Alexia mengikuti semua perintah Rafe dengan diam tanpa mengeluarkan suaranya, saat Alexia sudah memakai bajunya Rafe menyuruh supirnya untuk berhenti di persimpangan jalan dan menyuruh Alexia keluar dari dalam mobil. Alexia keluar dari dalam mobil dan langsung terduduk di pinggir jalan sambil menangis histeri, mobil Rafe meninggalnya dan Rafe menoleh kebelakang untuk melihat Alexia dan Damnnn Rafe melihat Alexia menangis entah mengapa membuat hatinya ikut bersedih ingin rasanya Rafe menyuruh supirnya putar balik tapi markasnya yang berada di Itali sedang di serah oleh musuhnya.
Alexia menelepon doni dalam keadaan masih menangis senggugukan doni langsung putar arah menuju lokasi yang di share oleh Alexia, saat doni sampai doni melihat kondisi Alexia yang sangat kacau, rambut aut autan, maku up berantakan, dan terdapat tanda kepemilikan di leher Alexia.
“Astaga Alexia, kau kenapa.?” Tanya doni panik
“Dia melakukannya lagi di mobil dan setelah itu aku di campakkan ke jalanan.” Adu Alexia
“Kita harus melaporkannya xia.!” Perintah doni
“Tapi dia orang yang berkuasa, kita gak akan sanggup.!” Lirih xia
“Kita jumpai pak Mac dan setelah itu kita minta perlindungan ke KBRI xia. Kau tenang aja aku akan melindungi mu.!” Timpal Doni sambil memeluk Alexia.
Dua sekawan itu pun telah tiba di dalam ruangan pak Mac dan langsung menceritakan permasalahannya tetapi dari pihak rumah sakit tidak menanggapinya walaupun ada bukti dan Alexia siap untuk melakukan pemeriksa yang lainnya.
karena tidak di respon dua sekawan itu melangkah ke KBRI lalu mendatangi tempat kedua sekawan itu bekerja. Di sana orang KBRI meminta agar indentitas Alexia di rahasiakan serta Alexia di pindahkan ke unit operasi untuk menjaga jaga kalau sang penguasa itu datang mencari keberadaan Alexia. Pihak rumah sakit suka tidak suka harus menuruti semua arahan dari KBRI demi menjaga kedua nama baik negara.
2 minggu berlalu kini Alexia bekerja di unit operasi, hari harinya di lalu sepeti biasanya tidak ada yang berubah serta sekali sekali Alexia menghubungi keluarganya di Indonesia. Sebenarnya Alexia bukan dari kalangan menengah kebawah tapi karena kepengen bekerja di luar negeri Alexia pun mencobanya.
Gosip miring tentang Alexia pun tidak bisa di hindari yang hanya bisa dilakukan Alexia hanya menutup kupingnya rapat rapat agar hinaan tidak ia dengar.
Italia, 15 September 2024
“Bagaimana keadaannya disana.?” Tanya Rafe sama anak buahnya yang ia tugaskan untuk memata matai Alexia.
“Tuan semenjak KBRI datang ke rumah sakit tempat nona kerja, nona jadi jarang kelihatan bahkan hampir tak kelihatan.” Terang anak buahnya
“Cepat cari tahu apa yang terjadi setelah orang orang KBRI itu datang.” Kesal Rafe memutuskan sambungan telepon secara sepihak
Semua benda di lempari Rafe, is sangat frustasi tidak mendapatkan kabar dari wanitanya. Rafe mencoba membobol sistem keamanan KBRI tapi selalu gagal. Mungkin emang Rafe harus segera menyelesaikan masalahnya di Italia agar bisa langsung terbang ke Jerman.
Jerman, 15 September 2024
“Hoekkk… hoek… hoek…. Suara muntahan alexia kembali terdengar, entah sejak kapan Alexia mengalami mual muntah setiap pagi bahkan selerah makan Alexia berkurang. Alexia selalu menepis pikirannya yang mengatakan kalau ia hamil tapi jika melihat dari keluhan yang Alexia merasa kemungkinan besar ia hamil.
Alexia meminta bantuan Doni untuk membeli test pack dan benar dugaan Alexia kalau ia hamil anak Rafe
Entah sudah berapa kali Alexia memeriksa dengan alat test pack yang di belikan Doni tapi tetap saja hasilnya garis dua
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 45 Episodes
Comments