Rafe langsung mendekati Alexia dan langsung mengusap ujung kepala Alexia. Usapan itu turun ke bibir yang tidak pucat lagi, perlahan Rafe mendekatkan wajahnya ke wajah Alexia sehingga kedua bibir itu kembali bersatu dan kali ini ci uman yang di berikan Rafe sangat lembut sehingga membuat Alexia terbuai dan ikut dalam permainan Rafe. Rafe melepaskan ci uman itu serta menatap kedua manik mata Alexia, entah apa yang di pikirkan Rafe saat ini yang penting ia nyaman saat bersama Alexia.
“Maaf..” ucap rafe
“Untuk yang tadi.?” Timpal Alexia yang gak tau kenapa dia kesal saat kata maaf keluar dari mulut rafe karena Alexia juga menginginkan ci uman itu terjadi
“Tidak, untuk semuanya perlakuan ku terhadap mu.” Lanjut rafe sambil mengelus elus pipi Alexia dengan sangat lembut
Alexia tidak menjawab dia hanya diam membalas tatapan lembut dari rafe
“maukah kau mencobanya.?” Tanya rafe
“Mencoba tentang apa.?” Balas Alexia
“Mencoba berhubungan dengan ku.?” Lanjut rafe
Alexia kembali diam, entah kenapa hatinya begitu senang dengan ucapan rafe tetapi tidak dengan pikirannya.
“Kenapa diam.?” Rafe bertany lagi karena Alexia hanya diam
“Aku hanya belum siap untuk mencoba berhubungan denga kau rafe.!” Ucap Alexia benar
“Menunggu kau siap sampai kapan.? Sampai mereka lahir ke dunia.?” Tanya rafe menohok
Alexia kembali berkutat dengan pikirannya dan hatinya, karena apa yang di bilang rafe sangat lah benar mau sampai kapan dia siap berhubungan dengan laki laki apa lagi di antara mereka sudah ada pengikat.
“Kasih aku waktu beberapa hari untuk menjawabnya.” Lanjut Alexia
Pembicaran mereka pun berhenti karena perawat sudah menyiapkan berkas dan obat kepulangan Alexia. Mobil mewah itu tidak mengarah ke arah tempat tinggal milik Alexia mobil itu mengarah ke arah bagian Thüringen dimana bagian ini areal hutan terbesar di Jerman.
Alexia masih tampak diam dengan arah mobil yang membawanya semakin jauh dari tempat tinggalnya. hingga telah sampai ke bangunan rumah yang tampak sangat mewah serta luas kalo kita mengelilingi nya dengan kaki mungkin butuh satu harian.
“Apakah ini rumah mu Rafe.?” Yahya Alexia
“Iya tepatnya ini adalah mansion xia.?” Rafe
“Aku takut bertemu dengan kedua orang tuamu Rafe.” Lanjut Alexia yang emang gak tau kalau Rafe sudah tidak memiliki kedua orang tua bahkan sanak saudaranya pun tidak punya
“Aku hidup sebatang kara xia.” Balas Rafe jujur
”Maaf…” timpal Alexia merasa bersalah telah menanyakan keberadaan keluarga dari seorang Rafe
“Tidak apa-apa, aku tahu kau tidak mengetahui tentang diri ku karena kau emang bukan asli orang Jerman.” Sambung rafe sambil membukan pintu mobil Alexia.
Semua maid berbaris dengan kepala di tundukan menyambut datangnya sang pemilik mansion itu. Mereka tak ada yang berani menatap wajah tuannya itu.
“Dia alexia, perlakukan dia seperti kalian memperlakukan aku karena dia sedang mengandung anak anak ku.” Jelas rafe membuat seluruh maid terkejut kaget.
Mereka pergi meninggalkan para maid dan rafe membawa alexia ke kamar dimana kamar itu bukan kamar tidur rafe melainkan kamar tidur untuk tamu.
Saat rafe membantu Alexia menyusun beberapa bajunya alexia kembali berbicara
“Buat aku jatuh cinta kepada mu maka aku akan mencoba untuk menjalin hubungan dengan mu.” Ucap alexia yang entah dari mana ia mendapatkan keberaniannya berbicara seperti itu ke rafe.
”aku akan membuat mu mencintai ku alexia, aku pastikan itu.” Lanjut rafe
Malam telah datang bintang telah menampakan terang cahanya menemani gelap malam. Alexia kembali teringat dengan pertemuan pertemuan yang membawanya dekat dengan seorang rafe, ia tidak menduga kepergiannya ke Jerman yang niatnya hanya bekerja dan menghindar dari perjodohan malah mendapatkan jodoh bule.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 45 Episodes
Comments