Tawa renyah kelima laki laki biadab itu bergemah di ruangan room 99 dan mereka mulai maju untuk membuka satu persatu baju yang di pake Alexia. Penutup dua benda kenyal itu pun telah terlepas, saat tangan besar itu mau menderat pintu room itu terbuka lebar dan menampakkan sosok yang di takuti di dunia gelap itu. Yahh dia adalah Rafe pasien yang tadi pagi di maki Alexia.
“Singkir kan tangan kalian dari tubuh cewek itu.” Perintah Rafe sambil melangkah masuk ke dalam room dengan 8 bodyguard di belakangnya
“Tuan, dia hanya weitress ijinkan lah kami untuk menikmatinya.” Pinta salah satu laki laki biadab itu tanpa malu
“Bugh.. bugh… bugh…” pukulan mendarat di kedua pipi dan perut. Apa aku harus membuat kalian mati di tempat agar kalian menjauh dari cewek itu.! Lanjut Rafe dengan tatapan mematikannya
Alexia yang merasa mendapatkan pertolongan, melangkah maju mendekati Rafe
“Tuan, tolong saya, ku mohon tolong saya.” Ucap Alexia lirih sambil mendangah kan kepalanya ke atas
Rafe melihat kebawah dimana keadaan Alexia sangat menggoda, bagaimana tidak menggoda saat ini buah da da Alexia terpampang nyata tanpa sehelai penyangga, membuat jakun Rafe naik turun. Rafe langsung melepaskan mantelnya dan menutupi tubuh Alexia serta menggendong Alexia.
“Bereskan semua, aku mau mereka semua mati besok pagi.” Perintah Rafe ke bodyguardnya
Kelima laki laki itu pun berontak dan berusaha keluar tapi naasnya mereka berlima langsung di tembak tepat di kepala masing masing.
“Tuan, panas tuan, panas.” Rancau Alexia yang masih dalam pelukan Rafe
“Apa yang terjadi sama mu suster.” Ucap Rafe
“Aku hanya bekerja agar bisa mengirim uang ke keluarga tapi meraka melakukan semua ini kepadaku tuan, tolong aku tuan, tubuh ku terasa panas dan seperti ingin melakukan sesuatu tuan.” Timpal Alexia
Kau sangat cantik, akan ku jadikan kau milik ku selamanya Alexia. Batin Rafe sambil masuk kedalam mobilnya
“Kita ke hotel!” Perintah Rafe ke supirnya
Di dalam mobil Alexia membuka satu persatu kancing kemeja yang di pakai Rafe, dan saat da da gagah Rafe terlihat Alexia menciumi da da bidang milik Rafe membuat sang pemilik ingin segera melahap Alexia sampai tidak ada yang tersisa. Akhirnya benteng pertahanan Rafe runtuh akibat gigitan gi gitan yang di lakukan Alexia ke da da bidang Rafe.
“Kau yang memulai suster, aku hanya membantu mu menghilangkan rasa panas yang menjalar di tubuhmu.” Ucap Rafe dan langsung men cium bibir ranum Alexia dengan kasar
Mobil sedan itu berhenti di salah satu hotel yang dia punya, semua pegawai hotel terkejut dengan apa yang mereka lihat. Tuanya yang gak pernah terlibat dengan wanita mana pun kini membawa wanita dalam gendongan nya dengan kondisi berantakan baik sang wanita maupun sang tuanya. Salah satu resepsionis itu mengantar Rafe ke lantai pribadi milik tuanya tepatnya di lantai 7 dan lantai itu hanya bisa di akses oleh Rafe sendiri.
Kamar
Rafe meletakan Alexia yang sudah berte lanjang da da itu. Rafe melihat bentuk tubuh Alexia dari bawah dan atas sesaat mata itu berhenti di dua benda kenyal itu tanpa komando tangan gagah Rafe mendarat ke salah satu dua benda kenyal milik Alexia. Cukup lama Rafe bermain di salah satu dua benda kenyal Alexia.
“Sesuai dengan mau ku, punya mu ini beibe.” Rancau Rafe yang mulai liar menjelajahi dua benda kenyal milik Alexia.
