Ada Yang Cemburu

April dan Adam masih berciuman dengan mesra untuk beberapa saat sampai musik yang mengiringi dansa mereka berhenti.

"Maaf membuatmu malu, sayang," ucap April ketika mereka melepas ciuman.

Bukan rasa malu lagi yang tengah dihadapi oleh Adam tapi juga rasa takut kalau nilai sahamnya akan turun, pasti perusahaan akan mengalami kerugian.

"Jangan memikirkan apapun, justru ini akan menepis rumor yang beredar," tambah April.

"Lebih baik kau menyiapkan kalimat yang tepat untuk berbicara pada papaku," balas Adam. Dia yakin kalau Yoga tidak akan tinggal diam.

Namun, dugaan lelaki itu salah karena Yoga menyukai ide April yang berciuman dengan Adam di depan umum.

"Kalau begini rumor murahan itu akan segera hilang, enak saja laki-laki di keluarga Bamantara itu semuanya normal," ucap Yoga.

"Bahkan Galang saja bisa mempunyai anak saat masih sekolah!"

Galang langsung berdehem mendengarnya. "Jangan membuka aib, Pa!"

Saat ini mereka semua tengah duduk di satu meja bersama. Di sini April berusaha keras untuk menggunakan table manner yang dia pelajari sebelumnya.

"Tidak apa-apa, kali ini aku jadi bangga karena anakku memang jantan," ucap Yoga lagi.

Adam sampai menggelengkan kepalanya, ternyata April benar-benar berhasil menarik perhatian orang tuanya.

Karena bukan hanya Yoga, Luna sang mama juga menyambut kehadiran April.

Dan hal itu membuat Dea meradang, cukup syok melihat April yang ternyata menjalin kasih dengan Adam kini dia harus menerima kenyataan pahit kalau hubungan mereka sudah sangat intim.

Bahkan keluarga Bamantara yang terkenal terlalu seleksi memilih menantu bisa dengan mudah menerima April.

"Di mana Bian?" Dea mencari kekasihnya berada.

Ketika pesta dansa sebelumnya, Bian langsung berpamitan pergi setelah melihat April dan Adam yang berciuman.

Ternyata lelaki itu berada di balkon tempat acara karena ingin sendirian.

Bian terus memikirkan April yang berdansa dengan Adam sebelumnya, ternyata dia masih merasakan kecemburuan pada perempuan itu.

Siapa bilang April itu menunggumu, dia itu justru setiap hari berganti pasangan!

Lelaki itu masih mengingat jelas apa yang Dea katakan padanya.

Tentu saja Bian tidak akan percaya begitu mudah sampai Dea memberikan bukti foto April yang bergonta-ganti pasangan di bar.

April bekerja sekalian menggoda customernya!

Kata-kata Dea waktu itu terus terngiang di kepala Bian, lelaki itu menegak wine yang ada di tangannya.

Setelah itu, Bian mabuk dan tak sengaja tidur bersama Dea. Wanita itu meminta tanggung jawab dan berakhirlah mereka seperti sekarang. Bian pikir dia akan bisa melupakan April seiring berjalannya waktu tapi ternyata dia masih mempunyai rasa cemburu luar biasa.

"Sayang, aku butuh udara segera," ucap April yang menyusul ke balkon tempat acara.

Mendengar suara April, Bian buru-buru bersembunyi.

April tidak sendirian tapi bersama dengan Adam di sana, perempuan itu sebenarnya sudah tahu kalau ada Bian yang tengah bersembunyi.

"Apa kau kepanasan?" tanya Adam.

"Ya," April menjawab dengan mengelus dada lelaki itu. Dia mendekat dan mencoba berbisik di telinga Adam. "Sepertinya kita harus melakukan skinship jika diperlukan itu!"

"Bukankah tadi sudah?" tanya Adam yang merasa sudah melakukan skinship bahkan sampai berciuman di depan umum.

"Ini skinship yang lebih dalam," jelas April dengan menaikkan lututnya dan mengusap raja cacing Alaska milik Adam.

"Apa yang kau lakukan kali ini?" Adam tidak percaya kalau April menggodanya tanpa tahu tempat.

Namun, Adam langsung sadar ketika melihat bayangan orang di balkon tempat mereka berada.

Pantas saja, artinya Adam harus ikut andil supaya akting mereka bisa meyakinkan satu sama lain.

Mereka berdua kembali berciuman seraya berjalan ke arah tempat persembunyian Bian berada.

"Sial! Apa yang mereka lakukan?" umpat Bian dalam hatinya.

Hal yang sangat tidak ingin Bian lihat terjadi, sepasang kekasih itu bercinta di depan matanya.

"Aku akan melakukannya dengan cepat," ucap Adam seraya mengangkat satu kaki April.

"Ya, lakukan dengan cepat," balas April yang sebenarnya menahan malu. Tapi, demi membalas rasa sakit hatinya dia akan melakukan apapun.

Lagipula dengan ini, mereka bisa mematahkan rumor sekaligus membalas rasa sakit hati April.

Bian mengepalkan kedua tangannya melihat sikap April yang seperti itu, rasa cemburunya semakin menggebu-gebu.