Rafe langsung menyuruh bawahannya untuk membeli makanan yang di inginkan oleh Alexia. Gak beberapa lama anak buah Rafe datang dengan tentengan dari berbagai macam restoran, saat anak buah Rafe menyusun makanan makanan itu Rafe langsung untuk tidak melanjutkan lagi agar dia yang melakukannya sendiri.
“Makan lah.” Ucap Rafe datar
Alexia melihat makanan yang telah tersusun rapi di atas meja tetapi matanya tidak melihat makanan yang pengen ia makan, jelas perubahan wajah Alexia yang kecewa di ketahui Rafe.
“Kenapa? Apa makananya tidak ada yang kamu suka?”tanya Rafe lagi
Alexia hanya mengangguk tanda dia setuju dengan apa yg di ucapkan Rafe.
Tiba tiba pintu ruang rawat inap Alexia terbuka, doni muncul dengan membawa tentengan makanan dimana makanan itu yang di harapkan Alexia.
“Aku membawakan bakso untuk xai.” Ucap Doni sedikit teriak dan seketika terdiam melihat siapa yang bersama xia.
“Sini donn, aku emang lagi kepengen makan bakso.” Saut Alexia dengan sangat antusias serta membuat Rafe marah
“Aku tidak setuju xia makan makanan yang kau bawakan.!” Timpal Rafe dengan nada dingin tak bersahabat
“Apa apan sih, aku kepengen makan makanan yang di bawak doni tuan dan aku tidak ingin makan itu.!” Lanjut Alexia sambil menunjuk makanan yang telah tersedia rapi di atas meja
“Sekali tidak tetap tidak xia.! Aku tidak mau kalian semua sakit karena makanan itu pasti tidak hygenis.!” Rafe masih dengan nada kesal dan tatapan mematikan untuk doni
Doni yang mengerti situasi yang ia hadapi langsung mengambil ancang ancang agar tidak kembali kena imbasnya.
“Xia makan lah makanan yang di beli tuan Rafe dan kau juga bisa makan bakso, karena yang makan bukan hanya kau xia tapi ada calon keponakan ku di dalam perut mu.” Doni menasihati Alexia
Mau tak mau Alexia mengikuti semua perkataan sahabatnya itu yang sudah seperti abng baginya emang sejatinya Alexia tidak memiliki Abang.
Rafe hanya memperhatikan semua aktivitas yang di lakukan Alexia dan Doni serta entah mengapa membuat Rafe tak suka melihat keduanya berdekatan.
“Apa kalian selalu bersama biasanya?” Tanya Rafe tiba tiba
“Iya, aku selalu bersama dengan doni.!” Sambung Alexia yang emang benar mereka selalu bersama
“Tapi aku tidak suka melihat kau terus bersama laki laki lain.!” Rafel sudah tak bisa mengontrol emosinya
“Tenang lah tuan, aku sudah menganggap Alexia seperti adekku sendiri kalau tuan menyukai Alexia maka luluhkan hati dan jangan sakiti dia.!” Timpal doni dewasa dan itu membuat Alexia membesarkan bola matanya tanda ia kaget dengan ucapan temannya itu
Rafe kembali diam mendengar ucapan Doni, dia memikirkan bagaimana dia bisa berucap seperti itu, apakah ini yang di namakan cinta? Atau ini hanya rasa bertanggung jawab karena Alexia mengandung calon anaknya.
Sudah 5 hari Alexia di rawat tepat hari ini Alexia sudah di ijinkan pulang, selama di rawat Rafe tidak pernah meninggalkannya sedikit pun walau Alexia sering meminta Rafe untuk pergi kerja ke kantor.
“Apa tuan tidak takut bangkrut.?” Tanya Alexia yang bosan dan jengah melihat Rafe selalu menempel dengannya
“Tidak.” Balas Rafe singkat. “Apa kau tidak bisa memanggilku dengan sebutan nama ku saja.?” Tanya balik Rafe
“Tidak bisa tuan karena kita tidak sedekat itu.” Timpal Alexia
“Tapi kau bisa memanggil pria lain dengan begitu santai.?” Rafe
“Baik lah baik aku akan memanggil mu nama. Apakah kau puas.?” Tanya Alexia
Rafe langsung mendekati Alexia dan langsung mengusap ujung kepala Alexia. Usapan itu turun ke bibir yang tidak pucat lagi, perlahan Rafe mendekatkan wajahnya ke wajah Alexia sehingga kedua bibir itu kembali bersatu dan kali ini ci uman yang di berikan Rafe sangat lembut sehingga membuat Alexia terbuai dan ikut dalam permainan Rafe.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 45 Episodes
Comments