Mendiamkannya

Hallo guyss maaf ya kalau cerita ku kurang bagus, tapi doa ku semoga kalian menyukai cerita cerita ku yaa guysss. Bye…bye… pantengen karya aku yaaaa. Terimakasih 🙏🏻🙏🏻

“Mana ku tau rafe. Udah lah kalau mau datang kesini ke rumah sakit tempat aku dan Alexia kerja.” Lanjut doni dan langsung mematikan teleponnya.

Rafe marah karena doni sudah berani lancang mematikan sambungan telepon lebih dulu.

Sedikit bergesah gesa Rafe pergi ke rumah sakit tempat Alexia kerja bersama sang sopir yang selalu setia dengannya. Mobil mewah itu tiba di depan rumah sakit besar yang beberapa persen saham dari rumah sakit itu milik Rafe. Rafe menanyakan ke resepsionis letak kamar xia. Saat Rafe mengetahui kamar Alexia dia pun membuka langsung pintu kamar itu dan mendapati Alexia di bantu duduk oleh doni, rahang Rafe mengeraskan rahangnya melihat pemandangan yang sangat tidak nyaman untuk dipandang. Dua manusia yang di dalam ruangan terkaget hingga mereka bersama sama menoleh siapa yang membuka pintu tidak sopan itu.

Alexia membuangkan wajah tanda ia tidak mau melihat Rafe berada di dekatnya. Rafe tau akan perubahan dari Alexia

“Mana yang sakit xia?” Tanya Rafe mendekati Alexia dan mengusir doni dari bangkunya Rafe langsung duduk di samping brangkat tidur Alexia.

Alexia masih tak menjawab, saat Rafe mau berbicara kembali Alexia pun memanggil doni

“Doni, belikan aku nasi goreng pake telur.” Pinta Alexia

”mana duitnya nyet.!” Kesal doni

“Itu di dompet.” Timpal Alexia dengan masih mendiamkan laki laki Rafe. Doni pun pergi dari ruangan itu

“Ada apa dengan mu xia?” Tanya Rafe penasaran

Alexia masih tidak menjawab

“Xia aku sedang berbicara dengan mu!? Kenapa kau bisa sampai di rumah sakit, kasihan calon anak anak kita.” Lanjut Rafe sedikit hampir murka hebat.

1 jam berlalu dan mereka Rafe dan Alexia saling diam dengan Rafe terus menatap ke arah Alexia, alexia yang tidak tahan di tatap akhirnya berbicara

“Apa ku benar benar peduli dengan mereka.” Ucap alexia di ikuti dengan pandangan mata ke arah perutnya

“Jelas aku peduli.” Timpal Rafe datar

“Aku akan memberi mereka setelah mereka lahir.” Sambung alexia sehingga Rafe langsung berdiri mendengar pernyataan alexia

“Apa maksudmu.?” Lanjut Rafe menahan emosinya

“Aku bilang, aku akan memberi mereka asal kau tidak berada didekatku.!.” Timpal alexia dengan suara meninggi

Rafe langsung mencekal kedua pipinya alexia dengan kuat, membuat alexia meringis kesakitan menahan supaya air matanya tidak keluar.

Rafe menatap matanya alexia dengan tajam sehingga mampu membuat siapa aja yang di tatap ketakutan.

“Apa maksud dari ucapanmu ALEXIA.!” Ucap rafe dengan menekan kata alexia masih posisi rafe mencekal kedua pipi alexia. Namun alexia tidak menjawab pertanyaan rafe membuat rafe kembali bertanya dengan sangat bengis sekali ini.

”apa maksud mu alexia, apa maksudmu kau akan memberi mereka ke aku lalu bagaimana dengan kau.?” Lanjut rafe sedikit melonggarkan cekalan ya di pipi alexia.

Alexia melepaskan tangan kekar itu dari pipinya dengan kasar sehingga meninggalkan tanda merah di kedua pipi alexia.

