

***Karya ini telah kontrak dengan NovelToon, dilarang membajak karya seperti mencetak ulang tanpa izin.***

***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***