(Entah lah wee author pun gak bisa berucap lagi liat kelakuan Rafe)
Suara de sahan Alexia membuat Rafe ber gairah, dengan kasar Rafe membuka rok dan Underwear milik Alexia dan langsung melempar asal saja.
Milik Rafe sudah on dari tadi dan siap untuk di masukin. Saat benda milik Rafe mendekat, Alexia menahan tangan Rafe
“Apa kah sakit.?” Ucap Alexia
”tidak sakit kau akan menikmatinya beib.” Timpal Rafe yang sudah tidak sabar memasuki
“Tapi punya mu terlalu besar, aku takut tidak muat.” Lanjut Alexia
“Percaya lah aku akan pelan pelan.” Timpal Rafe dan langsung memasuki milik punya Alexia
Dorongan pertama tidak masuk, dorangan kedua pun milik Rafe tidak masuk dan membuat Rafe bertanya
“Apakah ini yang pertama buat mu.?” Tanya Rafe
“Iya semua yang pertama buatku. Jadi plis tolong pelan pelan.” Pinta Alexia dengan suara lirih
Rafe tersenyum lebar saat mendengar perkataan Alexia bahwa di lakukan Rafe adalah yang pertama bagi Alexia.
Rafe kembali mencoba untuk menembus lapisan selaput kewanitaan milik Alexia, hingga akhirnya semua milik Rafe masuk dan membuat badan alexia membusungkan dada menahan rasa sakit dan enak yang sekaligus ia rasakan. Rafe kembali diam memberi waktu untuk Alexia merasakan apa yang harus di rasakan.
“Apakah sudah masuk.?” Tanya Alexia karena melihat Rafe diam di atasnya
“Sudah, aku memberikan mu ruang untuk merasakan kenikmatan yang tiada tara.” Lanjut Rafe yang mulai memaju mundurkan tubuhnya
De sahan, dan erangan kembali terdengar hingga kedua insan yang naked itu mencapai kenikamatan bersama. Rafe menjatuhkan tubuhnya dia atas tubuh Alexia dengan posisi milik Rafe masih tertanam di milik Alexia. Lama Rafe dengan posisi seperti itu hingga Alexia bergeliat membuat tubuh kekar itu terdorong ke samping.
Jam menujukan pukul 04.35 Alexia terbangun dari tidurnya, saat hendak mau duduk Alexia memekik sakit di pusat inti miliknya lalu ia melihat kedalam selimut dan terkejut dengan kondisi tubuhnya tanpa sehelai benang pun, Alexia menangis dan tiba tiba dari arah samping Alexia ada pergerakan seketika Alexia langsung menoleh kan ke arah tempat yang bergerak tadi alangkah kagetnya Alexia melihat laki laki yang semalam menjadi pasiennya tidur dengannya tanpa sehelai benang baju.
“Aaaaaaaaaaaakhhhhhaaa…..” teriak Alexia membangunkan tidur Rafe
“Bisa diam gak.!” Ucap Rafe yang langsung duduk karena rasa terkejutnya
“Kau apain aku kurang ajar.?” Tany Alexia
“Aku ngapai kau? Tepatnya kau yang meminta ke aku.?” Ucap Rafe dengan wajah datarnya dan menatap ke mata Alexia
Alexia mencoba mengingat kejadian semalam, bayangan bayangan kejadian semalam kembali dan membuat Alexia menangis serta tangisan itu menjadi pilu
“Apa yang sudah ku lakukan.. hiksss…hiksss…….hiksss.” Rancau frustasi Alexia
Rafe yang melihat tingkah Alexia yang biasa biasa saja menurutnya kembali merebahkan tubuhnya dan menarik selimut sampai ke pinggangnya. Alexia mencoba berdiri dan sialnya dia langsung ambruk karena tidak kuat menahan rasa sakit sekaligus lemas akibat ulah Rafe. Rafe kembali terbangun dan mendapati Alexia sudah terduduk di lantai. Rafe bangkit dan mencoba untuk membantu Alexia. Tapi belum sempat tangan Rafe menggapai tubuh Alexia, Alexia kembali berteriak.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 45 Episodes
Comments
dita18
thoorrr maaf cuma ngasih saran aja di setiap percakapan harus ada tanda " ,,,biar kita gak bingung mna yg lg ngobrol atau penjelasan nya.. /Pray//Pray/
2024-02-14
0