“Aku tidak ingin berurusan dengan mu rafe, aku tidak ingin nyawa ku terancap gara gara aku dekat dengan mu, aku hanya ingin hidup tentaram tanpa ada gangguan.! Kau tau aku menjauh dari keluarga karena aku memiliki keluarga yang dari luar seperti keluarga cemara tetapi kalau kau masuk ke dalam keluarga ku kau akan melihat seberapa berantakannya keluarga ku..!” Teriak alexia tepat di depan wajah rafe sambil menangis. Alexia perlahan lahan mundur dari hadapan rafe dengan menarik nafasnya yang berat sambil berkata.

”kau tau Rafe tahun 2018 papa ku meninggal dunia karena sakit jantung ya dia derita, setelah kematian papaku, mama lah yang langsung mengambil alih semua keputusan di keluarga ku, mamaku selalu mendahului adik laki laki ku yang ingin menjadi seperti papaku menjadi seorang militer. Semua pendapat ku tidak pernah di anggap sakit Rafe.. sakit gak di anggap sama keluarga sendiri, setiap aku membantah kau tau mereka selalu mengolok ngolok ku percuma sudah Magister, percuma ini, percuma itu aku muak di dekat mereka tapi aku begitu menyayangi mereka satu lagi yang membuat aku tidak percaya akan laki laki itu karena kakak tersayang ku, kakak yang selalu menjadi roll model ku, kau tau dia berkali kali melakukan hubungan sek sual dengan pacaranya dan itu membuat aku membenci yang namanya cinta mereka melakukan itu atas nama cinta kau tau itu, bahkan aku membaca buku diary nya kalau dia pernah menggugurkan kandungannya Rafeee. Hiksss…hikssss…..hikssss.” Keluh Alexia tanpa ada yang di tutup tutupi.

Tanpa di ketahui Alexia, doni mendengarkan semua keluhan sahabatnya yang ia kira sahabatnya itu baik baik aja ternyata tidak.

Rafe langsung memeluk Alexia penuh sayang, pelukan itu langsung di sambut Alexia sebab Alexia sedang membutuhkan pelukan. Tidak ada yang kata kata yang keluar dari mulut laki laki handsome itu. Cukup lama mereka berpelukan hingga Rafe melepaskan pelukan itu dan mengusap sisa air mata milik Alexia.

Matahari kini berganti bulan bintang, Alexia masih mendiamkan Rafe, sedangkan doni tadi hanya menitipkan nasi goreng pesanan Alexia ke perawat yang bertugas.

“Apa kau tidak lapar.?” Tanya Rafe

Alexia tidak menjawab pertanyaan Rafe

“Makanlah dulu, mereka dari tadi belum makan, makanlah setidaknya demi mereka.” Bujuk Rafe

Alexia mengalah demi anak anaknya, ia memakan makanan yang di belikan oleh Rafe sedangkan nasi goreng yang di beli doni, rafe lah yang memakannya.

Natal telah tiba dimana semua umat yang yang merayakannya penuh suka cita. Begitu juga dengan rafe yang di sibukan dengan kegiatan keagamaan di perusahaan sehingga membuatnya jarang ketemu dengan Alexia walau pun begitu rafe selalu menempatkan beberapa anak buahnya di sekitar Alexia.

“Ya ampun xia, perut mu sudah kelihatan buncit.” Seru Sarah

“Iya begitulah sar.” Jawab singkat Alexia

“Apa kau tidak mengambil cuti hamil xia?” Tanya Sarah

“Sepertinya awal tahun akan ku ambil.” Alexia

“Apakah itu anak doni.?” Tanya Sarah penuh selidik

“Bukan.” Jawab Alexia langsung meninggalkan Sarah

“Dasar orang Asia, katanya aja punya adat ternyata baru saja beberapa bulan sudah hamil dengan laki laki lain.” Ejek Sarah dengan suara pelan

23 Desember 2024

Rumah sakit tempat Alexia bekerja merayakan natal bersama natal itu di sambut dengan penuh suka cita bahkan Alexia mengikuti kegiatan seperti kor dan liturgi. Acara natal itu berlangsung dengan sangat hikmat tak lupa juga kegiatan kegiatan Alexia di lihat oleh Rafe kegiatan itu di kirim via video call.

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!